Anda di halaman 1dari 6

Tugas Patofisiologi

Menjawab Soal dari Materi Obesity and Dyslipidemia

Dosen Pengajar:

Almira Nuraelah, S. Gz, M.Si

Disusun Oleh:

GITA AULIYA FITRIANDINI

(2019350067)

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

2019/2020
1. Jelaskan proses pengaturan Asupan makan pada gambar lengkap dengan hormon yang
mempengaruhinya ?

Jawab : Pengaturan asupan makanan ini berpusat di hipotalamus. Pengendalian rasa lapar
dan kenyang, mempengaruhi laju pengeluaran energi, dan regulasi sekresi hormon.
Proses dalam pengaturan penyimpanan energi ini terjadi melalui sinyal-sinyal eferen
(yang berpusat di hipotalamus) setelah mendapatkan sinyal aferen dari perifer (jaringan
adipose, usus dan jaringan otot).
Sinyal-sinyal tersebut bersifat anabolik (meningkatkan rasa lapar serta menurunkan
pengeluaran energi) dan dapat pula bersifat katabolik (anoreksia, meningkatkan
pengeluaran energi) dan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu sinyal pendek dan sinyal
panjang. Sinyal pendek mempengaruhi porsi makan dan waktu makan, serta
berhubungan dengan faktor distensi lambung dan peptida gastrointestinal yang
diperankan oleh kolesistokinin (CCK) sebagai stimulator dalam peningkatan rasa lapar.
Sinyal panjang diperankan oleh fat-derived hormon leptin dan insulin yang mengatur
penyimpanan dan keseimbangan energi. Apabila asupan energi melebihi dari yang
dibutuhkan, maka jaringan adiposa meningkat disertai dengan peningkatan kadar leptin
dalam peredaran darah. Leptin kemudian merangsang anorexigenic center di hipotalamus
agar menurunkan produksi Neuro Peptide Y (NPY), sehingga terjadi penurunan nafsu
makan. Demikian pula sebaliknya bila kebutuhan energi lebih besar dari asupan energi,
maka jaringan adiposa berkurang dan terjadi rangsangan pada orexigenic center di
hipotalamus yang menyebabkan peningkatan nafsu makan. Pada sebagian besar
penderita obesitas terjadi resistensi leptin, sehingga tingginya kadar leptin tidak
menyebabkan penurunan nafsu makan. Disamping itu, hormon ghrelin juga memainkan
peran penting dalam neurotrophy. Sekresi ghrelin meningkat pada kondisi keseimbangan
energi negatif, seperti kelaparan, insulin induced hypoglycemia. Sebaliknya, kadar
ghrelin menurun pada kondisi keimbangan energi positif seperti setelah makan,
hyperglycemia dan obesitas. Ghrelin merangsang nafsu makan melalui pusat makan di
hypothalamus. Ghrelin yang berasal dari lambung mencapai hypothalamus melalui
sirkulasi darah. Peningkatan kadar ghrelin menyebabkan stimulasi pelepasan NPY
(neuropentide Y), yang kemudian menyebabkan peningkatan nafsu makan dan
menurunnya pemakaian energi.

