Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN BENDUNGAN ASI DI BPM

MASQUROH ENDANG WITDANARTI, Am.Keb


PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

ARTIKEL

Disusun Oleh :
HENI DIANTI
NIM. 040317A012

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2018
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

Artikel dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan Asi Di Bpm

Masquroh Endang Witdanarti, Am.Keb Pringapus Kabupaten Semarang” yang disusun oleh :

Nama : Heni Dianti

NIM : 040317A012

Program Studi : D III Kebidanan

Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing utama Program Studi D III Kebidanan

Universitas Ngudi Waluyo.

Ungaran, Agustus 2018

Pembimbing Utama

Ari andayani, S. SiT., M. Kes


NIDN. 0606048301
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN BENDUNGAN ASI
DI BPM MASQUROH ENDANG WITDANARTI, Am. Keb
PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

Heni Dianti 1), Ari Andayani 2), Sundari 3)123)


Program Studi D III Kebidanan, Fakultas Kesehatan
Universitas Ngudi Waluyo

ABSTRAK

Latar Belakang :Masa Nifas merupakan masa yang kritis bagi ibu dimana ibu rentan terkena
masalah dalam menyusui termasuk bendungan ASI yang berdampak pada proses pemberian
ASI. Salah satu penyebabnya yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan payudara,
pijat oksitosin dan belum menyusui bayi dalam posisi yang benar.
Tujuan : Dapat melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan bendungan ASI secara
menyeluruh dengan penerapan manajemen kebidanan menggunakan 7 langkah varney.
Metode : Pada pengambilan data yaitu observasional dan berkolaborasi. Subyek dan kasus ini
dilakukan pada Ny. S P2A0 nifas hari ke empat dengan bendungan ASI pada tanggal 24 April
s/d 26 April 2018.
Hasil : Dalam melakukan asuhan selama tiga hari dengan pemberian pijat oksitosin,
perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar bendungan ASI teratasi namun terdapat
kesenjangan pada penatalaksanaan yaitu ibu tidak diberikan paracetamol 500 mg karena ibu
tidak demam.
Evaluasi :Kondisi ibu adalah payudara ibu tidak bengkak, teraba lembek, tidak nyeri tekan,
ASI keluar lancar, bayi mulai menyusui dengan baik.
Saran :Diharapkan tenaga kesehatan berperan aktif dalam pemantauan kesehatan ibu dan
bayi pada masa nifas khususnya masa nifas dengan bendungan ASI agar tidak terjadi masalah
dalam pemberian ASI.

Kata Kunci : Bendungan ASI Masa Nifas


Kepustakaan : 25 literature ( 2007 s.d 2016 )

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan Asi Di Bpm Masquroh 1
Endang Witdanarti, Am.Keb Pringapus Kabupaten Semarang
ABSTRACT

Background : The postpartum period is a critical period for mothers where mothers are
susceptible to problems in breastfeeding, including breast milk engorgement which have an
impact on the process of breastfeeding. One of the causes is the lack of mother's knowledge
about breast care, oxytocin massage and not breastfeeding the baby in the right position.
Objective : To be able to perform midwifery care for postpartum mother with breast milk
engorgement with the implementation of midwifery management using 7 steps varney.
Method : In data collection itused observational and collaboration. The subject of the study
was Mrs. S P2A0 postpartum day 4 with breast milk engorgement. The study was conducted
from 24 to 26 of April 2018.
Results: In carrying out three days of care with oxytocin massage, breast care and proper
breastfeeding techniques, the breast milk engorgement was resolved but there was a gap in
management, namely the mother was not given 500 mg of paracetamol because the mother
was not fever.
Evaluation: The condition of the mother was that the mother's breast was not swollen, felt
soft, did not tend to tender, breast milk was smooth, the baby started breastfeeding properly.
Suggestion: It is expected that health workers play an active role in monitoring maternal and
infant health during childbirth, especially during the puerperium with ASI dams so that there
will be no problems in breastfeeding.

