Anda di halaman 1dari 51

KLIEN DENGAN KEBUTUHAN NUTRISI

DISUSUN OLEH:

1. FAKHIRATUNISA PUTRI A.J


2. GUSTI ARIF PAMUNGKAS
3. KARENINA DAMAYANTI
4. NURUL UMMAMI
5. SYIFA RETNO MANGGALI

DOSEN PEMBIMBING: ARI SUSIANI, M.Kep

KELOMPOK 5
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
KONSEP DASAR

A. Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan


dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam
tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari
lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa.
Nutrien adalah suatu unsur yang dibutuhkan untuk proses dan
fungsi tubuh.
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan
tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh sebagai sumber tenaga,
serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan
demikian, fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energi bagi
aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta
mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh (Suitor & Hunter, 1980).
B. Komponen-Komponen Nutrien

Nutrien memiliki enam komponen utama, yaitu


karbohidrat, lemak, protein,air, vitamin, dan mineral.
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Air
5. Vitamin
6. Mineral
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Nutrisi
Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi, diantaranya perkembangan, jenis kelamin,
kesehatan, dan umur.

1. Perkembangan
2. Jenis Kelamin
3. Kesehatan
4. Umur
D. Karakteristik Status Nutrisi

Karaktristik status nutrisi ditentukan dengan adanya


Body Mass Index (BMI) dan
Ideal Body Image Weight (IBW).

a. Body Mass Index (BMI)


Body Mass Index atau indeks masa tubuh
merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang
dengan tinggi badan.
Indeks Masa Tubuh = BB (kg)
TB × TB (m)
Tabel batas indeks masa tubuh (IMT) di Indonesia
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan <17,0
tingkat berat
Kekurangan berat badan 17,0-18,5
tingkat sedang
Normal 18,5-25,0
Gemuk Kelebihan berat badan >25,0-27,0
tingkat ringan
Kelebihan berat badan >27,0
tingkat berat
b. Ideal Body Weight (IBW)

Ideal body weight atau berat badan ideal merupakan


perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang
sehat..
Berat badan ideal (kg) = [Tinggi badan (cm)-100] - [10%
(Tinggi badan– 100)]

(Sumber:Repository USU )
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian Fokus : Metode pengkajian ABCD

A. Antropometri

1. Berat badan
2. Tinggi badan
3. Berat badan ideal: (TB 100) ± 10%
4. BMI (Body Mass Index): BB (kg)TB × TB (m)
5. Lingkar pergelangan tangan
6. Lingkar lengan atas (MAC):Nilai normal :Wanita:28,5 cm
Pria : 28,3 cm
7.Lipatan kulit pada otot trisep (TSF):Nilai normal:
Wanita:16,5─18cm
Pria : 12,5 ─ 16,5 cm
b. B (Biokimia)

1. Albumin (N: 4─ 5,5 mg/100ml)


2. Transferin (N:170 ─ 25 mg/100 ml)
3. Hb (N: 12 mg %)
4. BUN (N:10 ─ 20 mg/100ml)
5. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam
(N: laki-laki: 0,6 ─ 1,3 mg/100 ml, wanita: 0,5 ─ 1,0 mg/100 ml)
C. CLINICAL
.
1. Keadaan fisik: apatis, lesu 8.Kulit: kering, pucat, iritasi,
2. Berat badan: obesitas, kurus petekhie, lemak di subkutan tidak
(underweight ). ada.
3. Otot: flaksia / lemah, tonus kurang, 9.Bibir: kering, pecah-pecah,
tenderness, tidak mampu bekerja.
bengkak, lesi, stomatitis, membran
4. Sistem saraf: bigung, rasa terbakar,
parestbesia, reflek menurun. mukosa pucat.
5. Fungsi gastrointestinal: anoreksia, 10.Gusi: perdarahan, peradangan.
konstipasi, diare, pembesaran 11.Lidah: edema, hiperemasis.
liver.
6. Kardiovaskuler: denyut nadi lebih 12.Gigi: karies, nyeri, kotor.
dari 100 x/menit, irama abnormal, 13.Mata: konjungtiva
tekanan darah rendah/tinggi. pucat,kering,exotalmus,tanda-tanda
7. Rambut : Kusam,kering,pudar, infeksi.
kemerahan,tipis,pecah-patah
14.Kuku: mudah patah.
d. D (Diet)

1. Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan.


2. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus.
3. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan
berapa lama periode waktunya?
4. Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan
diet seperti luka bakar dan demam?
5. Adakah toleransi makanan atau minumam tertentu?

(Tarwoto & Wartonah, 2006 )


2. Diagnosa Keperawatan

a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh


Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolik

Batasan Karakteristik:
1. Berat badan 20% atau lebih dibawah rentang berat badan
ideal
2. Bising usus hiperaktif
3. Cepat kenyang setelah makan
4. Diare
5. Gangguan sensasi rasa
6. Kehilangan rambut berlebihan
7. Kelemahan otot pengunyah
8. Kelemahan otot untuk menelan
9. Kerapuhan kapiler
10. Kesalahan informasi
11. Kesalahan persepsi
12. Ketidakmampuan memakan makanan
13. Kram abdomen
14. Kurang informasi
15. Kurang minat pada makanan
16. Membran mukosa pucat
17. Nyeri abdomen
18. Penurunan berat badan dengan asupan makanan
adekuat
19. Sariawan rongga mulut
20. Tonus otot menurun
Faktor yang berhubungan:
1. Faktor biologis
2. Faktor ekonomi
3. Gangguan psikososial
4. Ketidakmampuan makan
5. Ketidakmampuan mencerna makanan
6. Ketidakmampuan mengabsorpsi makanan
7. Kurang asupan makanan

( NANDA International, 2015)


b. Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh

Definisi: Intake nutrisi melebihi kebutuhan metabolik tubuh.


Batasan Karakterisitik:
1. Lipatan kulit tricep lebih dari 25 mm untuk wanita dan 15 mm
untuk pria
2. BB diatas 20 % diatas tubuh ideal untuk tinggi dan kerangka
tubuh ideal
3. Makan dengan respon eksternal (misalnya: situasi sosial,
sepanjang hari)
4. Dilaporkan atau diobservasi adanya disfungsi pola makan
(misalnya: memasangkan makanan dengan aktivitas yang lain)
5. Tingkat aktivitas yang menetap
6. Konsentrasi intake makanan yang menjelang malam

Faktor yang berhubungan: Intake yang berlebihan dalam hubungannya


dengan kebutuhanmetabolisme tubuh.
( NANDA International, 2010)
3.Rencana Keperawatan

a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

Tujuan yang diharapkan:


1. Terjadi peningkatan berat badan sesuai batasan waktu
2. Peningkatan status nutrisi
(Tarwoto & Wartonah, 2006 )
Rencana Tindakan (Tarwoto & Wartonah, 2006 ):

Intervensi Rasional
1.Kaji status nutrisi pasien meliputi 1.Membantu mengkaji keadaan
ABCD, tanda-tanda vital, sensori, pasien
dan bising usus.
2.Sajikan makanan yang mudah 2.Meningkatkan seleramakan
dicerna, dalam keadaan hangat, dan intake makan
tertutup,dan berikan sedikit-sedikit
tapi sering
3.Bantu pasien makan jika tidak 3.Membantu pasien makan
mampu
4.Ukur intake makanan dan timbang 4.Observasi kebutuhan nutrisi
berat badan
5.Anjurkan pasien untuk makan 5.Meningkatkan nafsu makan
sedikit-sedikit tapi sering
6.Anjurkan pasien untuk menghindari 6.Mengurangi rasa nyaman
makanan yang banyak mengandung
gas
7.Kolaborasi dengan ahli gizi untuk 7.Diet sesuai dengan kebutuhan
menentukan diet yang tepat bagi nutrisi pasien
pasien
8.Monitor hasil lab, seperti glukosa, 8.Monitor status nutrisi
elektrolit,albumin,
hemoglobin,kolaborasi dengan dokter
b. Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari
kebutuhan tubuh

Kriteria Hasil:
1. Teridentifikasi kebutuhan nutrisi dan berat badan
yang terkontrol
2. Perencanaan kontrol berat badan untuk yang akan
datang
3. Tidak terjadinya penurunan berat badan yang
berlebihan

(Tarwoto & Wartonah, 2006 )


Rencana Tindakan
(Tarwoto & Wartonah, 2006 ):

