ABSTRAK
Asuhan selama periode masa nifas perlu diperhatikan karena sekitar 60% angka
kematian ibu terjadi pasca persalinan dini dan pasca persalinan lanjut. Menurut WHO
Insiden terjadinya pada ibu menyusui WHO memperkirakan 800 perempuan meninggal
setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran. Sekitar 90% dari
seluruh kematian ibu terjadi di Negara berkembang. Dalam penelitian ibu nifas
hubungan teknik menyusui dengan terjadinya lecet puting pada ibu nifas menyatakan
bahwa setiap tahunnya 1-1,5 juta bayi didunia meninggal karena ASI tidak diberikan
secara ekslusif. Tujuan melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. A dengan
puting susu lecet Di Klinik Pratama Vina Kec. Medan Baru Kabupaten Deli Serdang
secara menyeluruh dengan pendekatan 7 langkah varney. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif. Hasil penelitian yang didapatkan. Setelah
melakukan asuhan kebidanan pada Ny. A Usia 25 tahun postpartum 5 hari dengan
Puting Susu Lecet berlangsung secara bertahap dengan memberikan asuhan teknik
menyusui yang benar dan perawatan payudara dalam waktu 6 hari lecet pada puting
susu sudah teratasi. Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. A dengan puting
susu lecet sudah teratasi. Diharapkan kepada petugas kesehatan dapat meningkatkan
pelayanan untuk mengatasi puting susu lecet dengan memberikan asuhan masa nifas
seperti perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar.
Kata Kunci : Asuhan kebidanan Ibu Nifas, ASI, Puting susu Lecet.
ABSTRACT
Care during the puerperium period needs to be considered because about 60% of
maternal mortality occurs after early delivery and post-late delivery. According to WHO
Incidence of breastfeeding mothers WHO estimates that 800 women die every day due
to complications of pregnancy and childbirth. About 90% of all maternal deaths occur in
developing countries. In the study of postpartum mothers, the relationship between
breastfeeding techniques and the occurrence of nipple blisters in postpartum mothers
stated that every year 1-1.5 million babies in the world die because breast milk is not
2
given exclusively. The purpose of providing midwifery care for postpartum mothers,
Mrs. A with sore nipples At Vina Clinic Pratama Kec. Medan Baru Deli Serdang
Regency as a whole with a 7-step varney approach. The research method used is
descriptive research. The research results obtained. After performing midwifery care on
Mrs. A The age of 25 years postpartum 5 days with nipple blisters takes place gradually
by providing proper breastfeeding technique care and breast care within 6 days the
blisters on the nipples have been resolved. After performing midwifery care on Mrs. A
with sore nipples has resolved. It is hoped that health workers can improve services to
overcome sore nipples by providing postpartum care such as breast care and correct
breastfeeding techniques.
Keywords: Midwifery care for postpartum mothers, breast milk, sore nipples.
penyulit-penyulit pada saat proses ibu nifas dengan putting susu lecet.
persalinan berjalan. Kesenjangan tersebut menyangkut
Pada masa nifas hari keempat antara teori dan praktek secara langsung
penulis melakukan kunjungan yang di lapangan sesuai dengan teori
pertama, respon ibu kedatangan penulis (Sarwono, 2016).
baik, kunjungan pertama penulis . Pada pembahasan kasus
melakukan penandatanganan surat ini akan membahas tentang
persetujuan/informed consent, proses asuhan kebidanan ibu
anamnesa data pasien pemeriksaan nifas pada Ny. A dengan putting
tanda-tanda vital dan memeriksa proses susu lecet Di Klinik Pratama
involusio uteri berjalan dengan normal, Vina Kec. Medan Baru
kontraksi uteri ibu baik, pada saat Kabupaten Deli Serdang dengan
ditanya pengeluaran petvaginam normal melakukan 7 langkah Helen
dan tidak berbau, luka perineum birsih Varney mulai dari pengkajian
dan basah dan tidak ada tanda-tanda sampai evaluasi, yakni :
infeksi masa nifas pada Ny. A pada
kunjungan kedua melakukan perawatan 1. Pengkajian (Data Dasar)
payudara dan sekaligus mengajari ibu Pemeriksaan fisik keadaan
bagaimana cara perawatan payudara umum : untuk mengetahui keadaan
agar ibu dapat melakukan dengan umum ibu menyusui dengan puting
sendiri dan dapat, menganjurkan ibu susu lecet yaitu cukup kesadaran,
agar tetap melanjutkan perawatan menilai status kesadaran umum ibu
payudara yang telah di anjarkan. Pada menyusui dengan puting susu lecet
kunjungan ketiga puting susu ibu sudah compos mentis (Diah, 2016).
tampak sembuh dan lebih baik, dan Pada kasus ini setelah
menginformasikan kepada ibu bahwa dilakukan pengkajian berdasarkan
tidak ada kunjungan ulang lagi karena data subjektif keadaan Ny. A
puting susu ibu sudah sembu dan mengalami keluhan pasien dengan
apabila ada keluhan lain bias dating puting susu lecet mengeluh nyeri
kepuskesmas atau tenaga kesehatan pada puting susu dan kulit
terdekat. mengelupas diikuti dengan
Pada kunjungan kedua tanggal 18 kecemasan dimana banyinya rewel
Maret 2019 pukul 10.00 WIB dilakukan dan gak mau menyusui, Data
pemeriksaan TTV dalam batas normal, objektif pada Ny. A keadaan umum
nifas 7 hari, Lochea sanguenolenta, sedang, TD: 110/80 mmHg pols:
TFU setinggi pertengan pusat dengan 80x/i RR:20x/I S: :37℃ pada
simpisis, Ibu mengerti mengenai langkah ini tidak terjadi
pendidikan kesehatan yang telah kesenjangan teori dan praktek
diberikan dan sudah melaksanakannya (Marmi, 2017).
dengan hasil payudara tidak tampak Pada langkah ini tidak ada
bengkak dan puting susu lecet sudah kesenjangan antara teori dan
teratasi. praktek dilapangan.