Keywords: Puerperal Breast Milk Engorgement


Literature: 25 literature (2007 s.d 2016)

LATAR BELAKANG menyebabkan bendungan ASI dan rasa


Angka kejadian bendungan ASI di nyeri disertai kenaikan suhu badan
Indonesia terbanyak adalah pada ibu-ibu (Sarwono, 2010).
pekerja yang menyusui, sebanyak 16% dari Menurut hasil penelitian dari Ratna
ibu yang menyusui. dengan adanya Murniati (2012), hasilnya adalah bahwa
kesibukan keluarga dan pekerjaan dengan pemberian Breast Care dan
menurunkan tingkat perawatan dan pengetahuan ibu tentang perawatan
perhatian ibu dalam melakukan perawatan payudara dapat mengatasi masalah
payudara sehingga akan cenderung bendungan ASI pada ibu yang menyusui
mengakibatkan terjadinya peningkatan secara efektif.
angka kerjadian bendungan ASI (Depkes AKI di Jawa Tengah tahun 2015
RI,2012). 111,16per 100.000 kelahiran hidup ada
Masalah-masalah dalam pemberian penurunan cukup signifikan dibanding
ASI yang dialami oleh ibu yang menyusui tahun 2014 yaitu, 126,55 per 100.000
antara lain puting susu terbenam, puting kelahiran hidup, Sebesar 60,90 % kematian
susu lecet, saluran susu tersumbat, maternal terjadi pada waktu nifas, pada
pengeluaran air susu berlebihan/ kurang, waktu hamil sebesar 26.33 % dan waktu
bendungan asi, mastitis, dan abses persalinan sebesar 12,76 %. (profil dinkes
payudara.Salah satu masalah dalam jawa tengah). Penyebab langsung Angka
menyusui adalah bendungan ASI. Kematian Ibu adalah perdarahan 21,14 %,
Bendungan ASI adalah terjadinya hipertensi 26,34 %, infeksi 2,76 %,
pembengkakan pada payudara karena gangguan sistem peredaran darah 9,27 %,
peningkatan aliran vena dan limfe sehingga
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan Asi Di Bpm Masquroh 2
Endang Witdanarti, Am.Keb Pringapus Kabupaten Semarang
dan lain-lain 40,49 % (profil kesehatan keadaan umum dan perkembangan
kab/kota 2015). selanjutnya.
Menurut hasil penelitian Iin Astuti, 2. Wawancara
dkk, 2011 hasilnya adalah bahwa Yaitu serangkaian tanya jawab yang
frekuensi pemberian ASI adalah salah satu dilakukan pada pertemuan tatap muka
faktor kejadian bendungan ASI pada ibu pada pasien, keluarga dekat, maupun
menyusui setelah melahirkan. Jika bidan yang menolong.
frekuensi pemberian ASI dilakukan secara 3. Studi kepustakaan
teratur atau secara on demand (tidak Yaitu pengumpulan data dengan cara
terjadwal) maka tidak akan terjadi mempelajari buku-buku yang masih
bendungan ASI pada ibu menyusui. aktual secara teori agar mendapatkan
Dinas Kesehatan Kabupaten sumber yang benar dan akurat yang
Semarang pada tahun 2016 tercatat jumlah berhubungan dengan penyusunan Karya
bayi di Kabupaten Semarang yaitu 6.624 Tulis Ilmiah.
bayi usia 0-6 bulan. Dan jumlah bayi yang 4. Studi kasus
mendapatkan ASI eksklusif yaitu sebesar Yaitu pengumpulan data yang dilakukan
3.268 bayi hal ini berarti hanya 49,34 % dengan mempelajari keadaan atau kasus
bayi yang mendapatkan ASI eksklusif nyata yang sedang dialami oleh pasien
(Dinas Kabupaten Semarang, 2016). yang berkaitan dengan penyusunan
Karya Tulis Ilmiah.
RUMUSAN MASALAH
Penulis merumuskan masalah dari HASIL
latar belakang diatas yaitu “Bagaimana Hasil pada kasus ibu nifas dengan
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan bendungan ASI sudah dilakukan sesuai
Bendungan Asi Di BPM Masquroh Endang dengan penatalaksanaan asuhan pada ibu
Witdanarti, Am.Keb Pringapus Kabupaten yang mengalamin bendungan ASI. Dalam
