Anda di halaman 1dari 7

Al-Insyirah Midwifery

Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)


http://jurnal.alinsyirah.ac.id/index.php/kebidanan
Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
p-ISSN: 2338-2139
e-ISSN: 2622-3457

PENGALAMAN IBU HAMIL DALAM MENDAPATKAN


PELAYANANANTENATAL CARE ( ANC )
DI RB TETA TAHUN 2017

Nia Desriva

Program Studi D III Kebidanan STIKes PMC, Pekanbaru


Email : niadesriva.nd@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu pilar safe motherhood adalah pelayanan antenatal untuk mencegah adanya
komplikasi obstetric bila mungkin dan ditangani secara memadai. Setiap wanita hamil
menghadapi resiko komplikasi kehamilan yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu,
setiap wanita hamil memerlukan pemeriksaan antenatal care ( ANC ) secara rutin. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui pengalaman ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan
antenatal care (ANC). Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 5 responden dengan alat ukur adalah perekan audio dengan menggunakan
tape recorder dan pedoman wawancara. Penelitian dilakukan bulan Mei-Juni 2018. Hasil dari
penelitian adalah 100% responden mengatakan bahwa pemeriksaan kehamilan di RB Teta
sangat baik, 60% responden mengatakan sistem pendaftaran cepat dan tidak dipersulit, 60%
responden mengatakan mendapat informasi tentang RB Teta dari sanak famili, 100% responden
mengatakan kinerja bidan di RB Teta sangat baik dan teliti dalam melakukan pemeriksaan, 60%
mengatakan jarak anatara rumah responden dengan RB Teta cukup jauh, namun karena telah
berlangganan, jarak tidak lagi menjadi masalah bagi responden, 100% responden mengatakan
komunikasi bidan RB Teta sangat baik, sopan dan ramah, 100% responden mengatakan sangat
puas dengan pelayan di RB Teta.

Kata kunci: Pengalaman, Ibu Hamil, Pelayanan ANC

ABSTRACT
Education is a lifelong human need. Educators are required to develop knowledge and skills in
an effort to improve the quality of education, especially in the teaching and learning process.
Educators must use teaching methods that can make students participate actively in the
teaching and learning process such as teaching discussion methods. This study aims to
determine the relationship of teaching methods of discussion with the results of learning
subjects of midwifery concepts in the first semester students in Medan Healthy Midwifery
Academy. This research is correlational with cross sectional research design, Purposive
Sampling sampling technique is the first semester C class student amounted 58 respondents.
Based on the result of statistical test, it is known that the distribution of teaching teaching
method applied by lecturers has good response of 47 people (81%). While the distribution of
learning result of midwifery concept subjects get the most B value of 32 people (55,2%). And
result of product Moment test with level of trust (α) = 5% (0,05), the result of rhitung ¬ = 0,628
bigger than rtabel = 0,254, so hypothesis accepted "There is relation between teaching method
of discussion with study result of subject of midwifery concept ", And has a significant
relationship with the level of closeness relationships quite meaningful. It is concluded that the
method of discussion is a method that serves to motivate and stimulate students to solve the
Al-Insyirah Midwifery / Vol. 7, No. 2, Tahun 2018

problem. Suggested to lecturers of midwifery subjects to be able to use more discussion methods
on each learning element of the theory, so that midwifery students can improve knowledge and
information in interaction to solve the problem.

