Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE DENGAN

KEPUASAN IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS OLORA


GUNUNGSITOLI UTARA TAHUN 2018

JURNAL ILMIAH

DEWI KARTIKA PUTRI HULU


NIM : 1701032612

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN
2018
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE DENGAN KEPUASAN IBU
HAMILDI WILAYAH PUSKESMAS OLORA GUNUNGSITOLI UTARA TAHUN 2018

The Relationship Between The Quality Of Antenatal Care Services And The Satisfaction Of
Pregnant Women At Olora Health Center Of North Gunungsitoli In 2018
Dewi Kartika Putri Hulu1*, Putri Diah Pemiliana2, Winda Agustina3
1
Mahasiswa D4 Kebidanan Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia
2
Dosen D4 Kebidanan Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia
3
Dosen D4 Kebidanan FakultasFarmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia
*Penulis Korespondensi

Abstrak
Pendahuluan; kualitas pelayanan antenatal care yang memuaskan diharapkan dapat
meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil. Data cakupan kunjungan ibu hamil tahun 2016 di
Provinsi Sumatera Utara mencapai 84,78%, sedangkan kunjungan ibu hamil di Kota Gunungsitoli
mencapai 60,18%, sedangkan cakupan kunjungan ibu hamil di Puskesmas Olora yaitu 49,7%.
Tujuan; untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan antenatal care dengan kepuasan ibu hamil di
Wilayah Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara Tahun 2018. Metode; jenis penelitian yang digunakan
adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah simple random sampling dengan sampel sebanyak 83 orang ibu hamil di wilayah Puskesmas
Olora Gunungsitoli Utara. Data dianalisis dengan melakukan uji analisis Chi-square. Hasil; dari hasil
uji chi square diperoleh nilai sig p 0,000<0,05 artinya ada hubungan kualitas pelayanan antenatal care
dengan kepuasan ibu hamil di Wilayah Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara Tahun 2018.
Kesimpulan; ada hubungan yang bermakna antara kualitas pelayanan antenatal care dengan
kepuasan ibu hamil di Wilayah Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara Tahun 2018. Disarankan kepada
Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara agar lebih meningkatkan pelayanannya kepada ibu hamil yang
sesuai dengan standar 10T dan membangun komunikasi yang baik dengan ibu hamil untuk
menghasilkan informasi yang jelas agar ibu hamil dapat memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas
kesehatan yang tersedia di Puskesmas.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan ANC, Kepuasan, Ibu Hamil

Abstract
Background; the satisfying quality of antenatal care services is expected to increase the
coverage of pregnant women visit. Data on coverage of pregnant women visit in 2016 in North
Sumatra Province reached 84.78%, while visits of pregnant women in Gunungsitoli reached 60.18%,
the coverage of pregnant women in the Olora Health Center was 49.7%. Objectives; to determine the
relationship between the quality of antenatal care services and the satisfaction of pregnant women at
Olora Health Center of North Gunungsitoli in 2018. Method; type of research used is analytical
survey with cross sectional approach. The sampling technique used was simple random sampling with
a sample of 83 pregnant women in Olora Health Center of North Gunungsitoli. The data were
analyzed by performing Chi-square analysis test. Results; from the results of the chi square test, ita
was obtained that the value of pig 0,000<0,05 means that there was a relationship between the quality
of antenatal care services and the satisfaction of pregnant women in Olora Health Center of North
Gunungsitoli in 2018. Conclusion; there is a significant relationship between the quality of antenatal
care services and the satisfaction of pregnant women in Olora Health Center of North Gunungsitoli in
2018. It is recommended to the Olora Health Center of North Gunungsitoli to improve its services to
pregnant women in accordance with 10T standards and establish good communication with pregnant
women to produce clear information so that pregnant women can make the best use of the health
facilities available at the Health Center.
Keywords: Quality of ANC Services, Satisfaction, Pregnant Women

Alamat Korespondensi :

