DISUSUN OLEH:
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadrat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita, sehingga dalam menyusun makalah biokimia ini kita mampu mempelajari
dengan baik serta dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang ditentukan.
Makalah ini disusun untuk pembaca memperluas pengetahuan biokimia mengenai
penyakit crohn dan celiac. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memperluas
perbaikan, tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca dalam penyusunan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis membutuhkan kritik
dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Tim Penyusun
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lipase adalah enzim yang dapat larut dalam air dan bekerja dengan
mengkatalisis hidrolisis ikatan ester dalam substrat lipid ,karbon berlipid, seperti
minyak, asam lemak, dan gliserol.
4. Apa saja diagnosa yang dilakukan dokter untuk mengetahui penyakit crohn dan
celiac?
5. Bagaimana cara mencegah agar tidak terkena penyakit crohn dan celiac?
C. TUJUAN
4. Untuk mengetahui diagnosa apa saja yang dilakukan dokter untuk pemeriksaan
penyakit crohn dan celiac
5. Agar pembaca mengetahui cara mencegah agar tidak terkena penyakit crohn dan
celiac
BAB II
PEMBAHASAN
Lipase adalah enzim yang dapat larut dalam air dan bekerja dengan
mengkatalisis hidrolisis ikatan ester dalam substrat lipid ,karbon berlipid, seperti
minyak, asam lemak, dan gliserol.
Lipase yang diproduksi oleh pankreas disebut juga pankreatik lipase yang
menjalankan aksinya di usus halus (usus halus terdiri dari duodenum, jejunum, dan
ileum).
Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi enzim lipase pada usus halus :
1. Menghancurkan makanan yang mengandung lemak dan lipid untuk melindungi
kantung empedu agar selalu berada pada kondisi terbaiknya.
2. Mendukung dan mengontrol stabilitas dari sel optimal sehingga menyebabkan
semua nutrisi makanan yang dibutuhkan tubuh bisa mudah masuk kedalam sel
dan memperlancar sistem metabolisme yang merupakan faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia.
3. Menjaga dan menyusun elektrolit dalam jaringan tubuh agar selalu normal.
4. Dapat menghancurkan lemak jenuh tetapi tidak mengganggu Asam lemak
Omega 3 dan Omega 6, serta berbagai vitamin didalam tubuh.
5. Dapat menghancurkan karbohidrat yang diubah menjadi zat energi bagi tubuh
karena enzim lipase memiliki SH 1 dan SH 11.
6. Dapat mengatur dan menyusun kandungan sintesis lemak
7. Dapat menghancurkan lipoprotein densitas rendah dari bentukan asam lemak.
Orang yang menderita penyakit celiac, penyakit cystic fibrosis dan Crohn
menderita kekurangan lipase. Gejala awal kekurangan lipase adalah kenaikan berat
badan dan pankreas masalah. Karena peningkatan kadar lemak, menyebabkan
ledakan jerawat dan bisul. Sistem pencernaan melemah dan yang menimbulkan
gangguan lain seperti batu empedu, kandung empedu stres dan sistitis. Ada
peningkatan mendadak dalam gula urin dan kolesterol. Seseorang kekurangan lipase
juga dapat menderita masalah prostat, demam, diare, dan kulit psorosis lipoma.
Kejang otot, arthritis dan kejang usus adalah gejala defisiensi lipase lainnya.
F. Penyakit yang Berhubungan dengan Enzim Lipase
1. Penyakit Crohn
Penyakit Crohn dapat terjadi pada setiap golongan jenis kelamin dan usia,
termasuk anak-anak. Namun, sebagian besar kasus terjadi pada orang-orang
yang berusia antara 16-30 tahun dan 60-80 tahun. Pada orang dewasam penyakit
ini lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria. Sementara pada anak-
anak, lebih banyak anak laki-laki yang terkena penyakit ini dibandingkan anak
perempuan.
