Anda di halaman 1dari 26

Disusun Oleh :

Nela Simanjuntak 260120170009


Tita Khosima Hidayati 260120170502
Maharani Yuliastina Candra Puspita 260120170503
Nur Annisa 260120170504
Anisa Pebiansyah 260120170505
Komang Suma Triyasa 260120170514
Fahriani Istiqamah Jafar 26015012017
Definisi Obesitas
Obesitas
Definisi Obesitas
Obesitas adalah suatu kondisi kronis saat
terjadi kelebihan jumlah lemak tubuh. Sejumlah
lemak tubuh memang diperlukan untuk
menyimpan energi, insulasi panas, penyerapan
shock, dan fungsi lainnya.
Orang umumnya dianggap obesitas ketika indeks
massa tubuh (BMI) mereka sama dengan,
pengukuran yang diperoleh dengan membagi berat
seseorang dengan kuadrat tinggi seseorang, adalah
lebih dari 30 kg / m2, dengan kisaran 25-30 kg / m2
didefinisikan sebagai kelebihan berat badan.
Beberapa negara Asia Timur menggunakan nilai
yang lebih rendah. Obesitas meningkatkan
kemungkinan berbagai penyakit dan kondisi,
terutama penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2,
apnea tidur obstruktif, jenis kanker tertentu,
osteoarthritis, dan depresi.
Penyebab
Obesitas
Penyebab Obesitas
Obesitas paling sering disebabkan oleh:
1. Kombinasi asupan makanan yang berlebihan
2. Kurangnya aktivitas fisik
3. Kerentanan genetik
4. Gangguan endokrin
5. Obat-obatan
6. Gangguan mental, dsb
Tipe-Tipe Obesitas
Tipe- Tipe
Obesitas

Berdasarkan
Berdasarkan
Penyebaran
Kondisi Sel
Lemak

Hiperplastik
Hiperplastik Hipertropik dan Adroid Genoid
Hipertropik
Berdasarkan Kondisi Sel (Pratiwi, 2001)

Tipe Hiperplastik dan Tipe


Tipe Hiperplastik Tipe Hipertropik Hipertropik
Kondisi dimana Kondisi dimana Kondisi dimana kegemukan
kegemukan yang terjadi karena kegemukan ini terjadi karena ukuran tipe ini terjadi karena jumlah dan

jumlah sel yang lebih banyak sel yang lebih besar dibandingkan ukuran sel melebihi normal.

dibandingkan kondisi normal, tetapi ukuran sel normal. Kegemukan tipe Kegemukan tipe ini dimulai pada masa
ini terjadi pada usia dewasa dan upaya anak - anak dan terus berlangsung
ukuran sel-selnya sesuai dengan
untuk menurunkan berat akan lebih sampai setelah dewasa. Upaya untuk
ukuran sel normal terjadi pada
mudah bila dibandingkan dengan tipe menurunkan berat badan pada tipe ini
masa anak-anak.Upaya
hiperplastik. merupakan yang paling sulit, karena
menurunkan berat badan ke kondisi
dapat beresiko terjadinya komplikasi
normal pada masa anak-anak akan
penyakit, seperti penyakit degeneratif.
lebih sulit. dimana
Berdasarkan Penyebaran Lemak (Pratiwi, 2001)

Tipe Apel (Adroid)


Pada tipe ini ditandai dengan
pertumbuhanlemak yang berlebih dibagian tubuh
sebelah atas yaitu sekitar dada, pundak, leher, dan
muka. Tipe ini pada umumnya dialami pria dan
wanita yang sudah menopause. Lemak yang
menumpuk adalah lemak jenuh.
Berdasarkan Penyebaran Lemak (Pratiwi, 2001)

Tipe Buah Pear (Genoid)