Keywords: Experience, Pregnant woman, ANC Services

PENDAHULUAN Rasio kematian ibu di negara-


Memperbaiki kualitas kesehatan negara berkembang merupakan yang
ibu hamil merupakan salah satu dari tertinggi dengan 450 kematian ibu per
delapan tujuan MDGs (Millenium 100 ribu kelahiran bayi hidup jika
Development Goals). Pemerintah sudah dibandingkan dengan rasio kematian
berkomitmen menempatkan MDGs ibu di sembilan negara maju dan 51
sebagai referensi penting pembangunan negara persemakmuran (Fadli, 2011)
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan Angka kematian ibu dan anak di
penggunaan MDGs sebagai bahan Indonesia masih menjadi salah satu
acuan dalam pembangunan kesehatan yang tertinggi di Asia. Tahun 2002,
Indonesia Sehat 2015 (Cahyono, 2009). angka kematian ibu saat melahirkan
Tujuan pembangunan kesehatan mencapai 307 per 100.000 kelahiran
Indonesia Sehat 2015 adalah hidup. Angka ini 65 kali lebih tinggi
meningkatkan kesadaran, kemauan dan dibandingkan Singapura, 9,5 kali lebih
kemampuan hidup sehat bagi setiap tinggi dibandingkan dengan Malaysia
orang agar terwujud derajat kesehatan dan 2,5 kali lebih tinggi dibanding
masyarakat yang optimal melalui Filipina (Affandi, 2010).
terciptanya masyarakat, bangsa dan Jumlah yang ditargetkan oleh
negara Indonesia yang ditandai oleh pemerintah Indonesia, yaitu 102
penduduknya yang hidup dalam kematian dari 100.000 kelahiran pada
lingkungan dan dengan perilaku hidup tahun 2015, perbandingan angka
sehat serta memiliki kemampuan untuk kematian ibu tahun 2012 ini masih 228
menjangkau pelayanan dan fasilitas jiwa tiap 100.000 kelahiran, sama
kesehatan yang bermutu secara adil dan seperti tahun 2007 (Harnowo, 2012).
merata diseluruh wilayah Republik Sedangkan menurut Assyafei (2013),
Indonesia dan dapat mewujudkan angka kematian ibu di Riau tahun 2009
bangsa yang mandiri maju dan sejahtera tercatat 195 dari 100.000 kelahiran,
(Burhan, 2012). tahun 2010 tercatat 115 dari 100.000
Mortalitas dan Morbiditas pada kelahiran.
wanita hamil dan bersalin adalah Menurut Hilyadi (2007), berbagai
masalah besar di negara berkembang. upaya terus diusahakan dalam rangka
Di negara miskin, sekitar 25-50% menurunkan angka kematian ibu. Salah
kematian wanita usia subur disebabkan satunya adalah mengimplementasikan
hal berkaitan dengan kehamilan. program Safe Motherhood. Safe
Kematian saat melahirkan biasanya Motherhood adalah usaha-usaha yang
menjadi faktor utama mortalitas wanita dilakukan agar seluruh perempuan
muda pada masa puncak menerima perawatan yang me¬reka
produktifitasnya (Saifuddin, 2009) butuhkan selama hamil dan bersalin.
Menurut data WHO, sebanyak Program itu terdiri dari empat pilar
99% kematian ibu akibat masalah yaitu keluarga berencana, pelayanan
persalinan atau kelahiran terjadi di antenatal, persalinan yang aman, dan
negara-negara berkembang. pelayanan obstetri esensial.

59 |S T I K e s A l - I n s y i r a h P e k a n b a r u
Al-Insyirah Midwifery / Vol. 7, No. 2, Tahun 2018

