Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Bakti Untuk Negeri

Volume 1 Nomor 2, November 2021 (79-89)


ISSN 2798-3412 E-ISSN 2776-6055

UPAYA PENINGKATAN PEMBERDAYAAN KADER DALAM


PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA LEMBAR BALIK IBU HAMIL DALAM DETEKSI DINI
PENCEGAHAN ANEMIA DI WILAYAH PUSKESMAS ALALAK
TENGAH KOTA BANJARMASIN

Isnaniah*, Rubiati Hipni, Noorhayati, Mega Wasila, Eryna Rezki Adella,


Norhayati

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin1

Email: isna6031@gmail.com

ABSTRAK
Kejadian Anemia terjadi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah permasalahan
mitra PKM.Permasalahan Mitra PKM adalah belum optimalnya pengelolaan
posyandu diwilayah Puskesmas Alalak Tengah Kota Banjarmasin karena
keterbatasan dan minimnya pengetahuan kader. Mitra PKM Kader Posyandu
sebagian besar belum menerapkan alur kegiatan pelaksanaan posyandu yang baik
dan benar, terutama pelayanan meja 4 yaitu penyuluhan perorangan, penyuluhan
KIA. Khususnya pada deteksi dini dan pencegahan anemia pada ibu hamil. Metode
pelaksanaan PKM terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu : 1) Pelatihan Kader Posyandu
Tentang deteksi dini dan pencegahan anemia pada ibu hamil, 2) Melakukan
kegiatan pendampingan kepada kader di Posyandu untuk melakukan penyuluhan
KIA terutama pada ibu hamil yang anemia salah satu deteksi dini dan pencegahan
anemia pada ibu hamil.3) Evaluasi kegiatan. Sasaran kegiatan ini adalah kader
posyandu di wilayah kerja puskesmas Alalak Tengah dengan menggunakan metode
ceramah, diskusi, simulasi dan demonstrasi menggunakan lembar balik, kemudian
dilanjutkan dengan pendampingan dan pembentukan kader peduli dari masing-
masing perwakilan posyandu. Kemudian dilakukan evaluasi dan monitoring kader
peduli deteksi dini dan pencegahan Anemia.

Kata Kunci: Pemberdayaan, Posyandu , Kader.

ABSTRACT
Anemia occurs by various factors, one of which is the problem of PKM partners.
The problem with PKM partners is that the management of the posyandu in the
Alalak Tengah Health Center area of Banjarmasin City is due to the limitations and
lack of knowledge of cadres. Most of the Posyandu Cadre PKM partners have not
implemented a good and correct Posyandu implementation flow, especially table 4
services, namely individual counseling, MCH counseling. Especially in early
detection and prevention of anemia in pregnant women. The PKM implementation
method consists of 3 main activities, namely: 1) Posyandu Cadre Training on ear
detection and prevention of anemia in pregnant women, 2) Assisting cadres in

79
Isnaniah

Posyandu to conduct MCH counseling, especially for pregnant women with


anemia, one of early detection and prevention. anemia in pregnant women.
3)Evaluation of activities. The target of this activity is posyandu cadres in the work
area of the Central Alalak Health Center using lecture, discussion, simulation and
demonstration methods using flipcharts, then continued with mentoring and the
formation of caring cadres from each posyandu representative. Then evaluation
and monitoring of cadres concerned about early detection and prevention of
anemia was carried out.
Keywords: Empowerment, Posyandu, Cadr

PENDAHULUAN (4,4%), lain-lain 29 orang (32,5%)


Anemia defisiensi besi (Dinas Kesehatan Provinsi
merupakan salah satu gangguan yang Kalimantan Selatan).Angka kejadian
paling sering terjadi terutama selama anemia di Indonesia dalam kehamilan
masa kehamilan. Ibu hamil dinyatakan cukup tinggi.
anemia jika hemoglobin (Hb) < 11 Berdasarkan hasil Riset
mg/L. Kekurangan zat besi sejak Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
sebelum kehamilan bila tidak diatasi 2013, prevalensi anemia pada ibu
dapat mengakibatkan ibu hamil hamil di Indonesia sebesar 37,1 %.
menderita anemia. Kondisi ini dapat AKI di kota Banjarmasin 50
meningkatkan risiko kematian pada sedangkan angka kejadian anemia di
saat melahirkan, melahirkan bayi kota Banjarmasin dari bulan Januari
dengan berat badan lahir rendah, sampai bulan Juli 2018 sebanyak
janin dan ibu mudah terkena infeksi, 1.160 orang dimana terdapat paling
keguguran, dan meningkatkan risiko tinggi pada ibu hamil di wilayah
bayi lahir prematur. Puskesmas Alalak Selatan sebanyak
Tahun 2015 jumlah AKI di 176 orang (22,80%)1. Preeklampsia
Kalimantan Selatan sebanyak 89 Merupakan Komplikasi Medis yang
orang yang disebabkan oleh ditandai dengan hipertensi, protein
perdarahan 27 orang (30,3%), Pre urine dan oedema pada kehamilan
Eklampsi/eklampsia 20 orang lebih 20 minggu dengan kejadian
(22,4%), infeksi 1 orang (1,1%), sekitar 5% - 8% dan merupakan salah
gangguan peredaran darah 8 orang satu penyebab kematian ibu dan janin
(8,9%), gangguan metabolik 4 orang Menurut Ditjen Bina Gizi dan KIA

80
Isnaniah

Kemenkes RI (2013) Kejadian hemoglobin, cara meminum tablet Fe


kematian ibu di Indonesia yang dan memperhatikan pola nutrisi2.
diakibatkan oleh Pre eklampsia pada Upaya pencegahan terhadap
tahun 2011 hampir 30 %. Keadaan Anemia dapat dilakukan di tingkat
ini juga terjadi di Kalimantan sebesar paling dasar di komunitas yaitu
28,3% pada tahun 2014 dan tahun Posyandu. Posyandu merupakan salah
2015 terjadi sedikit penurunan sebesar satu bentuk upaya kesehatan berbasis
22,4%. masyarakat yang sudah menjadi milik
Wilayah Puskesmas Alalak masyarakat serta menyatu dalam
Tengah Kota Banjarmasin terletak di kehidupan dan budaya masyarakat.
kecamatan Banjarmasin Utara yang Keberadaan Posyandu sangat
mencakup 2 kelurahan yaitu kelurahan diperlukan dalam mendekatkan upaya
Alalak Tengah dan kelurahan Alalak promotif dan preventif kepada
selatan dengan jumlah penduduk masyarakat dengan melakukan alih
sebanyak 35217 jiwa, terdapat 17 buah teknologi informasi terutama terkait
posyandu. Sebagian besar posyandu dengan upaya peningkatan status gizi
masih baru didirikan dan ada masyarakat serta upaya kesehatan ibu
posyandu yang belum menyediakan dan anak dalam mendukung
pelayanan sistem 5 meja. Pemahaman percepatan penurunan Angka
yang mendasar mengenai posyandu, Kematian Ibu dan Angka Kematian
cara deteksi dini dan pencegahan Bayi di Indonesia3.
Anemia sangatlah dibutuhkan bagi Alih teknologi dilakukan kepada
tenaga kesehatan dan kader Posyandu kader melalui pemberdayaan kader
dalam memberikan pelayanan yang menurut hasil penelitian Sukrayasa.
baik, benar dan tepat kepada dkk (2018)4 didapatkan hasilnya
sasaran/masyarakat. mampu meningkatkan kemampuan
Kejadian Anemia mestinya kader dalam memotivasi ibu-ibu
dapat diatasi bila penatalaksanaan dalam kunjungan ke Posyandu
dilakukan dengan baik terutama upaya sehingga tingkat pencapaian program
pencegahan melalui pemeriksaan rutin status gizi tercapai.
selama kehamilan dan pemeriksaan Upaya tersebut diharapkan dapat
penunjang terutama pemeriksaan menciptakan sikap kepedulian dan

