Anda di halaman 1dari 7

1

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS PADA NY. A DENGAN PUTING


SUSU LECET DI KLINIK PRATAMA VINA
KEC. MEDAN BARU KAB. DELI SERDANG
TAHUN 2019

Nuraini Hasibuan1, Rosmani Sinaga2


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Medan
JL. Pintu Air IV Pasar 8 Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, Kota Medan
hasibuannurainihasibuan693@gmail.com

ABSTRAK

Asuhan selama periode masa nifas perlu diperhatikan karena sekitar 60% angka
kematian ibu terjadi pasca persalinan dini dan pasca persalinan lanjut. Menurut WHO
Insiden terjadinya pada ibu menyusui WHO memperkirakan 800 perempuan meninggal
setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran. Sekitar 90% dari
seluruh kematian ibu terjadi di Negara berkembang. Dalam penelitian ibu nifas
hubungan teknik menyusui dengan terjadinya lecet puting pada ibu nifas menyatakan
bahwa setiap tahunnya 1-1,5 juta bayi didunia meninggal karena ASI tidak diberikan
secara ekslusif. Tujuan melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. A dengan
puting susu lecet Di Klinik Pratama Vina Kec. Medan Baru Kabupaten Deli Serdang
secara menyeluruh dengan pendekatan 7 langkah varney. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif. Hasil penelitian yang didapatkan. Setelah
melakukan asuhan kebidanan pada Ny. A Usia 25 tahun postpartum 5 hari dengan
Puting Susu Lecet berlangsung secara bertahap dengan memberikan asuhan teknik
menyusui yang benar dan perawatan payudara dalam waktu 6 hari lecet pada puting
susu sudah teratasi. Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. A dengan puting
susu lecet sudah teratasi. Diharapkan kepada petugas kesehatan dapat meningkatkan
pelayanan untuk mengatasi puting susu lecet dengan memberikan asuhan masa nifas
seperti perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar.

Kata Kunci : Asuhan kebidanan Ibu Nifas, ASI, Puting susu Lecet.

ABSTRACT

Care during the puerperium period needs to be considered because about 60% of
maternal mortality occurs after early delivery and post-late delivery. According to WHO
Incidence of breastfeeding mothers WHO estimates that 800 women die every day due
to complications of pregnancy and childbirth. About 90% of all maternal deaths occur in
developing countries. In the study of postpartum mothers, the relationship between
breastfeeding techniques and the occurrence of nipple blisters in postpartum mothers
stated that every year 1-1.5 million babies in the world die because breast milk is not
2

given exclusively. The purpose of providing midwifery care for postpartum mothers,
Mrs. A with sore nipples At Vina Clinic Pratama Kec. Medan Baru Deli Serdang
Regency as a whole with a 7-step varney approach. The research method used is
descriptive research. The research results obtained. After performing midwifery care on
Mrs. A The age of 25 years postpartum 5 days with nipple blisters takes place gradually
by providing proper breastfeeding technique care and breast care within 6 days the
blisters on the nipples have been resolved. After performing midwifery care on Mrs. A
with sore nipples has resolved. It is hoped that health workers can improve services to
overcome sore nipples by providing postpartum care such as breast care and correct
breastfeeding techniques.

Keywords: Midwifery care for postpartum mothers, breast milk, sore nipples.