Pada tipe ini mempunyai timbunan lemak
pada bagian bawah, yaitu sekitar perut, pinggul,
paha, dan pantat. Tipe ini banyak diderita oleh
perempuan. Jenis timbunan lemaknya adalah
lemak tidak jenuh
Pathway Obesitas
Leptin Ghrellin
 Leptin adalah hormon yang dihasilkan  Ghrelin adalah hormone yang dihasilkan
jaringan adiposa dan merupakan anggota oleh kelenjar oksintik yang berada di dalam
adipositokin yang berperan dalam signaling lambung.
hormon jaringan adiposa.  Sekresi ghrelin dapat meningkat pada
 Leptin memiliki peran penting dalam signaling kondisi keseimbangan energy negative
yang mengatur homeostasis energi baik seperti kelaparan, insulin induced
bersifat sentral maupun perifer, mengurangi hypoglycemia, dan anoreksia. Dan
nafsu makan, massa jaringan adiposa dan sebaliknya kadarnya menurun pada kondisi
keseimbangan energy positif seperti setelah
berat badan. Leptin juga memiliki peran di makan, hiperglikemia dan obesitas
jaringan tubuh lain seperti organ reproduksi,
kelenjar payudara, sistem imun, ginjal, paru,
dan tulang.
 Obesitas dan CR mengatur efek regulasi pada
sistem kekebalan tubuh.
 kelebihan kalori selama obesitas disebabkan
oleh perubahan faktor-faktor metabolik yang
juga dapat memengaruhi fungsi imun dan
rentang hidup
 Peningkatan tingkat sirkulasi leptin sepanjang
resistensi leptin sentral selama obesitas
ditambah dengan penurunan konsentrasi
ghrelin dan adiponektin berhubungan dengan
peningkatan inflamasi.
 Di sisi lain, peningkatan ghrelin dan
pengurangan faktor anorexigenic yang
disebabkan oleh CR dapat meningkatkan
fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan
rentang hidup
 Hormon leptin dan ghrelin bekerja di hipotalamus dan sirkuit batang otak
merangsang atau menghambat pemberian makanan untuk mepertahankan
keseimbangan energy. Resistensi leptin dan ghrelin dapat mengakibatkan
kondisi ketidakseimbangan energy dan pada akhirnya terjadi obesitas.
 Kondisi resistensi leptin terjadi jika tubuh tidak peka lagi dan mengenali leptin
yang beredar sehingga tidak tahu lagi kapan harus berhenti makan
 Ghrelin, salah satu sensor keseimbangan energi negatif, berkurang selama
obesitas dan meningkat oleh CR. Ghrelin juga mengatur fungsi kekebalan
tubuh dengan mengurangi sitokin proinflamasi dan mempromosikan
thymopoiesis selama penuaan. Identifikasi efek imun dan jalur molekuler yang
digunakan oleh faktor metabolik orexigenik seperti itu dapat menawarkan
pendekatan yang berpotensi baru untuk meningkatkan kekebalan dan
meningkatkan masa hidup yang sehat.
Moris, et al, melaporkan bahwa ketika orang
mengalami obesitas jumlah sel makrofag pada
jaringan adiposa meningkat, hal ini dikarenakan
jumlah hormone leptin meningkat yang dapat
menstimulasi profilerasi sel, lalu akan menimbulkan
respon apoptosis sehingga sel-T pun akan
Hypothetical model for a functional
role of AMPK as a central metabolic sensor
affecting inflammation and immune function. An
increase in AMP concentrations during negative
energy balance elicited by CR activates AMPK,
and excess energy reserve during obesity inhibits
AMPK. Activation of AMPK negatively regulates
mTOR, NF-κB, and JNK pathways, thus
regulating inflammation. IKKβ, Inhibitor of κB
kinase β; ROS, reactive oxygen species; PKC,
protein kinase C.

Keterangan :
AMPK  activated Protein Kinase
AMP  5’-adenosine monophosphate
mTOR  Mammalian target of rapamycin
 Model hipotetik untuk peranan dan fungsi dari AMPK sebagai pusat atau sentral
metabolik yang memepengaruhi inflamasi dan fungsi sistem imun.
 Jika konsentrasi AMP meningkat selama “negative energy balance” ditimbulkan oleh
caloric restriction akan mengaktifkan AMPK.
 Aktivasi AMPK menginhibisi mTOR, NF-κB dan JNK dimana ketiganya merupakan jalur
terjadinya inflamasi.
Hypothetical model showing the molecular
mechanism of AMPK-induced reduction in
proinflammatory cytokines. Orexigenic metabolic
factors, such as ghrelin, up-regulated during
negative energy balance, bind to their specific
receptors on immune cells and signal to inhibit NF-
κB-mediated inflammation. The phosphorylation of
IκB and subsequent translocation of p50 and p65
subunits to the nucleus and NF-κB activation are
ATP-dependent events. An increase in intracellular
AMP levels during this reaction may lead to
activation of AMPK, which may directly block the
NF-κB-mediated transcription of proinflammatory
cytokines. GHS-R, Growth hormone secretatogue
receptor.
 Faktor-faktor metabolik orexigenic, seperti ghrelin, diregulasi selama
keseimbangan energi negatif, berikatan dengan reseptor spesifik mereka
pada sel-sel kekebalan dan sinyal untuk menghambat inflamasi NF-
Bmediated.
 fosforilasi Ik B dan translokasi selanjutnya dari p50 dan p65 subunit ke inti
dan NF-kB aktivasi adalah peristiwa tergantung ATP.
 Peningkatan kadar AMP intraseluler selama reaksi ini dapat
menyebabkan aktivasi AMPK, yang secara langsung dapat memblokir
transkripsi NF-mediated sitokin proinflamatori. GHS-R, hormon
pertumbuhan reseptor rahasia.
Terapi Obesitas
Pengaturan diet