Semarang?” melakukan asuhan kebidanan ibu nifas
dengan bendungan ASI pada Ny. S penulis
TUJUAN PENULISAN menerapkan asuhan perawatan payudara,
1. Tujuan umum pijat oksitoisn dan teknik menyusui yang
Dapat melakukan Asuhan benar. Terbukti hasil yang didapat
Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan bendungan ASI teratasi dan tidak ada
Bendungan Asi Di BPM Masquroh komplikasi yang menyertai ibu, akan tetapi
Endang Witdanarti, Am.Keb Pringapus terdapat kesenjangan pada penatalaksanaan
Kabupaten Semarang secara meyeluruh yaitu ibu tidak diberikan terapi paracetamol
dengan penerapan manajemen kebidanan 500 mg karena ibu tidak demam. Evaluasi
menggunakan 7 langkah Varney. dilakukan pada kunjungan ke-3 nifas hari
ke enam hasilnya keadaan Ny. S baik,
METODE PENELITIAN dengan tekanan darah 110/70 mmHg, suhu
Metode Penelitian dalam penyusunan 36,50C, nadi 80 x/menit, respirasi 20
Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan x/menit, dan ibu sudah dapat menyusui
metode : bayinya dengan baik.
1. Observasi
Yaitu melakukan pengamatan secara PEMBAHASAN
langsung terhadap pasien, dengan tiga Setelah penulis melaksanakan
kali pengkajian, guna mengetahui Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dengan
Bendungan ASI pada Ny. S umur 33 tahun
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan Asi Di Bpm Masquroh 3
Endang Witdanarti, Am.Keb Pringapus Kabupaten Semarang
dengan manajemen kebidanan, maka Interpretasi data (data dari hasil
penulis menemukan kesenjangan antara pengkajian), mencakup diagnosa
teori dan kasus pada Ny. S. Dalam kebidanan, masalah, dan kebutuhan. Data
pembahasan ini dapat sesuai dengan dasar yang sudah dikumpulkan
langkah asuhan kebidanan yang terdiri dari diinterpretasikan sehingga dapat
7 langkah varney. dirumuskan diagnosa masalah yang
A. Langkah IPengkajian spesifik, diagnosa yang membutuhkan
Pada pengkajian dilakukan untuk segera (Soepardan, 2009). Berdasarkan
mengumpulkan data dasar tentang keadaan data yang diperoleh diagnosa kebidanan
pasien, untuk memperoleh data dilakukan adalah Ny. S P2A0 umur 33 tahun
dengan cara anamnesa berupa nama, umur, postpartum hari ke-4 dengan bendungan
riwayat kehamilan, persalinan, keguguran, ASI
serta ibu nifas dengan bendungan ASI. Masalah : hal-hal yang berkaitan
Pada tahap pengkajian penulis melakukan dengan pengalaman klien yang ditemukan
pengumpulan data yaitu data subjektif dari hasil pengkajian yang menyertai
didapatkan bahwa Ny. S P2A0 umur 33 diagnosa (Ambarwati, 2009). Masalah
tahun, datang periksa ke bidan pada yang timbul pada ibu nifas dengan
tanggal 23 April 2018 ibu mengatakan bendungan ASI yaitu ibu merasa cemas
sejak 2 hari yang lalu payudara terasa akan keadaannya karena payudara
penuh, bengkak, keras, nyeri dan ASI tidak bengkak, nyeri, dan ASI yang tidak lancar.
lancar dan asuhan yang diberikan oleh Kebutuhan : hal-hal yang
bidan adalah menganjurkan ibu untuk dibutuhkan oleh pasien belum
mengkompres kedua payudara dengan air teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah
hangat dan air dingin serta tetap menyusui yang didapatkan dengan melakukan analisa
bayinya secara on demand dan sesering data (Sulistyowati, 2012). Kebutuhan ibu
mungkin meskipun ASI nya belum lancar. nifas dengan bendungan ASI adalah
Pada data obyektif dilakukan konseling tentang perawatan payudara,
palpasi pada payudara kanan dan kiri pijat oksitosin dan teknik menyusui yang
teraba keras dan nyeri tekan. Data obyektif benar serta dukungan moril dari suami,
yang diperoleh adalah terlihat kedua keluarga dan bidan.
payudara bengkak, nyeri tekan, dan ibu Berdasarkan pada kasus diatas
tidak demam karena Suhu ibu dalam batas diagnosa kebidanan, masalah dan
normal yaitu 36, 80C. Pada langkah ini kebutuhan yang timbul sudah sesuai
tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan teori dan tidak ada kesenjangan
dengan kasus karena dari hasil antara teori dan kasus.
pemeriksaan tanda dan gejala yang dialami
ibu dengan bendungan ASI sama dengan C. Langkah III Diagnosa Potensial
teori yang ada yaitu berdasarkan teori ibu Identifikasi diagnosa potensial
yang mengalami bendungan ASI akan berdasarkan diagnosa masalah yang telah
mengalami pembengkakan payudara, diidentifikasi sehingga langkah ini
teraba keras, nyeri tekan dan biasanya memerlukan antisipasi bila kemungkinan
disertai peningkatan suhu 36,20C-37,50C dilakukan pemecahan sambil melakukan
namun tidak terdapat tanda-tanda pengawasan pada ibu nifas dengan
kemerahan dan demam (Sarwono, 2010). bendungan ASI (Wulandari, 2010)
diharapkan dapat bersiap bila memang
B. Langkah II Interpretasi Data diagnosa dan masalah potensial ini benar-
benar akan terjadi pada kasus Ny. S P2A0
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan Asi Di Bpm Masquroh 4
Endang Witdanarti, Am.Keb Pringapus Kabupaten Semarang
nifas hari ke-4 postpartum dengan kompres dingin payudara, kemudian
bendungan ASI. pompa dan kosongkan payudara, hal ini
Pada tinjauan pustaka jika kasus sesuai dengan teori (Prawirohardjo, 2009).
bendungan ASI tidak segera ditangani Gunakan BH yang menopang payudara,
dengan cepat dan tepat akan ajarkan ibu untuk melakukan postnatal
mengakibatkan terjadinya mastitis breast care, berikan penyuluhan cara
(Prawirohardjo, 2010) menyusui yang benar, melakukan kompres
Berdasarkan pada evaluasi hangat sebelum menyusui dan kompres
kunjungan ketiga post partum diagnosa dingin setelah menyusui, melakukan
potensial tidak muncul karena tidak ada pijatan punggung dan leher untuk
tanda-tanda yang mengarah pada keadaan mengurangi bendungan di vena dan
kegawatdaruratan infeksi masa nifas seperti pembuluh getah bening dalam payudara.
mastitis maupun abses payudara. Jadi tidak Menurut hasil penelitian Liva
didapati kesenjangan antara teori dan Maita, 2016. Hasilnya menunjukkan bahwa
kasus. pada ibu-ibu pasca melahirkan di hari
pertama yang mengalami bendungan ASI
D. Langkah IV Antisipasi Tindakan dan ASI nya belum keluar dengan lancar
Segera mengalami peningkatan produksi ASI dan
Berdasarkan tinjauan pustakan dan bendungan ASI teratasi setelah dilakukan
kasus tidak ada kesenjangan antara teori pijat oksitosin dan pada hari berikutnya
dengan kasus karena diagnosa potensial ASI bertambah lancar, hal ini juga
tidak muncul sehingga tidak ada antisipasi membuat tubuh ibu rileks, lebih nyaman,
masalah potensial yang harus segera dan kelelahan setelah melahirkan juga
ditangani sesuai dengan varney (2007), berkurang.
bahwa identifikasi kebutuhan segera
mencerminkan kesinambungan dari proses E. Langkah V Perencanaan
manajemen kebidanan yang menetapkan Tindakan mandiri yang
tindakan segera oleh bidan atau dokter direncanakan pada tanggal 24 April 2018
untuk dikonsultasikan atau ditangani seperti pemberian konseling tentang
bersama anggota tim kesehatan yang lain kondisi ibu yang mengalami bendungan
sesuai dengan kondisi pasien. ASI, kebutuhan nutrisi selama masa nifas,