ingin membuat study kasus tugas akhir


PENDAHULUAN saya yaitu. tentang puting susu lecet,
Teknik menyusui merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi
produksi ASI dimana bila teknik dengan demikian saya biasa
menyusui tidak benar, dapat memberikan pengetahuan pada ibu nifas
menyebabkan puting susu lecet dan yang mengalami puting susu lecet
menjadikan ibu enggan menyusui (Aris, 2018).
sehingga bayi tersebut jarang menyusu WHO memperkirakan 800
dan akan berakibatkan kurang baik. perempuan meninggal setiap harinya
Penyebab paling sering terjadi puting akibat komplikasi kehamilan dan proses
susu lecet adalah posisi perlekatan saat kelahiran. Sekitar 90% dari seluruh
menyusui yang tidak tepat. karena kematian ibu terjadi di Negara
isapan bayi sangat berpengaruh pada berkembang. Sekitar 80% kematian
rangsangan produksi ASI. namun maternal merupakan akibat
seringkali ibu – ibu kurang meningkatnya komplikasi selama
mendapatkan informasi tentang manfaat kehamilan,persalinan dan pada masa
ASI, tentang menyusui yang benar nifas, angka kejadian puting susu lecet
menurut Sitti, S. S. (2012). sekitar 16% dan peradangan payudara
Puting susu lecet dapat 74%-95% kasus ini terjadi dalam 12
menyebabkan terjadinya infeksi pada minggu pertama (WHO, 2014).
masa nifas dan salah satu penyebab Upaya untuk mewujudkan target
kematian ibu. Dan banyak dikalangan tujuan pembangunan yang menetapkan
ibu nifas yang sering saya jumpai adengan target Sustainanble
mengalami putting susu lecet,sehingga Development Goals ( SDG’s) yaitu
saya sering bertanya hal penyebab mengurangi angka kematian dan
pertama yang dapat menimbulkan kesakitan ibu hingga dibawah 70 per
puting susu lecet yaitu karena bayinya 100.000 kelahiran hidup di tahun 2030,
kuat menyusu dan sering menarik-narik membutuhkan komitmen dan usaha
puting susu ibu. Oleh karena itu saya yang terus menerus pada tahun 2011,
ada 5 negara yang memiliki AKI 15-199
3

per 100.000 kelahiran hidup, yakni standart asuhan kebidanan dan


brunai Darussalem ( 24) , Filipina (99), protokol kesehatan yang
Malaysia(29), Vietnam( 59), dan diberikan.
Tahiland ( 48) serta 4 negara memiliki Pada studi kasus ini peneliti
AKI 200-499 Pr 100.000 kelahiran mengambil subjek pasien Ny. A
hidup, termasuk Indonesia,” AKI di dengan puting susu lecet Di
Indonesia pada tahun 2012 sebesar 359 Klinik Pratama Vina Kec.
per 100.000 kelahiran hidup, hal ini Medan Baru Kabupaten Deli
menunjukkan bahwa angka kematian Serdang.
ibu di Indonesia tergolong tinggi Lokasi Tempat penelitian
dibandingkan Filipina,Vietnam dan dilakukan studi kasus ini adalah
Thailand (Buleti.S, 2017). Di Klinik Pratama Vina Kec.
Menurut Permenkes No. 28 tahun Medan Baru Kabupaten Deli
2017 tentang wewenang bidan adalah Serdang tahun 2019.
Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana Jenis data yang digunakan
dimaksud pada ayat (1) meliputi pada studi kasus penelitian ini
pelayanan, konseling pada masa adalah dengan cara mengambil
sebelum hamil, anternatal pada data primer dan data sekunder.
kehamilan normal, persalinan normal, Teknik pengumpulan data
ibu nifas normal, ibu menyusui dan digunakan oleh penulis berupa
konseling pada mada antara dua wawancara, observasi,
kehmilan (Kemenkes, 2013). pengukuran atau pemeriksaan,
Pada tahun 2014, rata-rata dan melakukan observasi
cakupan pelayanan ibu nifas di provinsi dengan menggunakan metode
Sumatera Utara mencapai 84,62%, SOAP (Marmi, 2014).
angka ini mengalami penurunan bila
dibandingkan capaian tahun 2013 yaitu HASIL
86,7% ,tahun 2012 yaitu 87,39%, tahun Responden yang diambil oleh
2011 yaitu 87,10%. Pencapaian cakupan penulis adalah Ny. A usia 25 tahun post
per kabupaten/kota sangat bervariasi partum 3 minggu, nifas anak pertama
mempunyai disaritas yang cukup tinggi, dan belum pernah abortus, tinggal di jln.
dimana cakupan tertinggi yaitu di Kota Pintu Air IV Gg. Duku yang bekerja
Man (980%) dan yang terendah yaitu sebagai ibu rumah tangga, penulis
Kabupaten Nias Barat (54,03%) (Profil mengambil Ny. A menjadi objek
Kesehatan Sumatera Utara, 2016). penelitian karena Ny. A tersebut adalah
sesuai dengan judul yang diangkat oleh
METODE PENELITIAN penulis yaitu: “Asuhan Kebidanan Masa
Jenis penelitian yang Nifas Dengan Puting susu lecet”. Ny. A
digunakan dalam studi kasus melahirkan di Klinik Pratama Vina Kec.
adalah penelitian deskriptif. Medan Baru Kab. Deli Serdang.
Peneltian deskriptif dilakukan Pada saat masa kehamilan Ny. A
untuk memperoleh gambaran rutin melakukan kunjungan ANC Di
fenomena kesehatan yang terjadi Klinik Pratama Vina Kec. Medan Baru
pada ibu nifas dengan puting Kab. Deli Serdang dan hasilnya pada
susu lecet (Notoatmodjo, 2016). saat mendekati persalinan hingga proses
Subjek penelitian adalah persalinan berjalan lacar bahkan sampai
penderita yang memenuhi selesai persalinan tidak adanya muncul
inklusi dan bersedia mengikuti
4