Intervensi Rasional
1.Lakukan pengkajian kembali 1.Informasi dasar
pola makan pasien untuk perencanaan awal dan
validasi data
2.Ukur intake makanan dalam 24 2.Mengetahui jumlah kalori yang
jam masuk
3.Buat program latihan untuk 3.Meningkatkan kebutuhan energi
olahraga
4.Anjurkan pasien untuk 4.Makanan berlemak
menghindari makanan yang banyakmenghasilkan energi
banyak mengandung lemak
5.Berikan pengetahuankesehatan 5.Memberikan informasi dan
tentang: mengurangi komplikasi
a. Program diet yang benar
b.Akibat yang mungkin timbul
akibat kelebihan berat badan
6.Kolaborasi dengan ahli diet yang 6.Menentukan makanan yang
tepat sesuai dengan pasien
• PEMBAHASAN KASUS

• PENGKAJIAN
• Tanggal masuk : 20 Juli 2017
• Jam masuk : 17:43 WIB
• No.RM :217755
• Tanggal pengkajian : 21 Juli 2017
• Jam pengkajian : 07:00 WIB
• Diagnosa medis : Disfagia, anoreksia
• A. Identitas pasien
• Nama :Ny.S
• Tempat tanggal lahir 19 september 1964
• Umur : 55 tahun 1 bulan 3 hari
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Status : Menikah
• Pendidikan : SD
• Suku/bangsa : Jawa
• Alamat : Desa Lowa, RT 09 RW 04, kecamatan Comal,kabupaten
Pemalang, Jawa Tengah
• Pekerjaan : Wiraswasta
B. RIWAYAT KESEHATAN
• Keluhan utama: Nyeri saat
menelan
• Riwayat penyakit
sekarangSaat dilakukan • Riwayat penyakit
pengkajian, pasien mengatakan dahuluPasien pernah menjalani
dibawa ke rumahsakit karena operasi tumor di sekitar organ
pada malam hari sebelum mulut tiga bulanyang lalu
dirawat pasien merasa tidak • Riwayat kesehatan
bisatidur karena mulut terasa keluargaTidak ada keluarga
sangat kering dan panas serta pasien yang menderita penyakit
nyeri saatmenelan. Pasien juga genetik atau alergi.
mengeluh mual, tidak nafsu
makan, serasa inginmuntah, dan
perut terasa sesak. Akhirnya
pasien dibawa ke rumah
sakit pada keesokan harinya
pada sore hari.
C. Pola Kesehatan Fungsional Gordon

• 1.Pola Persepsi dan Management


Kesehatan • 5. Pola Istirahat Tidur
• 2. Pola Nutrisi dan Metabolik • 6. Pola Persepsi Sensori
• 3. Pola Eliminasi dan Kognitif
• 4. Pola Aktivitas dan Kemandirian
• 7. Pola Mekanisme
• 5. Pola Istirahat Tidur
Koping
• 6. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
• 7. Pola Mekanisme Koping • 8. Pola Nilai Kepercayaan
• 8. Pola Nilai Kepercayaan dan dan Keyakinan
Keyakinan

.
.Pola Nutrisi dan Metabolik
A Antropometri Tb : 155 cm
Bb : 60Kg
LILA : 25 cm
IMT : 25
Bb ideal : 49,5kg
B . Biokimia ( Tanggal 20 Juli 2017 pukul 20.00
sampai 20.34 WIB )
Hb : 13,9 g/dL (N : 12,0 – 15,0)
Creatinin : 0,5mg/dL (0,5-1,2)
Natrium : 127 mmol/1 (N:135-
145)
Kalium : 1,8 mmol/1 (N:2,0-2,9)

1. Clinic Sign Turgor sedang,mukosa mulut kering,tampak


lemah.

2. Diet Diet lembek/lunak, frekuensi 3x sehari,


makan habis 3 sendok
KETERAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
GAN
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Jenis Nasi,lauk,sayur,bu Bubur/
ah,teh manis,dan lembek,lauk,sayur,snack,
air putih teh,air putih
Porsi 1 porsi habis 3 sendok
Pola minum 10 gelas perhari,air 6 gelas perhari,air
putih,dan teh putih,teh,susu
Berat badan 70kg 60kg
Keluhan Tidak ada Mulut kering, nyeri
menelan,mual,tidak
nafsu makan,lidah pahit
3.Pola Eliminasi

a. Eliminasi urine

KETERANGAN SEBELUM SAAT SAKIT


SAKIT
Frekuensi 6-8kali sehari 5-7 kali sehari
Pancaran Kuat Lemah menetes
Jumlah +- 250cc sekali ( +- 200cc sekali (
BAK) BAK)
Bau Amoniak Menyengat
Warna Kuninh pucat Kuning