1
Dewi Kartika Putri Hulu : Institut Kesehatan Helvetia, Jalan Kapten Sumarsono No. 107, Helvetia,
Medan, Indonseia 20124. Hp. 085277000510. Email: kartika.hulu@yahoo.com
PENDAHULUAN sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kualitas pelayanan antenatal care yang Pelaksanaan pelayanan pemeriksaan Antenatal
memuaskan diharapkan dapat meningkatkan Care (ANC) memiliki 3 standar yaitu standar 7T,
cakupan kunjungan ibu hamil. Dalam upaya standar 10T dan yang terbaru adalah standar 14T.
untuk lebih meningkatkan motivasi ibu hamil (2)
akan pentingnya pemeriksaan Antenatal Care Standar pelayanan atau asuhan 7T yaitu
secara teratur, maka sangat diperlukan peran dari timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur
bidan sebagai pelaksana dalam memberikan tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri,
pelayanan Antenatal Care dalam segi pemberian imunisasi tetanus toksoid lengkap,
penampilan, sikap juga profesionalisme, karena pemberian tabler besi (Fe) sebanyak 90 butir
sebagian ibu hamil akan kembali memeriksakan selama kehamilan, test terhadap penyakit
diri dan kehamilannya ke tempat yang sama jika menular seksual (PMS) dan temu wicara (2).
dirinya merasa dihargai dan diasuh dengan baik. Standar 10T merupakan pembaruan dari
Dengan pelayanan bidan yang baik dan standar 7T yang telah lebih dulu digunakan oleh
profesionalisme akan menghasilkan pelayanan tenaga kesehatan sebagai acuan pelayanan
yang berkualitas, sehingga dapat lebih pemeriksaan kehamilan. Standar pelayanan ANC
meningkatkan motivasi dan kunjungan ibu hamil menurut Depkes RI 2010 yang10T terdiri
dalam memeriksakan diri dan kehamilannya daritimbang berat badan dan ukur tinggi badan,
secara teratur. ukur tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar
Menurut Parasuraman seorang professor lengan atas), ukur tinggi fundus uteri, tentukan
pemasaran dan penulis, penilaian pasien terhadap presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ),
kualitas ditentukan harapan pasien terhadap skrining atau imunisasi tetanus dan berikan
kualitas (expected quality) dan persepsi pasien imunisasi tetanus toksoid (TT) bila diperlukan,
atas kualitas (perceived quality). Apabila kinerja pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet
di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa selama kehamila, test laboratorium (rutin dan
dan apabila seorang pelanggan merasa puas khusus), tatalaksana khusus, temu wicara
dengan pelayanan yang diberikan maka sangat (konseling) termasuk perencanaan persalinan dan
besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca
dalam waktu yang lama.(1) persalinan.(3)
Antenatal Care merupakan pelayanan Selain standar pelayanan antenatal
yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, (ANC) 7T dan 10T, diketahui pelayanan
mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu pemeriksaan kehamilan mengalami update ilmu
apakah ibu hamil normal atau bermasalah. Pada lagi tentang asuhan Antenatal Care (ANC)
umumnya kehamilan berkembang dengan normal menjadi 14T yaitu timbang berat badan, ukur
dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri,
bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang pemberian tabler Fe sebanyak 90 tablet selama
tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh kehamilan, pemberian imunisasi TT,
karena itu pelayanan/asuhan antenatal pemeriksaan Hb, pemeriksaan VDRL, perawatan
merupakan cara penting untuk memonitor dan payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran/senam
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan ibu hamil, temu wicara, pemeriksaan protein
mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. urine atas indikasi, pemeriksaan reduksi urine
Pelayanan Antenatal Care dapat dikatakan atas indikasi, pemberian terapi kapsul yodium
berkualitas apabila dapat meningkatkan untuk daerah endemis gondok, pemberian terapi
kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap anti malaria untuk daerah endemis malaria.(4)
pelayanan kesehatan yang diberikan melalui Pelayanan Antenatal Care dapat
pelayanan yang secara operasional lengkap dikatakan berkualitas apabila adanya keteraturan

