PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dampak Kegiatan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), di samping Angka Kematian Bayi (AKB). AKI dan
menurunkan AKI dan AKB. Hal ini, di mulainya SDGs menargetkan pada tahun
2016-2030. SDGs pada tahun 2030, target untuk mengurangi AKI 70 per
100.000 kelahiran hidup, sedangkan target untuk mengurangi AKB 12 per 1000
lemah, maka dari itu untuk menurunkan AKI lebih sulit dari yang dibayangkan.
ibu dan anak dapat dilihat dari data nasional tahun 2013 bahwa, cakupan K1
1
2
pada ibu hamil mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 96,4%
pada tahun 2012 menjadi 95,25% pada tahun 2013. Di Kabupaten Malang AKI
52,78 per 100.000 kelahiran sedangkan AKB 4,52 per 1000 kelahiran. Cakupan
90,88% dari target 89%. Cakupan kunjungan neonatal (KN) lengkap mengalami
penurunan dari 87,79% pada tahun 2012 menjadi 87,23 % pada tahun 2013,
namun tetap memenuhi target 84%. Kota malang angka kematian bayi tahun
2016 adalah 87% per 1000 kelahiran hidup, cakupan ibu hamil 95,11%, ibu
bersalin 93,58%, ibu 17 nifas 91,18%, bayi 93,57%, keluarga berencana 73,43%
Berdasarkan data diatas tingginya AKI yang terjadi disebabkan oleh beberapa
hipertensi (27,1%), infeksi (7,3%), partus lama (1,8%). Abortus (1,6%) serta
timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai
kesehatan lainnya akan kesulitan untuk melakukan deteksi dini adanya penyulit
(Depkes, 2014).
Dari hasil studi pendahuluan di dapat data bahwa Ny “K” Usia 25 Tahun G II
P1001 Ab000 dengan KSPR 2 artinya persalinan di tenaga kesehatan dan dapat
ditolong oleh bidan. Setelah melihat data tersebut Ny “K” Usia 25 Tahun G II P1001
Trimester III sampai dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Ibu Hamil Ny “K”
1.3 Tujuan
sosial mulai dari kehamilan Trimester III, persalinan, Nifas, BBL, dan KB
bersalin
post partum
baru lahir
neonatus
keluarga berencana.
1.4.1 Sasaran
1.4.2 Tempat
1.4.3 Waktu
pemberian asuhan kebidanan selanjutnya yang lebih baik di masa yang akan
datang.