Perasaan setelah Lega Lega


BAK
Total produksi +-1500 – 2000cc +- 1000-1500cc
urine perhari perhari
b.Eliminasi Alvi

KETERANGAN SEBELUM SAAT SAKIT


SAKIT
Frekuensi 1kali perhari pagi Belum BAB saat
sejak masuk RS
Konsistensi Lembek -
berbentuk
Bau Khas -
Warna Kuning -
kecoklatan
4.pola aktivitas dan kemandirian

AKTIVITAS MANDI BAN KETERANG


RI TU AN
Mandi - v Disibin
keluarga
Berpakaian - v Dibantu
keluarga
Pergi ke - v Menggunaka
toilet n pispot
Berpindah - v Menggunaka
atau n kursi roda
berjalan
Mengontrol - v BAB dan
BAB dan BAK
BAK menggunakan
pispot
Makan V -
minum
Tingkat F
ketergantung
an
5.Pola istirahat tidur

KETERANGAN SEBELUM SAAT SAKIT


SAKIT
Jumlah jam tidur - -
siang
Jumlah jam tidur 6-7 jam 4 jam
malam
Pengantar tidur Tidak ada Tidak ada
Gangguan tidur Tidak ada Sering terbangun
Perasaan waktu Nyaman Masih ngantuk
bangun dan lemas
6. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
a. Pasien mengeluh lidahnya terasa pahit dan semua makanan terasahambar, pasien
juga menderita hipermetropi karena faktor usia.
b. Pasien menggunakan alat bantu kacamata hanya pada saat membaca.
c. Pasien mampu mengingat sesuatu dengan baik,mampu bicara dan memahami
pesan yang diterima dengan baik

d. Pasien mengeluh nyeri saat menelan, dengan persepsi :

P paliatif/provokatif Nyeri saat menelan

Q Quality Seperti ditusuk-tusuk

R Regio/tempat Ditenggorakan

S Skala 4

T Time?Waktu Hilang-timbul,saat menelan


7. .Pola mekanisme koping
Dalam mengambil keputusan, pasien selalu bermusyawarah dan meminta
pendapat dengan anggota keluarganya. Pasien menyelesaikanmasalahnya
dengan berbicara kepada anggota keluarganya.

8. .Pola nilai kepercayaan / keyakinan


Selama keadaan sakitnya, pasien tidak dapat melaksanakan ibadahnyasebagai
seorang muslim dengan baik.
• D. Pemeriksaan Fisik
• A. Penampilan / keadaan umum : Baik / compos mentis.

• B. Tanda-tanda vital
1. Suhu tubuh : 36,2 ºC
2. Tekanan darah : 110/80 mmHg
3. Respirasi : 16 x/menit
4). Nadi : 85x/menit

• C. Pengukuran antropometri
• 1. Tinggi badan : 155 cm
• 2. Berat badan : 60 kg
• 3. Lingkar lengan atas : 25 cm
D.Kepala : Bentuk simetris dan tidak ada luka
1. Rambut : Warna hitam, bergelombang, tebal, dan agak
kotor
2. Mata : Menderita hipermitropi, kedua mata bereaksi
terhadap cahaya, sklera tidak ikterik, memakai kacamata
saat membaca, dan tidak ada sekret.
3. Hidung : Hidung bersih, tidak ada sekret, tidak memakai
oksigen.
4. Telinga : Mampu mendengar pada jarak normal, tidak
nyeri, tidak ada sekret telinga, tidak ada pembengkakan,
dan tidak memakai alat bantu.
5. Mulut : Selaput mukosa kering, mulut tampak kotor, gigi
dan gusi baik, bau mulut, bibir lembab dan berwarna merah
muda.

6. Leher dan tenggorokan : posisi trakea simetris, terdapat


jaringan parutdan kemerahan di tenggorokan,
tidakterpasang alat, namun nyeri waktu menelan
• E. Dada dan Thorak : bentuk dada simetris, pergerakan
simetris, tidak adaluka dan tidak menggunakan otot bantu
pernapasan.
1. Paru-paru
2. Jantung
3. Abdomen
• F. Genital : Daerah genital bersih, tidak ada luka, tidak ada
tanda infeksi,tidak terpasang kateter dan tidak ada hemoroid.
• G. Ekstermitas
• H. Kulit
Pengkajian Data
A . Data subjektif B. Data Objektif