Salah satu pilar Safe Motherhood kunjungannya terbanyak yaitu 390


adalah pelayanan antenatal untuk kunjungan selama tahun 2016.
mencegah adanya komplikasi obstetric Berdasarkan alasan tersebut
bila mungkin dan ditangani secara peneliti tertarik untuk melakukan
memadai. Salah satu tenaga kesehatan penelititan tentang Pengalaman Ibu
yang mempunyai peranan penting Hamil Dalam Mendapatkan Pelayanan
dalam peningkatan mutu pelayanan Antenatal Care (ANC) tahun 2018.
kebidanan adalah bidan. Pelayanan
yang diberikan bidan salah satunya METODE
adalah Antenatal Care yang bermutu. Jenis penelitian ini adalah
(Prawirohardjo, 2006). penelitian Deskripsi kualitatif untuk
Setiap wanita hamil menghadapi memperoleh pengalaman ibu hamil
resiko komplikasi yang bisa dalam mendapatkan pelayanan antenatal
mengancam jiwanya. Oleh karena itu, care (ANC) di Rumah Bersalin Teta
setiap wanita hamil memerlukan
sedikitnya empat kali kunjungan selama HASIL DAN PEMBAHASAN
periode antenatal yaitu satu kali 1. Pengalaman Ibu Terhadap
kunjungan selama trimester I dan II, Pemeriksaan Kehamilan di RB
serta dua kali kunjungan pada trimester Teta.
III. Pada setiap kunjungan antenatal,
perlu didapatkan informasi penting Dari hasil wawancara didapat
(Saifuddin, 2009). 100% responden mengatakan bahwa
Cara bidan menyampaikan pemeriksaan kehamilan di RB Teta
informasi, sangat mempengaruhi hasil sangat baik.
dan keterangan dalam rangka Hal ini dikarenakan RB Teta
menciptakan rasa saling mengerti serta memiliki tenaga bidan yang
saling percaya demi terwujudya terampil dalam melakukan setiap
hubungan yang baik antara seseorang tindakan. Tindakan dilakukan
dengan orang lainnya (Taufik, 2010). dengan cepat dan teliti
Komunikasi antara bidan dengan Sebagai pelaksana pelayanan,
ibu hamil sangat mempengaruhi bidan dapat bekerja mandiri
kepuasan ibu hamil dalam mendapat melakukan pelayanan kebidanan
pelayanan oleh bidan. Ibu yang primer sesuai dengan wewenangnya
mengalami kepuasan terhadap dan menentukan perlunya dilakukan
pelayanan kesehatan cenderung rujukan (Hani, 2011).
mematuhi rencana pengobatan, setia Asuhan kehamilan yang
atau taat terhadap rencana pengobatan diberikan bidan harus selalu didasari
yang telah disepakati (Pohan, 2007). ilmu, analisis dan pertimbangan
Kejelasan informasi yang diterima yang matang. Akibat yang timbul
oleh pasien. Kelancaran komunikasi dari tindakan yang dilakukan
antara Ibu hamil dan bidan sangat menjadi tanggungan bidan.
membantu pertukaran informasi Pelayanan yang diberikan harus
diantara kedua belah pihak (Saifuddin, berdasarkan kebutuhan ibu dan
2009).Komunikasi adalah suatu janin, bukan atas kebutuhan bidan.
pertukaran pikiran atau Asuhan yang berkualitas, berfokus
Rumah Bersalin Teta Pekanbaru pada klien, dan sayang ibu serta
adalah Rumah Bersalin yang jumlah berdasarkan bukti ilmiah terkini
(praktik terbaik) menjadi tanggung

60 | S T I K e s A l - I n s y i r a h P e k a n b a r u
Al-Insyirah Midwifery / Vol. 7, No. 2, Tahun 2018

jawab semua professional bidan terhadap rencana pengobatan yang


(Dewi, 2011) telah disepakati (Pohan, 2007).

2. Pengalaman ibu terhadap sistem 4. Pengalaman ibu terhadap kinerja


pendaftaran di RB Teta RB Teta
Dari hasil wawancara didapat 60 Dari hasil wawancara didapat
% responden mengatakan sistem 100% responden mengatakan
pendaftarannya cepat dan tidak kinerja tenaga bidan di RB Teta
dipersulit. sangat baik dan teliti dalam
Hal ini dikarenakan RB Teta melakukan setiap tindakan sehingga
memiliki struktur alur registrasi pasien merasa nyaman dan senang
yang jelas sehingga setiap pasien melakukan kunjungan di RB Teta.
yang berobat akan segera dilayani. Hal ini dikarenakan pendidikan
Syarat – syarat untuk Bidan di RB Teta yang baik dan di
pendaftarannya pun mudah, setiap aplikasikan di pelayanan yang ia
pasien diberikan buku, seperti buku miliki sehingga semua pegawai
kunjungan pemeriksaan kehamilan, yang direkrurut oleh bidan adalah
buku KB dan buku berobat. Buku tenaga yang terampil dan cekatan
tersebut di gunakan untuk melihat dalam melakukan setiap tindakan.
sejauh mana perkembangan ibu dan RB Teta terkenal akan kinerja
bayi selama kehamilan. bidan yang efektif dan efesien. Hal
Hal ini penting karena salah satu ini dikarenakan bidan di RB Teta
tujuan antenatal care (ANC) adalah dalam melakukan setiap
memantau kemajuan kehamilan tindakannya selalu berdasarkan
untuk memastikan kesehatan ibu intervensi yang didukung oleh bukti
dan tumbuh kembang bayi (Hani, ilmiah (Dewi, 2011).
2011). Intervensi harus dilaksanakan
atas dasar indikasi yang spesifik,
3. Pengalaman ibu terhadap bukan sebagai rutinitas tes – tes
informasi tentang RB Teta rutin, obat atau prosedur lain pada
kehamilan yang dapat
Dari hasil wawancara didapat membahayakan ibu maupun janin.
60% responden mengatakan Bidan yang terampil harus
mendapatkan informasi tentang RB mengetahui kapan ia harus
Teta tersebut dari sanak famili melakukan sesuatu dan intervensi
bahkan ada yang sudah keturunan yang dilakukannya haruslah aman
telah berkunjung ke RB Teta. berdasarkan bukti ilmiah (Dewi,
Hal ini dikarenakan pasien 2011).
merasa puas atas pelayanan yang
diberikan di RB Teta. Karena pasien 5. Pengalaman ibu terhadap jarak
puas dengan pelayanan yang RB Teta
diberikan, pasien akan melakukan
kunjungan ulang. Dari hasil wawancara didapat
Hal ini sesuai dengan teori yang 60% responden mengatakan jarak
menyatakan ibu yang mengalami antara rumah bidan dengan rumah
kepuasan terhadap pelayanan responden terbilang jauh, namun
antenatal care (ANC) cenderung karena telah lama berlangganan di
mematuhi nasihat, setia atau taat RB tersebut sehingga jarak tidak

