PENDAHULUAN
Masa kehamilan adalah sebuah impian yang sangat dinanti dan diharapkan
oleh pasangan suami dan istri. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan
normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan
menggembirakan seorang suami, ibu dan bayi lahir sehat, tetapi ibu hamil bisa
menghadapi kegawatan dengan derajat ringan sampai berat. Oleh karena itu
teratur dan rutin merupakan cara yang paling tepat dan penting untuk memonitor
dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal.
pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang berkualitas sesuai standar kebijakan
trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga.(1)
terhadap akses pelayanan kesehatan bagi ibu. Akses ibu hamil ke tempat
pelayanan kesehatan juga dipengaruhi dengan adanya dukungan suami serta peran
dalam kehamilan.(1)
1
2
distribusi waktu minimal satukali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12
minggu), satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan dua
kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai persalinan). Standar
hamil dan atau janin berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan
dilakukan dengan melihat cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga
kesehatan dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada
kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang
telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat
kali sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap trimester dibandingkan jumlah sasaran
ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut
perkembangan janin serta kondisi ibu selama masa kehamilan. Dengan kunjungan
antenatal yang rutin, dapat dideteksi gangguan yang terjadi pada masa kehamilan.
anak dilakukan minimal empat kali selama kehamilan. Melakukan kunjungan saat
3
hamil secara teratur minimal kunjungan K4 akan menyehatkan ibu dan bayi yang
atau gangguan kehamilan baik pada ibu maupun janin dapat segera diketahui dan
dilakukan tindak lanjut. Jika keadaan ini turut berlanjut dapat mengakibatkan
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007,
yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukkan
peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu
per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) 2015.(3)
menunjukkan bahwa secara umum terjadi peningkatan untuk kedua indikator, baik
Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2015 telah memenuhi
demikian, terdapat lima provinsi yang belum mencapai target tersebut yaitu
Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tengah.
antenatal.(1) Kepuasan pasien ialah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul
sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien
puas apabila kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihi
dari apa yang menjadi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan akan timbul atau
perasaan kecewa pasien akan terjadi apabila kinerja pelayanan kesehatan yang
profesi keperawatan serta citra rumah sakit. Terdapat lima tahap dalam melakukan
pasien dan model fokus riset lainnya. Realitas ini menunjukkan bahwa penerapan
dengan pasien perlu adanya bangunan komunikasi yang kuat, sebagai landasan
kesehatan.(8)
613 orang sasaran ibu hamil dengan target pencapaian 72%. Belum tercapainya
terhadap pemeriksaan kehamilan sehingga masih ditemukan ibu hamil yang belum
melakukan wawancara kepada 10 orang ibu hamil dari 34 jumlah ibu hamil. Hasil
cara bidan melayani pemeriksaan ANC, sebanyak 6 ibu (60%) menyatakan bidan
melayani penuh perhatian, cepat tanggap, dan ramah, baik dalam komunikasi
maupun sikap bidan sedangkan 4 ibu (40%) menyatakan bidan kurang perhatian,
kurang teliti, dan kurang ramah dalam melayani pemeriksaan ANC sehingga ibu
Hasil wawancara lebih rinci dengan ibu A yang menyatakan puas dengan
pelayanan kunjungan ANC karena tata cara penerimaan pasien yang cepat dan
tepat tanpa membuat bingung ibu hamil yang akan melakukan ANC, jadwal
kunjungan ulang yang sesuai sehingga kelainan atau penyulit kehamilan ibu dapat
dideteksi secara dini, kemampuan bidan yang cepat tanggap dalam menyelesaikan
keluhan ibu hamil serta penataan alat medis, interior ruang periksa, alat
pemeriksaan yang lengkap sesuai dengan standar puskesmas dan kebersihan alat
Perbunga, membuat ibu hamil memiliki pandangan bahwa masih ada bidan yang
kurang sopan dan kurang profesional dalam melayani pasien. Tidak semua Bidan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu hamil seperti bahasa
kebidanan dan juga bidan hanya menuliskan jadwal kunjungan ulang di buku KIA
ibu tanpa menyatakan kepada ibu kapan jadwal kunjungan ulang. Hal tersebut
membuat ibu hamil menjadi kurang puas akan pelayanan yang diberikan bidan.
7
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada Hubungan
Tahun 2018.
untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin. Selain itu dapat menjadikan suatu
TINJAUAN PUSTAKA
koefisiensi korelasi r = 0,750 dengan (ρ) 0,000 , pada α = 0,05, dengan demikian ρ
terapeutik bidan dengan kepuasan pasien Antenatal Care dengan tingkat pengaruh
yang kuat. Artinya semakin baik komunikasi terapeutik bidan, maka akan semakin
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fadhiyah Noor Anisa tahun
Banjarmasin Utara”. Dari hasil penelitian komunikasi bidan dengan ibu hamil
(70,00%) menyatakan sangat puas dan hasil analisis statistic dengan uji rank
tingkat kepuasan ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan ANC di Puskesmas Sei
9
10
Hasil penelitian juga dilakukan oleh Agatha Maria tahun 2015 yang
berjudul “Sikap Dan Komunikasi Bidan Terhadap Tingkat Kepuasan Ibu Hamil
Perhitungan data dengan uji korelasi Rank Spearman didapatkan data bahwa sikap
kekuatan korelasi kedua faktor tersebut menunjukkan bahwa arah korelasi positif
klien. Pada prinsipnya filosofi asuhan kehamilan merujuk pada filosofi bidan
penurunan kepala
mengubungi bidan.
kehamilan
orangtua.
12
16) Penggunaan secara aman, atau obat-obatan tradisional yang tersedia. (13)
Kehamilan dan kelahiran biasanya merupakan proses yang normal, alami, dan
sehat. Sebagai bidan, kita membantu dan mlindungi proses kelahiran tersebut.
2. Pemberdayaan
Ibu dan keluarga mempunyai kebijaksanaan dan seringkali tahu kapan mereka
akan melahirkan.
3. Otonomi
suatu keputusan. Kita harus tahu dan menjelaskan informasi yang akurat
4. Jangan membahayakan
indikasinya spesifik.
5. Tanggung jawab
1. Untuk memfasilitasi hamil yang sehat dan postif bagi ibu maupun bayi dengan
sehat.
4. Mempersiapkan kelahiran cukup bulan dengan selamat, ibu dan bayi dengan
trauma minimal
5. Mempersiapkan hidup, agar nifas berjalan normal dan dapat memberikan asi
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
adalah kegiatan yang diberikan untuk ibu sebelum melahirkan atau dalam masa
dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat cukup bulan melalui
jalan lahir, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit
selama kehamilan yaitu: satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester
14
ke dua, dan dua kali pada trimester tiga. Pemeriksaan pertama dilakukan segera
a. Kunjungan K1
sesuai standar.
b. Kunjungan K4
K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga
dan komprehensif sesuai standar. Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut: sekali
pada trimester I (kehamilan 0-12 minggu), dan trimester ke-2 (>12-24 minggu),
minimal 2 kali kontak pada trimester ke-3 dilakukan setelah minggu ke 24 sampai
dengan minggu ke-36. Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan
dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. Kunjungan ini termasuk
dalam K4.
Istilah K1 atau Kunjungan pertama ibu hamil pada dasarnya satu paket
dengan istilah K4 atau Kunjungan ke empat ibu hamil. K4 itu sendiri mempunyai
hamil K-4 adalah Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan
15
dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe
selama periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
hamil K-4 adalah cakupan Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada
sebagai penjabaran dari SPM Bidang Kesehatan Depkes RI, Kunjungan ibu
hamil K 4 adalah: ibu hamil yang kontak dengan petugas kesehatan untuk
Adanya istilah K4 berarti ada istilah K1, K2 dan K3 serta tentunya K4.
pemeriksaan kehamilan sesuai standar pada smester pertama, kedua dan ketiga
dengan istilah kohor atau dalam program pencatatan dan pelaporan program KIA
(Kesehatan Ibu dan Anak) tercatat dalam buku register kohor ibu.
bidan :
3. Mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik emosional dan psikologis untuk
berfokus pada :
mengancam jiwa.(13)
sebagai berikut :
17
1. Mempromosikan dan menjaga keehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
selama kehamilan
kembang janin
berkala untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur.
