Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH DUKUNGAN SPIRITUAL (DZIKIR)

TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN


PRE OPERASI DI RUANG BEDAH
RSUD DR. CHASBULLAH ABDULMADJID
KOTA BEKASI

Disusun Oleh:
Arlik Aramadan Nas
2720190139

Program Studi Ilmu Keperawatan


Universitas Islam As-Syafi’Iyah
2021
Latar Belakang

(WHO) Diperkiraan setidaknya 11% dari beban


penyakit di dunia berasal dari penyakit atau keadaan
1 yang sebenarnya bisa ditanggulangi dengan
Pembedahan.

(Kemenkes RI, 2018) Jumlah pasien dengan tindakan


operasi dari data WHO tahun 2012 dari tahun ke tahun
2 jumlah pasien operasi mengalami peningkatan. Pada
tahun 2012 terdapat 148 juta jiwa pasien di seluruh
Rumah Sakit di dunia yang mengalami tindakan operasi.
Identifikasi Masalah
Dari hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Faizal,
2021 Terhadap 18 responden didapatkan :
3 Tidak ada kecemasan 1 orang (5,5%),
Kecemasan ringan 14 orang (77,8%),
Kecemasan sedang 3 orang ( 16,7%).

Dari hasil penelitian Wawan, 2019 terhadap 42


responden didapatkan :
4 kecemasan ringan 9 orang (21,4%),
Kecemasan sedang 21 orang (50%),
kecemasan berat 12 orang (28,6%).
Identifikasi Masalah

Hasil Survey awal terhadap 8 responden didapatkan :


• 5 responden (62,5%) mengalami kecemasan karena
kurangnya informasi tentang prosedur dan orientasi
5 ruang operasi.
• 3 (37,5%) responden mengalami kecemasan karena
selalu bertanya-tanya akan kondisi penyakitnya dan
efek terhadap tindakan operasi.
Rumusan Masalah
Bagaimana karakteristik pasien pre operasi berdasarkan
(usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan)?
01
Bagaimana tingkat kecemasan pasien pre operasi
02 sebelum dilakukan dukungan spiritual (dzikir)?

03 Bagaimana tingkat kecemasan pasien pre operasi


sesudah dilakukan dukungan spiritual (dzikir)?
04
Adakah pengaruh dukungan spiritual (dzikir) terhadap
tingkat kecemasan pada pasien pre operasi
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Menganalisis pengaruh dukungan spiritual (dzikir)
terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik berdasarkan (usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan)
2. Mengidentifikasi tingkat kecemasan sebelum dilakukan
dukungan spiritual (dzikir)
3. Mengidentifikasi tingkat kecemasan sesudah dilakukan
dukungan spiritual (dzikir)
4. Menganalisis adakah pengaruh dukungan spiritual (dzikir)
terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi.
Tinjauan Teori
Konsep Dzikir

Sebagaimana Firman Allah :

‫ُوب‬ ِ ‫ أَال َ ِب ِذك ِْر‬. ‫الله‬


ُ ‫الله تَ ْط َم ِئ ُّن الْقُل‬ ِ ‫امنُوا َوتَ ْط َم ِئ ُّن ُقل ُوبُ ُهم ِب ِذك ِْر‬ َ ‫ال َّ ِذ‬
َ ‫ين َء‬
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah
hati menjadi tenteram
(QS. Ar.Ra’d :28).
MANFAAT DZIKIR

Dzikir Dzikir Dapat Dzikir Sebagai Dzikir


Memantapkan Menghindarkan Terapi Jiwa Menumbuhkan
Iman Dari Bahaya Energi Akhlak
KONSEP KECEMASAN

Menurut Rozalino yang dikutip dari Agusnawati (2013), salah satu


upayanya dalam intervesi keperawatan untuk mencegah ansietas adalah
dengan terapi spiritual. Terapi spiritual merupakan suatu pengobatan alternatif
dengan cara pendekatan keagamaan melalui doa dan dzikir yang merupakan
unsur penyembuhan penyakit atau sebagai psikoterapeutik yang mendalam,
bertujuan untuk membangkitkan rasa percaya diri dan optimisme yang paling
penting selain obat dan tindakan medik (Farmakologi).
Konsep Operasi