2
ibu hamil melakukan pemeriksaan antenatal kehamilan dengan standar waktu yang telah
care.Keteraturan Antenatal Care dapat ditetapkan. Menurut data dari World Health
ditunjukkan melalui frekuensi kunjungan Organization(WHO), hanya 64% dari wanita
minimal 4 kali selama kehamilan. Ternyata hal dunia yang melahirkan hidup yang menerima
ini menjadi masalah karena tidak semua ibu pelayanan ANC empat kali atau lebih.
hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin. Sedangkan Asia Tenggara sebesar 57% yang
Salah satu faktor yang menjadi penyebab menduduki angka terendah setelah Mediterania
mengapa ibu hamil kurang termotivasi dalam Timur.
melakukan Antenatal Care secara teratur adalah Secara nasional berdasarkan data dari
ketidakpuasan pasien akibat asuhan medik yang Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI
kurang baik.(5) tahun 2016 yang dikutip dari profil kesehatan
Menurut Nurjanah dalam penelitiannya, Indonesia tahun 2016, cakupan K1 Tahun 2015
ketidakpuasan seorang pasien yang sering adalah 95,75% dan cakupan K4 adalah 87,48%.
ditemukan adalah ketidakpuasan pada sikap Secara umum terjadi peningkatan untuk kedua
tenaga kesehatan, perilaku petugas dan indikator, baik K1 maupun K4. Cakupan
karyawan, keterlambatan pelayanan dokter dan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun
perawat, kurangnya komunikasi dan informasi 2015 telah memenuhi target Rencana Strategis
dari petugas, lamanya proses masuk rawat, (Restra) Kementrian Kesehatan sebesar 72%.
kebersihan dan ketertiban lingkungan (6). Tetapi pada tahun 2016 terjadi penurunan
Kepuasan ibu hamil terhadap kualitas pelayanan cakupan K4 menjadi 85,35% dengan 9 provinsi
ANC dinilai dari 5 dimensi pelayanan tangibles, yang belum mencapai target 74% yaitu Maluku
reliability, responsiveness, assurance, dan Utara (21,00), Papua (38,07%), Nusa Tenggara
emphaty.(7) Timur (51,46%), Papua Barat (55,18%), Jambi
Bila kualitas pelayanan tidak senantiasa (58,06%), Maluku (58,67%), Sulawesi Barat
dipelihara dan ditingkatkan, besar kemungkinan (60,57%), dan Sulawesi Tenggara (67,33).(10)
jumlah pasien akan menyusut. Faktor kepuasaan Di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan
pasien terhadap pelayanan kesehatan akan data dari Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2015
mempengaruhi jumlah kunjungan, yang dilihat tiga kabupaten yang telah mencapai K4 sesuai
dari keteraturan pemeriksaan Antenatal Care Standar Pelayanan Minimal (SPM) 95% yaitu
yang dilakukan oleh ibu hamil. Keteraturan Kabupaten Deli Serdang (96,86%), Kabupaten
antenatal care dapat dinilai dengan Batubara (95,03%), dan Kota Medan (102,52%).
menggunakan indikator cakupan K1 dan Tiga kabupaten/Kota dengan cakupan terendah
K4.Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang yaitu Kabupaten Nias Selatan yaitu (23,99%),
telah memperoleh pelayanan Antenatal Care Kabupaten Padang Lawas (44,50%), dan
pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan Kabupaten Dairi (61,42%). Pada tahun 2016,
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja terjadi penurunan, hanya satu kabupaten yang
padakurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan telah mencapai K4 sesuai Standar Pelayanan
K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah Minimal (SPM) 95% yaitu Kabupaten Deli
memperoleh pelayanan antenatal care sesuai Serdang (96,84%). Tiga Kabupaten/Kota dengan
dengan standar paling sedikit empat kali sesuai cakupan K4 yang rendah adalah Kabupaten Nias
jadwal yang dianjurkan di tiap trimester Selatan yaitu (23,99%), Kota Gunung Sitoli
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu (60,18%) dan Kabupaten Pakpak Barat
wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.(8) (63,19%). Melihat persentasi pencapaian ini
Untuk meningkatkan kualitas ANC, maka kedepannya sangat diperlukan upaya-
World Health Organization (WHO) dalam upaya strategis yang lebih nyata dan
Khasanah (9), merekomendasikan bahwa komprehensif yang berdaya dan berhasil guna
kewajiban kunjungan ANC selama kehamilan dala rangka mengakselerasi pencapian K1-K4
normal adalah empat kali kunjungan selama

3
sesuai standar kesehatan ibu dan anak yang Wilayah Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara
ditetapkan.(11) Tahun 2018.
Data dari profil kesehatan kota
Gunungsitoli, pada tahun 2015 cakupan K1
sebesar 82,3% dan cakupan K4 sebesar 74,4%,
empat kota dengan cakupan K4 yang rendah METODE PENELITIAN
adalah Gunungsitoli Selatan 69,4%, Gunungsitoli Penelitian ini dilakukan tahun 2018
Barat 65,0%, Gunungsitoli Idanoi 64,6%, dan dengan sampel dalam penelitian yaitu ibu hamil
Gunungsitoli Alo’oa 46,7%(12). Pada Tahun dari trimester I-trimester III di Wilayah
2016 terjadi penurunan cakupan K4, Lima kota Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara. Desain
dengan cakupan K4 yang rendah yaitu Penelitian adalah survei analitik dengan
Gunungsitoli Utara 49,7%, Gunungsitoli 54,7%, pendekatan cross sectional merupakan penelitian
Gunungsitoli Barat 55,6%, Gunungsitoli Idanoi hubungan antara dua variabel padasuatu situasi
66,8%, Gunungsitoli Alo’oa 59,6%.(13) atau sekelompok subjek yang dilakukan untuk
Survei pendahuluan yang penulis melihat hubungan antara variabel satu dengan
lakukan di Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara variabel yang lain, dan variabel-variabel yang
diperoleh data sekunder kunjungan Antenatal termasuk faktor resiko dan variabel yang
Care K1 dan K4 pada tahun 2015, cakupan K1 termasuk faktor efek diobservasi sekaligus pada
sebesar 82,7% dan cakupan K4 sebesar 80,7%. saat yang sama. Teknik pengambilan sampel
Pada tahun 2016, cakupan K1 menurun menjadi yang digunakan adalah simple random sampling
78,6% dan cakupan K4 menjadi 49,7%. Tahun dengan sampel sebanyak 83 orang ibu hamil.
2017, cakupan K1 kembali meningkat menjadi Sumber data kepuasan ibu hamil (variabel
86,3% dan cakupan K4 menjadi 79,5%. Data terikat) terhadap kualitas pelayanan antenatal
primer yang diperoleh melalui wawancara care merupakan data primer, yaitu data yang
dengan menanyakan kepuasan pasien (ibu hamil) diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan
terhadap pelayanan ANC yang dilakukan oleh dicatat untuk pertama kalinya.
bidan, dari 10 orang ibu hamil yang ditanyai Alat yang digunakan untuk pengambilan
sebanyak 6 orang yang menyatakan pelayanan data adalah kuesioner yang terdiri dari 10 item
yang diterimanya masih kurang memuaskan dan pertanyaan untuk kualitas pelayanan dan 7 item
4 orang menyatakan sudah cukup puas. pertanyaan untuk kepuasan. Kuesioner ini
Secara spesifik keluhan yang merupakan kuesioner tertutup sehingga
disampaikan oleh 6 orang ibu hamil yang responden tinggal memilih salah satu pilihan
menyatakan kurang puas terhadap pelayanan jawaban yang sudah disediakan.
Antenatal Care yang diterimanya antara lain 3 Analisis data menggunakan program
orang ibu hamil mengatakan bidan kurang SPSS for windows, analisis univariat digunakan
perhatian terhadap setiap keluhan rasa sakit yang untuk mendeskripsikan karakteristik responden,
disampaikan oleh ibu hamil dan tergesa-gesa sampel, distribusi dan frekuensi variabel, analisis
dalam memberi pelayanan, seorang ibu hamil bivariate untuk melihat hubungan variabel
mengatakan bidan kurang teliti dan kurang dengan uji Chi Square.
menjalin komunikasi yang baik dengan ibu
hamil, seorang ibu hamil mengatakan jadwal HASIL
pelayanan yang tidak tepat dan lama waktu Analisis Univariat. Tabel 1
tunggu dan seorang ibu hamil mengatakan masih menunjukkan Distribusi Frekuensi Kualitas
ada bidan yang melakukan diskriminasi terhadap Pelayanan ANC dan Kepuasan Ibu Hamil di
pasien dalam melayani pemeriksaan ANC. Wilayah Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara
Penelitian ini bertujuan untuk tahun 2018.
mengetahui hubungan kualitas pelayanan Berdasarkan tabel di bawah, dapat
antenatal care dengan kepuasan ibu hamil di diketahui bahwa kualitas pelayanan ANC di