61 | S T I K e s A l - I n s y i r a h P e k a n b a r u
Al-Insyirah Midwifery / Vol. 7, No. 2, Tahun 2018

lagi dijadikan masalah oleh kebidanan yang tepat kepada pasien


responden. (Priyanto, 2009).
Hal ini dikarenakan kinerja Selain itu, suasana yang nyaman
bidan dan informasi yang didapat di RB Teta membuat pasien lebih
oleh responden selama melakukan terbuka dalam berkomunikasi.
kunjungan baik sehingga banyak Lingkungan interaksi akan
pasien yang berkunjung ke RB Teta mempengaruhi komunikasi yang
merasa puas, jadi walaupun jarak efektif. Suasana yang bising dan
atara rumah bidan dengan rumah tidak adanya privasi akan
pasien tersebut terbilang cukup jauh, menimbulkan kerancuan,
namun bagi pasien hal tersebut tidak ketegangan dan ketidaknyamanan
menjadi penghalang. (Priyanto, 2009).
Ibu yang mengalami kepuasan
terhadap pelayanan antenatal care 7. Pengalaman ibu terhadap
(ANC) cenderung mematuhi kepuasan dalam pelayanan di RB
nasihat, setia atau taat terhadap Teta
rencana pengobatan yang telah
disepakati (Pohan, 2007). Dari hasil wawancara didapat
100% responden mengatakan sangat
6. Pengalaman ibu terhadap puas terhadap pelayanan yang
komunikasi bidan di RB Teta diberikan di RB Teta. Baik dari segi
pemeriksaan, pendaftaran,
Dari hasil wawancara didapat komunikasi, dll.
100% responden mengatakan Hal ini dikarenakan
komunikasi bidan di RB Teta sangat pendidikan dan pengalaman yang
baik, sopan dan ramah. Bahkan dimiliki oleh bidan di RB Teta
bidan tidak segan – segan untuk sehingga bidan di RB Teta banyak
bercanda – canda dalam setiap disukai oleh masyarakat sekitar
melakukan pelayanannya. Jadi tidak bahkan banyak pasien yang
ada jarak antara bidan dan berkunjung dari luar daerah karena
pasiennya. bidan di RB Teta sangat terampil,
Hal ini dikarenakan baik, sopan dan ramah yang
bidan di RB Teta mengetahui menyebabkan pasien puas dengan
dengan baik latar belakang pasien pelayanan di RB Teta.
sehingga bidan dapat memilih cara Kepuasan Ibu berdampak pada
berkomunikasi yang efektif dengan keluaran dari pelayanan kesehatan,
pasien. artinya berdampak pada status
Pengalaman akan kesehatan. Dalam hal ini diartikan
mempengaruhi komunikasi yang bahwa jika ibu puas terhadap
dilakukan. Seseorang dengan pelayanan antenatal care (ANC)
tingkat pengalaman sedikit akan maka tercapailah tujuan
sulit merespon pertanyaan yang pemeriksaan antenatal care (ANC)
mengandung bahasa verbal dengan (Pohan, 2007).
tingkat pengalaman yang lebih luas.
Bidan perlu mengetahui tingkat SIMPULAN
pengalaman pasien sehingga bidan Berdasarkan hasil penelitian dan
dapat berinteraksi dengan baik dan pembahasan yang telah dijabarkan
akhirnya dapat memberikan asuhan

