ABSTRAK
Asuhan selama periode masa nifas perlu diperhatikan karena sekitar 60% angka
kematian ibu terjadi pasca persalinan dini dan pasca persalinan lanjut. Menurut WHO
Insiden terjadinya pada ibu menyusui 2,6 % - 33% dan prevalens global sekitar 10%.
Dalam penelitian ibu nifas hubungan teknik menyusui dengan terjadinya lecet puting
pada ibu nifas menyatakan bahwa setiap tahunnya 1-1,5 juta bayi didunia meninggal
karena ASI tidak diberikan secara ekslusif. Tujuan melakukan asuhan kebidanan pada
ibu nifas Ny. S dengan puting susu lecet di Praktek Bidan Nurlela Wati Hasibuan,
Amd.Keb Desa Pekan Tolan Kec. Kampung Rakyat Kab. Labuhan Batu Selatan secara
menyeluruh dengan pendekatan 7 langkah varney. Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif. Hasil penelitian yang didapatkan setelah melakukan asuhan
kebidanan pada Ny. S Usia 26 tahun postpartum 5 hari dengan Puting Susu Lecet
berlangsung secara bertahap dengan memberikan asuhan teknik menyusui yang benar
dan perawatan payudara dalam waktu 6 hari lecet pada puting susu sudah teratasi.
Kesimpulan yang didapat setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. S dengan puting
susu lecet sudah teratasi. Diharapkan kepada petugas kesehatan dapat meningkatkan
pelayanan untuk mengatasi puting susu lecet dengan memberikan asuhan masa nifas
seperti perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar.
Kata Kunci : Asuhan kebidana Ibu Nifas, Ibu Nifas dengan Puting susu Lecet, Masa
Nifas dan Puting Lecet.
ABSTRACT
Care during the puerperium period needs to be considered because about 60% of
maternal mortality occurs after early delivery and post-late delivery. According to WHO,
the incidence in breastfeeding mothers is 2.6% - 33% and the global prevalence is around
10%. In the study of postpartum mothers, the relationship between breastfeeding
techniques and the occurrence of nipple blisters in postpartum mothers stated that every
year 1-1.5 million babies in the world die because breast milk is not given exclusively.
The purpose of providing midwifery care for postpartum mothers, Mrs. S with sore
nipples at Midwife Practice Nurlela Wati Hasibuan, Amd.Keb Desa Pekan Tolan Kec.
District People's Village. South Labuhan Batu thoroughly with varney's 7 step approach.
The research method used is descriptive research. The results obtained after conducting
2
midwifery care on Ny. S The age of 26 years postpartum 5 days with Nipple blisters takes
place gradually by providing proper breastfeeding technique care and breast care within
6 days the blisters on the nipples have been resolved. The conclusion obtained after
carrying out midwifery care to Mrs. S with sore nipples has resolved. It is hoped that
health workers can improve services to overcome sore nipples by providing postpartum
care such as breast care and correct breastfeeding techniques.
Keywords: Midwifery care for postpartum mothers, postpartum mothers with cracked
nipples, postpartum period and sore nipples.
PENDAHULUAN
ASI ekslusif (menurut WHO) ibu menyusui sekitar 2,6% - 33% dan
adalah pemberian ASI saja pada bayi prevalensi global adalah sekitar 10%.
sampai usia 6 bulan tanpa tambahan Persentase ibu post partum yang
cairan ataupun makna lainnya.09 ASI menyusui melaporkan dirinya
dapat diberikan sampai bayi berusia 2 mengalami tanda gejala mastitis di
tahun. Pemberian ASI ekslusif selama 6 Amerika Serikat adalah 9,5% dari 1000
bulan dianjurkan oleh pedoman wanita . Data masalah menyusui pada
international yang didasarkan pada bukti bulan April hingga Juni 2012 di
ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi Indonesia menunjukkan 22,5%
bayi, ibu, keluarga, maupun Negara. mengalami puting susu lecet, 42% ibu
Asuhan selama periode masa nifas mengalami bendungan ASI, 18% ibu
perlu mendapatkan perhatian karena mengalami air susu tersumbat, 11%
sekitar 60% angka kematian ibu (AKI) mengalami mastitis, dan 6,5% ibu
terjadi pada periode ini. Bidan memiliki mengalami abses payudara yang
peranaan yang penting dalam disebabkan oleh kesalahan ibu dalam
memberikan asuhan kebidananan pada menyusui bayinya.
