dan NIFAS
Dosen Pengampu :
Mona Rahayu,SST.,MKM
EKPLORASI DAMPAK ADAPTASI
PSIKOLOGIS DALAM IKATAN KASIH
SAYANG ( BOUNDING ATTACHMENT)
Pengertian Bounding attachment
01 02
Kesehatan Emosi ibu
Dukungan dari orang terdekat dapat
Respon emosi yang positif dapat
memberikan semangat positif yang kuat
membantu proses bounding
03 04
bayi komunikasi dalam merawat anak
Dengan metode rooming akan
Semakin cakap merawat bayi maka
terjalin dengan cepat ikatan semakin cepat bounding attachment
batin
Tahap-tahap bounding attachment
kategori anak usia dini adalah mereka yang usianya antara 0-8 tahun. Jenjang
pendidikan anak tersebut biasanya masih berada pada tahap program
pendidikan anak di tempat penitipan anak, pendidikan pra sekolah, dan TK atau
SD.
Di dalam lingkungan keluarga, seorang anak akan mempelajari dasar-dasar
perilaku yang penting bagi kehidupannya. Karakter dipelajari anak melalui
model para anggota keluarga terutama orang tua. Model orang tua secara tidak
langsung akan dipelajari dan ditiru oleh anak.
Pola Asuh terdapat 2 Tipe yaitu
Respon dari ayah dan ibu kepada bayinya berbeda-beda hal ini dapat
disebabkan pengalaman mereka dalam mengasuh anak dan meliputu
keseluruhan reaksi emosi, mulai dari tingkatan kebahagiaan tapi
dapat juga berupa kesedihan yang mendalam. Situasi yang bahagia
didapatkan apabila kelahiran tersebut diinginkan dan diharapkan
sebaliknya bila kelahiran tidak diinginkan atau tidak sesuai dengan
harapan maka respon mereka menjadi tidak bahagia dan kecewa.
Bila respon dari orangtua tidak bahagia maka bidan perlu
memahami apa yang sedang terjadi dan menfasilitasi proses yang
sehat sehingga respon orangtua terhadap anaknya menjadi baik.
Ayah dan keluarga menyambut kelahiran bayinya dengan bahagia
Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan baik.
Respon Positif
Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat.
Perilaku memfasilitasi
Menatap, mencari ciri khas anak
Kontak mata.
Memberikan perhatian.
Menganggap anak sebagai individu yang unik.
Menganggap anak sebagai anggota keluarga.
Memberikan senyuman.
Berbicara/bernyanyi.
Menunjukkan kebanggaan pada anak.
Mengajak anak pada acara keluarga.
Memahami perilaku anak dan memenuhi kebutuhan
anak.
Bereaksi positif terhadap perilaku anak.
Perilaku penghambat
1. Faktor internal
Yang termasuk factor internal antara lain : genetika,
kebudayaan yang mereka praktekkan dan
menginternalisasikan dalam diri mereka, moral dan nilai,
kehamilan sebelumnya, pengalaman yang terkait,
pengidentifikasian yang telah mereka lakukan selama
kehamilan (mengidentifikasikan diri mereka sendiri
sebagai orang tua, keinginan menjadi orang tua yang telah
diimpikan dan efek pelatihan selama kehamilan.
2. Faktor eksternal
Yang termasuk faktor eksternal antara lain : perhatian
yang diterima selama kehamilan, melahirkan dan
postpartum, sikap dan perilaku pengunjung dan apakah
bayinya terpisah dari orang tua selama satu jam pertama
dan hari-hari dalam kehidupannya.
Kondisi yang Mempengaruhi Sikap Orang Tua Terhadap Bayi
Lifestyle.2020. https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/24/00000282
0/kenali-4-jenis-pola-asuh-dan-efeknya-pada-anak?page=all . Di akses 06-06-2022 Pukul 11.00 WIB
Atikah.2020.https://fk.ui.ac.id/infosehat/9-manfaat-bonding-dengan-anak-baik-untuk-kesehatan-fisik-dan-mental/. . Di
akses 06-06-2022 Pukul 11.00 WIB
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Dari Angga Trinanda kel 3
bagaimana pendapat kelompok tentang pola asuh anak yang ibunya menerapkan pola asuh secara otoriter sedangkan ayahnya nya
fleksibel ?
dijawab oleh :
Penngertian;
Pola asuh yang otoriter adalah gaya pengasuhan yang ketat yang ditandai dengan tuntutan tinggi, tetapi respons orangtua yang
rendah.
pola asuh orang tua fleksibel dimana Orang tua akan memosisikan dirinya sesuai dengan keadaan. Bisa saja orang tua akan sangat
tegas dalam satu kondisi, tetapi di sisi lain orang tua juga bisa sangat suportif. Jadi, orang tua akan menyesuaikan pola asuhnya
berdasarkan kondisi yang ada
Dampak Perbedaan Pola Asuh pada Si Kecil
Perbedaan pola asuh antara Ayah dan Bunda tentunya akan berdampak pada Si Kecil. Apa saja dampaknya?