62 | S T I K e s A l - I n s y i r a h P e k a n b a r u
Al-Insyirah Midwifery / Vol. 7, No. 2, Tahun 2018

sebelumnya, maka peneliti membuat DAFTAR PUSTAKA


kesimpulan sebagai berikut : Affandi, M.Ali.2010. Angka Kematian
1. Pemeriksaan Kehamilan Ibu di Indonesia masih Tinggi.
Dari hasil wawancara didapat 100% http://www.kabarbisnis.com/rea
responden mengatakan bahwa d/2816865.
pemeriksaan kehamilan di RB Teta Assyafei, Helfizon. 2013. Angka
sangat baik. Kematian Ibu dan Anak Masih
2. Sistem Pendaftaran Tinggi.
Dari hasil wawancara didapat 60% http://www.riaupos.co/berita.ph
responden mengatakan sistem p?act=full&id=23074&kat=3#.
pendaftaran cepat dan tidak UU8aSTerx6M..
dipersulit, syarat – syarat untuk Dewi, Vivian & Tri Sunarsih. 2011.
pendaftaran mudah, setiap pasien Asuhan Kehamilan untuk
diberikan buku berobat. Kebidanan. Salemba Medika.
3. Informasi Jakarta
Dari hasil wawancara didapat 60% Fadli, 2011. Angka Kematian Bayi
responden mengatakan mendapat Masih Tinggi.
informasi tentang RB Teta dari http://ibuhamil.com/diskusi-
sanak family yang berkunjung ke umum/8264-angka-kematian-
RB Teta. bayi-masih-tinggi.html.
4. Kinerja Hani, Ummi. 2011. Asuhan Kebidanan
Dari hasil wawancara didapat 100% Pada Kehamilan Fisiologis.
responden mengatakan kinerja bidan Salemba Medika.Jakarta.
di RB Teta sangat baik dan teliti Hidayat,A.A. 2007. Metode Penelitian
dalam melakukan tindakan. Kebidanan & Teknik Analisis
5. Jarak Data. Salemba Medika.Jakarta
Dari hasil wawancara didapat 60% Hilyadi, Ahmad. 2007. Upaya Dalam
responden mengatakan jarak antara Menurunkan Angka Kematian
rumah responden dengan RB Teta Ibu. http://www.majalah-
cukup jauh, namun karena telah farmacia.com/rubrik/one_news.a
berlangganan, jarak tidak lagi sp?IDNews=529.
menjadi masalah bagi responden. Machfoedz, I. 2009. Metodologi
6. Komunikasi Bidan Penelitian Bidang Kesehatan,
Dari hasil wawancara didapat 100% Keperawatan, Kebidanan,
responden mengatakan komunikasi Kedokteran. Fitramaya.
bidan di RB Teta sangat baik, sopan Yogyakarta
dan ramah serta tidak segan Notoatmodjo, S.2005. Metodologi
bercanda dengan pasiennya Penelitian Kesehatan.Rineka
sehingga tidak ada jarak antara Cipta. Jakarta
bidan dan pasien. Nursalam.2003.Konsep dan Penerapan
7. Pengalaman ibu terhadap kepuasan Metodologi Penelitian Ilmu
dalam pelayanan di RB Teta Keperawatan. Salemba
Medika.Jakarta
Pohan, Imbalo S.2007. Jaminan Mutu
Layanan Kesehatan:Dasar-
Dasar Pengertian dan
Penerapan. EGC. Jakarta

63 | S T I K e s A l - I n s y i r a h P e k a n b a r u
Al-Insyirah Midwifery / Vol. 7, No. 2, Tahun 2018

Prawirohardjo,S. 2006 Ilmu Kebidanan.


YBP-SP. Jakarta
Priyanto, Agus. 2009. Komunikasi dan
Konseling: Aplikasi dalam
Sarana Pelayanan Kesehatan
untuk perawat dan Bidan.
Salemba Medika.2009
Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Buku
Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan
Neonatal. YBP-SP.Jakarta
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan
Kebidanan pada masa
Kehamilan. Salemba Medika.
Jakarta
Supranto, j. 2001. Pengukuran Tingkat
Kepuasan Pelanggan Untuk
Menaikkan Pangsa Pasar.
Rineka Cipta .Jakarta
Taufik, M & Juliane. 2010. Komunikasi
Terapeutik dan Konseling dalam
Praktik Kebidanan. Salemba
Medika. Jakarta
Wiharto, Mulyo. 2010. Penyusunan
Kerangka Teori.
http://pembelajaran.mulyo.net
/kerangka-teori-konsep-dan-
kerangka-berpikir/.

64 | S T I K e s A l - I n s y i r a h P e k a n b a r u

Anda mungkin juga menyukai