4
Wilayah Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara Tahun
Tahun 2018 paling banyak pada kategori cukup 2018 sebagian besar adalah cukup puas yaitu 51
yaitu 40 orang (48,2%), dan paling sedikit pada orang (61,4%), sebagian kecil puas sebanyak 32
kategori kurang yaitu 6 orang (7,2%). orang (38,6%).
Berdasarkan tabel di bawah, dapat
diketahui kepuasan ibu hamil di Wilayah
Tabel 1: Distribusi Frekuensi Kualitas Pelayanan ANC dan Kepuasan Ibu Hamil di Wilayah
Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara tahun 2018
Jumlah
Variabel
F %
Baik 37 44,6
Kualitas Pelayanan ANC Cukup 40 48,2
Kurang 6 7,2
Puas 32 38,6
Kepuasan Ibu Hamil
Cukup Puas 51 61,4

Analisis Bivariat. Tabel 2 menunjukkan menunjukkan bahwa p = 0,000 < 0,05, artinya
Hubungan Kualitas pelayanan ANC dengan terdapat hubungan Kualitas pelayanan ANC
Kepuasan Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas dengan kepuasan ibu hamil di Wilayah
Olora Gunungsitoli Utara Tahun 2018. Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara Tahun
Berdasarkan tabel dibawah,dapat 2018.
diketahui hasil p Value = 0,000 ini berarti

Tabel 2: Hubungan Kualitas pelayanan ANC dengan Kepuasan Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas
Olora Gunungsitoli Utara Tahun 2018
Kepuasan Ibu Hamil p(Sig)
Kualitas Jumlah
Puas Cukup Puas
Pelayanan
F % F % F %
Baik 27 73,0 10 27,0 37 100
0,000
Cukup 5 12,5 35 87,5 40 100
Kurang 0 0,0 6 100 6 100
Total 32 38,6 51 61,4 83 100

PEMBAHASAN ANC pada ibu hamil sebagian besar dengan


Kualitas Pelayanan Antenatal Care. kategori cukup sebanyak 33 responden (56,9%).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, (14)
dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan ANC Hasil penelitian ini sejalan dengan
di Wilayah Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara penelitian yang dilakukan Elfride tahun 2017
Tahun 2018 paling banyak pada kategori cukup tentang Hubungan Kualitas Bidan dalam
yaitu 40 orang (48,2%), dan paling sedikit pada Melakukan Tindakan ANC dengan Kepuasan Ibu
kategori kurang yaitu 6 orang (7,2%). Hamil saat melakukan kunjungan di Puskesmas
Hasil penelitian ini sejalan dengan Sorkam Barat yang menunjukkan bahwa
Penelitian yang dilakukan Magdalena tahun 2015 mayoritas kualitas pelayanan antenatal masuk
tentang Hubungan Pelayanan ANC dengan kategori cukup sebanyak 26 orang (89,2%).(15)
Tingkat Kepuasan Ibu hamil di Puskesmas Hasil penelitian ini sejalan dengan
Kutalimbaru Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten penelitian yang dilakukan Amatiria tahun 2017
Deli Serdang menunjukkan bahwa pelayanan tentang Hubungan Kualitas Pelayanan Antenatal