2. Jelaskan proses terjadinya dislipidemia berdasarkan gambar berikut ?

Jawab: Setelah lemak dalam makanan mengalami pencernaan dan absorpsi, TG dan
kolesterol akan dipaket dalam bentuk kilomikron didalam sel-sel epitel usus halus.
Kilomikron selanjutnya akan dialirkan melalui sistem limfe usus halus.
Didalam darah, kilomikron yang beredar akan masuk kedalam kapiler2 dari jaringan
adiposa dan sel-sel otot, melepaskan TG kedalam jaringan adiposa untuk disimpan
sebagai cadangan bagi kebutuhan energi tubuh. Enzim lipoprotein lipase (LPL)
menghidrolisis TG dan melepaskan asam lemak bebas. Beberapa komponen kilomikron
akan mengalami “repackaged” kedalam lipoprotein lain.
TG dan kolesterol ester dihasilkan oleh hati dan dipaket kedalam partikel2 VLDL untuk
kemudian dilepaskan kedalam sirkulasi. VLDL kemudian diproses oleh Lipoprotein
Lipase (LPL) didalam jaringan untuk melepaskan asam lemak dan gliserol. Setelah
diproses oleh LPL, VLDL kemudian menjadi VLDL remnant. Kebanyakan dari VLDL
remnant diambil oleh hati via reseptor LDL, dan partikel2 remnant yang tersisa akan
menjadi Intermediate Density Lipoprotein (IDL), lipoprotein yang lebih kecil dan lebih
padat daripada VLDL. Beberapa partikel IDL akan mengalami reabsorpsi oleh hati
(melalui kerja reseptor LDL).
Selanjutnya reverse cholesterol transpor dimana kolesterol dipindahkan dari jaringan dan
kembali ke hati. High Density Lipoprotein (HDL) adalah lipoprotein kunci yang terlibat
dalam transpor balik kolesterol dan transfer ester kolesterol diantara lipoprotein.
Glukosa diotot dan jaringan adiposa menekan pelepasan asam lemak tak jenuh (non
esterified fatty acids = NEFA) merupakan konsekuensi dari resistensi insulin didalam
hati, otot dan jaringan adiposa. Keadaan ini akan meningkatkan aliran NEFA dan
glukosa kedalam hati, yang merupakan regulator dari produksi VLDL didalam hati.
Regulasi sekresi VLDL juga ditentukan oleh kecepatan degradasi apolipoprotein.
Peningkatan kadar VLDL menyebabkan peningkatan pertukaran antara kolesterol ester
didalam LDL dan trigliserida didalam VLDL.
Selanjutnya LDL mengalami oksidasi dan glikasi (meningkat dengan adanya
peningkatan kadar glukosa darah), yang akan menyebabkan peningkatan produksi
antibodi terhadap modified apolipoprotein dan pembentukan kompleks imun, sehingga
akan memicu terjadinya inflamasi, penumpukan leukosit dan transformasi membentuk
plak aterosklerosis pada dyslipidemia.

3. Jelaskan definisi dari “eating disorder”, anorexia, dan bulimia nervosa ?


Jawab : “eating disorder” merupakan gangguan mental yang berhubungan dengan pola
makan dan berat badan, gangguan tersebut bukanlah mengenai makanan, tetapi
mengenai perasaan dan ekspresi diri. Pada umumnya, penderita ED (eating disorder)
adalah mereka yang memiliki kepercayaan diri rendah.
Terdapat dua macam ED, yaitu:
 Anorexia
adalah gangguan pola makan dengan cara membuat dirinya merasa tetap lapar (self-
starvation). Biasanya terjadi pada remaja wanita yang tengan menginjak bangku SMU
(sekolah menengah umum). Adapun tujuan mereka membuat dirinya lapar adalah agar
mereka memiliki penampilan fisik yang ramping dan menarik perhatian lawan jenisnya.
Anoreksia nervosa yaitu sebuah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk
mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap
peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang. Pencitraan diri pada
penderita AN dipengaruhi oleh bias kognitif (pola penyimpangan dalam menilai suatu
situasi) dan memengaruhi cara seseorang dalam berpikir serta mengevaluasi tubuh dan
makanannya.
 Bulimia nervosa

adalah gangguan pola makan yang ditandai dengan usaha untuk memuntahkan kembali
secara terus-menerus apa yang telah dimakan sebelumnya. Kelainan cara makan yang
terlihat dari kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara terus menerus, sering terjadi
pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap
diri sendiri. Yang paling sering dilakukan oleh lebih dari 75% orang dengan bulimia
nervosa adalah membuat dirinya muntah, kadang-kadang disebut pembersihan; puasa,
serta penggunaan laksatif, enema, diuretik, penggunaan obat pencahar sehingga dapat
merangsang seorang penderita bulimia untuk memuntahkan makanan yang telah ia
makan.
DAFTAR PUSTAKA

 Friedman JM, Leptin, leptin receptors and the control of body weight, Eur J Med Res.
1997.
 Kershaw EE., FLIER JS. Adipose Tissue as an Endocrine Organ. The Journal of Clinical
Endocrinology & Metabolism 1989.
 Meutia, N. Peran Neuropeptida Y dalam Meningkatkan Nafsu Makan. Bagian Fisiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Repository USU. 2005.
 Vecera & el.d/. Antioxidant Status, Lipoprotein Profile and Liver Lipids in Rats F€d on
High-Cholesterol Diet Containing Currant Oil Rioh in n-l and n-6 Polyunsaturated Fatty
Acrds. Physiol. Res. 2003;5211'77 -187 . Kusumawati D. Bersahabat de gdn
 Pusparini. 2006. Low density lipoprotein padat kecil sebagai faktor risiko aterosklerosis.
(Skripsi). Universitas Trisakti, Jakarta.
 Hetty krisnani, Meilanny Budiarti Santoso, Destin putri. Jurnal Gangguan Makan Anorexia
Nervosa dan Bulimia Nervosa Pada Remaja. Vol. 4 No: 3. Hal 390 – 447. Desember 2017.

Anda mungkin juga menyukai