pelayanan kehamilan :
Pemeriksaan meliputi :
Anamnesis dan pemantauan ibu dan janin, mengenal kehamilan risiko tinggi,
imunisasi, nasihat dan penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap kunjungan,
Memberikan saran pada ibu hamil, suami, dan keluarga untuk memastikan
minimal 14 T (ukur berat badan dan tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur
tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama atau sebagai salah satu urutan
sistem layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya bidan menerima rujukan dari
2. Asuhan harus dapat dicapai, diterima, terjangkau untuk semua perempuan dan
keluarga
tanpa risiko
1. Peran :
1) Pelaksanaan
a. Mengkaji
b. Menentukan diagnose
d. Melaksanakan tindakan
e. Evaluasi
f. Tindakan lanjut
g. Dokumentasi
2) Pengelolaan
3) Pendidik
4) Peniliti
2. Tanggung jawab :
lain.
ilmiah, dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini dlam pengambilan keputusan
tentang asuhan pasien secara individu. Hal ini menghasilkan asuhan yang efektif
dan tidak selalu melakukan intervensi. Kajian ulang intervensi serta histories
dalam membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk
akan menjadi salah satu tiang penyangga dalam safe mother hood dalam usaha
yaitu :
a. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi
selama kehamilan
22
komplikasi
nifas normal, serta merawat anak secara fisik, psikologis, dan sosial.
komplikasi
1) Mempunyai nilai prediksi yang buruk dan tidak bisa membedakan ibu
2) Memakai sumber daya yang jarag didapat – banyak ibu yang dimasukkan
1. Pengertian Kepuasan
Kata ”kepuasan atau satisfaction” berasal dari bahasa latin “satis” (artinya
cukup baik, memadai) dan “factio” (melakukan atau membuat). Kepuasan dapat
harapannya.(15)
adalah hal penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas
merupakan aset yang sangat berharga karena apabila pasien puas maka pasien
akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa sesuai pilihannya, tetapi bila tidak
puas pasien akan menceritakan dua kali lebih buruk tentang pengalaman yang
telah dialaminya.
24
Kepuasan pelanggan atau bisa disebut pelanggan pada industri rumah sakit
merupakan konsep yang sangat terkenal dan senantiasa digunakan pada berbagai
setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan
yang dirasakan dengan harapan. Apabila hasil yang dirasakan dibawah harapan,
maka pelanggan akan kecewa, kurang puas bahkan tidak puas, namun sebaliknya
25
bila sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas dan bila kinerja melebihi
atau ketidakpuasan pelanggan. Tidak semua pelanggan yang tidak puas akan
lain dan tidak menggunakan lagi penyedia jasa tersebut. Upaya mendapatkan
saran dari pelanggan juga sulit diwujudkan terlebih bila perusahaan tidak
perusahaan dengan skala sebagai berikut: sangat tidak puas, tidak puas,
b. Derived dissatisfaction
c. Problem analysis
perbaikan.
e. Ghost shopping
tersebut.
membeli atau yang telah beralih pemasok. Yang diharapkan adalah akan
loyalitas pelanggan.
apabila harapannya terpenuhi dan akan sangat puas jika harapan pelanggan
kepuasan pasien, oleh karena itu tingkat kepuasan pasien sangat tergantung pada
2. Kepuasan Pasien
pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk
kembali jasa pelayanan rumah sakit akan sangat dipengaruhi oleh pengalamannya
yang lampau waktu memakai jasa yang sama dalam menerima pelayanan. (15)
28
Kepuasan pasien dapat dilihat dari hak-hak yang dimiliki pasien yang
terpenuhi. Adapun berbagai hak pasien di rumah sakit menurut UU No. 29 Tahun
2004, yaitu:
1) Kualitas produk
menggunakan suatu produk, pembeli akan merasa puas bila ternyata kualitas
2) Kualitas pelayanan
Salah satu konsep service quality adalah ServQual sangat tergantung dari tiga
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan telah yang dijanjikan.
dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun
keragu-raguan.
pelanggan.
30
3) Faktor emosional
yang berhubungan dengan gaya hidup. Kepuasan pelanggan didasari atas rasa
4) Harga
yang relatif besar dalam industri ritel. Harga yang murah akan memberikan
kepuasan bagi pelanggan yang sensitif terhadap harga karena mereka akan
5) Kemudahan
jasa. Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman, dan efisien
ditemukan berkaitan dengan sikap dan perilaku petugas rumah sakit, seperti ;
keterlambatan pelayanan oleh perawat dan dokter, dokter tertentu sulit ditemui,
dokter kurang komunikatif dan informatif, perawat yang kurang ramah dan
rumah sakit.
31
memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas
memanfaatkan jasa yang sama, sebaliknya konsumen yang tak puas akan
bahwa variabel non medis ikut menentukan kepuasan pasien, antara lain : umur,
keputusan sendiri, membuat klien mau bertanya dan mendiskusikan masalah yang
sangat pribadi yang tidak mungkin dibicarakan dengan setiap orang. Hubungan
antara konselor dan klien adalah inti proses konseling. Oleh karena itu konselor
dengan klien, sikap penerimaan dan minat yang mendalam terhadap klien dan
masalahnya. Dalam rapport ini akan tercipta hubungan yang akrab yang
rapport adalah :
32
a. Memberikan salam
b. Memperkenalkan diri
Setelah data yang dari klien diperoleh secara lengkap, maka bidan membantu
mengenai kemungkinan hasil dari suatu penelitian yang dijabarkan dari landasan
teori atau kajian teori dan masih harus di uji kebenarannya. Adapun hipotesis
dalam penelitian ini adalah Ada Hubungan Penerapan Konseling KIE Dengan
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik adalah penelitian yang
faktor-faktor risiko dengan faktor efeknya. Dari sampel kemudian dibagi berapa
yang sakit dan berapa yang tidak, kemudian dicari faktor penyebab yaitu untuk
Tenggara. Adapun alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena masih banyak
33
34
3.3.1. Populasi
generalisasi hasil penelitian. Sebagai suatu populasi, kelompok subjek ini harus
dari kelompok subjek lain. Ciri yang dimaksud tidak terbatas hanyak sebagai ciri
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian (subset) dari populasi yang terpilih dengan cara
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimister III yang
sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi yaitu sebanyak 30 sampel.
Alasan mengambil total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100
2. Ibu hamil Trimister III yang tinggal di wilayah kerja puskesmas Lawe Perbunga.
ANC
dari bidan.
Aspek Pengukuran adalah aturan-aturan yang meliputi cara dan alat ukur
(instrument), hasil pengukuran, kategori, dan skala ukur yang digunakan untuk
Jenis
Variabel Jumlah Cara Dan Alat Skala
Value Skala
Dependen Pertanyaan Ukur Pengukuran
Ukur
2 Kepuasan Kuesioner Menghitung Puas (9-15) 1
Pasien 15 skor
Pertanyaan kepuasan Tidak Puas (1-8) 0 Ordinal
pasien (skor
max =20)
1. Data Primer
Data yang diambil langsung oleh peneliti yaitu data yang diperoleh
langsung dari responden. Data primer dalam penelitian ini diambil melalui
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari laporan
3. Data Tertier
Data tertier adalah data yang diperoleh dari naskah yang sudah
Aceh.
1. Collecting
2. Checking
observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan
data memberikan hasil yang valid realiabel dan terhindar dari bias.
3. Coding
yang diteliti, misalnya nama respoden diubah menjadi nomor 1,2,3, dst…, 42.
4. Entering
masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program
komputerisasi.
5. Data Processing
Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai
1. Uji Validitas
pertanyaan tersebut diberikan kepada sekelompok ibu hamil sebagai sasaran uji
(kuesioner) tersebut di beri skor atau nilai jawaban masing-masing sesuai dengan
dengan ketentuan jika r-hitungan, maka dinyatakan valid atau sebaliknya, atau
jika :
kepuasan pasien kunjungan ANC dinyatakan 15 bitur soal yang valid dan 5 butir
soal tidak valid. Karena hanya 15 yang mempunyai r-hitung lebih besar dibanding
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menjukkan sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana
hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang
Cronchbach Alpha.
a. Proses Collecting
b. Proses Checking
observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan
data memberikan hasil yang valid dan reliabel ; dan terhindar dari bias.
c. Proses Coding
d. Proses Entering
komputer yang digunakan untuk “entry data” penelitiyaitu program SPSS for
Windows.
e. Proses Processing
Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai
Kegiatan ini digunakan untuk memanfaatkan data sehingga dapat di peroleh suatu
41
pada tiap variabel dari hasil penelitian. Data yang terkumpul disajikan dalam
antara dua variabel, variabel bebas dengan variabel terikat dalam hal ini peneliti
berkorelasi dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah chi square. Dan
apabila value (probabilitas) ≤ 0,05 (Ho, di tolak) yang berarti Ada hubungan
Tahun 2018.