81
Isnaniah

penggerakan yang berasal dari, oleh berdasarkan tingkat


untuk masyarakat sehingga lebih pendidikan dan loyalitas kerja
menguatkan untuk terselenggaranya c. Ibu hamil yang dibawa kader
suatu kegiatan yang direncanakan5. untuk praktik diutamakan ibu
Berdasarkan hal itu perlu hamil yang beresiko atau
dilakukan kegiatan pengabdian mengalami Anemia
kepada masyarakat dengan d. Penyusunan materi dan media
menyelenggarakan pelatihan dan yang digunakan pada saat
pendampingan kepada kader dalam pelatihan tentang deteksi dini
upaya peningkatan pemberdayaan dan pencegahan Anemia untuk
kader dalam deteksi dini dan kader Kesehatan
pencegahan Anemia di wilayah e. Penyusunan format
Puskesmas Alalak Tengah kota pengkajian deteksi dini
Banjarmasin sehingga tenaga Anemia untuk kader
kesehatan dan kader memiliki Kesehatan
kemampuan dan berdaya guna dalam f. Membuat item pertanyaan
upaya menekan terjadinya untuk uji pre dan post test
peningkatan kasus Anemia di g. Pembekalan kepada
masyarakat dan mencegah angka mahasiswa sebagai co-
kesakitan dan kematian pada ibu dan fasilitator dan tim pendamping
janin. h. Mempersiapkan undangan dan
METODE PENELITIAN administrasi.
Metode pada kegiatan 2. Pelaksanaan kegiatan dengan cara
pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut:
bentuk program pemberdayaan a. Melakukan pelatihan kader
masyarakat melalui pelatihan dan selama 2 hari, tentang deteksi
pendampingan kepada kader, dengan dini dan pencegahan Anemia
langkah-langkah sebagai berikut: untuk kader kesehatan dengan
1. Persiapan : rincian sebagai berikut 1)
a. Persiapan alat dan bahan Pelatihan Kader Posyandu
materi. tentang deteksi dini dan
b. Seleksi kader posyandu pencegahan Anemia; 2) Hari

82
Isnaniah

kedua praktik melakukan yang baik dan benar


deteksi dini dan pencegahan c. Melakukan monitor dan
Anemia pada ibu hamil yang evaluasi terhadap kegiatan
dilakukan oleh kader; 3) Hari kader dalam melakukan
ketiga membentuk kelompok deteksi dini dan pencegahan
kader peduli deteksi dini dan Anemia
pencegahan Anemia pada ibu 3. Monitoring dan Evaluasi
hamil dengan membuat Kegiatan: a) Melakukan evaluasi
susunan organisasi kelompok pre test sebelum pelatihan dimulai
kader peduli deteksi dini dan tentang deteksi dini dan
pencegahan Anemia oleh pencegahan Anemia; b)
kader dan pihak puskesmas Melakukan evaluasi post test
serta pihak-pihak lain yang setelah pelatihan dilakukan
terkait; 4) Hari ketiga tentang deteksi dini dan
Membuat komitmen bersama pencegahan Anemia; c)
dalam mendukung kelompok Melakukan monitor dan evaluasi
kader peduli deteksi dini dan terhadap pelaksanaan kegiatan
pencegahan Anemia oleh kader terhadap deteksi dini dan
kader dan pihak Puskesmas pencegahan Anemia.
serta pihak-pihak lain yang HASIL DAN PEMBAHASAN
terkait 1. Pembentukan Kader Peduli Deteksi
b. Melakukan kegiatan Dini dan Pencegahan Anemia
pendampingan kepada kader di Pengabdian masyarakat dosen dan
Posyandu untuk melakukan mahasiswa Jurusan Kebidanan
deteksi dini dan pencegahan dapat dilaksanakan dalam bentuk
terjadinya Anemia masing- pelatihan dengan memberikan
masing kader posyandu untuk materi dan informasi tentang
memberikan solusi Mitra yang Deteksi dini dan Pencegahan
tidak bisa Anemia pada ibu hamil, konsep
mengimplementasikan Anemia,konsep deteksi dini dan
kegiatan deteksi dini dan pencegahan Anemia untuk kader
pencegahan terjadinya Anemia kesehatan ,Gizi seimbang untuk ibu

