Abstrak
Upaya menurunkan AKI sangat dibutuhkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang berkualitas sesuai standar
kebijakan Pemerintah, yaitu sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui upaya puskesmas dalam mengoptimalkan pelayanan kebidanan pada ANC di Puskesmas Potowe
Indo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive, tekhnik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan).
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Potowe Indo dan sampel yang digunakan
sebanyak 10 orang ibu hamil. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam mengoptimalkan pelayanan ANC
dibutuhkan strategi membuat Pedoman Pelaksanaan Pelayanan ANC memiliki Total Attractiveness Scores
(TAS) sebesar 5,76 dan meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan ANC memiliki TAS sebesar 4,9.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, kegiatan pelayanan ANC sudah berjalan. Namun, ada beberapa
kegiatan yang pelaksanaannya belum optimal yaitu: keterbatasan Puskesmas untuk menyediakan SDM pelaksana
dan terlatih pada pelayanan ANC, menyediakan pedoman pelaksanaan ANC, menyediakan fasilitas untuk
pelaksanaan ANC, dan untuk mensosialisasikan pelaksanaan pelayanan ANC. Untuk itu, puskesmas perlu
adanya upaya alternatif untuk memperbaiki model pelayanan kebidanan ANC yaitu; meningkatkan kemampuan
SDM melalui pelatihan ANC, dan membuat Pedoman Pelaksanaan Pelayanan ANC.
Abstract
Efforts to reduce MMR are urgently needed for quality Ante Natal Care (ANC) services according to
Government policy standards, which is at least 4 times during pregnancy. This study aims to determine the
efforts of puskesmas in optimizing midwifery services for ANC at Puskesmas Potowe Indo. The type of research
used is qualitative research with a case study approach. Sampling of data sources was carried out purposively,
the collection technique was triangulation (combined). Data was collected using in-depth interviews,
observation and documentation studies. The population in this study were all pregnant women at the Potowe
Indo Health Center and the samples used were 10 pregnant women. The results show that optimizing ANC
services requires a strategy to make ANC Service Implementation Guidelines have a Total Attractiveness Scores
(TAS) of 5.76 and improving the ability of human resources through ANC training has a TAS of 4.9. From the
results of this study, it can be concluded that ANC service activities have been running. However, there are
several activities whose implementation has not been optimal, namely: the limitations of the Puskesmas to
provide implementing and trained human resources in ANC services, providing ANC implementation guidelines,
providing facilities for ANC implementation, and to socialize the implementation of ANC services. For this
reason, puskesmas need alternative efforts to improve the ANC midwifery service model, namely; improve the
capacity of human resources through ANC training, and make ANC Service Implementation Guidelines.
171
Vol.11. No.4, Desember 2021 Upaya Puskesmas dalam Mengoptimalkan Pelayanan Kebidanan pada
ANC di Puskesmas Potowe Indo
172
Tomboelu MH Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
sosial masyarakat dan keadaan lingkungan Masih menjadi masalah bagi kabupaten
tempat bidan bekerja. Hal tersebut mendasari Morowali Utara, terutama di Puskesmas Potowe
keyakinan bahwa bidan merupakan mitra Indo. Berdasarkan fakta dan data tersebut, maka
perempuan sepanjang masa reproduksinya. tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa
Sebagai pelaksana pelayanan kebidanan, bidan upaya puskesmas dalam mengoptimalkan
merupakan tenaga kesehatan yang strategis pelayanan kebidanan pada ANC di Puskesmas
dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Potowe Indo.
Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Metode
Kematian Balita (AKABA).9
Jenis penelitian ini kualitatif, dengan
Menurut Herlina faktor manusia sebagai
bermaksud untuk memahami fenomena tentang
pemberi pelayanan publik dalam menghasilkan
apa yang dialami oleh subjek penelitian secara
pelayanan yang berkualitas. Kualitas pelayanan
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kepada masyarakat sangat tergantung pada
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
individual dan sistem yang dipakai. Dokter dan
yang alamiah dan dengan memanfaatkan
tenaga penunjang medis serta nonmedis yang
berbagai metode alamiah.12 Penelitian ini
bertugas di rumah sakit harus memahami cara
menggunakan metode kualitatif karena melalui
melayani konsumen dengan baik terutama
metode ini peneliti dapat mengungkap dan
kepada pasien dan keluarga pasien, karena
menggali informasi lebih dalam mengenai
pasien dan keluarga pasien adalah konsumen
evaluasi serta alternatif kebijakan operasional.
utama di rumah sakit. Kemampuan rumah sakit
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya
dalam memenuhi kebutuhan pasien dapat diukur
puskesmas dalam mengoptimalkan pelayanan
dari tingkat kepuasan pasien.10
kebidanan pada ANC di Puskesmas Potowe
Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan
Indo.
Sulawesi Tengah Tahun 2017, Presentase
Cakupan kunjungan ibu hamil K1 tahun 2017 Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas
meningkat (90,3%) dengan capaian tertinggi Potowe Indo, Kecamatan Mamosalato,
yaitu Kota Palu 99,4 % dan yang terendah Kabupaten Morowali Utara pada bulan Januari
Kabupaten Morut yaitu 75,1 %, dibandingkan 2020. Subjek penelitian dipilih secara purposive
cakupan tahun 2016 (89,2%). Sedangkan sampling.12 Instrumen dalam penelitian ini
cakupan Pelayanan K4 (78,2%) dengan capaian dibagi atas informan kunci (key-informan), dan
tertinggi yaitu Kota Palu 94,3 % dan yang informan pendukung. Informan pada penelitian
terendah Kabupaten Balut yaitu 51%, sementara ini terdiri dari Kepala Puskesmas, Bidan dan
untuk kabupaten morowali utara berada pada Kader dan Ibu hamil.
posisi kedua terendah dengan presentase 62,2 %. Pada penelitian ini peneliti menggunakan
Peningkatan kunjungan K1 disebabkan karena teknik pengumpulan data dengan cara observasi,
meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang dokumentasi, dan wawancara, teknik observasi
pentingnya memeriksakan kehamilan, sejak saat (pengamatan) dan triangulasi. Sedangkan
ibu mengetahui bahwa ia hamil dan kerjasama analisis data yang digunakan adalah reduksi
dengan tenaga kesehatan, kader dan pemantauan data, display data, dan penarikan kesimpulan.
wilayah yang baik. Kemudian belum semua ibu
melakukan kunjungan K4 untuk membuat Proses analisis data menjadi tiga bagian,
kesepakatan ditolong oleh tenaga kesehatan, dan yaitu (1) reduksi data, merupakan proses
masyarakat masih memilih melahirkan ditolong berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan
oleh dukun. 11 dan keluasan dan kedalaman wawasan yang
Berdasarkan hasil pengkajian data awal di tinggi. Reduksi data dilakukan dengan Focus
Puskesmas Potowe Indo, indikator Standar Group Dissucsion (FGD), melalui diskusi
Pelayanan Minimal kunjungan ibu hamil K4 tersebut maka wawasan penelitian
dengan capaian tahun 2017 sebanyak 66 %, berkembang.10 Mereduksi data dilakukan dengan
pada tahun 2018 sebanyak 64 %, dan pada menggunakan analisis Strengths (kekuatan),
Tahun 2019 sebanyak 55 % terlihat jelas ini Weaknesses (kelemehan), Opportunities
(peluang) dan Threats (ancaman) (SWOT), yaitu
173
Vol.11. No.4, Desember 2021 Upaya Puskesmas dalam Mengoptimalkan Pelayanan Kebidanan pada
ANC di Puskesmas Potowe Indo
174
Tomboelu MH Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
Pada wawancara peneliti dengan informan Rekomendasi ini di usulkan untuk puskesmas
bahwa peralatan untuk bidan dipolindes tidak tujuannya sebagai pedoman dalam melakukan
tercukupi sepenuhnya. Padahal bidan desa pelayanan kebidanan antenatal care berkualitas
mendapat beban kegiatan pengobatan dan Berdasarkan hasil wawancara didapatkan
program-program yang lain selain KIA. bahwa dipuskesmas potowe indo belum pernah
Kekurangan peralatan ini dipenuhi dengan biaya ada usulan rekomendasi yang berisikan pedoman
mandiri dari bidan desa pelayanan kebidanan antenatal care berkualitas
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan termasuk tugas dan fungsi dari pelaksana
bahwa fasilitas kesehatan dalam mendukung kegiatan. Sehingga dalam pelaksanaannya belum
pelaksanaan pelayanan kebidanan antenatal care dapat berjalan dengan baik dipengaruhi juga
dipuskesmas sebagian sudah terpenuhi, namun oleh jumlah tenaga kesehatan yang belum cukup
masih ada juga alat yang penting belum untuk ditempatkan pada desa-desa terpencil
terpenuhi. Tenaga kesehatan yang ditempatkan yang sangat sulit dijangkau, oleh karena itu
didaerah terpencil sangat menginginkan masih ada bidan yang merangkap tugasnya.
kelengkapan alat agar segera terpenuhi untuk Oleh karena itu membuat Pedoman
memperlancar proses pelayanan antenatal care Pelaksanaan Pelayanan ANC di Puskemas harus
Terpadu. Selain itu, juga diperlukan Perbaikan dilakukan karena puskemas membutuhkan acuan
bangunan Tempat dilakukannya Posyandu. Oleh dalam penyelenggaraan pelayanan ANC
Karena itu Puskesmas bersama dengan Dinas sehingga pelayanan sesuai standar. Pedoman ini
Kesehatan setempat perlu meninjau kembali diharapkan menjadi acuan bagi tenaga kesehatan
kelengkapan alat yang dibutuhkan agar dalam memberikan pelayanan antenatal yang
pelayanan ANC di Puskesmas Potowe dapat berkualitas untuk meningkatkan status kesehatan
berjalan dengan baik. ibu yang pada akhirnya akan memberikan
b. Pedoman Pelayanan Kesehatan kontribusi terhadap penurunan angka kematian
Puskesmas merupakan unit pelaksana ibu.
teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota Selanjutnya dari tiga faktor tersebut
sebagai unit pelaksana tingkat pertama bernting dilakukan penilaian tingkat urgensinya dengan
dalam pembangunan kesehatan termasuk menggunakan matrix USG. Penilaian urgency,
pelayanan kesehatan memerlukan adanya serious dan growth (USG) dimaksudkan untuk
pedoman internal seperti rekomendasi yang menentukan issu mana yang paling dominan
disetujui oleh kepala puskesmas dalam setiap untuk pemecahan masalah yang dihadapi dalam
penyelenggaraan kegiatan agar setiap petugas melaksanakan pelayanan ANC di Puskesmas
dapat menjalankan tugas dan fungsinya. Enam Potowe Indo. Alasan ini dituangkan dalam suatu
desa diwilayah kerja Puskesmas potowe indo matrix untuk menghitung total nilai USG
selama ini melakukan kegiatan pelayanan tersebut.
kebidanan antenatal care berpedoman
Berdasarkan hasil USG, peneliti
pada pengetahuan masing-masing bidan desanya
memiliki tiga masalah yang menjadi prioritas
dan SOP yang baru dibuat diakhir tahun 2019
utama yaitu:
untuk persiapan akreditasi puskesmas.
175
Vol.11. No.4, Desember 2021 Upaya Puskesmas dalam Mengoptimalkan Pelayanan Kebidanan pada
ANC di Puskesmas Potowe Indo
176
Tomboelu MH Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
177
Vol.11. No.4, Desember 2021 Upaya Puskesmas dalam Mengoptimalkan Pelayanan Kebidanan pada
ANC di Puskesmas Potowe Indo
178