Zat yang terakhir adalah resitin, yang diberi nama demikian karena
meningkatkan resistensi insulin. Resitin dihaasilkan oleh sel lemak, dan
kadarnya meningkat pada obesitas. Penurunan kadar resitinin
meningkatkan kerja insulin dan sebaliknya pemberian resitin
rekombinan meningkatkan resistensi insulin.
Yang cukup menarik, efek terapetik obat antidiabetes oral tertentu yang
digunakan dalam DM tipe 2 pada manusia juga mungkin berkaitan
dengan kemampuan obat tersebut memodulasi produksi resistin. Obat
antidiabetes golongan tiazolidinedion berikatan dengan reseptr yang
disbut peroxisome proliferator-activated receptor-γ (PPAR- γ), yang
diekspresikan di nukleus sel lemak. Dengak mengikat reseptor di
adiposit, obat golongan tiazolidinedion mengendalikan transkripsi resitin
atau gen sel adiposa lainnya yang mempengaruhi insulin. Diperkirakan
sinyal PPAR- γ dalam mengendalikan resistensii insulin ditunjang oleh
penelititan terhadap p[pasien yang mengalami loss-of-function di gen
PPAR- γ. Oleh karen itu, pengaktifan reseptor PPAR- γ oleh obat
menurunkan resistensi insulin, ddan mutasi yang mengganggu
pembentuka sinyal PPAR- γ meningkatkan resistensi insulin.
TIPE APEL
Pada pria obesitas umumnya menyimpan lemak di bawah kulit dinding perut dan
di rongga perut sehingga gemuk diperut dan mempunyai bentuk tubuh seperti
buah apel (apple type). Karena lemak banyak berkumpul dirongga perut, obesitas
tipe buah apel disebut juga obesitas sentral, karena banyak terdapat pada laki-laki
dan wanita yang sudah mengalami menopause disebut juga sebagai obesitas tipe
android.
Lemak yang menumpuk di rongga perut ternyata lebih berbahaya daripada lemak
di bagian bokong atau paha. Pasalnya, lemak di perut memiliki sel-sel lemak yang
lebih besar dan jenuh, sehingga terjadi penumpukan lemak yang berlebihan di
jaringan adiposa, dan akhirnya menghasilkan protein berbahaya. Dengan lemak
berkumpul di sekitar pinggang, obesitas tipe “apel” berisiko lebih tinggi terkena
penyakit yang berhubungan dengan metabolisme lemak dan glukosa seperti
hipertensi, diabetes, jantung koroner, dan stroke. Hal ini dimungkinkan karena
lemak di rongga perut lebih mudah diuraikan, sehingga menumpuk di arteri.
Namun, penderita kegemukan tipe ini masih memiliki segi yang menguntungkan,
yaitu lebih mudah menurunkan berat tubuh dibanding tipe gynoid. Proses
penurunan tersebut dapat terlihat nyata bila diikuti dengan diet dan olahraga yang
tepat.
TIPE PEAR
Kelebihan lemak pada wanita disimpan dibawah kulit bagian daerah pinggul dan
paha, sehingga tubuh berbentuk seperti buah pear (pear type). Karena lemak
berkumpul dipinggir tubuh yaitu dipinggul dan paha, obesitas tipe buah pear
disebut juga sebagai obesitas perifer dan karena banyak terdapat pada wanita
disebut juga sebagai obesitas tipe perempuan atau obesitas tipe gynoid.
Sebahagian besar tipe Gynoid berupa sel lemak yang kecil dan tidak jenuh.
Lemak dinyatakan tidak jenuh bila rantai karbon penyusun lemak tersebut
mempunyai ikatan rangkap.
Dari segi kesehatan tipe ini lebih aman bila dibandingkan dengan tipe android
karena risiko kemungkinan terkena penyakit degeneratif lebih kecil. Akan tetapi,
lebih sukar menurunkan kelebihan berat tubuh pada tipe ini karena lemak-lemak
tersebut lebih sukar mengalami proses metabolisme.
Eksogen
Endogen
Sel lemak hati VLDL, IDL, LDL, HDL kembali ke sirkulasi awal
Lipogenesis
Merupakan proses deposisi lemak dan meliputi proses sintesis asam lemak dan
kemudian sintesis trigliserida yang terjadi di hati pada daerah sitoplasma dan
mitokondria dan jaringan adiposa. Energi yang berasal dari lemak dan melebihi
kebutuhan tubuh akan disimpan di dalam jaringan lemak. Asam lemak, dalam
bentuk trigliserida dan asam lemak yang terikat pada albumin didapat dari asupan
makanan dan atau hasil sintesis lemak di hati. Trigliserida yang terbentuk dari
kilomikron atau lipoprotein akan dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak
bebas oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) yang dibentuk oleh adiposit dan
disekresi dalam sel endotelial yang berdekatan dengannya (adjacent). Aktivasi
LPL dilakukan oleh apoprotein C-II yang dikandung oleh kilomikron dan
lipoprotein (VLDL). Kemudian asam lemak bebas akan diambil oleh sel adiposit
sesuai dengan derajat konsentrasinya oleh suatu protein transpor transmembran.
Bila asam lemak bebas sudah ke dalam adiposit maka akan membentuk pool asam
lemak. Pool ini akan mengandung asam lemak yang berasal baik maupun dari
yang masuk maupun yang akan keluar.