Penyebab pasti dari penyakit Crohn tidak diketahui. Meski begitu, para
peneliti percaya bahwa ada beberapa faktor yang jadi penyebab penyakit ini.
Beberapa faktor penyebab penyakit Crohn adalah:
Reaksi autoimun. Para peneliti percaya bakteri atau virus dapat memicu sistem
kekebalan tubuh untuk menyerang lapisan dalam usus. Reaksi sistem kekebalan
tubuh ini menyebabkan peradangan, sehingga menimbulkan gejala.
Gen. Penyakit Crohn kadang-kadang menurun dalam keluarga. Penelitian telah
menunjukkan bahwa orang yang memiliki orangtua atau saudara kandung
dengan penyakit Crohn mungkin lebih mungkin untuk menderita penyakit ini.
Lingkungan Hidup. Beberapa studi menunjukkan bahwa hal-hal tertentu di
lingkungan dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit
Crohn, meskipun kemungkinan secara keseluruhannya rendah.
Obat tertentu. Obat obat anti-inflamasi, antibiotik, dan pil KB dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit Crohn.
Jenis makanan tertentu. Makan makanan dengan lemak yang tinggi juga dapat
meningkatkan kemungkinan untuk menderita penyakit Crohn.
e) Faktor-Faktor Risiko
Merokok
Penyalahgunaan alkohol
Makan makanan berbahaya
Tinggal di area yang airnya tercemar
Memiliki saudara dekat seperti orangtua, saudara kandung, atau anak yang
mengidap penyakit ini
Saat ini tidak ada obat khusus untuk penyakit ini. Tujuan dilakukannya
pengobatan penyakit Crohn adalah untuk mengurangi gejala, mengendalikan
peradangan, dan mencegah komplikasi. Pengobatan biasanya melibatkan terapi
obat, operasi, dan terapi nutrisi.
Diare ringan dapat dikendalikan dengan suplemen air dan Oreol cair dan
makanan yang tepat. Jika diare semakin parah dan tidak hilang setelah tiga hari,
Anda dapat menggunakan obat anti-inflamasi seperti kortikosteroidobat
imunosupresif seperti azathioprine dan merkaptopurin, antibiotik seperti
ciprofloxacindan metronidazol.
Selain itu, dokter dapat menganjurkan Anda menggunakan suplemen
vitamin, suplemen kalsium, zat besi dan vitamin DAnda dapat mangonsumsi
obat penghilang rasa sakit jika terjadi sakit yang parah.
Jika obat-obatan dan diet sehat tidak dapat membantu Anda mengontrol
penyakit Crohn, dokter dapat merekomendasikan operasi. Setelah itu, pasien
masih memerlukan obat-obatan untuk mengurangi risiko kambuhnya penyakit
ini. Untuk dapat mendiagnosis penyakit Crohn, dokter dapat menggunakan
metode berikut:
Tes darah dan tes darah tinja okultisme: tes ini membantu dokter Anda
untuk mengetahui adanya infeksi
Kolonoskopi
Sigmoidoskopi yang fleksibel
CT Scan
MRI
Kapsul endoskopi
Tetap aktif beraktivitas, kecuali bila Anda harus beristirahat karena gejala
yang muncul
Minumlah obat seperti yang disarankan oleh dokter Anda
Ikutilah program diet dari dokter Anda yang ahli
h) Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Penyakit Crohn
2. Penyakit Celiac
a) Pengertian Penyakit Celiac
Gluten sendiri merupakan protein yang bisa ditemukan pada beberapa jenis
sereal, misalnya gandum.
Beberapa contoh makanan yang mengandung sereal adalah pasta, keik, sereal
sarapan, saus atau kecap tertentu, roti, dan beberapa jenis makanan instan.
Gluten berfungsi membuat adonan roti atau makanan lain menjadi elastis dan
kenyal.
b) Penyebab dan Faktor Resiko yang Meningkatkan Penyakit Celiac
Selain itu, pada sebagian besar penderita celiac juga ditemukan kelainan
genetik yang dapat menimbulkan perubahan sel pada usus halus.
