PENDAHULUAN
oleh ibu yang menyusui antara lain puting susu terbenam, puting susu lecet,
yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup sering menyusu pada ibu nya.
Gangguan ini dapat menjadi lebih parah apabila ibu jarang menyusukan
bayinya, akibatnya bayi tidak mendapatkan ASI secara Eksklusif dan apabila
1
lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna
ASI, 22,5% mengalami putting susu lecet, 18% ibu mengalami air susu
(WHO, 2017).
Angka kejadian bendungan ASI sampai saat ini tidak diketahui secara
pada Ibu-ibu bekerja sebanyak 16% dari ibu menyusui. Pembesaran ASI dan
2
memudahkan bayi mengkonsumsi ASI, pemeliharaan ini juga merangsang
produksi ASI dan mengurangi resiko luka saat menyusui (Darul, 2017).
masa nifas 10,95% Perdarahan pada jalan lahir 0,32% Keluar cairan berbau
0,15% Bengkak kaki disertai dengan kejang 0,20% Sakit kepala 2,64%
Demam <2 hari 1,47% Payudara bengkak 6,44% ,Baby Blues 0,29%
Hipertensi 0,82%.
persalinan 3.450 orang atau (12,38%). Puskesmas Baloi 3.255 orang atau
(11,6%) dan Puskesmas Kabil 2.111 orang atau (11,28%). (Dinas Kesehatan
Data yang di dapat dari Puskesmas Sei Langkai bahwa data persalinan
tertinggi periode Januari-juni 2020 yaitu pada praktek Mandiri bidan PMB
3
Amd.Keb dengan 102 persalinan , PMB Aspita Amd.Keb dengan 106
persalinan.
Data kejadian Bendungan ASI, puting susu lecet, dan mastitis, periode
januari-juni 2020 PMB wilayah kerja Sei Langkai yaitu: PMB Marliana
(3,9%) bendungan ASI, puting susu lecet 2 orang (2,6%), mastitis 1 orang
dapatkan 1 orang (1,2%) bendungan ASI , puting susu lecet 2 orang (1,2%),
108 didapatkan 2 orang (2,16%) bendungan ASI, puting susu lecet 1 orang
wilayah kerja Puskesmas Kabil yaitu: PMB Rika Yusman jumlah persalinan
43 ibu nifas dengan Bendungan ASI 4 orang (4,3%) jumlah persalinan ibu
nifas dengan bendungan ASI, PMB Rina Sari jumlah persalinan 10 ibu nifas
dengan Bendungan ASI 5 orang (5,0%) ibu nifas dengan bendungan ASI,
orang (0,4%).
lancar, karena bayi tidak cukup sering menyusu pada ibunya. Gangguan ini
4
dapat menjadi lebih parah apabila ibu jarang menyusukan bayinya, akibatnya
bayi tidak mendapatkan ASI secara eksklusif dan apabila tidak segera
dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu sehingga terjadinya
tegang, dan nyeri, walaupun tidak disertai dengan demam (Nevyda, 2014).
Selain itu dampak pada bayi yaitu, bayi sukar menghisap, bayi tidak disusui
dan memperlancar produksi ASI agar tidak terjadi bendungan ASI, mastitis,
5
Hasil penelitian dari Lilis Nurul (2015) dengan judul “ Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan ASI di BPM Ida Riyani
November didapatkan jumlah ibu nifas 22 orang dengan jumlah ibu nifas
normal 8 orang (36%) dan jumlah ibu nifas dengan Bendungan ASI 14 orang
menyusui yang bear dan mengeluarkan ASI setelah menyusui serta menarik-
46 Ibu nifas, dimana 35 ibu nifas (76,09%) tanpa komplikasi, 10 ibu nifas
(21,74%) dengan Bendungan ASI terjadi karena ibu tidak mau menyusui
bayinya dan 1 ibu nifas (2,17%) ibu nifas dengan perdarahan pervaginam.
Asuhan yang diberikan selama 4 hari diberikan terapi Antalgin 500 mg per
oral 3x1, perawatan payudara, cara menyusui yang benar dan gizi ibu nifas
didapatkan hasil masalah dapat teratasi, kecemasan ibu tidak ada, panas ibu
turun, nyeri dan bengkak hilang, laktasi menjadi lancer, ibu dapat menyusui
6
Upaya pencegahan yang di lakukan untuk menurunkan angka kejadian
Bendungan ASI ini adalah melakukan pelayanan pada ibu nifas. Pelayanan
ibu nifas merupakan pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6
jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Pada ibu nifas di
perlukan adanya deteksi dini yaitu kunjungan ibu nifas minimal 3 kali
2015).
menyatakan bahwa setiap bayi harus mendapatkan ASI ekslusif yaitu ASI
kompetisi bidan ke-5 yaitu memberikan asuhan kepada ibu nifas dan
menyusui bermutu tinggi proses laktasi atau menyusui dan teknik menyusui
yang benar serta penyimpangan yang lazim terjadi termasuk bendungan ASI
7
Salah satu wewenang Bidan adalah memberikan perawatan ibu nifas
normal. Sebagai bidan ha;-hal yang dapat dilakukan untuk menangani kasus
bendungan ASI pada ibu nifas adalah,dengan cara mengajari ibu teknik
menyusui yang benar, serta cara perawatan payudara saat menyusui. Dan
usaha tersebut diharapkan tidak ada ibu nifas yang mengalami bendungan
ASI.
berharap dengan adanya Karya Tulis Ilmiah “ Asuhan Kebidanan Pada Ibu
cara menyusui yang benar. ASI ekslusif. Agar dapat mengurangi angka
kesakitan ibu. Serta bagi para tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan
Bendungan ASI.
“Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas dengan Bendungan ASI di Kota
8
1.3 Tujuan Studi Kasus
2021.
2021.
9
1.4 Manfaat Penelitian
Bendungan ASI.
ASI.
ASI.
10