Sebenarnya pada ibu menyusui pemijatan untuk mengurangi nyeri, dan
yang mengalami bendungan ASI tindakan mandiri selama tiga hari
dianjurkan untuk memijat payudara, dan perawatan payudara, teknik pijat oksitosin,
mengurutnya sebelum disusukan pada bayi, dan mengajarkan ibu cara memerah ASI
namun hal ini tidak dianjurkan pada ibu dengan tangan untuk mengosongkan
yang belum menyusui bayinya seperti pada payudara, pada tanggal 25 April 2018
kasus Ny. S. rencana tindakan seperti hari sebelumnya,
Hal yang sebenarnya dianjurkan serta ajarkan pada ibu cara menyusui yang
pada ibu yang belum/tidak menyusui benar, pada tanggal 26 April 2018 rencana
karena kondisi yang belum memungkinkan yang dilakukan pada Ny. S yaitu evaluasi
untuk menyusui yaitu menyangga payudara kembali apa yang telah diajarkan pada ibu.
ibu, melakukan kompres hangat pada Berdasarkan kasus Ny. S umur 33 tahun
payudara untuk mengurangi P2A0 terdapat kesenjangan antara teori
pembengkakan dan rasa sakit, bila tinjauan pustaka dan asuhan yang akan
diperlukan berikan paracetamol 500 mg per penulis berikan, dimana penulis tidak
oral setiap 4 jam, dan dipijat atau memakai memberikan terapi berupa paracetamol 500
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan Asi Di Bpm Masquroh 5
Endang Witdanarti, Am.Keb Pringapus Kabupaten Semarang
mg dikarenakan ibu tidak mengalami F. Langkah VI Penatalaksanaan
demam dan suhu dalam batas normal yaitu Pelaksanaan pada Ny. S pada
36,80C. tanggal 24 April 2018 sampai 26 April
Menurut hasil penelitian Nuraini 2018 telah ditetapkan yaitu
Rahmawati, dkk, 2012. Hasilnya menginformasikan hasil pemeriksaan,
menunjukkan bahwa semakin sering konseling tentang kondisi ibu yang
stimulasi refleks pijat oksitosin diberikan mengalami bendungan ASI, KIE
pada ibu yang mengalami bendungan ASI kebutuhan nutrisi dan perawatan bayi
maka akan semakin cepat bendungan ASI sehari-hari selama masa nifas, pijatan
teratasi, hal ini sesuai dengan Suherni, payudara untuk mengurangi nyeri, dan
2010 bahwa stimulasi refleks oksitosin tindakan mandiri selama 3 hari yaitu pijat
merupakan salah satu cara perawatan oksitosin, perawatan payudara dan
payudara dalam masa post partum. mengajarkan ibu cara memerah ASI
Oksitosin ini bisa dirangsang dengan dengan tangan untuk mengosongkan
tekanan pada daerah panggung, gerakan- payudara, pada tanggal 25 April 2018
gerakan stimulasi dari daerah panggung rencana tindakan seperti hari sebelumnya,
bermanfaat melancarkan reflleks serta ajarkan pada ibu cara menyusui yang
pengeluaran ASI selain itu juga merupakan benar, pada tanggal 26 April 2018 rencana
cara efektif meningkatkan volume ASI, yang dilakukan pada Ny. S yaitu evaluasi
terakhir yang tida kalah penting dapat kembali apa yang telah diajarkan pada ibu.
mencegah terjadinya bendungan ASI Namun dalam hal pelaksanaannya terdapat
(Suherni, 2010). kesenjangan antara teori dan praktek yaitu
Menurut hasil penelitian jurnal dalam melakukan asuhan ibu tidak
internasional Denis Cl, dkk, 2014. Hasilnya diberikan paracetamol 500 mg karena ibu
adalah bahwa teknik menyusui yang benar tidak demam dan suhunya dalam batas
sangat berpengaruh pada proses pemberian normal 36,80C namun dalam melakukan
ASI karena ada banyak manfaat yang breast care, pijat oksitosin dan cara
dirasakan oleh ibu jika ibu menyusui dalam menyusui yang benar telah dilakukan
posisi yang benar di antaranya adalah ibu sesuai perencanaan, berdasarkan teori dan