penyulit-penyulit pada saat proses ibu nifas dengan putting susu lecet.
persalinan berjalan. Kesenjangan tersebut menyangkut
Pada masa nifas hari keempat antara teori dan praktek secara langsung
penulis melakukan kunjungan yang di lapangan sesuai dengan teori
pertama, respon ibu kedatangan penulis (Sarwono, 2016).
baik, kunjungan pertama penulis . Pada pembahasan kasus
melakukan penandatanganan surat ini akan membahas tentang
persetujuan/informed consent, proses asuhan kebidanan ibu
anamnesa data pasien pemeriksaan nifas pada Ny. A dengan putting
tanda-tanda vital dan memeriksa proses susu lecet Di Klinik Pratama
involusio uteri berjalan dengan normal, Vina Kec. Medan Baru
kontraksi uteri ibu baik, pada saat Kabupaten Deli Serdang dengan
ditanya pengeluaran petvaginam normal melakukan 7 langkah Helen
dan tidak berbau, luka perineum birsih Varney mulai dari pengkajian
dan basah dan tidak ada tanda-tanda sampai evaluasi, yakni :
infeksi masa nifas pada Ny. A pada
kunjungan kedua melakukan perawatan 1. Pengkajian (Data Dasar)
payudara dan sekaligus mengajari ibu Pemeriksaan fisik keadaan
bagaimana cara perawatan payudara umum : untuk mengetahui keadaan
agar ibu dapat melakukan dengan umum ibu menyusui dengan puting
sendiri dan dapat, menganjurkan ibu susu lecet yaitu cukup kesadaran,
agar tetap melanjutkan perawatan menilai status kesadaran umum ibu
payudara yang telah di anjarkan. Pada menyusui dengan puting susu lecet
kunjungan ketiga puting susu ibu sudah compos mentis (Diah, 2016).
tampak sembuh dan lebih baik, dan Pada kasus ini setelah
menginformasikan kepada ibu bahwa dilakukan pengkajian berdasarkan
tidak ada kunjungan ulang lagi karena data subjektif keadaan Ny. A
puting susu ibu sudah sembu dan mengalami keluhan pasien dengan
apabila ada keluhan lain bias dating puting susu lecet mengeluh nyeri
kepuskesmas atau tenaga kesehatan pada puting susu dan kulit
terdekat. mengelupas diikuti dengan
Pada kunjungan kedua tanggal 18 kecemasan dimana banyinya rewel
Maret 2019 pukul 10.00 WIB dilakukan dan gak mau menyusui, Data
pemeriksaan TTV dalam batas normal, objektif pada Ny. A keadaan umum
nifas 7 hari, Lochea sanguenolenta, sedang, TD: 110/80 mmHg pols:
TFU setinggi pertengan pusat dengan 80x/i RR:20x/I S: :37℃ pada
simpisis, Ibu mengerti mengenai langkah ini tidak terjadi
pendidikan kesehatan yang telah kesenjangan teori dan praktek
diberikan dan sudah melaksanakannya (Marmi, 2017).
dengan hasil payudara tidak tampak Pada langkah ini tidak ada
bengkak dan puting susu lecet sudah kesenjangan antara teori dan
teratasi. praktek dilapangan.

PEMBAHASAN 2. Identifikasi Diagnosa Masalah


Pembahasan merupakan bagian Dan Kebutuhan
dari Laporan yang akan membahas Diagnosa kebidanan adalah
kesenjangan teori dan praktek selama diagnose yang ditegakkan dalam
penulis melakukan asuhan kebidanan lingkup praktek kebidanan.
5

