Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP

PELAYANAN ANC DENGAN MOTIVASI UNTUK


MELAKUKAN ANC DI KELURAHAN PURWOKERTO
KULON WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO
SELATAN KABUPATEN BANYUMAS

Fitria Zuhriyatun1), Tuni Candra Dewi2)


1
Program Studi Kebidanan D3 STIKES Harapan Bangsa Purwokerto
2
Mahasiswa Program Studi Kebidanan D3 STIKES Harapan Bangsa Purwokerto

ABSTRACT

Background: One of the efforts to accelerate the reduction in maternal mortality


and infant is the approach to maternal and neonatal health services quality, that
do visit antenatal or Antenatal Care (ANC).
Objective: To determine the relationship between the level of satisfaction of
pregnant women to antenatal care with motivation do antenatal care.
Methods: This study was descriptive correlation with cross sectional approach.
The sampling technique used was accidental sampling. Samples were pregnant
women, a number of 30 respondents.
Results: From the results, the majority of pregnant women to the level of
satisfaction of antenatal care services is quite satisfied as much as 15 respondents
(50%), and most of the motivation of respondents are currently as many as 15
respondents (50%).
Conclusion: There is a relationship between satisfaction pregnant women to
antenatal care with the motivation to do antenatal care in Purwokerto Kulon
YLOODJH LQ ZLWK !-YDOXH .

Keywords: Satisfaction Pregnancy, Antenatal Care, Motivation Antenatal Care

PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) di adanya peningkatan AKI
Indonesia menempati urutan paling dibandingkan pada tahun 2008, yaitu
tinggi di ASEAN. Berdasarkan data sebesar 240 per 100.000 kelahiran
Departemen Kesehatan RI AKI di hidup dan 228 per 100.000 kelahiran
Indonesia pada tahun 2010 dilaporkan hidup pada tahun 2007. Angka
mencapai 265 tiap 100 ribu kelahiran tersebut masih berada di atas target
hidup. Hal tersebut menunjukkan nasional, yaitu sebesar 102 per
75
100.000 kelahiran hidup pada tahun tenaga kesehatan, 4) Pelayanan
2015 (Depkes RI, 2009). obstetric essensial. Dengan demikian
AKI di Jawa Tengah tahun dapat dilihat salah satu upaya
2009 juga tergolong masih tinggi. Hal pemerintah dalam menurunkan AKI
itu dapat dilihat dari data Dinas adalah dengan meningkatkan
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pelayanan antenatal care (ANC)
untuk tahun 2009 sebesar (Depkes RI, 2009).
117,02/100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data Departemen
Angka tersebut telah memenuhi target Kesehatan RI (2009) hasil pencapaian
dalam Indikator Indonesia Sehat 2010 program pelayanan kesehatan ibu
yaitu sebesar 150/100.000 kelahiran hamil dapat dinilai dengan
hidup dan mengalami peningkatan, menggunakan indikator cakupan K1
bila dibandingkan dengan AKI pada dan K4. Cakupan K1 di Indonesia
tahun 2008 yaitu sebesar pada tahun 2009 sebesar 95,26% dan
114,42/100.000 kelahiran hidup cakupan K4 sebesar 85,56%
(Dinkes Provinsi Jateng, 2009). (Departemen Kesehatan RI, 2009).
Penyebab AKI tersebut adalah Cakupan K1 di Jawa Tengah pada
perdarahan (20%), infeksi (5,7%), tahun 2009 sebesar 96,38% dan
eklamsia (22,9%) dan lain-lain cakupan K4 sebesar 89,98% (Dinkes
(51,4%). Berdasarkan umur persentase Jateng, 2009). Berdasarkan data Dinas
terbesar AKI terjadi pada ibu berumur Kesehatan Kabupaten Banyumas
20-35 tahun (65,7%) dan memiliki (2009) angka cakupan K1 sebesar
paritas <5 (91,4%) (Dinkes Banyumas, 95,41% dan cakupan K4 sebesar 104%
2009). (Dinkes Kab.Banyumas, 2009).
Upaya untuk mempercepat Data dari Depkes RI (2009)
penurunan AKI telah dimulai sejak menunjukkan bahwa ibu hamil yang
tahun 1980-an melalui program Safe memeriksakan kehamilan di tenaga
Motherhood Initiative Empat Pilar kesehatan sebesar 83,9%, yang
Safe Mother Hood yaitu; 1) Keluarga memeriksakan kehamilan di tenaga
berencana, 2) Pelayanan antenatal kesehatan dan dukun sebanyak 9,9%,
care, 3) Persalinan yang aman oleh ibu yang memeriksakan kehamilan
76
hanya kepada dukun sebesar 3,2% dan pelayanan kesehatan. Keramahan dan
yang tidak melakukan pemeriksaan kenikmatan berkaitan dengan
kehamilan sebesar 3%. pelayanan kesehatan yang diberikan
Berdasarkan hasil penelitian oleh bidan walaupun tidak
yang dilakukan oleh Sistiarani tahun berhubungan langsung dengan klinis
2008 tentang gambaran faktor-faktor dapat mempengaruhi kepuasan pasien
yang mempengaruhi ibu untuk dan ketersediaannya untuk kembali ke
melakukan ANC di wilayah Kerja fasilitas kesehatan untuk mendapatkan
Puskesmas Ngasem Kecamatan pelayanan berikutnya.
Gampangrejo, didapatkan hasil dari 40 Berdasarkan hasil penelitian
responden sebagian besar responden yang dilakukan oleh Uswatun
tidak melakukan ANC sebanyak 25 Khasanah tentang gambaran tingkat
responden (0,63%). Rendahnya kepuasan ibu hamil trimester III
cakupan ANC dipengaruhi oleh terhadap pelayanan antenatal
tingkat pengetahuan yang cukup didapatkan hasil dari 35 responden, 20
sebanyak 20 responden (50%), tingkat responden cukup puas, 5 responden
kepuasan yang cukup terhadap sangat puas dan 10 responden merasa
pelayanan yang diberikan sebanyak 18 kurang puas. Hal ini juga sesuai
responden (0,45%), dan jarak dengan hasil penelitian dari Desi
pelayanan sebanyak 15 responden Indriyani tentang analisis tingkat
(0,375%). Maka hasil penelitian dari kepuasan pasien terhadap pelayanan
40 responden, 25 responden cukup bidan didapatkan hasil dari 106
puas, 10 responden sangat puas dan 5 responden sebagian besar responden
responden merasa kurang puas. memiliki tingkat kepuasan cukup
Kurangnya pemanfaatan sebanyak 60 responden (0,56%).
pelayanan kesehatan menurut Djoko Tingkat kepuasan ibu untuk
(2003) dikarenakan tingkat kepuasan melakukan antenatal care salah
pasien terhadap pelayanan yang satunya dipengaruhi oleh kualitas
diberikan oleh bidan. Kepuasan pasien perawatan yang diterima. Tingkat
sering dipandang sebagai suatu kepuasan ibu dalam hal ini
komponen yang penting dalam mempengaruhi motivasi ibu untuk
77
melakukan ANC. Apabila ibu langsung sangat mempengaruhi
memiliki tingkat kepuasan dengan bagaimana masyarakat disekitarnya
pelayanan yang diberikan maka untuk sadar tentang prilaku kesehatan
kemungkinan besar ia akan kembali ke karena dalam masyarakat tenaga
bidan yang sama untuk melakukan kesehatan dianggap sebagai contoh,
ANC (Purwanto, 2007). selain itu peran petugas ksehatan itu
Selain aspek kepercayaan dan sendiri juga sebagai pelaksana dan
kualitas pelayanan, motivasi seorang pendidik dalam masyarakat
ibu hamil dalam memeriksakan (Notoatmodjo, 2003).
kehamilannya sangat diperlukan agar Berdasarkan hasil survey yang
setiap keluhan dapat ditangani sedini dilakukan di Puskesmas Purwokerto
mungkin dan informasi yang penting Selatan 2, didapatkan data cakupan K1
bagi ibu hamil dapat tersampaikan terendah pada bulan Februari berada di
sehingga angka kematian ibu dapat Kelurahan Purwokerto Kulon yaitu
ditekan menjadi seminimal mungkin. sebesar 8,9% dan untuk cakupan K4
Memahami perilaku perawatan terendah juga berada di Kelurahan
kehamilan (antenatal care) adalah Purwokerto Kulon yaitu sebesar 8,2%.
penting untuk mengetahui dampak Hasil pra survey dengan cara
kesehatan bayi dan si ibu sendiri. membagikan kuesioner kepada 10 ibu
Berbagai kalangan masyarakat di hamil di Kelurahan Purwokerto Kulon,
Indonesia, masih banyak ibu-ibu yang didapatkan 6 ibu hamil memiliki
menganggap kehamilan sebagai hal tingkat kepuasan cukup puas terhadap
yang biasa, alamiah dan kodrati. pelayanan bidan, 3 ibu hamil memiliki
Mereka merasa tidak perlu tingkat kepuasan memuaskan, 1 hamil
memeriksakan dirinya secara rutin ke memiliki tingkat kepuasan tidak puas.
pelayanan kesehatan (Ridwan, 2007). Dan 7 ibu hamil memiliki tingkat
Motivasi ibu dalam melalukan motivasi tinggi untuk melakukan
antenatal care salah satunya antenatal care, 3 ibu hamil memiliki
dipengaruhi oleh sikap dan perilaku tingkat motivasi sedang untuk
petugas kesehatan. Sikap petugas melakukan antenatal care.
terhadap suatu kegiatan secara tidak
78
Berdasarkan uraian di atas, terhadap pelayanan antenatal care
maka rumusan masalah dalam dengan motivasi melakukan antenatal
SHQHOLWLDQ DGDODK ³$GDNDK KXEXQJDQ care?.
antara tingkat kepuasan ibu hamil

METODOLOGI PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah Sampel berasal dari populasi
deskriptif korelasi dengan pendekatan yang terjaring dengan kriteria inklusi
cross sectional yaitu suatu pendekatan sebagai berikut: Ibu hamil trimester I
penelitian dimana variabel-variabel yang sudah pernah melakukan ANC
yang termasuk faktor risiko dan minimal 1 x, Ibu hamil yang bersedia
variabel-variabel yang termasuk efek menjadi responden, dan Ibu hamil
diteliti sekaligus pada waktu yang yang bisa baca dan tulis. Kriteria
sama (Notoatmodjo, 2009). Populasi eksklusi pada penelitian ini adalah ibu
dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil patologi.
hamil yang sudah pernah hamil dan Jenis data dalam penelitian ini
melakukan kunjungan K1 di adalah data sekunder dan data primer.
Kelurahan Purwokerto Kulon Wilayah Data sekunder dalam penelitian ini
Kerja Puskesmas Purwokerto Selatan diperoleh dari Rekam Medik (RM)
Kabupaten Banyumas dengan rata-rata Puskesmas Purwokerto Selatan yang
kunjungan 13 ibu hamil perbulan. menunjukkan jumlah dan alamat ibu
Pada penelitian ini teknik hamil K1. Data primer dalam
pengambilan sampel menggunakan penelitian ini adalah data yang
accidental sampling. Sampel dalam diperoleh secara langsung dengan
penelitian ini yaitu semua ibu hamil mengisi kuesioner terhadap ibu hamil
yang telah sudah melakukan K1 di Kelurahan Purwokerto Kulon
kunjungan K1 di Kelurahan Wilayah Kerja Purwokerto Selatan
Purwokerto Kulon Wilayah Kerja Kabupaten Banyumas meliputi nama,
Puskesmas Purwokerto Selatan usia, dan alamat.
Kabupaten Banyumas dengan jumlah Teknik pengumpulan data pada
30 responden. penelitian ini menggunakan studi
79
dokumentasi Rekam Medik yang mengetahui tentang tingkat motivasi
diperoleh dari data Puskesmas untuk ibu untuk melakukan ANC lagi.
memperoleh data sekunder mengenai Proses analisis data dimulai
jumlah dan alamat ibu hamil. Untuk dengan pengolahan data dengan
data primer diperoleh dengan mengisi langkah-langkah sebagai berikut
kuesioner tentang kepuasan dan Editing, Coding, Transfering,
motivasi. Tabulating. Analisisis univariate
Instrumen penelitian yang dilakukan dengan cara mentabulasi
digunakan dalam penelitian ini adalah data kemudian disusun dalam tabel
kuesioner kepuasan serta kuesioner dengan presentase. Analisis bivariate
motivasi. Dalam penelitian ini terdapat yang digunakan dalam penelitian ini
dua jenis kuesioner yaitu kuesioner adalah uji spearman. Uji spearman
untuk mengetahui tentang tingkat merupakan uji yang diketemukan
kepuasaan ibu terhadap pelayanan paling awal untuk skala data setingkat
ANC dan kuesioner kedua untuk ordinal, sebagaimana konsep uji
hubungan lainnya seperti regresi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Gambaran Karakteristik Ibu Hamil di Kelurahan Purwokerto Kulon Wilayah
Kerja Puskesmas Purwokerto Selatan Tahun 2009
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil di Kelurahan
Purwokerto Kulon Tahun 2009
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Umur < 20 tahun 5 16,7
20-35 tahun 22 73,3
> 35 tahun 3 10
Total 30 100
Paritas Primipara 13 43,3
Multipara 15 50
Grandemultipara 2 6,7
Total 30 100

Berdasarkan tabel 1 dapat berdasarkan usia paling banyak


diketahui bahwa dari 30 responden, memiliki usia 20-35 tahun yaitu
Viva Medika | VOLUME 02/NOMOR 03/SEPTEMBER/2009
76
sebanyak 22 responden (73,3%). memiliki paritas multipara yaitu
Berdasarkan paritas paling banyak sebanyak 15 responden (50%).
2. Gambaran Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Pelayanan Antenatal Care
di Kelurahan Purwokerto Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Purwokerto
Selatan Kabupaten Banyumas Tahun 2009
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Terhadap
Pelayanan Antenatal Care di Kelurahan Purwokerto Kulon tahun
2009
Tingkat Kepuasan Frekuensi Persentase (%)
Memuaskan 10 33,3
Cukup Puas 15 50
Kurang Puas 5 16,7
Total 30 100

Hasil penelitian penelitian tersebut adalah sebagian


menunjukkan sebagian besar tingkat besar ibu hamil merasa cukup puas
kepuasan ibu hamil terhadap dengan pelayanan BPS.
pelayanan antenatal care adalah Hasil penelitian didapatkan
cukup puas sebesar 50%, hal ini sebagian besar kepuasan responden
membuktikan bahwa pelayanan adalah cukup puas, hal ini
antental care telah sesuai sehingga membuktikan bahwa kualitas
membuat para ibu merasa cukup pelayanan antenatal care di wilayah
puas. Puskesmas Purwokerto Selatan
Hasil penelitian didapatkan cukup baik sehingga membuat para
sebagian besar ibu memiliki tingkat responden merasa cukup puas.
kepuasan cukup puas sesuai dengan Hasil penelitian diperoleh
penelitian oleh Indriyani (2009) tingkat kepuasan responden adalah
GHQJDQ MXGXO ³$QDOLVLV 7LQJNDW cukup puas sejalan dengan teori
Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan yang dikemukakan oleh Imbalo
Bidan Praktek Swasta Ny Sri (2006), kepuasan adalah suatu
Kundari Desa Ketayasa Kecamatan tingkat perasaan pasien yang timbul
Sumbang Tahun 2009´ +DVLO sebagai akibat kinerja layanan

Viva Medika | VOLUME 02/NOMOR 03/SEPTEMBER/2009 77


kesehatan yang diperolehnya setelah akan dinyatakan oleh sikap terhadap
pasien membandingkannya dengan kompetensi teknik dokter dan/atau
apa yang diharapkannya. Kepuasaan profesi layanan kesehatan,
adalah tingkat perasaan seseorang perubahan yang dirasakan oleh
atau masyarakat setelah pasien sebagai hasil dari layanan
membandingkan hasil yang kesehatan.
dirasakan dengan harapannya. Berdasarkan hasil wawancara
Apabila hasil yang dirasakan sama dengan ibu hamil yang melakukan
atau melebihi harapannya maka akan pelayanan antenatal care
timbul perasaan puas sebaliknya mengatakan bahwa petugas
apabila hasil tidak sesuai dengan kesehatan sudah memberikan
yang diharapkan akan timbul pelayanan yang cukup baik, dan juga
perasaan kecewa. dalam memberikan konseling mudah
Kepuasan terhadap layanan dimengerti. Ibu juga mengatakan ada
kesehatan akan dinyatakan oleh sedikit kendala, yaitu petugas
sikap dan pengetahuan tentang kesehatan dalam melakukan
kemudahan memperoleh layanan pelayanan terlalu singkat karena
kesehatan, sejauh mana layanan banyak pasien sehingga waktu yang
kesehatan itu tersedia, sejauh mana digunakan untuk melakukan
pasien mengerti sistem layanan pelayanan tidak maksimal. Oleh
kesehatan bekerja. Kepuasan sebab itu ibu memberikan
terhadap mutu layanan kesehatan pengungkapan cukup puas.
3. Gambaran Motivasi Ibu Hamil Untuk Melakukan Antenatal Care di
Kelurahan Purwokerto Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Purwokerto Selatan
Kabupaten Banyumas Tahun 2009
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu Hamil Untuk Melakukan
Antenatal Care di Kelurahan Purwokerto Kulon Tahun 2009
Motivasi Frekuensi Persentase (%)
Tinggi 12 40
Sedang 15 50
Rendah 3 10
Total 30 100
Viva Medika | VOLUME 02/NOMOR 03/SEPTEMBER/2009 78
Hasil penelitian didapatkan Hasil penelitian didapatkan
motivasi ibu untuk melakukan sebagian besar motivasi ibu hamil
antenatal care adalah sedang sebesar adalah sedang sesuai dengan teori
50%, hal ini membuktikan bahwa dari Sutojo (2003), bahwa faktor
para ibu merasa cukup puas dengan psikologi yang berperan dengan
pelayanan antental care sehinga kepuasan yaitu motivasi, persepsi,
membuat para ibu memiliki motivasi pengetahuan, keyakinan dan
untuk melakukan kunjungan pendirian. Motivasi mempunyai
antenatal care kembali. hubungan erat dengan kebutuhan.
Hasil penelitian didapatkan Ada kebutuhan biologis seperti lapar
motivasi responden adalah sedang dan haus, ada kebutuhan psikologis
hal ini membuktikan bahwa sebagian yaitu adanya pengakuan, dan
besar responden mempunyai penghargaan. Kebutuhan akan
kemauan untuk melakukan menjadi motif untuk mengarahkan
kunjungan kembali dalam seseorang mencari kepuasan.
memeriksakan kehamilannya dengan Berdasarkan hasil wawancara
tujuan untuk memperoleh pelayanan dengan ibu yang melakukan
antenatal care yang baik dan pelayanan antenatal care
memuaskan. Hal ini didukung teori mengatakan, bahwa petugas
dari Sondang (2004) dimana kesehatan sudah cukup baik. Namun
motivasi adalah keadaan kejiwaan ibu mengatakan bahwa jarak antara
yang mendorong, mengaktifkan, atau rumah ke fasilitas kesehatan agak
menggerakan yang mengarahkan dan jauh, selain itu ibu juga harus
menyalurkan perilaku dan sikap menunggu lama untuk mendapatkan
seseorang yang selalu dikaitkan pelayanan, hal tersebutlah yang
dengan pencapaian tujuan, baik membuat ibu memiliki motivasi
tujuan organisasi maupun tujuan sedang untuk melakukan antenatal
pribadi. care.

Viva Medika | VOLUME 02/NOMOR 03/SEPTEMBER/2009 79


80

4. Hubungan Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Pelayanan Antenatal Care dengan


Motivasi Untuk Melakukan Antenatal Care di Kelurahan Purwokerto Kulon
Wilayah Kerja Puskesmas Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
Tabel 4. Tabulasi Silang Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Pelayanan
Antenatal Care dengan Motivasi Untuk Melakukan Antenatal
Care di Kelurahan Purwokerto Kulon Tahun 2009
Motivasi
Total þ-value
Kepuasan Tinggi Sedang Rendah
F % F % F % F %
Memuaskan 7 70 3 30 0 0 10 100
Cukup Puas 5 33,3 10 66,7 0 0 15 100 0,000
Kurang Puas 0 0 2 40 3 60 5 100
Total 12 15 3 30 100

Berdasarkan hasil Rank hamil memiliki motivasi tinggi


Spearman dapat diketahui nilai p- untuk memeriksakan kehamilannya
sign adalah 0,000. Dnegan taraf lagi.
signifikan 5% diketahui bahwa nilai Hasil penelitian ini juga
. DGDODK VHKLQJJD p-value . didukung teori dari Djoko (2003)
(0,000 < 0,05) dengan demikian Ho dimana kurangnya pemanfaatan
ditolak dan Ha diterima. Dapat pelayanan kesehatan dikarenakan
disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap
kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan yang diberikan oleh
pelayanan antenatal care dengan Bidan. Kepuasan pasien sering
motivasi untuk melakukan antenatal dipandang sebagai suatu komponen
care dengan kekuatan hubungannya yang penting dalam pelayanan
adalah kuat. Ini membuktikan bahwa kesehatan. Keramahan dan
motivasi ibu untuk melakukan kenikmatan berkaitan dengan
kunjungan kembali sangat pelayanan kesehatan yang diberikan
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan oleh bidan walaupun tidak
antenatal care sebelumnya apabila berhubungan langsung dengan klinis
kualitas pelayanan antenatal care dapat mempengaruhi kepuasan
sebelumnya sangat memuaskan bagi pasien dan ketersediaannya untuk
ibu hamil bisa membuat para ibu
kembali ke fasilitas kesehatan untuk salah satu faktor yang amat perlu
mendapatkan pelayanan berikutnya. diperhatikan untuk mencegah
Kepuasan pasien sering terjadinya komplikasi dan kematian
dipandang sebagai suatu komponen ketika persalinan, disamping itu juga
yang penting dalam pelayanan untuk menjaga pertumbuhan dan
kesehatan. Keramahan dan kesehatan janin. Memahami perilaku
kenikmatan berkaitan dengan perawatan kehamilan (antenatal
pelayanan kesehatan yang tidak care) adalah penting untuk
berhubungan langsung dengan klinis mengetahui dampak kesehatan bayi
dapat mempengaruhi kepuasan dan si ibu sendiri. Berbagai kalangan
pasien dan ketersediaannya untuk masyarakat di Indonesia, masih
kembali ke fasilitas kesehatan untuk banyak ibu-ibu yang menganggap
mendapatkan pelayanan berikutnya kehamilan sebagai hal yang biasa,
(Djoko, 2003). Dalam hal ini faktor alamiah dan kodrati. Mereka merasa
yang paling berpengaruh terhadap tidak perlu memeriksakan dirinya
ketersediaan pasien untuk kembali secara rutin ke pelayanan kesehatan.
ke fasilitas kesehatan adalah Masih banyaknya ibu-ibu yang
motivasi dari pasien tersebut. kurang menyadari pentingnya
Padahal motivasi seorang ibu pemeriksaan kehamilan
hamil dalam memeriksakan menyebabkan tidak terdeteksinya
kehamilannya sangat diperlukan agar faktor-faktor resiko tinggi yang
setiap keluhan dapat ditangani sedini mungkin dialami oleh mereka.
mungkin dan informasi yang penting Resiko ini baru diketahui pada saat
bagi ibu hamil dapat tersampaikan persalinan yang sering kali karena
sehingga angka kematian ibu dapat kasusnya sudah terlambat dapat
ditekan menjadi seminimal mungkin. membawa akibat fatal yaitu
Perawatan kehamilan merupakan kematian (Djoko, 2003).

SIMPULAN DAN SARAN

Viva Medika | VOLUME 02/NOMOR 03/SEPTEMBER/2009 81


82

Simpulan dari penelitian adalah antenatal care bagi ibu hamil agar
sebagai berikut: Sebagian besar tingkat dapat meningkatkan kepuasan para ibu
kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan hamil sehingga membuat ibu
antenatal care adalah cukup puas termotivasi untuk melakukan antenatal
sebanyak 15 responden (50%). Ibu care secara teratur. Bidan diharapkan
hamil di Kelurahan Purwokerto Kulon dapat meningkatkan kualitas pelayanan
sebagian besar memiliki motivasi yang antenatal care agar dapat memotivasi
sedang untuk melakukan antenatal para ibu untuk rajin melakukan
care yaitu sebanyak 15 responden antenatal care. Responden diharapkan
(50%). Ada hubungan antara kepuasan dapat meningkatkan pengetahuan
ibu hamil terhadap pelayanan antenatal tentang pentingnya antenatal care agar
care dengan motivasi untuk melakukan termotivasi melakukan melakukan
antenatal care di Kelurahan antenatal care secara rutin. Peneliti
Purwokerto Kulon Tahun 2009 dengan Selanjutnya diharapkan dapat meneliti
þ-value . .HNXDWDQ selanjutnya melakukan perluasan
hubungan kuat, semakin tinggi tingkat materi yaitu pada faktor yang
kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan mempengaruhi antenatal care yang
antenatal care maka semakin tinggi belum diteliti dan tidak hanya meneliti
motivasi untuk melakukan antenatal secara deskriptif akan tetapi diteliti
care. secara analitik.
Saran bagi Puskesmas
Purwokerto Selatan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan

DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, S. 2008. Teori-Teori
Motivasi. Arikunto, S. 2009. Prosedur
http://akhmadsudrajat.wordpre Penelitian Suatu Pendekatan
ss.com. Diakses tanggal 19 Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Desember 2008. Bobak. 2004. Keperawatan
Maternitas. Jakarta: EGC.
Aribowo, P. 2006. Cuningham. 2005. Obstetri Williams.
http://deprazz.wordpress.com. Jakarta : EGC.
Diakses tanggal 19 Desember
2008.
Depkes RI. 2004. Modul Dasar
Penyuluhan Kesehatan Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan
Masyarakat. Jakarta: Depkes Perilaku Kesehatan. Jakarta:
RI. Salemba Medika.
___________. 2009. Metodologi
__________. 2005. Standar Asuhan Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Kebidanan Bagi Bidan di Salemba Medika.
Rumah Sakit dan Puskesmas.
Jakarta : Depkes RI. Pusdinkes. 2003. Buku 2 Asuhan
Antenatal. Pusdinkes : WHO.
__________. 2009. Profil Kesehatan
Indonesia 2008. Jakarta: Rahmawan, D. 2006.
Depkes RI. http://deprazz.wordpress.com.
Diakses tanggal 19 Desember
Djoko, W. 2002. Management Mutu 2008.
Pelayanan Kesehatan.
Surabaya: Airlangga Saifuddin. 2002. Buku Panduan
University. Pelayanan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan
Fandy, T. 2002. Total Quality Bina Pustaka.
Management. Yogyakarta:
Andi Offset. ________. 2005. Sikap Manusia dan
Teori Pengukurannya.
Imbalo, S.P. 2006. Jaminan Mutu Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Layanan Kesehatan. Jakarta
:EGC. Sarwono, P. 2007. Ilmu Kebidanan
Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina
Manuaba. 2006. Ilmu Kebidanan, Pustaka.
Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana. Jakarta: Setyo, P. 2007. Kepuasan Pasien
IGC. Terhadap Pelayanan Rumah
Sakit.
Mufdlilah. 2009. Antenatal Care http://nursepoint.blogspot.com/
Fokus. Yogyakarta: Nuha feeds/post/default. Diakses
Medika. tanggal 19 Desember 2008.

Mochtar, R. 2008. Sinopsis Obstetri Sunarsih. 2009. Asuhan Kehamilan


Jilid I Edisi 2. Penerbit Buku untuk Kebidanan. Jakarta:
Kedokteran EGC. Jakarta. Salemba Medika.

Viva Medika | VOLUME 02/NOMOR 03/SEPTEMBER/2009 83

Anda mungkin juga menyukai