DISUSUN OLEH
KELOMPOK 11
• Cara pemberian insulin adalah dimulai dengan insulin regular dalam dosis dosis kecil, misalnya 4 unit, tiga kali sehari sebelum makan. Berangsur-
angsur dinaikkan sampai dosis tepat yang dapat diketahui dari pemerikasaan urin dan gula darah. Kalau dosis sudah tercapai, maka sebagian dari
insulin regular dapat diganti dengan lente atau PZI (25% insulin regular dan 75% lente) dan disuntikkan 1 kali sehari
Komplikasi pengobatan insulin adalah hipoglikemia dan terjadinya somogji effect yaitu anak jatuh dalam keadaan hipoglikemia, kemudian dalam
keadaan hiperglikemia, kadar gula darah normal sukar dicapai.
3. Pediatri Sosial
Orang tua penderita harus dibimbing mengenai penyakit, diet dan pengobatan, misalnya cara menyuntik insulin.
(FKUI. Ilmu Kesehatan Anak. 1988:261)
Asuhan Keperawatan Anak Dengan Diabetes Juvenil
PENGKAJIAN
1. Riwayat penyakit, terutama yang berhubungan dengan penyakit yang berbahaya.
2. Riwayat keluarga
Terutama yang berkaitan dengan anggota keluarga lain yang menderita diabetes melitus.
3. Riwayat Kesehatan
Terutama yang berhubungan dengan penurunan berat badan, frekuensi minum dan berkemih. Peningkatan nafsu makan, penururan tingkat kesadaran, perubahan perilaku dan
manifestasi dari diabetes melitus tergantung insulin, sebagai berikut:
a. Polifagi
b. Poliuria
c. Polidipsi
Hal-hal lain yang perlu dikaji:
a. Kaji hiperglikemia dan hipoglikemia
b. Kaji tumbuh kembang anak
c. Satus hidrasi
d. Tanda dan gejala ketoasidosis, nyeri abdomen, mual muntah, pernapasan kusmaul menurunnya kesadaran.
e. Kaji tingkat pengetahuan
f. Mekanisme koping
g. Kaji nafsu makan
h. Status berat badan
i. Frekuensi berkemih
j. Fatigue
k. Irirtabel
(Donna L. Wong : 590)
Pemeriksaan Laboratorium
a. Glikosuria
Diketahui dari uji reduksi yang dilakukan dengan bermacam-macam reagensia seperti benedict, clinitest, dan sebagainya.
b. Hiperglikemia
Pemeriksaan kadar gula darah puasa. Gula darah puasa meningkat dapat berkisar antara 8-20 mmol/L (130-800 mg%) atau lebih tergantung beratnya
keadaan penyakit. Biasanya diatas 14 mmol/L dan sesudah makan, gula darah meningkat lebih tinggi dibandingkan anak normal dan penurunan kadar ke
kadar sebelumnya membutuhkan waktu lebih lama.
c. Ketonuria
d. Kolestrol dapat meningkat
Normalnya di bawah 5,5 mmol/L. Tidak selalu nilainya paralel dengan gula darah, tetapi kadar kolestrol darah yang tetap tinggi (yaitu diatas 10
mmol/L) menunjukkan prognosis jangka panjangnya buruk karena komplikasi seperti oterosklerosis lebih sering terjadi.
e. Gangguan keseimbangan cairan elektrolit, PaCO2 menurun, pH merendah. Bila penyakit berat maka bisa terjadi asidosis metabolik dan perubahan
biokimiawi karena dehidrasinya.(FKUI. Ilmu Kesehatan Anak. 1988:261)
Diagnosa Keperawatan
5. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif (poliuria)
Standar Diagnosa
No. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
Keperawatan Indonesia (SDKI)
1. Defisit nutrisi berhubungan dengan Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan Manajemen nutrisi
ketidakseimbangan insulin dan makanan selama 3x24 jam diharapkan nutrisi tercukupi Tindakan :
Dibuktikan dengan: Kriteria Hasil Observasi :
DS: 1. Keinginan makan membaik 1. Identifikasi status nutrisi
1. Cepat kenyang setelah makan 2. Asupan makanan membaik 2. Identifikasi makanan yang disukai
2. Kram atau nyeri abdomen 3. Asupan cairan membaik 3. Monitor asupan makanan
3. Nafsu makan menurun 4. Energy untuk makan membaik 4. Monitor BB
DO: 5. Asupan makan membaik 5. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
rentang ideal 6. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
5. Bising usus hiperaktif 7. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
6. Otot mengunyah lemas 8. Berikan makanan TKTP
7. Otot menelan lemah 9. Berikan suplemen makanan
8. Sariawan Edukasi :
9. Rambut rontok berlebihan 10. Ajarkan keluarga diit yang diprogramkan
10. Diare Kolaborasi
11. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan
Daftar Pustaka
Behrman,Richard E.1998. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC
FKUI. 1998. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Info Medika
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2016.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2016.Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2016.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI