Email: isna6031@gmail.com
ABSTRAK
Kejadian Anemia terjadi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah permasalahan
mitra PKM.Permasalahan Mitra PKM adalah belum optimalnya pengelolaan
posyandu diwilayah Puskesmas Alalak Tengah Kota Banjarmasin karena
keterbatasan dan minimnya pengetahuan kader. Mitra PKM Kader Posyandu
sebagian besar belum menerapkan alur kegiatan pelaksanaan posyandu yang baik
dan benar, terutama pelayanan meja 4 yaitu penyuluhan perorangan, penyuluhan
KIA. Khususnya pada deteksi dini dan pencegahan anemia pada ibu hamil. Metode
pelaksanaan PKM terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu : 1) Pelatihan Kader Posyandu
Tentang deteksi dini dan pencegahan anemia pada ibu hamil, 2) Melakukan
kegiatan pendampingan kepada kader di Posyandu untuk melakukan penyuluhan
KIA terutama pada ibu hamil yang anemia salah satu deteksi dini dan pencegahan
anemia pada ibu hamil.3) Evaluasi kegiatan. Sasaran kegiatan ini adalah kader
posyandu di wilayah kerja puskesmas Alalak Tengah dengan menggunakan metode
ceramah, diskusi, simulasi dan demonstrasi menggunakan lembar balik, kemudian
dilanjutkan dengan pendampingan dan pembentukan kader peduli dari masing-
masing perwakilan posyandu. Kemudian dilakukan evaluasi dan monitoring kader
peduli deteksi dini dan pencegahan Anemia.
ABSTRACT
Anemia occurs by various factors, one of which is the problem of PKM partners.
The problem with PKM partners is that the management of the posyandu in the
Alalak Tengah Health Center area of Banjarmasin City is due to the limitations and
lack of knowledge of cadres. Most of the Posyandu Cadre PKM partners have not
implemented a good and correct Posyandu implementation flow, especially table 4
services, namely individual counseling, MCH counseling. Especially in early
detection and prevention of anemia in pregnant women. The PKM implementation
method consists of 3 main activities, namely: 1) Posyandu Cadre Training on ear
detection and prevention of anemia in pregnant women, 2) Assisting cadres in
79
Isnaniah
80
Isnaniah
81
Isnaniah
82
Isnaniah
83
Isnaniah
hamil dan menu sehat untuk ibu ditemukan oleh Mitra Puskesmas
anemia, Peran dan Fungsi Kader, kader posyandu tentang
Sistem 5 meja . Kelompok sasaran pelaksanaan kegiatan posyandu
yaitu kader kesehatan di wilayah dengan menggunakan sistem 5
kerja Puskesmas Alalak Tengah meja yang belum optimal dan
Kota Banjarmasin sebanyak 85 deteksi dini dan pencegahan
orang dari 17 Posyandu Hasil anemia yang melibatkan kader
diskusi tim pengabmas dengan posyandu terutama pada meja 4
pihak Puskesmas berdasarkan hasil sehingga kami dari tim pengabdian
seleksi dari tingkat pendidikan dan masyarakat dari Jurusan Kebidanan
loyalitas kerja kader maka pihak Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Puskesmas memberi rekomendasi memberikan solusi sebagai berikut:
sebanyak 85 orang yang dapat Tahap Pertama kami koordinasi
mengikuti Kegiatan pelatihan kader dengan pihak Puskesmas untuk
yang dilaksanakan selama 2 (dua) rekrutmen kader dan jumlah ibu
hari yaitu pada hari Senin s/d selasa hamil yang Anemia di wilayah
tanggal 5- 6 Juli 2021 dari jam kerja Puskesmas Alalak Tengah;
08.30 – 14.30 WITA di Aula Tahap Kedua rekrutmen kader
Kecamatan Alalak Tengah posyandu dengan cara memberi
Kegiatan yang kami lakukan pada soal pre dan post test untuk
hari pertama tanggal 5 juli 2021 mengetahui pengetahuan kader
adalah sosialisasi tentang tentang deteksi dini dan dan
pembentukan kader peduli deteksi pencegahan Anemia pada ibu hamil
dini dan pencegahan anemia pada dan peran serta fungsi kader yang
ibu hamil , pelaksanaan kegiatan berjumlah 85 orang dari perwakilan
posyandu dengan sistem 5 meja , 17 Posyandu. Hasil pre test didapat
sebelum pembentukan kader 40 % pengetahuan baik dan 60 %
Posyandu, tim pengabdian pengetahuan cukup baik , dan hasil
masyarakat Jurusan Kebidanan post test didapat 82 % pengetahuan
bersama pihak Puskesmas pembuat kader baik dan 38 % pengetahuan
komitmen untuk mencari solusi kader cukup baik; Tahap Ketiga
tentang permasalahan yang Pelatihan Kader dilaksanakan
84
Isnaniah
85
Isnaniah
86
Isnaniah
87
Isnaniah
Tugas kader posyandu disebut juga kematian ibu dan anak (AKI &
dengan tugas pelayanan lima meja AKB)
yakni menurunkan angka kematian Hasil dari kegiatan pengabmas ini
bayi (AKB), angka kematian ibu adalah terbentuknya kader peduli
hamil, melahirkan dan nifas, deteksi dini Anemia pada ibu hamil
membudayakan norma keluarga dengan metode praktek secara
Kecil Bahagia Sejahtera (NKBS), langsung dalam tugas peran sebagai
meningkatkan peran masyarakat kader peduli kesehatan ibu hamil
untuk mengembangkan kegiatan 4. Penilaian
kesehatan dan KB, serta sebagai Evaluasi kegiatan pelatihan yaitu
wahana gerakan reproduksi terbentuk kader peduli deteksi dini
keluarga sejahtera, ketahanan Anemia pada ibu hamil mampu
keluarga, dan ekonomi keluarga melaksanakan kegiatan posyandu
sejahtera. dengan menerapkan sistem 5 meja
Kader posyandu dapat menjadi dengan baik dan benar. Kesimpulan
fasilitator dan dinamisator berbagai dari kegiatan ini yaitu pelatihan dan
program yang dilaksanakan, serta pendampingan ini sangat efektif
dapat meningkatkan pelayanan terhadap keterampilan kader
kepada masyarakat, sehingga posyandu dalam melaksanakan
bermanfaat bagi masyarakat dalam kegiatan posyandu, begitupun
pengembangan dan pembinaan antusias sangat baik untuk
posyandu di tingkat desa memeriksakan kesehatannya ke
Kader posyandu dapat bertindak posyandu. Dengan demikian, kader
sebagai agen perubahan yang posyandu diharapkan dapat
bertugas menumbuhkan kesadaran melaksanakan kegiatan dengan
ibu hamil akan penting perilaku rutin dan baik.
sehat selama masa kehamilan.
Pengabdian masyarakat ini KESIMPULAN
ditujukan untuk memberikan Pemberdayaaan kader Posyandu
gambaran tentang peran kader tentang deteksi dini dan pencegahan
posyandu sebagai agen perubahan Anemia pada ibu hamil dapat
dalam upaya menekan angka terlaksana bila ada komitmen dari
88
Isnaniah
89