 Kalori yang diberikan


disesuaikan dengan kebutuhan
normal. Pengurangan kalori • Diet seimbang yang
berkisar 200-500 kalori sehari dianjurkan dengan komposisi
dengan target penurunan berat
karbohidrat 50-60%, lemak
30%, dan protein cukup untuk
badan 0,5 kg per minggu. tumbuh kembang normal (15-
 Penurunan berat badan 20%).
ditargetkan sampai mencapai • Diet tinggi serat juga
dianjurkan karena dapat
kira-kira 10% di atas berat membantu pengaturan berat
badan ideal atau cukup badan lewat mekanisme
dipertahankan agar tidak menurunkan asupan
bertambah, karena makanan akibat efek serat
pertumbuhan linier masih yang cepat mengenyangkan,
berlangsung. mengurangi rasa lapar,
meningkatkan oksidasi lemak,
sehingga mengurangi jumlah
lemak yang disimpan.
Pengaturan aktivitas fisik

 Cara yang dilakukan adalah melakukan latihan dan meningkatkan


aktivitas harian.
 Peningkatan aktivitas fisik dapat menurunkan nafsu makan dan
meningkatkan laju metabolisme.
 Latihan aerobik teratur yang dikombinasikan dengan pengurangan
energi akan menghasilkan penurunan berat badan yang lebih besar
dibandingkan hanya dengan diet.
 Aktivitas fisik sedang dianjurkan selama 20-30 menit.
Modifikasi perilaku

 Beberapa cara pengubahan perilaku misalnya dengan pengawasan


sendiri terhadap berat badan, masukan makanan, dan aktivitas fisik;
kontrol terhadap rangsangan/stimulus terhadap keinginan untuk makan,
mengubah perilaku makan, pengendalian diri dalam mengatasi
masalah.
Terapi intensif
Terapi intensif diterapkan pada obesitas anak dan remaja yang
disertai penyakit peserta dan tidak memberikan respons terhadap terapi
konvensional.

Diet berkalori sangat rendah Farmakoterapi Terapi bedah

• Terapi bedah pada obesitas


 Terapi ini diindikasikan bila berat • Farmakoterapi untuk (bedah bariatrik) ada dua
badan >140% dari berat badan obesitas dibagi menjadi yaitu mengurangi asupan
ideal (superobesitas).
tiga kelompok yaitu makanan atau
 Diet yang paling sering penekan nafsu makan memperlambat pengosongan
diterapkan adalah protein
sparing modified fast (PSMF). (sibutramin), lambung dengan cara gastric
penghambat absorbsi banding dan vertical-banded
 Diet ini membatasi asupan kalori
hanya 600-800 kalori/hari. Selain
zat-zat gizi (orlistat), dan gastroplasty, serta mengurangi
itu dianjurkan juga ditambah kelompok lain-lain absorpsi makanan dengan
protein hewani 1,5-2,5 g/kg berat (leptin, octreotide, cara membuat gastric bypass
badan ideal, suplementasi metformin). Berdasarkan dari lambung ke bagian akhir
vitamin dan mineral serta minum
lebih dari 1,5 liter cairan per hari. Food and Drug usus halus.
administration (FDA) • Terapi ini dipertimbangkan bila
Diet ini hanya boleh diterapkan

selama 12 minggu di bawah untuk tatalaksana remaja mengalami kegagalan
pengawasan dokter obesitas pada usia di menurunkan berat badan
atas 12 tahun (orlistat) setelah menjalani program
yang terencana > 6 bulan.

Anda mungkin juga menyukai