1. Pasien mengatakan mulut terasa


kering dan panas 1. Pasien tampak lemah
2. Pasien mengeluh nyeri saat 2.Tampak mukosa mulut pasien kering
menelan , nyeri seperti ditusuk –
tusuk , berada di skala 4 , dan hilang 3. Turgor kulit pasien sedang
– timbul 4. Pasien tampak kesakitan saat
3. Pasien mengatakan perut terasa menelan minuman atau makanan dan
sesak aau sebah (seperti rasa meringis kesakitan saat menelan
kenyang)
4. Pasien mengeluh mual dan rasa 5. Saat diperiksa, tampak kemerahan
ingin muntah , tapi tidak keluar apa- disekitar tenggorokan pasien.
apa 6. Pasien menunjukkan wajah gelisah
5.Pasien mengeluh tidak nafsu makan
, makan dan minum hanya sedikit. 7. Pasien tampak tidak menghabiskan
makanannya dan hanya habis 3
sendok saja .
TGL/JAM PENGELOMPOKAN DATA MASALAH ETIOLOGI
21-7-17 D.S : Pasien mengatakan mulut Ketidakseimbangan Kurang asupan makanan
07:00 WIB terasa kering dan panas,pasien nutrisi :kurang dari
megatakan perut terasa sesak dan kebutuhan tubuh
sebah (seperti rasa
kenyang),pasien mengeluh mual
dan rasa ingin muntah,tapi tidak
keluar apa-apa.Pasien mengeluh
tidak nafsu makan,makan dan
minum hanya sedikit.
D.O :
 A ( Antropometri)
Tb: 155 cm
Bb : sebelum sakit 70 kg
Setelah sakit 60 kg
LILA : 25 cm
IMT : 25
 B ( Biokimia)
(tanggal 20 Juli 2017 pukul
20:00 – 20:34WIB)
a. Hb:13,9
g/Dl(N:12,0-
15,0)
b. Creatinin:0,5
mg/dl(0,5-1,2)
c. Natrium
:127mmol/l
(N:135-145)
d. Kalium:1,8
mmol/l(N:3,5-
5,5)
e. Calsium:1,9
mmol/l(N:2,0-
21 – 7 -17 D.S :
07:00 WIB  P (Paliatif ) nyeri saat menelan
 Q(Quality)
Seperti ditusuk – tusuk
 R(Regio)
Tenggorokan
 S (Skala)
4
 T (Time)
Hilang-timbul, saat menelan

D.O :
Pasien tampak kesakitan saat menelan minuman atau makanan dan
meringis kesakitan saat menelan,tampak kemerahan di tenggorokan,
pasien menunjukkan wajah gelisah .

Tanda –t anda vital :


TD :110/80 mmHg
N : 85 X / menit
RR : 16 x/menit
Suhu : 36,2 0C
DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. DIAGNOSA 1 :Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d


kurangnya asupan makanan
B. DIAGNOSA 2 :Nyeri akut b/d peradangan

RENCANA KEPERAWATAN
No.D Tujuan KH Intervensi Rasional Paraf
x
1. Setelah dilakukan 1. Kaji status 1. Membantu mun
tindakan nutrisi pasien mengkaji a
keperawatan meliputi keadaan pasien
selama 3 x 24 jam ABCD dan 2. Memantau
, diharapkan tanda tanda perubahan berat
ketidakseimbanga vital badan
n nutrisi : kurang 2. Identifikasi 3. Mulut bersih
dari kebutuhan perubahan meningkatkan
tubuh dapat berat badan nafsu makan
teratasi, dengan terakhir 4. Membantu
kriteria hasil : 3. Lakukan atau pasien makan
a. Pasien tidak bantu pasien 5. Meningkatkan
lemas terkait nafsu makan
b. Pasien tidak perawatan 6. Diet sesuai
mengeluh mulut dengan
mual sebelum kebutuhan
c. Konjungtiva makan pasien dan
tidak anemis 4. Bantu pasien antimetik dapat
d. Pasien makan jika mengurangi
mengatakan tidak mampu mual
perut tidak 5. Anjurkan
sesak seperti pasien untuk
kenyang makan sedikit
e. Tidak terjadi tapi sering
penurunan 6. Kolaborasi
2 Setelah 1. Kaji 1. Mengetahui muna
dilakukan karakteristik daerah nyeri ,
tindakan nyeri meliputi kualitas ,
keperawatan PQRST dan intensitas dan
selama 3 x 24 tanda tanda berat ringannya
jam diharpkan vital pasien nyeri
nyeri akut 2. Mengurangi rasa
dapat 2. Beri klien nyeri
teratasi,dengan posisi yang 3. Klien merasa
kritera hasil : nyaman nyaman dan
a. Skala nyeri dapat
3. Berikan
nyeri berkurang
masase ringan
berkurang 4. Memberikan
di daerah yang
menjadi kenyamanan
nyeri
skala 2 5. Mengajarkan
b. Pasien pasien untuk
4. Berikan
tidak mengalihkan
kompres
menunjuk dan mengurangi
hangat di area
kan rasa nyeri
yang nyeri
ekpresi apabila nyeri
gelisah 5. Ajarkan timbul
teknik
distraksi dan
relaksasi

6. Kolaborasi
dengan dokter
dalam
pemberia n
PELAKSANAAN TINDAKAN

Tgl/jam No. Tindakan Respon Pasien Paraf


Dx Keperawata
n
21 – 7 – 1 Mengkaji S :Pasien mengatakan mual, tidak nafsu makan,perut sebah dan mulut hana
17 status terasa kering .
07:10 nutrisi
WIB pasien O:
meliputi a. TB : 155 cm
ABCD dan BB :60kg
tanda – LILA:25cm
tanda vital . IMT:25
b. Hb:13,9 g/dl(N:12,0-15,0)
Natrium:127mmol/l(N:13-145)
KALIUM:1,8 mmol/l(N:3,5-5,5)
Calsium:1,9 mmol/l(N:2,0-2,9)
Gula darah sewaktu
STRIP : 103 mg/dl (N:75-115)
A. Mukosa mulut kering , tampak lemah turgor sedang
B. :lunak/lembek,frekuensi 3xsehari,setiap makan habis 3
sendok

Tanda – tanda vital :


TD : 11/80 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 16 x/menit
Suhu : 36,2 Oc
07:10 1 Mengidentifi S : pasien mengtakan bahwa sejak tidak makan nasi berat badannya berkurang
WIB kasi secara signifikan
perubahan
berat badan O : pasien tampak kurus BB sebelum sakit : 70 kg
terakhir BB setelah sakit 60 kg
07:15 1 Membantu S : pasien mengatakan tidak nafsu makan dan makanan terasa hambar juga
WIB pasien perut terasa sebah
makan
O : pasien tidak menghabiskan makanannya , hanya habis 3 sendok

07:15 2 Mengkaji S:
WIB karakteristik P : nyeri saat menelan
nyeri dan Q : seperti ditusuk-tusuk
tanda tanda R : tenggorokan
vital pasien S:4
T : hilang timbul , saat menelan
O : pasien meringis kesakitan saat menelan, pasien menunjukkan wajah
gelisah

Tanda – tanda vital :


TD : 110/80 mmHg
N : 85 x / menit
RR : 16 X/menit
Suhu : 36,2 Oc
07:20 2 Memberikan S : pasien mengatakan sudah nyaman
WIB klien posisi
yang nyaman O : pasien tampak nyaman dengan posisinya
07:20 2 Memberikan S : pasien mengatakan nyaman saat dimasasae dan nyeri berkurang
WIB pasien O; -
masase
ringan pada
daerah yang
nyeri
08:00 1 Memberikan S:-
WIB injeksi O : Injeksi ondancetron sebanyak 4 mg dan ketorolac
ondancetron 4 mg sebanyak 40 mg melalui IV
dan ketorolac 40
mg melalui IV.
08 : 00 2 Memberikan obat S:-
WIB peroral O : obat per – oral paracetamol sebanyak 1 tablet berisi
paracetamol 500 500 mg
mg
12 :00 2 Memberikan in S: -
WIB jeksi cefotaxime O : injeksi cefotaxime sebanyak 1 gr melalui IV
1 gr melalui IV
16 : 00 1 Memberikan S:-
WIB injeksi O : injeksi ondancetron sebanyak 4 mg dan
ondancetron 4 mg ketorolac sebanyak 40 mg melalui IV
dan ketorolac 40
mg melalui IV
16 : 00 2 Memberikan obat per-oral S:- Ayu
WIB paracetamol 500 mg O : obat per-oral
paracetamol
sebanyak 1 tablet
berisi 500 mg
24 : 00 1 Memberikan injeksi S:- Muna
WIB ondancentron4 mg dan ketorolac O : injeksi
40 mg melalui IV ondancetron
sebanyak 4 mg dan
ketorolac sebanyak
40 mg melalui IV
24 : 00 2 Memberikan injeksi cefotaxime S:- Muna
WIB 1 gr melalui IV dan obat per-oral O : injeksi
paracetamol 500 mg cefotaxime sebanyak
1 gr melalui IV dan
obat per oral
paracetamol
sebanyak 1 tablet
berisi 500 mg
22 – 7 – 17 1 Menganjurkan untuk makan S : pasien Sinta
07 :30 sedikit-sedikit tapi sering mengatakan akan
WIB melakukannya

