Anda di halaman 1dari 22

Hukum Transfusi Darah, Transplantasi

Organ dan Anestesi


Nama kelompok:
• Afira febriani s.w
• Itty kubangsinawati
• Iradatus sholeha
Filsafat ilmu

• Kelompok 7
Tujuan :
• Mengetahui pengertian transfusi darah
• Membahas hukum transfusi darah menurut agama islam
• Mempelajari manfaat transfusi darah menurut medis
• Mengethui Konsep transplantasi organ
• Sumber transplantasi organ
• Macam-macam organ
• Syarat transplantasi organ
• Dasar hukum & pandangan ulama
• Mengetahui Konsep anestesi
• Menjelaskan Fungsi anestesi
• Menjelaskan Bahan anestesi
• Menjelaskan Dasar hukum anestesi
Mengetahui pengertian transfusi
darah
• Transfusi darah adalah penginjeksian
darah dari seseorang atau yang disebut
donor, kedalam sistem peredaran darah
seseorang yang lain disebut resipien.
Indikasi tranfusi darah :
Kehilangan darah

Kekurangan
unsur penting
dalam darah
• Transfusi darah (blood transfusi, bhs belanda), ialah memindahkan
darah dari seseorang kepada orang lain untuk menyelamatkan
jiwanya. Masalah transfusi darah Islam tidak melarang seorang
muslim atau muslimah menyumbangkan darahnya untuk tujuan
kemanusiaan, bukan komersialisasi, baik darahnya disumbangkan
secara langsung kepada orang yang memerlukannya, misalnya untuk
anggota keluarga sendiri, maupun diserahkan pada palang merah
atau bank darah untuk disimpan sewaktu-waktu untuk menolong
orang yang memerlukan
terdapat pada beberapa ayat yang
dhalalahnya shahih. Antara lain
berbunyi: “Diharamkan bagimu
(mempergunakannay) bangkai, darah,
daging babi, daging hewan yang
disembelih bukan atas nama Allah”(Q.S.
Al Maidah :3).
transplantasi organ
• Transplantasi merupakan salah satu tindakan medis yang
menggunakan metode pengambilan/ pemindahan kemudian
menempelkan suatu organ dari satu tempat ketempat lain dengan
maksud kesembuhan dari suatu penyakit, pemulihan kembali fungsi
suatu organ, jaringan atau sel yang telah rusak atau mengalami
kelainan, tapi sama sekali tidak terjadi kesakitan biologis, dan tidak
dilatar belakngi untuk kepentingan komersial.
Macam-macam organ
• Dr. Yusuf Al-Qardhawi mengklasifikasikan organ apa yang dibolehkan
untuk didonorkan dan mana yang dilarang.
• Berikut klasifikasi yang dilarang didonorkan menurut beliau:
• 1. Organ tubuh yang hanya satu-satunya. Seperti; jantung, hati dan otak.
• 2. Organ tubuh yang berada di luar. Seperti; mata, tangan dan kaki.
• 3. Organ tubuh dalam yang berpasangan, karena organ yang
berpasangan dianggap satu organ. Dan beliau juga menambahkan bahwa
donor organ tubuh sama halnya dengan orang bersedekah. Maka
dibolehkan orang yang telah meninggal mendonorkan anggota tubuhnya
kepada orang lain yang membutuhkan, tentunya dengan syarat ahli
warisnya mengizinkan dan menyetujui dan tanpa memberikan mudlorot
kepada si mayat.
Syarat transplantasi
organ
• Transpantasi organ tersebut adalah satu-satunya bentuk
(cara) penyembuhan yang bis aditempuh,
• Derajat keberhasilan dari prosedur ini diperkirakan tinggi
• Ada persetujuan dari pemilik organ yang akan di
transplantasikan atau dari akli warisnya
• Kematian orang yang organnya akan diambil itu tela benar-
benar diakui oleh dokter yang repotasinya terjamin,sebelum
diadakan operasi pengambilan organ
• Resipien organ tersebut sudah diberitahu tentang operasi
transplantasi
Jika terpaksa harus
memilih diantara dua
hal,maka pilihlah
yang

Dasar
hukum
. Ketika dua
kepentingan yang
saling bertentangan
TKeterpaksaan
bertemu,maka
membuat sesuatu
kepentingan yang
yang terlarang
dapat membawa
menjadi bolehext
manfaat yang lebih
besarlah yang
didahulukan
Dasar hukum & pandangan ulama
• Aluran dan sunah mengajarkan umat islam untuk bekerja sama
satu sama lain dan memperkuat ikatan persaudaraan mereka.
(Q.S al-ma’idah,5:2)
Konsep anestesi
• Pengertian Anestesi merupakan suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit
ketika dilakukan pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa
sakit, dalam hal ini rasa takut perlu ikut dihilangkan untuk menciptakan kondisi
optimal bagi pelaksanaan pembedahan
Fungsi anestesi
• untuk menghilangkan rasa sakit ketika
dilakukan pembedahan dan berbagai
prosedur lain yang menimbulkan rasa
sakit,
Bahan anestesi
• Atropine Sulfat
• Pethidin
• Atrakurium
• Ketamine HCL
• Midazolam
• Fentanyl
• Rokuronium bromide
• Prostigmin
• Nitrous Oxide
• Halotan
• Enfluren
• Isofluran
• Sevofluran
Dasar hukum anestesi
• Pertama: Anestesi lokal melalui jalur hidung.
• Yaitu, seorang pasien mencium suatu zat yang berupa gas, yang bisa mempengaruhi
syarafnya, sehingga terjadilah anestesi. Maka ini tidak membatalkan puasa, karena
masuknya benda gas melalui hidung bukan merupakan suatu pelanggaran, dan tidak
pula membawa asupan makanan.
• Kedua: Akupuntur Anestesi
• Anestesi yang dinisbatkan ke negri Cina. Yaitu, dengan memasukkan jarum kering ke
pusat syaraf perasa yang ada di bawah kulit sehingga akan menghasilkan semacam
kelenjar untuk melakukan sekresi terhadap morfin alami yang ada dalam tubuh.
Dengan itu, si pasien akan kehilangan kemampuan untuk merasa. Hal ini tidak
mempengaruhi puasa selama anestesi ini terjadi pada tempat tertentu (anestesi
lokal) bukan secara menyeluruh (total). Juga karena benda itu tidak masuk ke dalam
perut.
• Ketiga: Anastesi lokal dengan suntikan.
• Yaitu dengan memberikan suntikan pada
pembuluh darah dengan obat yang
bereaksi cepat. Yang bisa menutupi pikiran
pasien hanya dalam hitungan detik. Maka
selama ini adalah pembiusan lokal, bukan
total, maka tidak membatalkan puasa.
Keempat: Anestesi Total
• Para ulama telah berselisih tentang hal ini. Dan para ulama terdahulu
telah membicarakan permasalahan orang yang pingsan (tidak sadar),
apakah puasanya sah?
• pendapat Ahmad dan asy-Syafi‘i. Karena niat untuk menahan diri
(puasa) terwujud meski dengan sebagian dari waktu siang. Dan
tentang anestesi pun dikatakan demikian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai