PENDAHULUAN
Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk
atau jasa maka sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam
bayi antara lain rendahnya tingkat pengetahuan ibu dan frekuensi pemeriksaan
antenatal care yang tidak teratur. Antenatal care merupakan pelayanan yang
diberikan pada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan
ANC menurut Depkes RI (2010) terdiri dari timbang berat badan, tekanan
tablet selama kehamilan, tes penyakit menular sexual, dan tanya (temu wicara)
1
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Pada saat ini Angka
kematian ibu (AKI) menurun dari 390 kematian per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 1994 menjadi 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007.
Namun masih dibutuhkan usaha ekstra yang lebih besar lagi untuk bisa
diperkirakan meninggal dari 100 ribu kelahiran. Angka tersebut masih jauh
dari target nasional tahun 2015 dimana AKI Indonesia diharapkan dapat terus
Masalah utama bayi baru lahir adalah masalah yang sangat spesifik
yang terjadi pada masa perinatal serta dapat menyebabkan kematian, kesakitan
dan kecacatan. Timbulnya masalah ini akibat dari kondisi kesehatan ibu yang
tidak adekuat. Sebagian besar kematian ini sebenarnya dapat dicegah melalui
tinggi secara memadai, pertolongan persalinan yang bersih dan aman, serta
Tingginya angka kematian ibu dan bayi antara lain disebabkan rendahnya
tingkat pengetahuan ibu dan frekuensi pemeriksaan antenatal care yang tidak
teratur. Antenatal care merupakan pelayanan yang diberikan pada ibu hamil
antenatal care dapat ditunjukkan melalui frekuensi kunjungan, ternyata hal ini
2
menjadi masalah karena tidak semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya
tahun 2015 berupa cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4. K1 yaitu
kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan. Cakupan K1
dibawah 70 persen (dibanding jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu
yang mungkin disebabkan oleh pola pelayanan yang belum cukup aktif.
kontak pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali
sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun) menunjukkan kualitas
3
Pelayanan perawatan kehamilan yang berkualitas dan sesuai standar
badan dan tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri,
penyakit menular seksual serta temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
(Depkes, 2009).
kesehatan ibu dan anak (KIA), di Puskesmas pelayanan ini dapat dikerjakan
Pelayanan antenatal dapat juga di kerjakan di tempat dokter atau bidan praktek
swasta, rumah bersalin maupun di poliklinik KIA Rumah Sakit. Hal yang
4
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan janin yang
dikandungnya sehingga ibu dapat melahirkan dengan selamat dan bayi dalam
yang semakin kritis, mutu pelayanan juga menjadi sorotan apalagi untuk
oleh pemerintah yang lebih atas; menyiapkan sarana dan pejabat untuk
5
lingkungan yang mendukung), menyiapkan kondisi pelayanan yang nyaman,
tersebut masih kurang dari target nasional tahun 2012 yaitu cakupan K1 100%
90,30%, jumlah tersebut masih kurang dari target nasional tahun 2012 yaitu
pendidikan ibu yang masih rendah, serta kualitas pelayanan yang masih
6
(ANC) Dengan Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Di Puskesmas Benda Baru
pada antenatal.
7
1.4.2. Manfaat Praktis
kunjungan ANC.
d. Bagi Masyarakat/Pasien
8
yang cepat, tepat dan efisien jika terjadi kelainan pada ibu
hamil.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pelayanan
aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat
diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antar konsumen dengan
dan pelanggan.
kepuasan meskipun hasilnya tidak terkait pada suatu produk secara fisik.
Pengertian yang lebih luas juga disampaikan oleh Daviddow dan Utal (dalam
Sutopo dan Suryanto, 2003) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang
10
metode pengamatan bagi para pegawai perusahaan tentang pelaksanaan
pelayanan.
pengetahuan dan semua sumber daya manusia yang ada. Suatu pelayanan
akan dapat terlaksana dengan baik dan memuaskan apabila didukung oleh
beberapa faktor :
minimum.
pelayanan adalah segala bentuk kegiatan pelayanan dalam bentuk barang atau
11
d. Ketetapan susunan dan stabilitas ukuran terjamin.
yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha
sedangkan definisi yang lebih rinci diberikan oleh Gronroos dalam Ratminto
aktivitas yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya
interaksi antara konsumen dan karyawan atau hal-hal lain yang disebabkan
permasalahan konsumen/pelanggan.
pelayanan adalah tidak kasat mata (tidak dapat diraba) dan melibatkan upaya
pelayanan.
badan usaha milik negara dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam
12
rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
Yang dimaksud sub sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan
13
(2005) mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai “tingkat keunggulan yang
tertentu”.
yang diterima atau dirasakan (perceived service) oleh konsumen atau hasil
yang dirasakan.
dimensi pokok yang menjadi faktor utama penentu kualitas pelayanan jasa
sebagai berikut:
1. Reliability (Keandalan)
3. Assurance (Jaminan)
14
Yaitu meliputi pengetahuan, kemampuan, dan kesopanan atau kebaikan
keinginan.
4. Empathy (Empati)
Christina (2011) telah membuat sebuah skala multi item yang diberi nama
1988, dan terdiri dari dua puluh dua item pertanyaan, yang didistribusikan
15
yang mengikuti dasar penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan yaitu:
1. Keandalan
menyediakan pelayanan yang benar pada waktu yang tepat, dan juga
2. Responsif
pelayanan.
3. Kompetensi
melayani.
4. Aksesibilitas
5. Kesopanan
6. Komunikasi
7. Kredibilitas
8. Keamanan
9. Empati
16
Yaitu berusaha untuk mengerti kebutuhan dan keinginan konsumen.
10. Fisik
keinginan dan harapan ibu hamil telah terpenuhi dari pelayanan yang
harapannya. Seorang pasien jika merasa puas dengan nilai yang diberikan
17
kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Bentuk dan jenis pelayanan
puas akan setia lebih lama, kurang sensitive terhadap harga dan memberi
18
Berdasarkan uraian dari beberapa ahli tersebut diatas, maka dapat
atau kurang. Pasien akan merasa puas jika persepsinya sama atau lebih
19
b. Faktor–faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien menurut
Budiastuti (2002) :
1. Kualitas pelayanan
hal ini pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan
2. Faktor emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum
3. Harga
4. Biaya
pelayanan tersebut.
20
5. Kualitas produk dan jasa
hal yaitu kenyataan kualitas produk atau jasa yang sesungguhnya dan
rumah sakitnya.
profesional untuk ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta
kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya, jadi tingkat kepuasan
tenaga kesehatan seperti dokter, bidan atau perawat yang dirasakan oleh
21
tenaga kesehatan dibawah harapan maka pasien akan kecewa, apabila
kinerja atau keterampilan sesuai dengan harapan, maka pasien akan puas.
kualitas pelayanan ANC pada kategori cukup baik, sebagian besar merasa
cukup puas yaitu 17 orang (58,6%). Ibu hamil yang menganggap kualitas
pelayanan ANC pada kategori baik, sebagian besar merasa puas yaitu 40
orang (88,9%).
yang semakin baik akan diikuti dengan meningkatnya kepuasan ibu hamil.
Hal ini didukung dengan uji statistik menggunakan uji rank spearman
menyatakan ada hubungan antara pelayanan ANC pada ibu hamil dengan
22
Demikian halnya pasien sebagai konsumen jasa kesehatan dimana
pasien akan puas jika pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan
Hal serupa juga sesuai demgam hasil penelitian Hufron (2008) yang
Surakarta.
Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Mustofa (2008) yang
perawat terhadap kepuasan dan loyalitas pasien rawat inap kelas III di
23
sebesar (p=1,000>α=0,05) yang menunjukkan bahwa kehandalan
terdiri dari variabel-variabel serta hubungan variabel yang satu dengan yang
kepuasan pada ibu hamil dan variabel independen (variabel bebas) adalah
berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Konsep Penelitian
Sumber : Budiastuti (2002)
24
2.5 Hipotesis Penelitian
Ho :
Tidak ada hubungan antara kualitas pelayanan antenatal care (ANC) dengan
Tahun 2018 .
H1 :
Ada hubungan antara kualitas pelayanan antenatal care (ANC) dengan tingkat
2018 .
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2.1 Populasi
(Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini ibu hamil yang melakukan
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
distribusi data menjadi normal. Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu hamil
Pamulang.
26
217
n = 1+217(0,05)2
217
n = 1,5425
n = 140
Keterangan
N : Besar populasi
n : Besar sampel
sesuai dengan kriteria tertentu sesuai dengan yang diinginkan sampai jumlah
a. Kriteria Inklusi :
dilakukan penelitian.
Baru.
b. Kriteria eksklusi :
3.3.1 Tempat
3.3.2 Waktu
28
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
29
3.6 Instrumen Penelitian
alat untuk memperoleh data. Alat ini harus dipilh sesuai dengan jenis data
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam melakukan
objektif. Dan instrumen dalam penelitian ini yaitu data puskesmas dan
n( XY ) ( X )( Y )
rxy
n( X 2
) ( X ) 2 n( Y 2 ) ( Y ) 2
30
Dimana: rxy = koefisien korelasi suatu butir/item
N = jumlah subyek
dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid, dan
sebaliknya.
data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak
mempunyai hubungan yang linear atau idak secara signifikan. Uji ini
dari 0,05.
31
3.7.4 Uji Normalitas
dengan ketentuan yang telah ditetapkan, bila nilai p > 0,05 maka
3.8.5. Peneliti mendapat izin dari Kepala Puskesmas Benda Baru Kecamatan
3.8.6. Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas karena pada instrumen
32
3.8.8. Setelah sampel didapatkan, peneliti memberikan informasi tentang
ketersediaan sampel
3.8.10. Peneliti mengisi lembar cek list sesuai dengan variabel yang diteliti
3.8.11. Lembar cek list yang telah diisi dikumpulkan dan diperiksa
paling depan.
33
3.9.1 Editing
3.9.2 Coding
Kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas
3.9.3 Scoring
3.9.4 Tabulating
atau dengan membuat tabel kontingensi. Salah satu software yang biasa
digunakan untuk entry data dalah program SPSS for Windows. Dalam
distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel yang berguna untuk
34
pelayanan ANC dan variabel dependen yaitu kepuasan pasien. Data yang
rumus :
𝐹𝑥
P= x 100%
𝑁
Keterangan :
Analisis bivariat dilakukan adalah tabulasi silang antara dua variabel yaitu
Variabel + - Jumlah
+ A B a+b
- C D c+d
N = N(ad-bc)2
(a+c)(b+d)(c+d)
35
Keterangan :
X2 = Kai Kuadrat
N = Jumlah seluruh sampel
a,b,c,d = Jumlah sampel Tiap Kolom
terhadap subyek serta sesuatu yang dihasilkan peneliti bagi masyarakat. Beberapa
cara penelitian, cara pelaksanaan, manfaat penelitian dan hal-hal lain yang
privasinya.
concent harus dilengkapi dengan judul penelitian dan manfaat penelitian, bila
hak-haknya.
36
f. Anonymity, peneliti tidak mencantumkan nama responden terhadap lembar
(Notoatmodjo, 2012)
37