merasa rileks, nyaman saat menyusui, bayi kerjasama dengan tenaga kesehatan
akan mendapatkan ASI yang optimal lainnya.
sehingga pertumbuhan dan perkembangan Menurut hasil penelitian
bayi pun baik. Dan yang sangat penting Meilirianta, dkk, 2014. Payudara sebagai
saat menyusui dalam posisi yang benar tempat produksi ASI harus mendapatkan
akan mencegah terjadinya puting susu lecet perawatan yang baik agar proses menyusui
dan jika puting susu tidak lecet maka dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
proses menyusui akan lancar dan tidak konsep di atas maka proses pemberian ASI
akan terjadi bendungan ASI. terkait dengan kelancaran ASI sangat
Berdasarkan kasus Ny. S umur 33 membutuhkan proses perawatan payudara.
tahun P2A0 terdapat kesenjangan antara Perawatan payudara sebagai langkah awal
teori tinjauan pustaka dan asuhan yang untuk menjaga kebersihan payudara agar
akan penulis berikan, dimana penulis tidak payudara tetap sehat dan tidak terjadi
memberikan terapi berupa paracetamol 500 infeksi dan dilakukan setelah melahirkan
mg dikarenakan ibu tidak mengalami yang bertujuan untuk merangsang kelenjar-
demam dan suhu dalam batas normal kelenjar air susu , untuk merawat puting
36,80C payudara agar bersih, tidak mudah lecet,
memperlancar sirkulasi darah dan
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan Asi Di Bpm Masquroh 6
Endang Witdanarti, Am.Keb Pringapus Kabupaten Semarang
mencegah tersumbatnya saluran susu asuhan, tidak terdapat kesenjangan antara
sehingga memperlancar pengeluaran ASI , teori dan praktek dan penulis melakukan
perawatan yang berupa pemijatan pada evaluasi pada hari ke enam post partum
daerah payudara, pemijatan yang dilakukan yaitu tanggal 26 April 2018. Penegakan
ini bermanfaat melancarkan reflek diagnosa payudara bengkak dengan tanda
pengeluaran ASI. Selain itu merupakan dan gejala, melakukan penatalakasanaan
cara efektif meningkatkan volume ASI sesuai dengan rencana dan kebutuhan.
untuk mencegah bendungan pada Asuhan kebidanan ibu nifas fisiologis pada
payudara. Ny. S dilakukan pada tanggal 26 April
Perawatan payudara sebaiknya 2018 , pelaksanaan asuhan sesuai dengan
dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi rencana dan kebutuhan.
dilakukan pada pagi dan sore hari selama Pada tanggal 24 April 2018 ibu
30 menit akan membantu kelancaran telah diajarkan dan diberi asuhan
pengeluaran ASI dan jika dilakukan secara perawatan payudara dan pijat oksitosin,
teratur akan memudahkan bayi dalam penulis juga membantu ibu untuk
mengkonsumsi ASI. Sehingga proses mengosongkan payudara dengan cara
perawatan payudara secara langsung memerah ASI dengan tangan, ASI mulai
memberikan efek terhadap kelancaran keluar sedikit dan mulai diberikan pada
produksi ASI. bayinya, tanggal 25 April 2018 diberikan
Menurut hasil penelitian jurnal konseling dan diajarkan teknik menyusui
internasional Mangesi L, dkk, 2016. yang benar dan dalam kunjungan hari ke
Hasilnya adalah bahwa telah dilakukan tujuh ibu dapat menyusui bayinya dengan
beberapa asuhan dalam mengatasi masalah benar, tanpa hambatan, tidak ada
pada ibu yang mengalami bendungan ASI komplikasi pada ibu maupun bayi,
pada hari pertama dan kedua pasca payudara sudah lembek, sudah tidak ada
melahirkan selama 3 hari diantaranya nyeri tekan dan tidak ada keluhan lainnya,
dengan asuhan Akupuntur, perawatan sehingga penulis menyimpulkan