Lipolisis (perombakkan)
Merupakan suatu proses dimana terjadi dekomposisi kimiawi dan penglepasan
lemak dari jaringan lemak. Bilamana diperlukan energi tambahan maka lipolisis
merupakan proses predominan terhadap proses lipogenesis. Enzin Hormone
Sensitive Lipase (HSL) akan menyebabkan terjadinya hidrolisis trigliserida
menjadi asam lemak bebas dan gliserol.
Asam lemak yang dihasilkan akan masuk ke dalam pool asam lemak dimana akan
terjadi proses re-esterifikasi, beta-oksidasi atau asam lemak tersebut akan dilepas
masuk ke dalam sirkulasi darah untuk menjadi substrat bagi otot skelet, otot
jantung dan hati. Asam lemak akan dibentuk menjadi ATP dalam proses beta-
oksidasi dan asam lemak akan dibawa ke luar jaringan lemak melalui sirkulasi
darah dan untuk kemudian menjadi sumber energi bagi jaringan yang
membutuhkan.
Obesitas
1. PJK
2. Dislipidemia
3. Aterosklerosis
4. Hyper tension
5. DM
6. Stroke
7. Hiper fibrinogenemia
8. Hiperurisemia
9. Sleep apneu
Sleep Apnea merupakan gangguan atau kelainan yang ditandai dengan
reduksi bahkan penghentian napas selama tidur.
Gangguan ini biasanya terjadi selama tidur. Ketika Sleep apnea ini terjadi, orang
tersebut akan mengalami gangguan tidur karena gangguan pernapasan dan
berkurangnya kadar oksigen dalam darah.
Dalam ilmu kedokteran, gangguan pernapasan dan keparahan gangguan tidur ini,
diukur berdasarkan Apnea-Hypopnea Indeks (AHI) yaitu suatu indeks keparahan
yang menggabungkan apneas dan hypopneas. Gambaran tingkat keparahan dari
keseluruhan sleep apnea ini, termasuk gangguan tidur dan desaturations (tingkat
rendahnya oksigen dalam darah). Indeks lain yang digunakan untuk mengukur
sleep apnea adalah gangguan pernapasan indeks (Respiratory Defect Index).
Sleep Apnea ini berdasarkan kejadiannya atau etiologinya dibagi atas tiga tipe :
Central sleep apnea (CSA) ini terjadi ketika otak tidak mengirimkan sinyal yang
memadai ke otot-otot pernapasan, sehingga otot-otot pernapasan mengalami
paralisis atau kelumpuhan. Ini biasanya terjadi pada bayi atau pada orang dewasa
dengan penyakit jantung, penyakit serebrovaskular, atau penyakit
herediter/kelainan bawaan, juga dapat disebabkan oleh keracunan obat.
Hambatan saluran pernapasan selama tidur, diperkirakan sekitar 4% dari pria dan
2% perempuan dari seluruh kasus Sleep Apnea ini. Dalam sebuah penelitian,
orang dewasa diatas 18 tahun, yang mengalami hambatan pernapasan selama tidur
diperkirakan 1,5% dari semua angka kejadian per tahun. Hal ini dikarenakan
populasi orang gemuk atau obesitas akan memperburuk serangan. Yang lebih
mengkhawatirkan adalah lebih 10% dari orang-orang yang mengalami serangan
ini membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit.
Gejala atau symptom Sleep Apnea Pasien dengan gangguan tidur ini
memperlihatkan gejala klinis berupa ganguan berkonsentrasi, gangguan berpikir.
Hal ini banyak menyebabkan kecelakaan di tempat kerja dan saat mengemudi.
Dengan demikian, orang-orang dengan sleep apnea obstruktif memiliki tiga kali
lipat risiko lebih besar kecelakaan mobil daripada populasi umum. Demikian pula
kantuk di siang hari, kelelahan, sakit kepala, lekas marah, dan berkurangnya daya
ingat dan perhatian adalah beberapa gejala umum lainnya yang berhubungan
dengan sleep apnea ini.
Klasifikasi
Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh
Sumber: http://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-
solusi-mengatasi-overweight-dan-obesitas.
Etiologi obes
gaya hidup tidak aktif
Aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur dapat meningkatkan massa
otot dan mengurangi massa lemak tubuh, sedangkan aktivitas fisik
yang tidak adekuat dapat menyebabkan pengurangan massa otot dan
penigkatan adipositas.
Kelainan Neurogenik
Walaupun kerusakan hipotalamus hampir tidak pernah dijumpai pada
orang obese, susunan fungsional hipotalamus atau pusat makan
neurogenik lainnya pada orang obese dapat berbeda dengan susunan
yang terdapat pada orang normal.
Faktor genetik
Obesitas jelas menurun dalam keluarga. Namun peran genetikyang
pasti untuk menimbulkan obesitas masih sulit ditentukan, karena
anggota keluarga umumnya memiliki kebiasaan makan dan pola
aktivitas fisik yang sama.
Epidemiologi obes
Diperkirakan jumlah orang di seluruh dunia dengan IMT 3 30kg/m2 ada
250juta orang, yakni sekitar 7% dari jumlah total orang dewasa di dunia.
Angka obesitas tertinggi terdapat pada kepulauan pasifik pada populasi
melanesia, polinesia dan micronesia. Misalnya pada tahun 1991, di daerah
urban samoa diperkirakan 75% perempuan dan 60% pria dinyatakan obes.
Obes sentral kaitannya resistensi insulin dan dislipidemia DM