Masalah yang sering tentang cara perawatan payudaradan


ditemukan pada ibu menyusui teknik menyusui yang benar. pada
dengan puting susu lecet adalah ibu langkah ini tidak ada kesenjangan
cemas dengan keadaannya dan teori dan praktek (Marmi, 2014).
bayinya (Rukiyah, 2015).
Kebutuhan yang diperlukan 4. Tindakan Segera
ibu menyusui dengan puting susu Pada langkah ini,
lecet adalah memberikan cara mengidentifikasikan perlunya
perawatan payudara dan teknik melakukan konsultasi atau
menyusui dengan yang benar serta penanganan segerabersama anggota
memberikan dukungan support dan lainnya, sesuai dengan kondisi klien,
penanganan asuhan pada puting pada kasusu ini ibu menmyusui
susu lecet (Yetti.A, 2014). dengan puting susu lecet tindakan
Data yang didapat pada segera adalah memberikan asuhan
pengkajian data maka dapat untuk menggunakan pompa (breast
ditegakkan diagnosa kebidanan pump) (Hasanah, 2017).
yaitu Ny. A usia 28 tahun post Pada langkah ini tindak ada
partum minggu denagn puting susu kesenjangan teori dan praktek
lecet. Data dasar untuk menegakkan (Sarwono, 2016).
data diatas yaitu data subjektif
Ny.A dengan puting susu lecet.
Data subjektif TD: 90/70 ,
HR:80x/i, RR: 20x/i, S:37℃. 5. Intervensi/ Perencanaan
masalah yang timbul adalah ibu Rencana tindakan yang dapat
merasa cemas akan keadaannya dan dilakukan untuk asuhan kebidanan
bayinya yang rewel. Sedangkan pada ibu menyusui dengan puting
kebutuhan yang diberikan adalah susu lecet. Pada kasusu ini
memberikan asuhan, suport, dan perencanaan yang dilakukan pada
memberikan konseling mengenai Ny. A usia 25 tahun dengan puting
cara merawat payudara dan teknik susu lecet yaitu:
menyusui, Pada langkah ini tidak 1. Beritahu hasil pemeriksaan ibu.
terdapat kesenjangan teori dan 2. Beritahu ibu faktor yang
praktek (Marmi, 2014). membuat ibu mengalami
puting susu lecet.
3. Diagnosa Masalah Potensial 3. Anjurkan ibu untuk
Pada langkah ini Bidan mengoleskan ASI pada puting
mengidentifikasikan masalah atau sebelum dan sesudah
diagnose potensial berdasarkan menyusui.
diagnose masalah yang sudah di 4. Anjurkan ibu agar
identifikasi pada kasus ibu menyusui membersihkan puting tidak
dengan puting susu lecet diagnose menggunakan sabun.
potensialnya terjadi bendungan asi 5. Anjurkan ibu mengistirahatkan
dan abses pada kasus Ny.A diagnose puting susu yang lecet 1x24
potensial tidak muncul karena jam.
adanya antisipasi yang baik, kasus 6. Ajari ibu teknik menyusui yang
puting susu lecet lebih dianggap benar.
suuuatu masalah yang disesabkan
karena kekurangan pengetahuan ibu
6