medis, daun kubis dan perawatan payudara. bendungan ASI teratasi dan ibu sudah
Hasilnya menunjukkan bahwa dengan dapat menyusui bayinya dengan baik.
perawatan payudara secara teratur Tidak terdapat kesenjangan antara
bendungan ASI teratasi paling cepat teori dan kasus karena evaluasi dilakukan
dibandingkan asuhan yang lainnya dan ibu setelah 2 hari. Hal ini dikarenakan pada
juga merasa nyeri berkurang dan ASI mulai tanggal 26 April 2018 adalah hari ke-6 post
lancar. partum sehingga merupakan waktu
kunjungan masa nifas kedua.
G. Langkah VII Evaluasi Penatalaksanaan bendungan ASI sudah
Evaluasi ini dimulai dari pengkajian dilakukan sesuai teori dan sudah teratasi,
sampai dengan implementsai, dilaksanakan karena setelah melakukan perawatan
setiap saat sehingga jika terjadi komplikasi payudara, pijat oksitosin dan mengajarkan
dapat segera diatasi, masalah juga dapat posisi menyusui yang benar, payudara ibu
diatasi dengan baik. Pada tahap pertama sudah tidak bengkak , ibu sudah tahu dan
penulis melakukan tindakan kepada pasien paham tentang teknik menyusui yang benar
dengan payudara bengkak dan melakukan dan keadaan Ny. S baik, dengan tekanan
pengkajian dari tanggal 24 April 2018 darah 110/70 mmHg, suhu 36,50C, nadi 80
sampai dengan 26 April 2018 meliputi x/menit, respirasi 20 x/menit, dan ibu
pengkajian yang lengkap. Payudara sudah dapat menyusui bayinya dengan
bengkak teratasi pada hari ke-2 pemberian baik.
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan Asi Di Bpm Masquroh 7
Endang Witdanarti, Am.Keb Pringapus Kabupaten Semarang
PENUTUP payudara, perawatan payudara, pijat
Berdasarkan pembahasan yang oksitosin, cara menyusui yang benar,
penulis dapatkan dalam Karya Tulis Ilmiah konseling kebutuhan nutrisi masa nifas
ini,maka penulis akan mengungkapkan dan memberikan dorongan moril pada
kesimpulan dan saran yang dapat ibu yang merasa cemas dengan
meningkatkan mutu pelayanan kebidanan. keadaannya.
A. Kesimpulan 6. Pada penatalaksanaan asuhan yang
Berdasarkan dari pembahasan yang diberikan pada Ny. S sudah
dilakukan dengan 7 langkah varney maka dilaksanakan sesuai dengan rencana
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : yaitu dilakukan pengosongan payudara,
1. Pengumpulan data dasar yaitu data perawatan payudara, pijat oksitosin,
subjektif dan data objektif , dari hasil teknik menyusui yang benar serta
pengkajian pada Ny. S ibu mengatakan konseling-konseling yang membantu ibu
berumur 33 tahun nifas hari ke-4, belum tetap optimis untuk kesehatan
pernah keguguran dan ibu mengeluh payudaranya.
payudaranya terasa penuh, bengkak, 7. Pada evaluasi, hasil evaluasi yang
nyeri pada payudara saat ditekan. didapatkan dari Ny. S adalah keadaan
Berdasarkan keluhan ibu ditemukan umum baik, kesadaran composmentis,
data objektif payudara membesar, ibu sudah dapat melakukan breast care
tegang dan membengkak, teraba keras, sendiri, suami sudah bisa membantu ibu
tidak ada benjolan abnormal, nyeri melakukan pijat oksitosin, sudah
tekan. Berhubungan dengan keluhan menyusui bayinya dalam posisi yang
yang ibu rasakan mengakibatkan rasa benar, nyeri dan bendungan ASI sudah
cemas ibu terhadap bayinya. mulai berkurang, ASI keluar lancar, ibu
2. Pada asuhan kebidanan ini dapat merasa lebih nyaman, ibu bersedia
diinterpretasikan diagnosa kebidanan untuk menyusui bayinya sesering
sesuai pengkajian yaitu Ny. S P2A0 mungkin dan mengkonsumsi makanan
umur 33 tahun postpartum hari ke-4 yang bergizi.