ibu nifas dan menyusui Puting susu lecet dapat
(Masritalia,2017). menyebabkan terjadinya infeksi pada
Masalah yang timbul selama masa nifas dan salah satu penyebab
menyusui dimulai sejak periode terjadinya kematian ibu. Dan banyak
antenatal, masa pasca persalinan dini dikalangan ibu nifas yang sering saya
(nifas atau laktasi) dan pasca persalinan jumpai mengalami puting susu lecet
lanjut. Salah satu masalah menyusui yaitu karena bayinya kuat menyusu dan
pada pasca persalinan dini (masa nifas sering menarik-narik putting susu ibu
atau laktasi) adalah puting susu nyeri Di Indonesia masalah yang tersering
puting susu lecet t,payudara bengkak dan dalam menyusui adalah puting susu lecet
mastitis, puting susu lecet akan sekitar 57% dari ibu menyusui
memudahkan masuknya kuman dan didapatkan pernah menderita kelecetan
terjadinya payudara bengkak,yang tidak pada putingnya. Hal ini disebabkan
disusukan secara adekuat akhirnya akan kesalahan dalam teknik
terjadi mastitis (Vita susanto 2018 ). menyusui.Putting susu yang lecet yang
Organisasi Kesehatan Dunia disebabkan oleh kesalahan dalam teknik
WHO (World Health Organitation) menyusui yaitu bayi tidak menyusui
memperkirakan insiden mastitis pada sampai kalang payudara, sehingga gusi
bayi tidak menekan pada ibunya akan
3
Kec. Kampung Rakyat Kab. Labuhan Desa Pekan Tolan Kec. Kampung
Batu Selatan”. Rakyat Kab. Labuhan Batu Selatan. Ibu
mengatakan ini anak pertama dan belum
METODE PENELITIAN pernah abortus pada saat masa
Jenis penelitian yang digunakan kehamilan Ny. S rutin melakukan
dalam studi kasus adalah penelitian kunjungan ANC di Praktek Bidan
deskriptif. Peneltian deskriptif dilakukan Nurlelawati Hasibuan,Amd.Keb Desa
untuk memperoleh gambaran fenomena Pekan Tolan Kec. Kampung Rakyat
kesehatan yang terjadi pada ibu nifas Kab. Labuhan Batu Selatan. Dan hasil
dengan puting susu lecet nya pada saat mendekati persalinan
(Notoatmodjo,2014) hingga peroses persalinan berjalan
Subjek penelitian adalah penderita lancar bahkan sampai selesai persalinan
yang memenuhi inklusi dan bersedia tidak adanya muncul penyulit-penyulit
mengikuti standart asuhan kebidanan pada saat proses persalinan
dan protokol kesehatan yang diberikan. berjalan.Pada kunjungan pertama, 20
Pada studi kasus ini peneliti mengambil februari 2021 dilakukan pemeriksaan
subjek pasien Ny. S dengan puting susu tekanan darah hasilnya yaitu 110/70
lecet di Praktek Bidan Nurlela Wati mmHg, Nadi 80x/i, pernapasan 22x/i,
Hasibuan, Amd.Keb Desa Pekan Tolan suhu 37C, keadaan ibu lemas dan puting
Kec. Kampung Rakyat Kab. Labuhan susu nyeri pada saat menyusui. Setelah
Batu Selatan. itu penelitian memberikan asuhan
Lokasi Tempat penelitian dilakukan kebidanan tentang puting susu lecet pada
studi kasus ini adalah di Praktek Bidan ibu nifas dan melakukan informed
Nurlelawati Hasibuan,Amd.Keb Desa consent untuk dijadikan pasien sebagai
Pekan Tolan Kec. Kampung Rakyat studi kasus dalam Pembuatan Laporan
Kab. Labuhan Batu Selatan Tahun 2021. Tugas Akhir Saya Dengan diagnosa
Jenis data yang digunakan pada studi Puting Susu Lecet.
kasus penelitian ini adalah dengan cara Pada kunjungan kedua tanggal
mengambil data primer dan data 22 Februari 2021 pukul 10.00 WIB
sekunder. dilakukan pemeriksaan TTV dalam
Teknik pengumpulan data digunakan batas normal, nifas 7 hari, Lochea
oleh penulis berupa wawancara, sanguenolenta, TFU setinggi pertengan
observasi, pengukuran atau pusat dengan simpisis, payudara
pemeriksaan, dan melakukan observasi bengkak dan ibu mengatakan nyeri pada
dengan menggunakan metode SOAP. puting.
