Indah Pratiwi1)
1)
Program Studi D-III Kebidanan Institut Mitra
Bunda Batam
E-mail : indahpratiwii1606@gmail.com
ABSTRAK
Adapun yang melatar belakangi ini yang membahas mengenai “ Atonia Uteri” adalah
agar kita dapat mengetahui apa itu atonia uteri dan bagaimana cara penatalaksanaan pada
atonia uteri. Makalah ini dibuat agar mahasiswa lebih memahami lagi tentang
pengertian, penyebab, dan cara penanganan atonia uteri.
Atonia uteri merupakan penyebab terbanyak perdarahan pospartum dini (50%), dan
merupakan alasan paling sering untuk melakukan histerektomi postpartum. Kontraksi
uterus merupakan mekanisme utama untuk mengontrol perdarahan setelah melahirkan.
Atonia terjadi karena kegagalan mekanisme ini. Perdarahan Pospartum secara fisiologis
dikontrol oleh kontraksi serabut-serabut miometrium yang mengelilingi pembuluh darah
yang memvaskularisasi daerah implantasi plasenta. Atonia uteri terjadi apabila serabut-
serabut miometrium tidak berkontraksi.
Atonia Uteri adalah suatu kondisi dimana Myometrium tidak dapat berkontraksi dan
bila ini terjadi maka darah yang keluar dari bekas tempat melekatnya plasenta menjadi
tidak terkendali. (Apri, 2007).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator utama derajat kesehatan
masyarakat dan ditetapkan sebagai salah satu tujuan Millenium Development Goals
(MDGs). AKI Indonesia diperkirakan tidak akan dapat mencapai target MDG yang
ditetapkan yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Pada Oktober yang
lalu kita dikejutkan dengan perhitungan AKI menurut SDKI 2012 yang menunjukan
Atonia uteri (relaksasi otot uterus) pendarahan masih aktif dan banyak,
adalah uteri tidak berkontraksi dalam bergumpal dan pada palpasi didapatkan
15 detik setelah dilakukan pemijatan fundus uteri masih setinggi pusat atau
fundus uteri (plasenta telah lahir). lebih dengan kontraksi yang lebih
(Depkes Jakarta : 2002) lembek.
Atonia uteri adalah kegagalan Menurut profil kesehatan di Jawa
serabut-serabut otot myometrium uterus Timur, capaian Angka Kematian
untuk berkontraksi dan memendek. Ibu (AKI)
Atonia uteri adalah suatu keadaan cenderung meningkat dalam lima
dimana terjadinya kegagalan otot rahim tahun terakhir. Capaian AKI dapat
yang menyebabkan pembuluh darah digambarkan sebagai berikut: pada
pada bekas implantasi plasenta terbuka tahun 2008 sebesar 83 per 100.000
sehingga menimbulkan perdarahan. kelahiran hidup; tahun 2009 sebesar
Atonia Uteri adalah suatu kondisi 90.7 per 100.000 kelahiran hidup;
dimana Myometrium tidak dapat tahun 2010 sebesar 101.4 per 100.000
berkontraksi dan bila ini terjadi maka kelahiran hidup; tahun 2011 sebesar
darah yang keluar dari bekas tempat 104,3 per 100.000 kelahiran hidup;
melekatnya plasenta menjadi tidak dan di tahun 2012 mencapai 97,43
terkendali. (Apri, 2007). per 100.000 kelahiran hidup.
Atonia uteri adalah kegagalan Berdasarkan penelitian yang
serabut – serabut otot miometrium dilakukan, diketahui bahwa penyebab
uterus untuk berkontraksi dan utama perdarahan postpartum adalah
memendek. Hal ini merupakan retensio plasenta yaitu sebesar 53,7%
penyebab perdarahan post partum yang diikuti laserasi jalan lahir sebesar
paling penting dan bisa terjadi segera 29,3%, atonia uteri 14,6% dan
setelah bayi lahir hingga 4 jam setelah inversio uteri sebesar 2,4% (Dina,
persalinan. Atonia uteri dapat 2013). Begitu pula penelitian di RS
menyebabkan perdarahan hebat dan HARAPAN BUNDA BATAM pada
METODE
Penanganan pasien dengan PPP memiliki dua Penelitian ini adalah penelitian diskriptif.
komponen utama yaitu resusitasi dan Penelitian ini dilakukan pada bulan September
pengelolaan perdarahan obstetri yang mungkin 2020 di RS HARAPAN BUNDA BATAM.
disertai syok hipovolemik dan identifikasi serta Data penelitian menggunakan data sekunder ibu
pengelolaan penyebab dari perdarahan. perdarahan Postpartum, data diambil dari bulan
Keberhasilan pengelolaan perdarahan Januari sampai Agustus tahun 2020. Populasi
postpartum mengharuskan kedua komponen yang diteliti adalah semua ibu bersalin yang
secara simultan dan sistematis ditangani (Edhi, mengalami perdarahan Post Partum. Teknik
2013). Penggunaan uterotonika (oksitosin saja yang digunakan adalah teknik total sampling
sebagai pilihan pertama) memainkan peran diperoleh data sebanyak 14 ibu mengalami
sentral dalam penatalaksanaan perdarahan perdarahan posrpartum. Penelitian ini sudah
postpartum. Pijat rahim disarankan segera melewati tahap etik di Universitas Aisyiyah
setelah diagnosis dan resusitasi cairan Yogyakarta. Analisis dari penelitian ini
kristaloid isotonik juga dianjurkan. menggunakan analisi univariate karena variable
Penggunaan asam traneksamat disarankan yang digunakan adalah variable tunggal.
pada kasus perdarahan yang sulit diatasi atau
perdarahan tetap terkait trauma. Jika terdapat
METODE KASUS
perdarahan yang terusmenerus dan sumber
perdarahan diketahui, embolisasi arteri uterus studi kasus Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin
harus dipertimbangkan. Jika kala tiga Pada Ny.R dengan Atonia Uteri. Pengkajian
dilakukan pada tanggal 7 desember 2020 .
Sasaran pada pengkajian yaitu Ibu Bersalin.,
Menentukan pasien setelah disetujui
kemudian tahap pelaksanaan meliputi
Indah pratiwi 526080618009 | 7
meminta persetujuan pasien atau informend Biodata Suami :
consent, melakukan pengkajian pada pasien Nama Suami : Tn.N
dengan atonia uteri, lalu pengumpulan data, Umur : 38 th
editing, kemudian menyimpulkan hasil Agama : islam
pengkajian, Insturmen yang digunakan Pendidikan : SMA
adalah lembar observasi melihat langsung Pekerjaan : Swasta
tanda atonia uteri. Dan kejadian atonia uteri Alamat : Batam
dilihat dari Lemahnya kontraksi uterus. Ibu Mengatakan :
Pengkajian sesuai dengan 7 langkah Varney - Mules mules sejak jam 05.00 WIB,
dan Pendokumentasian dalam bentuk SOAP. tanggal 6 - 12- 2020
- Sudah keluar lender campur darah
DOKUMENTASI ASUHAN - Belum keluar air air
KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN - HPHT tanggal 02 -04 -
DENGAN ATONIA UTERI 2020
- Haid teratur, siklus 28 hr, lamanya 6 hari,
FAKTOR RESIKO Hasil penelitian yang oleh ibu dengan usia reproduksi sehat yaitu 20