7. Beritahu ibu kan dilakukan 4. Ibu sudah tidak merasa cemas.


kunjungan ulang kerumah
(Rukiyah, 2015). Pada kasus ini asuhan yang
dilakukan berhasil dengan baik
Pada kasus ini asuhan yang karena sehubungan dengan adanya
dilakukan berhasil dengan baik antisipasi dan tidak lanjut yang baik
karena hubungan dengan adanya setelah dilakukan asuhan kebidanan
antisipasi dan tindakan lanjut yang selama 3 minggu didapatkankeadaan
baik, setelah dilakukan asuhan umum baik, TTV normal, payudara
kebidanan selama 1 minggu tidak ada lecet pada puting susu lecet
didapatkan keadaan umum baik, TD: dan bayi sudah mau menyusui. Pada
110/80 mmHg, HR: 80x/I, RR: langkah ini ada kesenjangan teori
20x/I, T: 37℃. dan praktek (Sarwono, 2016).
Puting susu sudah mulai sembuh
dan ibu sudah mengerti cara merawat KESIMPULAN DAN SARAN
payudara dan teknik menyusui yang Asuhan kebidanan Ny. A
benar. Langkah ini tidak ada dengan masalah kurangnya
kesenjangan teori dan praktek pengetahuan tentang perawatan
(Sarwono, 2016). putting susu lecet. Adapun
kebutuhan yang diperlukan yaitu
6. Implementasi/ Pelaksanaan konseling dan pemberian
Pelaksanaan asuhan kebidanan penjelasan tantang pentingnya
pada ibu menyusui dengan puting perawatan puting susu lecet.
susu lecet sesuai dengan perencanaan Ditemukan masalah
yang telah dibuat. Pada langkah ini potensial sehingga dilakukan
tidak terdapat kesenjangan teori dan tindakan segera serta rencana
praktek (Marmi, 2014). yang dilakukan kunjungan
Pada langkah ini tidak ada rumah, memberikan penyuluhan
terdapat kesenjangan teori dan tentang perawatan payudara
praktek. pelaksanaan yang dilaksanakan
yang dilaksanakan setiap
7. Evaluasi penyuluhan tentang perawatan
Langkah ini merupakan langkah payudara pelaksanaan yang
terahkir guna mengetahui apa yang dilaksanakan setiap intervensi
telah dilakukan bidan. Mengevaluasi yang diberikan :
keefektifan dari asuhan dan d 1) Mengadakan kunjungan rumah
iberikan , ulangi kembali proses 2) Memberikan informasi dan
memanajemen dengan benar penyuluhan tentang perawatan
terhadap setiap aspek asuhan yang payudara
sudah dilaksanakan tapi belum
efektif atau rencanakan kembali yang Mengajarkan pada ibu
belum terlaksana (Notoatmodjo, tentang perawatan payudara
2016). seperti melakukan brestcare dan
1. Keadaan umum ibu baik. cara membersihkan puting susu
2. Ibu dapat merawat payudara yang lecet, didapatkan hasil Ny.
sendiri dengan benar dirumah. A telah mengerti dan memahami
3. Ibu sudah melakukan teknik cara melakukan perawatan pada
menyusui yanb benar. puting susu lecet (Elisabeth,
2018).
7

Diharapkan kepada Marmi, D. (2014). Patologi., Asuhan


petugas kesehatan dapat Kebidanan (P. Belajar (ed.);
meningkatkan pelayanan untuk Pustaka Be). Pustaka Belajar.
mengatasi puting susu lecet
dengan memberikan asuhan Notoatmodjo S. 2016. Metodologi
masa nifas seperti perawatan Penelitian Kesehatan. Jakarta:
payudara dan teknik menyusui Rineka Cipta.
yang benar.
Diharapkan kepada ibu nifas Rukiyah Ai Y, D. (2015). Asuhan
segera memeriksa diri ketempat Kebidanan III (Nifas) (Jakarta:
pelayanan kesehatan setempat jika ibu Tim (ed.); Jakarta: T). Tim.
mengalami tanda dan gejala putting Sarwono, P. (2016). Ilmu Kebidanan (J.
susu lecet, keluarga dan masyarakat P. B. P. S. Prawirohardjo. (ed.);
diharapakan dapat mengetahui dan Jakarta: P). PT Bna Pustaka
melakukan perawatan pada payudara Sarwono Prawirohardjo.
dan teknik menyusui yang baik dan Sitti, S. S. (2012). Asuhan Kebidanan
benar sehingga ibu tidak mengalami Pada Masa NIfas (Jakarta:
masalah dengan payudara. Selemba Medika (ed.); Jakarta: S).
Selemba Medika.
DAFTAR PUSTAKA Yetti, A. (2014). Asuhan Masa Nifas
(Pustaka Rihama (ed.); Pustaka Ri).
Aris, sulistyawati. 2018. Buku ajar Buku suku pelayanan Kesehatan Ibu Di
asuhan kebidanan pada ibu nifas dan Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan
menyusui. Yogyakarta: Andi. 2013.
WHO (World Organization). 2014.
Buleti, S. (2017). Dari. SDGS:Memetik Trends in Maternal Mortality.
Pelajaran Dan Menyiapkan https://www.who.int/reproducti
langkah.SDGS,Vol.1. vehealth/publications/maternal
Konkret.http//www.Smeru.or.id.pd -mortality-2000-2017/en/.
f.

Elisabeth, 2018. Asuhan Kebidanan


masa nifas dan menyusui.
Yogyakarta : Pustaka Baru Bress
Hasanah,dkk.. 2017. Perawatan Masa
Nifas. Yogyakarta: Fitrimaya

Kemenkes RI, D. K. (2013).


Kemenentrian kesehatan tahun
2013. Jakarta: Depertemen
Kesehatan RI.
Kemenkes RI. 2016. Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2016. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
www.kemkes.go.id.

Kris H. Timotius. 2017.


Metodologi penelitian, Jakarta:
Pustaka Baru.

Anda mungkin juga menyukai