dengan bendungan ASI. Serta timbulnya B. Saran
masalah ibu merasa cemas dengan Pada akhirnya penulis selesai
keadaannya saat ini serta khawatir pada menyusun Karya Tulis Ilmiah, penulis
bayinya. dapat menyampaikan saran sebagai berikut
3. Diagnosa potensial yang dapat terjadi :
jika keluhan tidak teratasi yaitu 1. Bagi ibu nifas
terjadinya mastitis. Namun penulis tidak Diharapkan pada ibu menyusui untuk
menetapkan diagnosa potensial karena memberikan ASI secara eksklusif,
dalam hasil pengkajian sampai dengan menyusui dalam posisi yang benar, dan
penatalaksanaan ibu dalam keadaaan melakukan breast care maupun pijat
batas normal dan masalah dapat teratasi. oksitosin secara teratur untuk
4. Berdasarkan asuhan yang diberikan, meningkatkan dan melancarkan
bendungan ASI teratasi sehingga tidak produksi ASI serta mencegah terjadinya
didapatkan diagnosa potensial maka bendungan ASI
tidak diperlukan antisipasi segera. 2. Bagi institusi pelayanan/ Bidan praktek
5. Pada Ny. S, rencana asuhan yang mandiri
diberikan secara menyeluruh sesuai Diharapkan institusi pelayanan dapat
dengan keluhan dan keadaan ibu yaitu mempertahankan dan meningkatkan
dilakukan tindakan seperti pengosongan mutu pelayanan yang ada, agar mampu
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan Asi Di Bpm Masquroh 8
Endang Witdanarti, Am.Keb Pringapus Kabupaten Semarang
memberikan pelayanan yang tepat pada Ngentak Kujon, Ceper Kabupaten
ibu nifas serta memperhatikan protap Klaten
tentang perawatan khususnya ibu yang Prawirohardjo, 2010. Ilmu Kebidanan,
mengalami bendungan ASI Jakarta : PT Bina Pustaka
3. Bagi institusi pendidikan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Karya tulis ini sebagai tambahan bahan 2015. Jawa Tengah: 2015
wacana dan referensi, agar dapat Ratna Murniati Dkk, 2010. Hubungan
mempertahankan mutu pembelajaran di Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
akademik maupun perpustakaan Bendungan ASI Dengan Praktik
khususnya mengenai ibu nifas dengan Pencegahan Bendungan ASI
bendungan ASI. (Breast Care) Di RB Nur Hikmah
DAFTAR PUSTAKA Kwaron Gubug Jurnal Unimus.
Abidin, Purwoastuti, 2014. Asuhan Universitas Muhammadiyah
Kebidanan Masa Nifas. Jakarta : Semarang
EGC. Sarwono, 2010. Perawatan
Ambarwati, 2010. Asuhan Kebidanan Payudara.Yogyakarta : Nuha
Nifas. Jogyakarta : Mitra Cendikia. Medika
Dennis Cl Dkk, 2014. International Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan
Journal : Interventions For Treating Kebidanan. Jakarta :EGC
Painful Nipples Among
Breastfeeding Women (Refiew).
ISSN 1465-1858
Depkes RI. (2007). Sistem Kesehatan
Nasional. Jakarta: Depkes RI
Mangesi L Dkk, 2016. International
Journal : Treatments For Breast
Engorgement During Lactation
(Review)
Manuaba, IAC (SpOG). Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan Dan
KB.Jakarta :EGC, 2010.
Meilirianta Dkk, 2014. Pengaruh
Perawatan Payudara Terhadap
Pengeluaran Air Susu Ibu (ASI)
Pada Ibu Post Partum Di Rumah
Bersalin Wargi Lestari Kelurahan
Utama Kecamatan Cimahi Selatan
Tahun 2014 Dikota Bandung Jurnal
Kesehatan Rajawali “Midwifery
Journal” Vol 4, No 7, ISSN 2085-
7764
Nuraini Rahmawati Dkk, 2012. Stimulasi
Refleks Oksitosin Terhadap
Kejadian Bendungan ASI Pada
Postpartum Primipara Di Bidn
Praktek Swasta Benis Jayanto

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan Asi Di Bpm Masquroh 9
Endang Witdanarti, Am.Keb Pringapus Kabupaten Semarang

Anda mungkin juga menyukai