Pada kunjungan ketiga tanggal
HASIL 26 februari 2021 pukul; 11.00 WIB dari
Responden dalam studi kasus hasil pemriksaan didapati TTV dalam
penelitian ini adalah Ny. S usia 26 tahun batas normal, payudara tidak bengkak,
post partum 6 hari, nifas P1A0 tinggal di dan ibu tidak merasakan nyeri pada putin
Dusun Aek Kalobi yang berkeja sebagai
IRT, penulis mengambil Ny. S menjadi PEMBAHASAN
objek penelitian karena Ny. S tersebut Pembahasan merupakan bagian
sesuai dengan judul yang di angkat oleh dari Laporan yang akan membahas
penulis yaitu “Asuhan Kebidanan ibu kesenjangan teori dan praktek selama
nifas pada Ny.S dengan puting susu penulis melakukan asuhan kebidanan ibu
lecet”. Ny. S Melahirkan di Praktek nifas dengan putting susu lecet.
Bidan Nurlelawati Hasibuan,Amd.Keb Kesenjangan tersebut menyangkut
5
nyeri pada saat menyusui. Masalah baik, TD: 110/70 mmHg, HR:
pada kasus ini adalah putting susu 79x/I, RR: 19x/I, T: 36,8℃
lecet. Kebutuhan pada kasus ini yaitu 2. Interpretasi data dari hasil yang
melakukan pelaksanaan rencana diperoleh Ny. S, P1 A0, nifas 5
asuhan penyuluhan pada klien dan hari dengan putting susu lecet,
keluarga secara efisien dan aman masalah yang terjadi adalah ibu
(Aris Sulistyawati, 2018). cemas dan kebutuhan yag
Pada langkah ini tidak ada dilakukan adalah memberikan
terdapat kesenjangan teori dan dukungan emosional dan
praktek. konseling tentang perawatan
payudara dan teknik menyusui
7. Evaluasi yang benar.
Evaluasi dari kasus ini setelah 3. Diagnosa masalah potensial yang
dilakukan asuhan didapatkan hasil terjadi apabila tidak ditangani
pemeriksaan TTV dalam batas adalah akan mengalami
normal, Ibu bersedia akan merawat bendungan ASI.
payudara dengan benar, melakukan 4. Antisipasi tindakan segera adalah
teknik perawatan payudara dan tidak memberi asuhan perawatan
merasakan cemas. payudara dan teknik menyusui
Pada kasus ini asuhan yang yang benar
dilakukan berhasil dengan baik 5. Perencanaan yang diberikan pada
karena sehubungan dengan adanya Ny. S, P1 A0 dengan putting susu
antisipasi dan tindak lanjut yang baik lecet antara lain beri dukungan
setelah dilakukan asuhan kebidanan emosional pada ibu, anjurkan ibu
didapatkan keadaan umum baik, menyusui dengan menggunakan
TTV normal, payudara sudah tidak payudara sebelah kanan atau
lecet pada puting susu. Pada langkah putting susu yang tidak lecet, dan
ini tidak ada kessenjangan teori dan anjurkan ibu untuk
praktek (Diah, 2016). mengistirahatkan payudara yang
lecet, serta mengoleskan ASI
KESIMPULAN DAN SARAN sebelum dan sesudah menyusui.
Setelah melakukan asuhan Anjurkan ibu melakukan
kebidanan pada Ny. S usia 26 tahun perawatan payudara dan
P1A0 dengan Puting Susu tidak melakukan teknik menyusui yang
ditemukan kesenjangan antara teori dan benar, anjurkan ibu memakan-
praktek dilapangan. Maka peneliti dapat makanan yang bergizi.
mengambil kesimpulan.telah dilakukan 6. Pelaksanaan yang diberikan pada
pengkajian data selama 6 hari Ny. S, P1 A0 dengan putting susu
didapatkan hasil : lecet Ny. S, P1 A0 antara lain
1. Pengkajian data diperoleh data memberikan konseling dan cara
subjektif khususnya pada perawatan payudara,
keluhan utama yaitu, ibu nifas menganjurkan ibu menyusui
Ny. S, P1 A0, dengan putting susu bayinya dengan benar, memberi
lecet, keluhan ibu mengatakan konseling agar ibu memberikan
putting susu lecet sebelah kiri dan ASI ekslusif selama 6 bulan,
terkelupas dan terasa nyeri, data melakukan evaluasi.
objektif yaitu keadaan umum 7. Evaluasi adalah tahapan
penilaian terhadap keberhasilan
7