Anda di halaman 1dari 24

SWAMEDIKASI PADA

DIARE

ARIFFATUL LAILATUSSHOLIKHAH
NIM : 10112025
S1-FARMASI
PENDAHULUAN

 Diare  buang air besar dengan jumlah tinja yang

lebih banyak dari biasanya dengan tinja berbentuk

cairan atau setengah cair, dapat pula disertai

frekuensi defekasi yang meningkat (Mansjoer, Arif., et

all. 1999).

 Menurut WHO ( 1980 ) diare adalah buang air besar

encer atau cair lebih dari tiga kali sehari.


PEMBAGIAN DIARE:

Diare

Diare kronik 
Diare akut disebabkan diare yang menetap Disentri  diare
oleh infeksi usus, infeksi yang disertai dengan
atau berulang
bakteri, atau penyakit
dalam jangka waktu darah dan lendir
lain. Gejalanya tinja
cair mendadak, badan lama dan
lemas dan demam, berlangsung selama
muntah yang 2 minggu atau lebih
berlangsung beberapa
jam – beberapa hari
FAKTOR PENYEBAB /
ETIOLOGI
Faktor Infeksi
•Bakteri : Escehrichia coli, Salmonella parathyphi A/B/C, Shigella
dysentriae,Shigella flexneri,Vibrio chlolera,
•Parasit : Entamoeba hystolitica, Giardialamblia, Trichomonas hominis
•Virus : Rotavirus, Adenovirus, Norwalk
•Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan,
seperti otitis media akut ( O M A ), Tonsilofaringitis, Broncopneumonia,
Ensefalitis dsb.
Faktor malabsorbsi
• Malabsorbsi karbohidrat : Malabsorbsi disakarida (Intoleransi
laktosa, maltose dan sukrosa),Monosakarida (intoleransi glukosa,
fruktosa, dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan
tersering adalah intoleransi laktosa.
• Malabsorbsi lemak
• Malabsorbsi protein

Faktor makanan : makanan basi,beracun,alergi terhadap


makanan.

Faktor psikologis : rasa takut dan cemas,Walaupun jarang


dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih
besar.
 Di Indonesia, sebagian besar diare
pada bayi dan anak disebabkan oleh
bakteri dan parasit.
 Organisme-organisme ini
mengganggu proses penyerapan
makanan di usus halus. Dampaknya
makanan tidak dicerna kemudian
segera masuk ke usus besar.
 Makanan yang tidak dicerna dan
tidak diserap usus akan menarik air
dari dinding usus. Di lain pihak, pada
keadaan ini proses transit di usus
menjadi sangat singkat sehingga air
tidak sempat diserap oleh usus besar.
Hal inilah yang menyebabkan tinja
berair pada diare.
PATOFISIOLOGI
 Diare adalah kondisi ketidakseimbangan absorsi
dan sekresi air dan elektrolit
 Terdapat 4 mekanisme patofisologi yang
mengganggu keseimbangan air dan elektrolit
yang mengakibatkan diare :
a. Perubahan transport ion aktif yang disebabkan
oleh penurunan absorpsi natrium atau
peningkatan sekresi klorida
b. Perubahan motilitas usus
c. Peningkatan osmolaritas luminal
d. Peningkatan tekanan hidrostatik jaringan
TUJUAN TERAPI

 Tujuan terapi pada pengobatan diare adalah


a. Untuk mengatur diet

b. Mencegah pengeluaran air berlebih, elektrolit


dan gangguan asam basa
c. Menyembuhkan gejala

d. Mengatasi penyebab diare

e. Mengatur gangguan sekunder yang


menyebabkn diare
GEJALA KLINIS
Gejala pada orang dewasa:

 Frekuensi buang air besar

melebihi normal

 Kotoran encer/cair

 Sakit/ kejang perut, pada

beberapa kasus

 Demam dan muntah, pada

beberapa kasus
Gejala pada anak:

 Dehidrasi ringan / sedang:


• Gelisah
• Rewel
• Mata cekung
• Mulut kering dan sangat
haus
• Kulit kering
 Dehidrasi berat:
• Lesu
• Tidak sadar
• Mata sangat cekung
• Mulut sangat kering
• Tidak bisa minum
FARMAKOTERAPI DIARE

Terapi Non-
farmakologi

Terapi Farmakologi
TERAPI NON-FARMAKOLOGI
Minum banyak cairan (air, sari buah, sup bening) dan
hindari alkohol, susu dll
Hindari makanan padat dan makan makanan seperti
bubur, roti, pisang selama 1 – 2 hari.