Si Kecil akan merasa bingung. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan atau apa sebenarnya perilaku yang diharapkan ia lakukan.
Konflik antara Ayah dan Bunda yang berasal dari perbedaan pola asuh akan membuat Si Kecil berada di antara keduanya,
kemudian memanipulasi situasi demi kepentingan pribadinya. Jika berlangsung terus menerus, ini akan mendorong terbentuknya
sifat tidak jujur, manipulatif, dan hubungan tanpa apresiasi.
Apabila perbedaan pola asuh terus menimbulkan konflik, Si Kecil bisa merasa cemas dan depresi karena bingung serta merasa
telah membuat Ayah dan Bunda bertengkar
Tidak taat aturan
Pemurung
2.pertanyaan Dari Rahayu
apa yang harus dilakukan kita sebagai orang tua kepada anak yang sering mengalami tantrum ?
Dijawab oleh : Indah Pratiwi
1. Tetap tenang
Sebagai orang tua harus tetap tenang dan jangan membalas berteriak atau memaksa anak menghentikan amukannya.
Sikap yang tenang akan membuat tantrum Si Kecil lebih mudah untuk diatasi.
2. Cari tahu penyebab tantrum
Beragam hal bisa menjadi penyebab tantrum pada anak, seperti keinginan yang tidak terpenuhi atau adanya perasaan
lapar dan mengantuk yang sulit diungkapkan. Jika anak belum bisa berbicara, salah satu cara untuk mengenali
penyebabnya adalah dengan menanyakan secara langsung, “Kamu lapar?” atau “Kamu masih ngantuk?”. Anak mungkin
akan mengangguk atau menggeleng.
3. Alihkan perhatian Si Kecil
Misalnya, Bunda bisa memberikan mainan yang sudah lama tidak dimainkan atau memberikan camilan kesukaannya
saat anak berteriak, marah, atau terlihat rewel.
4. Jangan memukul anak
Sebagai gantinya, Bunda bisa memeluk atau mencium Si Kecil untuk menenangkan emosinya. Selain menenangkan,
pelukan dan ciuman juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan bahwa Bunda benar-benar peduli dan mencintai mereka.
3. Dari Citra Dewi
kelompok tadi sudah menjelaskan tentang pola asuh orang tua, jelaskan cara mekanisme dari faktor yang
mempengaruhi pola asuh anak?
dan jelaskan strategi coping diri sehingga dapat menghasilkan pola asuh yang dapat memuaskan,
dijawab oleh anastasia:
a.Memberikan pujian atas usaha yang sudah dilakukan anak. Hal ini bisa membangun rasa percaya diri anak.
b.Hindari anak dari trauma fisik dan psikis. Marah kepada anak atas kesalahan yang mereka lakukan adalah hal yang
wajar, sebatas tujuannya adalah untuk mengajarkan anak.
c.Penuh kasih sayang. Dukung perkembangan anak dengan memberikan kasih sayang dan kehangatan. Sikap hangat
dari orangtua akan membantu mengembangkan sel saraf dan kecerdasan anak
d.Tidak bandingkan anak dengan anak lain. Setiap anak memiliki keunikannya masing-masing, sehingga tiap anak akan
memiliki kelebihan dan kekurangannya. Yang perlu dilakukan orangtua adalah fokus mengembangkan kelebihannya
Contoh coping diri :
Pola asuh anak dalam islam
Kita diperintahkan untuk mencontoh beliau dalam berbagai perkara syari’at, salah satunya adalah tarbiyatul aulad
(mendidik anak).Kita sebagai orang tua juga menerapkan ajaran agama seperti menolong orang lain, menghormati orang
yang lebih tua,disiplIn,Irajin ibadah,berbuat baik kepada semua orange. Nanti anak juga akan meniru dan setIap
melakukan hal kita memberi pengertian kepada anak sambil mengikut sertakan anak lama-lama anaK akan mengerrti dan
mengikuti yang baik dan mengTahui yang tidak baik. Maka sebagai orang tua sebaiknya memberi contoh yang baik
karena orang tua adalah role model bagi anak
4. pertanyaan dari Musdalipah
kelompok tadi sudah menjelaskan Kondisi yang Mempengaruhi Sikap Orang Tua Terhadap Bayi, bagaimana mengatasi
kondisi tersebut jika dialami orang tua?
dan apa persiapan sebagai orang tua yang belum mempunyai anak?
dijawab oleh :
persiapan sebagai orang tua yang belum mempunyai anak dan kondisi orang tua yg mempengaruhi bayinya