5
Care dengan Kepuasan pasien di Rumah Sakit akan dapat memanfaatkan sebaik-baiknya
Graha Husada Bandar Lampung yang fasilitas kesehatan.
menunjukkan bahwa 50 responden (64,9%) Kepuasan Ibu Hamil. Berdasarkan
menyatakan kualitas Pelayanan yang diberikan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui
oleh Rumah Sakit Graha Husada sudah bahwa kepuasan ibu hamil di Wilayah
dilaksanakan dengan baik.(16) Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara Tahun
Kualitas pelayanan Antenatal Care erat 2018 sebagian besar adalah cukup puas yaitu 51
hubungannya dengan penerapan. Standar orang (61,4%), sebagian kecil puas sebanyak 32
pelayanan kebidanan, yang mana standar orang (38,6%).
pelayanan berguna dan penerapan norma dan Hasil penelitian ini sejalan dengan
tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai penelitian yang telah dilakukan oleh Elfride
hasil yang diinginkan. Penerapan standar tahun 2017 tentang Hubungan Kualitas Bidan
pelayananakan sekaligus melindungi masyarakat, dalam Melakukan Tindakan ANC dengan
karena penelitian terhadap proses dan hasil Kepuasan Ibu Hamil saat Melakukan Kunjungan
penilaian dapat dilakukan dengan dasar yang di Puskesmas Sorkam Barat mengatakan bahwa
jelas. Mengukur tingkat kebutuhan terhadap sebagian besar responden yaitu 34 orang (70,8%)
standar yang baik input, proses pelayanan dan merasa cukup puas dengan kualitas pelayanan
hasil pelayanan khususnya tingkat pengetahuan Antenatal Care di Puskesmas Sorkam Barat.(15)
pasien terhadap pelayanan antenatal yang dikenal Hasil penelitian ini sejalan dengan
dengan standar mutu. Penelitian yang dilakukan Magdalena tahun 2015
Pelayanan Antenatal Care adalah tentang Hubungan Pelayanan ANC dengan
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga Tingkat Kepuasan Ibu hamil di Puskesmas
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, Kutalimbaru Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan Deli Serdang yang menunjukkan bahwa tingkat
antenatal yang ditetapkan dalam Standar kepuasan ibu hamil mayoritas cukup puas
Pelayanan Kebidanan (SPK). Tujuan Pelayanan (43,1%).(14)
Antenatal Care diberikan pada ibu hamil untuk Hasil penelitian ini sejalan dengan
memonitor, mendukung kesehatan ibu dan penelitian yang dilakukan Amatiria tahun 2017
mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau tentang Hubungan Kualitas Pelayanan Antenatal
bermasalah.(2) Care dengan Kepuasan pasien di Rumah Sakit
Kualitas pelayanan ANC sebagian besar Graha Husada Bandar Lampung yang
pada kategori cukup baik karena masih perlunya menunjukkan bahwa 44 responden (57,1%)
peningkatan pelayanan pada ibu hamil.untuk bisa menyatakan puas.(16)
memenuhi standar pelayanan ANC yang telah Kepuasan konsumen (ibu hamil) adalah
ditetapkan. Yang perlu di tingkatkan di perasaan senang atau kecewa yang dimiliki
Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara yaitu seseorang berdasarkan perbandinngan antara
kehandalan dan kecepatan dalam pemeriksaan kenyataan yang diperoleh dengan harapan yang
laboratorium rutin. Pada pemeriksaan dimiliki oleh konsumen. Jika barang dan jasa
laboratorium rutin, ibu hamil mengeluh karena yang dibeli oleh konsumen sesuai dengan
hasil pemeriksaan tidak segera di beritahukan harapan konsumen maka konsumen tersebut
sehingga menghasilkan waktu yang sangat lama puas, begitupun juga sebaliknya.
bagi ibu hamil untuk mengetahui hasilnya. Kepuasan penerimaan pelayanan
Selain itu, informasi yang diberikan Antenatal Care tercapai bila pelayanan sesuai
seputar pemeriksaan ibu hamil masih kurang dengan yang dibutuhkan dan diharapkan.
jelas. Hal ini dibuktikan dengan masih Kepuasan ibu hamil terhadap kualitas pelayanan
banyaknya ibu hamil yang tidak tahu jadwal ANC dinilai dari 5 dimensi pelayanan tangibles,
pemeriksaan USG yang diadakan sekali sebulan. reliability, responsiveness, assurance, dan
Padahal, dengan informasi yang jelas, ibu hamil emphaty (7). Wujud dari kinerja ini bidan yang

6
yang dapat meningkatkan kepuasan ibu hamil 2017 yang mengatakan bahwa ada hubungan
seperti kecepatan, kemudahan, bagaimana bidan kualitas pelayanan bidan dalam melakukan
dalam memberikan jasa pemeriksaan kehamilan tindakan ANC dengan kepuasan ibu hamil saat
pada waktu melakukan kunjungan kehamilan, melakukan kunjungan di Puskesmas Sorkam
kemudahan dalam memenuhi kebutuhan pasien, Barat dengan hasil Chi-square menunjukkan
kejelasan informasi yang diberikan keapda bahwa p = 0,001< 0,05.(15)
pasien dan kenyamanan yang diberikan yaitu Hasil penelitian ini sejalan dengan
dengan memperhatikan kebersihan, keramahan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati tahun
dan kelengkapan peralatan Puskesmas. 2016 yang mengatakan bahwa ada hubungan
Kepuasan ibu hamil tentang pemeriksaan kualitas pelayanan bidan dalam melakukan
kehamilan di Puskesmas Olora Gunungsitoli Antenatal Care terhadap tingkat kepuasan
Utara dipengaruhi oleh komunikasi. Informasi pasien di BPS Yacinta Desa Mayahan
yang diperoleh tidak jelas atau tidak sesuai Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan
dengan pelayanan yang diberikan. Ibu hamil menggunakan uji spearmen Rho dengan nilai p
banyak yang mengeluh tentang jadwal hitung (0,433) > r table (0,324) dengan p-value
pemeriksaan ibu hamil yang tidak menentu dan (0,024) < sig (0,05).(18)
keterlambatan dalam memberikan informasi Hasil penelitian ini sejalan dengan
terbaru. penelitian yang dilakukan oleh Nevi tahun 2015
Hubungan kualitas pelayanan ANC yang mengatakan ada hubungan antara kualitas
dengan kepuasan ibu hamil. Berdasarkan hasil pelayanan antenatal care dengan tingkat
penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa kepuasan ibu hamil di Poli Kesehatan Ibu dan
ibu hamil yang menganggap kualitas pelayanan Anak (KIA) Puskesmas Leuwasari Kabupaten
ANC pada kategori cukup baik, sebagian besar Tasikmalaya (p=0,013).(19)
merasa cukup puas yaitu 35 orang (42,2%). Ibu Kepuasan pasien sangat dipengaruhi oleh
hamil yang menganggap kualitas pelayanan kualitas pelayanan yang diterima. Kualitas
ANC kurang baik, sebagian besar merasa cukup pelayanan dapat diukur dengan membandingkan
puas yaitu 6 orang (7,2%). persepsi antara pelayanan yang diharapkan
Hasil uji Chi-Square menunjukkan dengan pelayanan yang diterima dan dirasakan
bahwa p = 0,000 < 0,05, artinya terdapat oleh konsumen. Kepuasan pasien ditentukan oleh
hubungan Kualitas pelayanan ANC dengan persepsi pasien atas performance jasa dalam
kepuasan ibu hamil di Wilayah Puskesmas Olora memenuhi harapan pasien.(20)
Gunungsitoli Utara Tahun 2018. Menurut Parasuraman seorang profesor
Hasil penelitian ini sejalan dengan pemasaran dan penulis, penilaian pasien terhadap
penelitian yang telah dilakukan oleh Amatiria kualitas ditentukan harapan pasien terhadap
tahun 2017 yang mengatakan bahwa ada kualitas (expacted quality) dan persepsi pasien
hubungan signifikan atau bermakna antara atas kualitas (perceived quality. Jadi tingkat
kualitas pelayanan ANC dengan kepuasan pasien kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan
di Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.
nilai tahun 2014 p value<ɑ (0,000<0,05).(16) Apabila kinerja di bawah harapan, maka
Hasil penelitian ini sejalan dengan pelanggan akan kecewa dan apabila seorang
penelitian yang dilakukan oleh Lina dkk tahun pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang
2015 yang mengatakan bahwa ada hubungan diberikan maka sangat besar kemungkinannya
kualitas pelayanan Antenatal Care dengan untuk menjadi pelanggan dalam waktu yang
tingkat kepuasan ibu hamil (p=0, 000) di lama.(1)
Puskesmas Karanganyar Kabupaten Purbalingga Jika pasien merasakan bahwa kinerja
Tahun 2013.(17) pelayanan yang telah diterimanya sudah sama
Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan harapan, maka bisa dikatakan pelayanan
penelitian yang dilakukan oleh Elfride tahun telah diberikan sesuai dengan standar. Jika

7
pasien merasakan bahwa kinerja pelayanan pelanggan menjadi “sangat puas” terhadap
melebihi harapan, maka pelayanan tersebut telah pelayanan tersebut. Sebaliknya jika ternyata
melampaui standar. Inilah yang membuat kinerja pelayanan tidak bisa memenuhi harapan
pasien, berarti kinerja pelayanan tersebut berada dengan pasien-pasiennya. Tidak ada
di bawah standar. Keadaan ini bisa membuat kesempurnaan tenaga kesehatan dalam
pasien menjadi “tidak puas” atau merasa kecewa membangun komunikasi dengan pasien, tidak
atas apa yang diperolehnya. memperhatikan adanya feedback langsung dari
Menurut Tjiptono, terciptanya kepuasan lawan bicaranya. Ketidaksempurnaan tenaga
pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, kesehatan dalam membangun komunikasi
diantaranya adalah hubungan antara jasa terhadap pasien akan berakibat buruk terhadap
pelayanan dan pelanggan jadi harmonis, proses terapeutik yang dikelolanya nanti. Karena
memberikan dasar yang baik bagi pembelian tidak jarang, tenaga kesehatan terlalu intervensif
ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan dan dalam melakukan anamnesis.
membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke Baik tidaknya pelayanan ANC yang
mulut yang menguntungkan bagi jasa pelayanan, diberikan oleh petugas kesehatan kepada ibu
reputasi perusahaan menjadi baik dimata hamil dapat dinilai dari tingkat kepuasan ibu
pelanggan, dan laba yang diperoleh menjadi hamil. Dengan kata lain semakin baik pelayanan
meningkat.(21) ANC yang diterima oleh ibu hamil, maka tingkat
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, kepuasan ibu hamil akan meningkat pula.
maka yang dimaksud dengan kepuasan Selain itu, dari hasil penelitian juga di
konsumen adalah perasaan senang atau kecewa dapatkan responden ada yang merasa cukup puas
yang dimiliki seseorang berdasarkan walau dengan kualitas pelayanan yang kurang
perbandingan antara kenyataan yang diperoleh baik. Hal ini di pengaruhi oleh pengetahuan ibu.
dengan harapan yang dimiliki oleh konsumen. Sebagian ibu hamil yang memeriksakan
Jika barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen kehamilannya adalah dengan pendidikan terakhir
sesuai dengan harapan konsumen maka SD. Rendahnya tingkat pendidikan seseorang
konsumen tersebut puas, begitupun juga akan mengakibatkan kurangnya pengetahuannya
sebaliknya.(22) tentang kualitas pelayanan ANC. Sehingga,
Beberapa upaya yang telah dilakukan dengan kualitas pelayanan yang kurang baik,
oleh Kepala Puskesmas Olora Gunungsitoli pasien udah merasa cukup puas karena pasien
Utara untuk meningkatkan kualitas pelayanan tidak punya pengetahuan tentang bagaimana
ANC adalah melakukan penambahan alat-alat suatu kualitas pelayanan itu dikatakan baik.
medis dan non medis seperti tempat tidur dengan Alasan lain sebagian ibu hamil juga
spesifikasi untuk kebidanan, alat tes urine, alat mengatakan sudah cukup puas dengan kualitas
tes gula darah, alat pemeriksaan Hb dan yang kurang baik karena ibu merasa enggan
golongan darah, alat pemeriksaan janin USG untuk menyatakan tidak puas dengan kualitas
(Ultrasonografi) yang digunakan dalam yang diberikan. Ibu mengatakan jika dirinya
pelaksanaan pemeriksaan USG gratis setiap menyatakan tidak puas dengan kualitas
bulan dengan menghadirkan dokter spesialis pelayanan yang diberikan, sama halnya dia tidak
obgyn di Puseksmas. Peningkatan Sumber Daya menghargai usaha dari pihak pemerintah dan
Manusia juga dilakukan dengan menambah puskesmas yang telah berusaha meningkatkan
jumlah tenaga kesehatan seperti tenaga bidan puskesmas gunungsitoli utara menjadi rawat
dengan latar belakang program pendidikan inap. Walau dengan kualitas yang masih kurang,
minimal DIII Kebidanan yang sudah memiliki mereka yakin kedepannya puskesmas akan lebih
STR (Surat Tanda Registrasi). meningkatkan kualitasnya.
Beberapa fakta empiris yang sering
diresahkan masyarakat adalah sikap tenaga KESIMPULAN
kesehatan yang kurang menjalin komunikasi