Minum cairan rehidrasi oral – oralit/ larutan garam

Cucilah tangan dengan baik setiap habis BAB dan


sebelum makan  diare karena infeksi
Tutuplah makanan untuk mencegah kontaminasi
tikus, lalat dan kecoak
Gunakan air bersih untuk memasak

Air minum harus direbus terlebih dahulu

BAB pada jamban dan jaga kebersihan lingkungan

Bila diare berlanjut lebih 2 hari, bila dehidrasi, kotoran


berdarah atau kejang perut, periksakan ke dokter
TERAPI FARMAKOLOGI
1. Oralit
 Oralit tidak menghentikan diare tapi mengganti cairan
tubuh yang keluar.
 Oralit 200 adalah campuran gula, garam Na dan kalium
 Berikan dengan sendok (anak < 2 tahun) sedikit” sampai
habis. Bila muntah, tunggu 10 menit dan ulangi tetes demi
tetes.
 Bila tidak ada oralit, dapat dibuat sendiri dengan
mencampur:
Gula 40g (1sdm) + garam 3,5g (1sdt) dilarutkan
dalam 5 gelas air mendidih yang telahd dingin.
ATURAN PEMAKAIAN ORALIT :
2. Adsorben dan obat pembentuk massa
 Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Norit
(karbo-adsorben), kombinasi kaolin - pektin, dan
attapulgit
 Guna: - Mengurangi frekuensi BAB

- Memadatkan tinja
- Menyerap racun pada pasien diare
Karboadsorben
• Nama dagang : Becarbon, Norit
• Indikasi : Diare, kembung
• Bentuk sediaan : Becarbon tablet 250 mg
• Dosis dan aturan pakai : dewasa 3-4
tablet, anak 1-2 tablet, diberikan 3 kali sehari
• Efek samping : Konstipasi, feses hitam
Attapulgit
• Nama dagang : Biodiar, Enterogit, Kaotate, New
Diatabs, Teradi
• Indikasi : terapi simptomatik untuk diare
non spesifik
• Kontraindikasi : hipersensitif terhadap attapulgit
• Bentuk sediaan : Biodiar: tablet 630 mg, Enterogit:
tablet 750 mg, Kaotate: suspensi 60
ml, New Diatabs: tablet 600 mg,
• Dosis dan aturan pakai :
• Kaotate: dewasa dan anak>12 th 2 sendok makan
setiap setelah BAB, anak 6-12 tahun 1 sendok
makan setiap setelah BAB.
• New Diatabs : dewasa dan anak >12th 2 tablet
setelah BAB, maksimal 12 tablet/hari, anak 6-12
th 1 tablet setelah BAB, maksimal 6 tablet/hari
• Efek samping : Konstipasi
• Peringatan : Jangan digunakan lebih dari 2 hari
Tidak untuk anak < 6 th
Kombinasi Kaolin dan Pektin

• Nama dagang : Kaopectate, Neo Diaform, Neo


Enterostop, Neo Kaocitin, Neo
Kaominal
• Indikasi : simptomatik diare non spesifik
• Kontraindikasi : hipersensitif terhadap kaolin
dan pektin
• Bentuk sediaan : Kaopectate: suspensi 120
ml, Neo Diaform, Neo Enterostop: tablet. Neo
Kaocitin, Neo Kaominal: suspensi 60 ml
• Dosis dan aturan pakai :
• Kaopectate : dewasa 4-8 sendok makan,
anak>12th 4 sendok makan, 6-12th: 2-4
sendok makan, 3-6 th: 1 sendok makan.
• Neo enterostop: dewasa dan anak>12
thn
2 tablet tiap BAB maksimal 12
tablet/hari,
6-12 th: 1 tablet tiap BAB, maksimal 6
tablet/
hari.
• Peringatan : Jangan digunakan lebih dari
2 hari dan anak < 6 thn
Kombinasi Attapulgit dan Pektin

• Nama dagang : Akita, Arcapec, Diagit, Entrogard,


Licopec, Neo Koniform
• Indikasi : Pengobatan diare non spesifik
• Kontraindikasi : Pasien konstipasi dan hipersensitif
terhadap obat ini
• Bentuk sediaan : Akita, tablet, Arcapec: tablet dan
suspensi kering, Entrogard:
tablet, Licopec, Neo Kaominal:
kaplet
• Dosis dan aturan pakai:
• Arcapec: dewasa dan anak >12 th 2
tablet/sendok teh sesudah diare pertama
maksimal 12 tablet/sendok teh/hari, 6-12
th 1 tablet/sendok teh setelah diare ,
maksimal 6 tablet/sendok teh/hari.
• Efek samping : konstipasi,
• Peringatan : tidak untuk anak < 6 th,
jangan diberikan lebih
dari 2 hari
INTERAKSI OBAT DIARE DENGAN OBAT LAIN
Obat Diare Obat lain Interaksi
Antibiotik (tetrasiklin, Menurunkan efek
Adsorben
klindamisin, linkomisin) antibiotik
Adsorben Menurunkan efek
digoksin
digoksin
Antiemetik
Menurunkan efek
Adsorben (promethazine,
antiemetik
promazine)
Meningkatkan efek
Antihistamin,
Adsorben antihistamin,
antidepresan
antidepresan
Anjuran untuk Pasien
• Berikan oralit atau 4 sdt gula + • Kurangi konsumsi
1 sdt garam + 4 gelas air makanan padat, terutama
• Berikan minum sedikit2 tiap ½ pd hari-hari pertama diare
jam • Beri makanan lunak dlm
• Jangan beri minuman terlalu porsi kecil, mis. Kentang
panas atau terlalu dingin rebus, biskuit, sup.
• Jangan beri makanan tinggi • Susu formula yg terbuat
serat spt roti tawar. dari susu kedelai dpt terus
• Hindari makanan yg sukar digunakan. Utk anak yg
dicerna spt sayur mentah, buah lbh besar dpt diberi
segar, makanan yg digoreng. minuman berkarbonat
• Segera ganti popok bayi
stlh BAB
TERIMA KASIH..

Anda mungkin juga menyukai