KELOMPOK 9
SKENARIO C
Skenario Kasus
“Kebiasaan Buruk”
Ny. S,45 tahun, seorang Ibu rumah tangga datang ke Klinik dokter
keluarga FK UMP karena pegal-pegal di seluruh badan yang hilang
timbul sejak 6 bulan yang lalu. Ny. S juga mengeluh sering haus,
sering lapar dan sering BAK.Ny. S lebih banyak duduk di depan Tv
menonton drama korea sambil mengkonsumsi makanan ringan
dan makanan siap saji.Ny. S jarang berolah raga. Ny. S tidak
pernah berobat ke dokter.
SKENARIO C
KLARIFIKASI ISTILAH
IDENTIFIKASI MASALAH
IDENTIFIKASI MASALAH
PRIORITAS MASALAH
Identifikasi masalah No. 1 karena terdapat keluhan utama yang
sudah lama yang harus segera di atasi dengen cepat sehingga tidak
akan menimbulkan keluhan atau komplikasi lebih lanjut.
ANALISIS MASALAH
1 Ny. S,45 tahun, seorang Ibu rumah tangga datang ke Klinik dokter
keluarga FK UMP karena pegal-pegal di seluruh badan yang hilang
timbul sejak 6 bulan yang lalu.
Pengaturan sekresi
insulin
Metabolisme Asam
Laktat Lipolisis
Pembentukan Asam Lemak
Lipogenesis, Lipogenesis
merupakan proses
pembentukan lipid dalam
bentuk trigliserida dari
karbohidrat dan protein.
Glikogenesis
Glikogenolisis
Tahap pertama metabolisme
Jika glukosa dari diet tidak
karbohidrat adalah pemecahan
dapat mencukupi kebutuhan,
glukosa (glikolisis) menjadi
maka glikogen harus dipecah
piruvat
untuk mendapatkan glukosa
sebagai sumber energi.
Glukoneogenesis
glukoneogenesis adalah
proses pembentukan glukosa
dari senyawa-senyawa non
karbohidrat, bisa dari lipid
maupun protein.
B. Bagaimana patofisiologi pegal-pegal diseluruh badan pada kasus ?
BB Meningkat
Peningkatan massa lemak tubuhHormon leptin meningkat
pembentukan ROS di sel endotel pembuluh darah
meningkatTerhambatnya pensinyalan
insulinMenginduksi fosforilasi Insuline Receptore (IRS)
Mengganggu translokasi GLUT 4 dan transkripsi gen
Resistensi insulin efek penghambatan insulin pada
lipolisis berkurang peningkatan FFA lebih lanjut BB
Meningkat.
Hipertensi
Resistensi insulin yang menyebabkan 3
mekanisme berikut :
Reabsorpsi sodium dan air Ekspansi
volume intravaskular
Aktivitas Channel Na-K ATP-ase NaCl
intrasel meningkat Kontraksi otot polos
meningkat
Disfungsi endotel aktivasi sistem RAAS
(Renin Angiotensin Aldosterone system
5. Pemeriksaan Laboratorium:
Kolesterol meningkat
Faktor resiko (usia, jenis kelamin, lifestyle) → glukosa
darah meningkat → Trigliserid meningkat → obesitas
central → defesiensi relatif insulin → berkurangnya
sekresi insulin → sel beta pankreas akan mengalami
desensitisasi terhadap adanya glukosa → hiperglikemia →
glukosa sel menurun → ATP sel menurun → lipolysis →
Trigliserid menjadi asam lemak dan gliserol → asam
lemak meningkat dalam darah → kolesterol meningkat.
LDL meningkat, HDL menurun, TGA meningkat
Penumpukan asam lemak intraselular Sintesis
TGA di liver meningkat Merangsang ekspresi
SREBP1c (Sterol Regulation Element Binding
Protein) sebagai protein untuk faktor transkripsi
yang mengaktivasi gen yang terlibat lipogenesis
di hati Protein kolestrol ester transferase
serta hepatic lipase meningkat LDL meningkat
Meningkatkan katabolisme HDL HDL
menurun
Tabel Kriteria diagnosis Sindrom
metabolik menurut WHO (World Health
Organization), NCEP–ATP III dan IDF
(Soegondo & Purnamasari, 2010)
DD
Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus?
Pemeriksaan laboratorium,
Pemeriksaan fisik, meliputi : meliputi : kadar glukosa plasma
pengukuran tinggi badan, dan profil lipid puasa,
berat badan tekanan darah, pemeriksaan klem euglikemik
Indeks Massa Tubuh (IMT), atau HOMA (homeostasis model
Pengukuran lingkar pinggang assessment) untuk menilai
dan lingkar perut merupakan resistensi insulin secara akurat
prediktor yang lebih baik biasanya hanya dilakukan dalam
terhadap risiko penelitian dan tidak praktis
kardiovaskular. diterapkan dalam penilaian
klinis, highly sensitive c-reactive
protein, kadar asam urat dan tes
faal hati dapat menilai adanya
Pemeriksaan Radiologi, meliputi : NASH.