O:-
07 : 30 2 Mengajarkan teknik distraksi S : pasien Sinta
WIB dan relaksasi kepada pasien mengatakan paham
dengan yang
disampaikan perawat

O : pasien dapat
mendemonstrasikan
08 : 00 1 Memberikan injeksi ketorolac S:- Sinta
WIB 40 mg melalui IV O : injeksi ketorolac
EVALUASI KEPERAWATAN
Dx.Keperawatan Tgl/Jam Catatan perkembangan
Ketidakseimbangan 21-7-2017 S :pasien mengeluh
Nutrisi : kurang dari 07:45 mulut terasa
kebutuhan tubuh kering,mual,perut terasa
sebah,tidak nafsu
makan,lidah terasa pahit
.

O : klien tampak lemah,


mukosa mulut kering,
turgor sedang, pasien
tampak tidak
menghabiskan
makanannya, hanya
habis 3 porsi .
A : masalah belum
teratasi

P : lanjutan intervensi :
- Anjurkan
makanan sedikit
tapi sering
- Berikan obat
antimetik
- Lakukan
perawatan
kebersihan mulut
dengan
membantu pasien
gosok gigi
22 – 7 – 17 S : pasien mengatakan
16 : 00 mulut masih terasa
WIB kering,perut terasa
sebah,masih tidak
nafsu makan,lidah
terasa pahit,namun
sudah tidak mual.

O : Pasien masih
tamoak lemah,turgor
sedang,mukosa mulut
masih kering. Pasien
saat makan tidak
dihabiskan dan hanya 4
sendok.

A: Masalah sebagian
teratasi.

P: Lanjutan intervensi:
- Anjurkan
makan sedikit
tapi sering
23-7-17 S: Pasien mengatakan
07.30 masih tidak nafsu
makan,perut terasa
sebah, mulut masih
terasa kering,smeua
makanan terasa
hambar,dan sudah
tidak mual.

O: Pasien masih
tampak lemah,saat
makan tidak
dihabiskan dan habis 4
porsi.

A: Masalah sebagian
teratasi.

P: Lanjutan intervensi:
-Anjuran makan
sedikit-sedikit tapi
sering
21-7-17 S: Pasien nyeri saat
07.15 menelan,nyeri seperti
ditusuk-tusuk,berada di
skala 4,dan hilanh-
timbul saat menelan.

O: Pasien tampak
meringis kesakitan saat
menelan makanan dan
minuman,menunjukkan
wajah gelisah.

A: Masalah belum
teratasi

Nyeri Akut P: Lanjutkan


intervensi:
-Ajarkan teknik
distraksi relaksasi
-Beri obat analgetik
antipyretik
-Beri posisi nyaman
-Beri masase ringan
pada daerah yang nyeri
22-7-17 S: Pasien masih nyeri
16.00WIB saat menelan,namun
sudah berkurang

O: Pasien masih
tampak kesakitan saat
menelan dan masih
menunjukkan wajah
gelisah.

A: Masalah sebagian
teratasi

P: Lanjutan intervensi
-Beri posisi nyaman
- beri obat antipyretik
-berikan kompres
hangat pada area yang
nyeri
23-7-17 S: Pasien mengatakan
07.30 WIB masih nyeri saat
menelan,namun
intensitasnya semakin
menurun menjadi skala
2,rasanya senat-senut
dan hilang-timbul saat
menelan.

O: Pasien masihn
tampak kesakitan saat
menelan,namun
wajahanya sudah tidak
segelisah kemarin.

A: Masalah sebagian
teratasi

P: Lanjutan intervensi
- Beri klien
posisi yang
nyaman
- -Beri masase
ringan pada
daerah yang
nyeri.

Anda mungkin juga menyukai