83
Isnaniah

hamil dan menu sehat untuk ibu ditemukan oleh Mitra Puskesmas
anemia, Peran dan Fungsi Kader, kader posyandu tentang
Sistem 5 meja . Kelompok sasaran pelaksanaan kegiatan posyandu
yaitu kader kesehatan di wilayah dengan menggunakan sistem 5
kerja Puskesmas Alalak Tengah meja yang belum optimal dan
Kota Banjarmasin sebanyak 85 deteksi dini dan pencegahan
orang dari 17 Posyandu Hasil anemia yang melibatkan kader
diskusi tim pengabmas dengan posyandu terutama pada meja 4
pihak Puskesmas berdasarkan hasil sehingga kami dari tim pengabdian
seleksi dari tingkat pendidikan dan masyarakat dari Jurusan Kebidanan
loyalitas kerja kader maka pihak Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Puskesmas memberi rekomendasi memberikan solusi sebagai berikut:
sebanyak 85 orang yang dapat Tahap Pertama kami koordinasi
mengikuti Kegiatan pelatihan kader dengan pihak Puskesmas untuk
yang dilaksanakan selama 2 (dua) rekrutmen kader dan jumlah ibu
hari yaitu pada hari Senin s/d selasa hamil yang Anemia di wilayah
tanggal 5- 6 Juli 2021 dari jam kerja Puskesmas Alalak Tengah;
08.30 – 14.30 WITA di Aula Tahap Kedua rekrutmen kader
Kecamatan Alalak Tengah posyandu dengan cara memberi
Kegiatan yang kami lakukan pada soal pre dan post test untuk
hari pertama tanggal 5 juli 2021 mengetahui pengetahuan kader
adalah sosialisasi tentang tentang deteksi dini dan dan
pembentukan kader peduli deteksi pencegahan Anemia pada ibu hamil
dini dan pencegahan anemia pada dan peran serta fungsi kader yang
ibu hamil , pelaksanaan kegiatan berjumlah 85 orang dari perwakilan
posyandu dengan sistem 5 meja , 17 Posyandu. Hasil pre test didapat
sebelum pembentukan kader 40 % pengetahuan baik dan 60 %
Posyandu, tim pengabdian pengetahuan cukup baik , dan hasil
masyarakat Jurusan Kebidanan post test didapat 82 % pengetahuan
bersama pihak Puskesmas pembuat kader baik dan 38 % pengetahuan
komitmen untuk mencari solusi kader cukup baik; Tahap Ketiga
tentang permasalahan yang Pelatihan Kader dilaksanakan

84
Isnaniah

selama 2 hari dengan memberikan pendampingan kader dalam deteksi


materi dan informasi tentang dini dan pencegahan anemia pada
Deteksi dini dan Pencegahan ibu hamil; b) Tahap kedua Bidan
Anemia pada ibu hamil, Konsep dan kader menentukan kader yang
Anemia, Konsep deteksi dini dan hadir dalam kegiatan tersebut; c)
pencegahan Anemia untuk kader Tahap ketiga bidan dan kader
kesehatan ,Gizi seimbang untuk ibu mempersiapkan sarana dan
hamil dan menu sehat untuk ibu prasarana yang diperlukan pada
anemia, Peran dan Fungsi Kader, kegiatan Posyandu , memobilisasi
Sistem 5 meja; Tahap Keempat sasaran pada hari pelayanan
Pembentukan kader peduli deteksi Posyandu, melaksanakan kegiatan;
dini dan pencegahan Anemia pada d) Tahap keempat melaksanakan
ibu hamil; Tahap kelima evaluasi kegiatan pendampingan kader
peran kader dalam pelaksanaan dalam deteksi dini dan pencegahan
kegiatan deteksi dini dan anemia, dimana kader berperan jadi
pencegahan Anemia. motivator; e.) Tahap kelima
2. Pendampingan kader tentang evaluasi kegiatan, dimana kader
deteksi dini pencegahan anemia mampu memberikan penyuluhan
pada ibu hamil dan mampu menjadi kader peduli
Pada hari ketiga pelaksanaan 3. Pelatihan kader Posyandu tentang
kegiatan pendampingan kader deteksi dini dan pencegahan
posyandu dengan sistem 5 meja anemia pada ibu hamil
sudah dilaksanakan di Posyandu Berdasarkan hasil penelitian Riset
dimana kader berperan sebagai Kesehatan Dasar tahun 2013,
motivator dalam pencegahan jumlah ibu hamil dengan anemia di
Anemia pada ibu hamil dengan Indonesia sebanyak 37.1%. kondisi
menggunakan lembar balik kepada tersebut seringkali mengakibatkan
ibu hamil . Adapun Kegiatan yang kejadian bayi prematur, resiko
kami lakukan adalah sebagai infeksi pada bayi yang baru lahir,
berikut a) Tahap pertama bidan dan dan kematian ibu dan atau bayi.
kader melakukan koordinasi untuk Anemia dalam kehamilan adalah
melaksanakan kegiatan kondisi ibu dengan jumlah protein

85
Isnaniah

sel darah merah dan zat pewarna mempertahankan dan


merah pada sel darah di bawah 11 meningkatkan status gizi serta
gr% pada usia kehamilan 4-7 kesehatan ibu dan anak.
bulan. Kader adalah orang atau kumpulan
Penyebab anemia yaitu karena orang yang dibina oleh suatu
gangguan pencernaan dan absorpsi, lembaga kepengurusan dalam
hipervolemia, menyebabkan sebuah organisasi, baik sipil
terjadinya pengenceran darah, maupun militer, yang berfungsi
kebutuhan zat besi meningkat, sebagai ’pemihak’ dan atau
kurangnya zat besi dalam membantu tugas dan fungsi pokok
makanan, dan pertambahan darah organisasi tersebut. kader
tidak sebanding dengan merupakan anggota masyarakat di
pertambahan plasma mana mereka bekerja, dipilih oleh
Angka kejadian Anemia pada tahun masyarakat, bertanggung jawab
2013 – 2018 terjadi peningkatan kepada masyarakat untuk kegiatan
terutama di Puskesmas Alalak kemasyarakatan, yang didukung
tengah menduduki peringkat ke 4 oleh tenaga kesehatan dan dilatih
dari 26 puskesmas yang ada di kota oleh tenaga kesehatan profesional.
Banjarmasin Kader dilatih untuk melaksanakan
Dengan kegiatan pengabdian ini satu atau lebih fungsi yang terkait
diharapkan ibu hamil mengetahui dengan perawatan kesehatan.
kondisi kehamilannya, mencegah Kader dapat menerima pelatihan
kejadian anemia selama kehamilan, yang diakui oleh layanan kesehatan
dan semakin waspada terhadap dan otoritas sertifikasi nasional,
kondisi anemia yang dapat muncul tetapi pelatihan ini tidak merupakan
selama kehamilan. Masa depan bagian dari sertifikat pendidikan
sebuah bangsa ditentukan oleh tinggi. Meskipun program awal
generasi penerusnya menekankan peran kader sebagai
Tujuan pemberdayaan kader penyedia perawatan kesehatan
Posyandu adalah meningkatkan tidak hanya (dan mungkin bahkan
kemampuan dan kinerja kader bukan utama), tetapi juga sebagai
posyandu sehingga mampu pendukung bagi masyarakat dan

86
Isnaniah

agen perubahan sosial, program sehingga pengetahuan yang


saat ini menekankan fungsi dimiliki juga semakin tinggi .
manajemen teknis Menurut Sriningsih (2011)
Upaya pencegahan terhadap informasi mempengaruhi
Anemia dapat dilakukan di tingkat pengetahuan seseorang jika sering
paling dasar di komunitas yaitu mendapat informasi tentang suatu
Posyandu. Posyandu merupakan pembelajaran maka akan
salah satu bentuk upaya kesehatan menambah pengetahuan dan
berbasis masyarakat yang sudah wawasan dan sebaliknya bila
menjadi milik masyarakat serta seseorang tidak sering menerima
menyatu dalam kehidupan dan informasi tidak akan menambah
budaya masyarakat. Keberadaan pengetahuan dan wawasan
Posyandu sangat diperlukan dalam Pelaksanaan Posyandu dikenal
mendekatkan upaya promotif dan dengan nama “sistem 5 meja”,
preventif kepada masyarakat dimana kegiatan di masing-masing
dengan melakukan alih teknologi meja mempunyai kekhususan
informasi terutama terkait dengan sendiri-sendiri. Sistem 5 meja
upaya peningkatan status gizi tersebut tidak berarti bahwa
masyarakat serta upaya kesehatan Posyandu harus memiliki 5 buah
ibu dan anak dalam mendukung meja untuk pelaksanaannya, tetapi
percepatan penurunan Angka kegiatan Posyandu harus mencakup
Kematian Ibu dan Angka Kematian 5 pokok kegiatan , yaitu: Meja 1
Bayi di Indonesia3. Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu
Menurut Budiman dan Riyanto menyusui; Meja 2 Penimbangan
(2013) faktor pendidikan juga dan pengukuran balita; Meja 3
berpengaruh terhadap usaha Pencatatan hasil penimbangan dan
mendewasakan manusia melalui pengukuran; Meja 4 Penyuluhan
pelatihan semakin tinggi dan Pelayanan gizi bagi ibu balita,
pendidikan seseorang maka ibu hamil dan ibu menyusui; dan
semakin cepat menerima dan Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB
memahami suatu informasi dan Imunisasi