Pemeriksaan radiologi tidak
memiliki nilai diagnostik untuk
sindrom metabolik.
Apa working diagnosis pada kasus?
Definisi:Sindrom metabolik
(SM) adalah kondisi dimana
seseorang memiliki tekanan Epidemiologi: Data
darah tinggi, obesitas sentral dari Himpunan Studi
dan dislipidemia, dengan Obesitas Indonesia
atau tanpa hiperglikemik. (HISOBI) menunjukkan
prevalensi SM sebesar
13,13%
Bagaimana tatalaksana pada kasus?
Non Medikamentosa
Perubahan pola hidup yang dimaksud
adalah: pengaturan diet dan
peningkatan aktifitas fisik (latihan yang
berkesinambungan, dengan interval
dan berirama, bertahap sesuai
kemampuan fisik) sehingga kemampuan
kardiorespirasi meningkat.
Dietary Approaches to Stop
Hypertension (DASH) merupakan salah
satu contoh diet rendah garam dan
kaya sayur buah berserat. DASH
mengandung lemak jenuh yang kecil
dan rendah kolesterol.
Medikamentosa
HIPERGLIKEMIA
Pasien dengan hiperglikemia akibat penurunan kemampuan
sekresi insulin dapat diberikan obat pemicu sekresi insulin,
seperti obat golongan sulfoniluria atau glinid, atau dengan
kombinasi pemberian insulin, tergantung kondisi pasien.
Pemilihan kombinasi obat hipoglikemik oral (OHO) dipilih dari
dua macam obat dari kelompok yang mempunyai mekanisme
berbeda Terapi kombinasi insulin dengan OHO selalu dimulai
dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan sesuai dengan
respon kadar glukosa darah. Kombinasi OHO dengan insulin
yang banyak digunakan adalah kombinasi OHO dengan insulin
basal, menggunakan insulin kerja sedang atau panjang yang
diberikan malam hari.
1. Sulfonilurea: 15 –30 menit sebelum makan
2. Repaglinid, Nateglinid: sesaat sebelum makan
3. Metformin: sebelum/pada saat/sesudah makan
4. Penghambat glukosidase (Acarbose): bersama makan
suapanpertama
5. Tiazolidindion: tidak bergantung pada jadwal makan
6. DPP-IV inhibitor dapat diberikan bersama makan dan
atausebelum makan(IDI, 2013)
TT untuk Hipertensi
Obat-obatan yang dapat menghambat aktifasi
sistem renin angiotensin aldosteron sistem
seperti golongan angiotensin converting
enzyme inhibitors (ACEI) atau angiotensin
reseptor bloker (ARB) (IDI, 2013)
Dislipidemia
Obat pilihan untuk menurunkan TG dan menaikkan HDL
selain olah raga pada sindroma metabolik adalah
golongan statin. Efek statin pada penurunan LDL
mencapai 18-55% dan penurunan trigliserida 7-30%
serta meningkatkan kadar HDL 5-15%
- Simvastatin 5-40 mg
- Lovastatin 10-80 mg
- Pravastatin 10-40 mg
- Fluvastatin 20-80 mg
- Atorvastatin 10-80 mg
Apa saja komplikasi pada kasus?
Obesitas:
Risiko kematian meningkat seiring dengan tingginya kelebihan berat
badan. Risiko yang berhubungan dengan konsekuensi metabolisme dan
risiko yang berhubungan dengan pengaruh berat badan pada tubuhnya
sendiri relatif berlipat ganda sesuai dengan kelebihan berat badannya
Dislipidemia:
Penyakit ini tidak mengancam jiwa, namun apabila tidak dilakukan
modifikasi gaya hidup, serta terdapat penyakit komorbid atau
komplikasi, dapat menimbulkan gangguan fungsi dan berulang (IDI,
2013).
Sindrom Metabolik:
Komponen sindrom metabolik dapat mengalami perbaikan
dengan tata laksana yang memprioritaskan program tata laksana
berat badan yang intensif, disamping modifikasi gaya hidup dan
tata laksana faktor risiko klinis lain terkait dengan penyakit
kardiovaskular (IDAI, 2014).
Bagaimana SKDU pada kasus?
Faktor resiko
(life style yangburuk)
Peningkatan intake
penurunan out take
Obesitas sentral
Sindrom metabolik
Poliuria Hiperglikemia
Pegel-
Polipagia
pegel
Polidipsia
TERIMA KASIH