Pembedahan merupakan pengalaman yang sulit dilupakan dan


sangat ditakuti oleh hampir semua orang. Fase pre operasi
adalah waktu dimulai ketika keputusan untuk informasi bedah
dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim ke meja operasi
(Joyce M. Black 2014).
BAB II Kerangka Teori

Keterangan :

Diteliti

Tidak diteliti

Sumber : Brunner & Suddarth’s (2010), Potter & Perry (2013), Rozalino (2009) dalam Agusnawati
(2013), Tjoja (2012), Rhoads & Murphy (2015)
BAB 3 Kerangka Konsep
Tidak adanya Hipotesis Adanya hubungan
hubungan pengaruh Penelitian pengaruh
dukungan spiritual dukungan spiritual
(dzikir) terhadap H0 H1 (dzikir) terhadap
tingkat kecemasan tingkat kecemasan
pasien pre operasi pasien pre operasi
Kerangka Konsep

N
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil Ukur Skala Ukur
o
Defendent
1 Dzikir Kegiatan melafalkan kalimat allah Lembar Baik: Ordinal
Sebelum sebelum operasi kuesioner penurunan
Operasi bertujuan untuk selalu mengingat Tidak baik :
nama-Nya, yang terdiri dari : tidak menurun
Membaca basmallah
Membaca Istighfar
Membaca tasbih
Membaca tahmid
Membaca takbir
Dilanjutkan dengan do’a (tawakal)
diteruskan mengusap kedua tangan
ke wajah
 
Independent
2 Tingkat Reaksi terhadap pengalaman emosional yang Kuesioner Skor < 6 : Tidak Ordinal
Kecemas tidak menyenangkan atau menyakitkan dan HARS (Hamilton ada kecemasan
an terjadi saat individu mengalami tekanan Anxiety Rating Skor 6-14 :
perasaan yang meliputi aspek fisik dan psikis.
Scale) Kecemasan
    ringan
Skor 15-27 :
Kecemasan
sedang
Variabel Confunding Skor >27 :
3Usia Lamanya waktu hidup subjek peneliti ketika Lembar 1. Remaja (<berat
Kecemasan 20 Interval
pengambilan data kuesioner tahun)
2. Dewasa (20-55
tahun)
3. Lansia (≥56
tahun)
  Jenis Perbedaan individu berdasarkan seks. Lembar 1. Laki – laki Nominal
kelamin kuesioner Perempuan
  Pendidika Pendidikan responden Lembar 1. Dasar (SD dan Ordinal
n kuesioner SMP)
2. Menengah
(SMA)
3. Tinggi (PT)
  Pekerjaan Pekerjaan responden Lembar 1. Bekerja Nominal
` kuesioner 2. Tidak bekerja
• METODOLOGI PENELITIAN

Desain dan Waktu dan


Populasi Sampel
Jenis Penelitian Tempat
Penelitian

Ruang
RSUD
one-grup pretest- Wijaya Kusuma dan
dr. Chasbullah
posttest design. Bougenville
AM
RSUD dr. Chasbullah Total Sampling
Februari sampai
Penelitian Abdulmadjid Kota
dengan bulan
kuantitatif Bekasi
Juni 2021
berjumlah 65 orang
Variabel independen
dukungan Variabel dependen

spiritual (dzikir) pada Variabel kecemasan pada


Penelitian
pasien pre operasi di X Y pasien pre operasi di
RSUD dr.Chasbullah
RSUD dr.Chasbullah
Abdulmadjid Kota Abdulmadjid Kota

Bekasi. Bekasi.
Instrumen Penelitian
Pertanyaan terkait tingkat kecemasan pasien pre operasi
diukur dengan pengukuran tingkat kecemasan menurut
alat ukur kecemasan yang disebut HARS
(Hamilton Anxiety Rating Scale)

1. Skor kurang dari 14 : tidak ada kecemasan


2. Skor 14 – 20 : kecemasan ringan.
3. Skor 21 – 27 : kecemasan sedang.
4. Skor ≥ 28 : kecemasan berat.
TERIMA KASIH

Insert Your Image

Anda mungkin juga menyukai