87
Isnaniah

Tugas kader posyandu disebut juga kematian ibu dan anak (AKI &
dengan tugas pelayanan lima meja AKB)
yakni menurunkan angka kematian Hasil dari kegiatan pengabmas ini
bayi (AKB), angka kematian ibu adalah terbentuknya kader peduli
hamil, melahirkan dan nifas, deteksi dini Anemia pada ibu hamil
membudayakan norma keluarga dengan metode praktek secara
Kecil Bahagia Sejahtera (NKBS), langsung dalam tugas peran sebagai
meningkatkan peran masyarakat kader peduli kesehatan ibu hamil
untuk mengembangkan kegiatan 4. Penilaian
kesehatan dan KB, serta sebagai Evaluasi kegiatan pelatihan yaitu
wahana gerakan reproduksi terbentuk kader peduli deteksi dini
keluarga sejahtera, ketahanan Anemia pada ibu hamil mampu
keluarga, dan ekonomi keluarga melaksanakan kegiatan posyandu
sejahtera. dengan menerapkan sistem 5 meja
Kader posyandu dapat menjadi dengan baik dan benar. Kesimpulan
fasilitator dan dinamisator berbagai dari kegiatan ini yaitu pelatihan dan
program yang dilaksanakan, serta pendampingan ini sangat efektif
dapat meningkatkan pelayanan terhadap keterampilan kader
kepada masyarakat, sehingga posyandu dalam melaksanakan
bermanfaat bagi masyarakat dalam kegiatan posyandu, begitupun
pengembangan dan pembinaan antusias sangat baik untuk
posyandu di tingkat desa memeriksakan kesehatannya ke
Kader posyandu dapat bertindak posyandu. Dengan demikian, kader
sebagai agen perubahan yang posyandu diharapkan dapat
bertugas menumbuhkan kesadaran melaksanakan kegiatan dengan
ibu hamil akan penting perilaku rutin dan baik.
sehat selama masa kehamilan.
Pengabdian masyarakat ini KESIMPULAN
ditujukan untuk memberikan Pemberdayaaan kader Posyandu
gambaran tentang peran kader tentang deteksi dini dan pencegahan
posyandu sebagai agen perubahan Anemia pada ibu hamil dapat
dalam upaya menekan angka terlaksana bila ada komitmen dari

88
Isnaniah

pihak Puskesmas sebagai pemegang masyarakat ini bermanfaat bagi pihak


program dan kader. yang terkait
Kader peduli bisa melaksanakan
peran kader sebagai motivator bila DAFTAR PUSTAKA
pada saat kegiatan ada ibu hamil yang 1) Puskesmas Alalak Tengah. (2018)
Profil Puskesmas Alalak Tengah
terdeteksi Anemia maupun ibu hamil
tahun 2018
yang tidak beresiko 2) Setiawaty, V., Penyakit, P. P., &
Litbangkes, B. (2006). Tentang
Keracunan Kehamilan, (01), 24–
UCAPAN TERIMA KASIH 25.
Puji syukur saya panjatkan 3) Kementerian Kesehatan RI.
kepada Allah SWT, dan ucapan (2011). Pedoman Umum
Pengelolaan Posyandu.
terimakasih yang tak terhingga kepada Kementerian Kesehatan RI.
berbagai pihak yang telah mendukung 4) Sukrayasa, W., Martiningsih, E.,
terlaksananya pengabdian masyarakat & Agung, I. G. A. A. (2018).
Strategi Pemberdayaan Kader
ini hingga selesai dengan lancar, yait: Posyandu untuk Meningkatkan
1. Direktur Poltekkes Kemenkes Program Gizi di Kecamatan
Denpasar Utara. Jurnal Ilmu Gizi:
Banjarmasin Journal of Nutrition Science, 7(2),
2. Ketua Jurusan Kebidanan 42–48.

Banjarmasin 5) Kementerian Kesehatan RI.


(2012). Ayo Ke Posyandu Setiap
3. Tim Reviewer Bulan Posyandu Menjaga Anak
4. Pimpinan Puskesmas Alalak dan Ibu tetap Sehat.
http://doi.org/10.1159/000317898
Tengah beserta staf dan jajaran
5. Semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang turut
membantu dalam kegiatan
pengabdian masyarakat ini
Semoga Allah SWT menerima
amal baik yang telah diberikan kepada
penulis dan melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua,
semoga kegiatan pengabdian

89

Anda mungkin juga menyukai