8
Dalam penelitian ini ada hubungan Antenatal Care (ANC) Oleh Bidan Dengan
kualitas pelayanan ANC dengan kepuasan ibu Kepuasan Pasien BPJS Pada Ibu Hamil Di
hamil di Wilayah Puskesmas Olora Gunungsitoli Poli KIA Puskesmas Limpung Batang.
2017;
Utara Tahun 2018.
7. Maulana. Penilaian Kepuasan Ibu Hamil
Terhadap Mutu Layanan Antenatal Dalam
Kaitannya Dengan Kepatuhan dan
Karakteristik Bidan di Puskesmas Se Kota
SARAN Jambi Tahun 2011. 2012;
Diharapkan penelitian ini dapat 8. Kemenkes RI. profil Kesehatan Indonesia
digunakan Puskesmas untuk meningkatkan [Internet]. Vol. 70, Kesehatan. 2015. 1780-
1790 p. Available from: http://www.depkes.
kualitas pelayanan khususnya pelayanan ANC
go.id/resources/download/pusdatin/profil-
pada petugas kesehatan agar seluruh pasien kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-Indo
menjadi puas. Dan diharapkan penelitian ini nesia-2015.pdf;
digunakan sebagai sarana penilaian kepuasan 9. Khasanah F. Gambaran Kunjungan
responden terhadap pelayanan kebidanan yang Antenatal Care di Puskesmas Pondok
diberikan sehingga harapan responden tentang Jagung Kota Tangerang Selatanl,. 2017;
pelayanan antenatal dapat tercapai. 10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Profil Kesehatan Indonesia. Profil
Kesehatan Provinsi Bali. 2016. 1-220 p;
UCAPAN TERIMA KASIH 11. Dinkes Sumatera Utara. Profil Kesehatan
Terima kasih kepada Bapak Kepala Sumatera Utara. Profil Kesehat Sumatera
Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli dan Bapak Utara. 2016;
Kepala Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara 12. Dinkes Kota Gunungsitoli. Profil Kesehatan
yang telah memberikan kesempatan kepada Kota Gunungsitoli. Profil Kesehat Kota
peneliti untuk melakukan penelitian di Wilayah Gunungsitoli. 2015;
13. Dinkes Kota Gunungsitoli. Profil Kesehatan
Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara. Terima
Kota Gunungsitoli. Profil Kesehat Kota
kasih kepada masyarakat terutama ibu hamil di Gunungsitoli. 2016;
Wilayah Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara 14. Pardosi M. Hubungan Pelayanan ANC
yang telah ikut berpartisipasi atau bersedia dengan Tingkat Kepuasan Ibu Hamil di
menjadi responden dalam penelitian ini. Puskesmas Kutalimbaru Kecamatan
Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang
DAFTAR PUSTAKA Tahun 2015. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Helvetia Medan;
1. Tjiptono F. Service Management Edisi 2. 15. Elfride Januarti. Hubungan kualitas
Penerbit Andi Yogyakarta. 2017; Pelayanan Bidan Ddalam Melakukan
2. Rukiyah AY, Yulianti L, Maemunah, tindakan ANC Dengan Kepuasan Ibu Hamil
Susilawati L. Asuhan Kebidanan I Saat Melakukan Kunjungan Di Puskesmas
(Kehamilan). Jakarta Trans Info Media. Sorkam Barat Tahun 2017. Sekolah Tinggi
2016; Ilmu Kesehatan Helvetia Medan; 2017;
3. Kemenkes RI. Pedoman Pemantauan 16. Amatiria G. Hubungan Kualitas Pelayanan
Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak Ante Natal Care (Anc) Dengan Kepuasan
(PWS-KIA). Kementrian Kesehat RI, Pasien. J Keperawatan [Internet].
Direktorat Jendral Bina Kesehat 2017;12(1):106–11. Available from: https://
Masyarakat, Direktorat Bina Kesehat Ibu. ejurnal.poltekkestjk.ac.id/index.php/JKEP/a
2010;1 of 76; rticle/view/366;
4. Pantikawati I, Saryono. Asuhan Kebidanan I 17. Puji Rahayu LD, Fajarsari D, Mastuti S.
(Kehamilan). Yogyakarta Nuha Med. 2017; Hubungan Kualitas Pelayanan Antenatal
5. Nissa AA, Surjani, Mardiyaningsih E. Care (ANC) Dengan Tingkat Kepuasan Ibu
Gambaran Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Hamil Di Puskesmas Karangayar Kabupaten
Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Purbalingga Tahun 2013. Bidan Prada J
Getasan Kabupaten Semarang. 2013;1:21–7; Publ Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto.
6. Setyawati D. Hubungan Pelaksanaan 2015;6(2):106–15;

9
18. Rahmawati R, Lufianti A. Hubungan Dan Anak (KIA) Puskesmas Leuwisari
Kualitas Pelayanan Bidan Dalam Kabupaten Tasikmalaya. 2015;1:26–35;
Melakukan Antenatal care (ANC) Terhadap 20. Purwoastuti E, Walyani ES. Mutu pelayanan
Tingkat Kepuasan Pasien Di Bidan Praktek kesehatan dan kebidanan. Yogyakarta:
Swasta (BPS) Yacita Desa Mayahan Pustaka Baru Press; 2015;
Kecamatan Tawangharjo Kabupaten 21. Yuniarti VS. Perilaku konsumen teori dan
Grobogan. Shine Cahaya Dunia Ners. praktik. Bandung: Pustaka Setia. 2015;
2016;1(2):12–29; 22. Priansa DJ. Perilaku konsumen dalam
19. Mantini ND. Hubungan Antara Kualitas Persaingan Bisnis Kontemporer Bandung
Pelayanan Antenatal Care Dengan Tingkat Alf. 2017.
Kepuasan Ibu Hamil Di Poli Kesehatan Ibu

10

Anda mungkin juga menyukai