Hingga kini penyebab pasti dari penyakit celiac belum diketahui, tetapi
kombinasi dari proses autoimun dan kelainan genetik, serta pengaruh dari
kondisi lain, seperti menjalani prosedur pembedahan, kehamilan dan persalinan,
infeksi virus, atau gangguan emosional berat, diduga menjadi penyebab
penyakit celiac.
Celiac adalah salah satu penyakit yang sangat umum, terutama pada orang
keturunan Eropa Barat. Celiac tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikontrol
dengan diet bebas gluten.
Gejala penyakit celiac dapat muncul lalu menghilang, dari yang ringan
hingga yang berat. Gejala pada kasus yang ringan seringkali tidak nampak jelas.
Anemia, sebagai akibat dari kekurangan zat besi atau vitamin B12.
Kesemutan dan mati rasa pada ujung jari tangan dan kaki (neuropati perifer).
Pembengkakan pada tangan, telapak kaki, lengan, serta tungkai, akibat
penumpukan cairan di jaringan tubuh.
Rusaknya kepadatan tulang.
Rusaknya lapisan gigi.
Ruam pada kulit yang terasa gatal dan lecet (dermatitis herpetiformis).
Nyeri sendi.
Gangguan keseimbangan tubuh.
Gangguan fungsi limpa.
Sulit hamil.
Nyeri perut.
Perut kembung.
Konstipasi.
Turunnya berat badan, hingga gangguan tumbuh-kembang.
Tinggi tubuh di bawah rata-rata.
Pubertas terlambat.
Gangguan saraf, seperti ADHD, ketidakmampuan belajar, sakit kepala, dan
koordinasi otot yang buruk.
Tes darah. Tes darah yang dilakukan berupa tes serologi dan genetik. Tes
serologi bertujuan mencari antibodi celiac dalam tubuh, sedangkan tes
genetik mencari kelainan genetik pada penderita penyakit celiac (HLA-DQ2
dan HLA-DQ8).
Endoskopi dan biopsi. Untuk mengetahui kondisi usus halus, maka dapat
dilakukan endoskopi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan alat
endoskop (selang kecil dengan cahaya dan kamera) dari mulut atau dubur
hingga mencapai daerah yang dituju. Setelah ditemukan, akan diambil
sampel jaringan untuk dilihat perubahannya di bawah mikroskop. Terdapat
juga pemeriksaan endoskopi kapsul, yaitu kamera nirkabel yang ditelan
untuk melihat keadaan sepanjang saluran pencernaan. Namun, pemeriksaan
ini tidak dapat dibarengi dengan pemeriksaan biopsi.
Biopsi kulit. Jika pasien terlihat menderita dermatitis herpetiformis, maka
diperlukan pengambilan sampel kulit untuk memastikannya.
BMD. Pasien akan menjalani pemeriksaan kepadatan tulang dengan BMD
1. Berkosultasilah kepada ahli diet atau ahli gizi untuk merencanakan diet
Anda.
2. Ikuti diet gluten-free setiap hari. Jaga diet Anda walaupun kondisi Anda
baik.
3. Minum suplemen makanan dalam resep yang dianjurkan.
4. Bergabung dengan support group jika Anda tertarik mempelajari penyakit
ini dari orang lain.
5. Hubungi dokter Anda jika gejala tidak sembuh dalam 3 minggu setelah
melakukan diet bebas gluten.
6. Hubungi dokter Anda jika demam meningkat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, Marion dan Maridean mass. 2004. Nursing Outcome Clasification. USA. Mosby
year book
Santoso, Budi. 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda. Prima Medikal. Jakarta
Catassi, C. And Fasano, A. 2008. 1-Celiac Disease. Gluten-Free Cereal Products and
Beverages Capter 1, Page 1-27
Adams, S. 2002. Recovery from Celiac Disease. New England Journal of Medicines 346
(30)