Di susun oleh :
Nama : Restu Wahyuni Eka Putri
Nim : 2215901014
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan yang maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya kita berada dalam keadaan sehat walafiat dan
tugas laporan kasus ini dapat diselesaikan, ucapan terimakasih juga kami
kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran kiranya dapat disampaikan
ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi para
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(mencegah tubuh dari berbagai penyakit) dan dapat menjalani hubungan cinta
kasih antara ibu dan bayi. Manfaat menyusui bagi ibu dapat mengurangi
bendungan ASI rata-rata mencapai 87,05 % atau sebanyak 8242 ibu nifas dari
12.765orang, pada tahun 2014 ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak
7198 orang dari 10.764 orang dan pada tahun 2015 terdapat ibu yang
mengalami bendungan ASI sebanyak 6543 orang dari 9.862 orang (Sari et al.,
2021).
Di Indonesia angka kejadian bendungan asi pada ibu nifas berkisar
antara 10%-20% dari populasi ibu nifas. Hal ini didukung dari data penelitian
(Dikecamatan Kediri, NTB ada 17,8% dan di kabupaten indramayu ada 9,8.
Dimana angka morbiditas 10% pertahun. Ini berarti setiap tahun jumlah
penderita bendungan asi di Indonesia berkisar 2,3 juta dari total ibu nifas
sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal ini terjadi karena antara
baik, mungkin kurang sering ASI dikeluarkan, dan mungkin juga ada
antara 20% sampai dengan 85% dan biasanya terjadi pada hari-hari pertama
pasca persalinan. Sebanyak 10% wanita mengalami nyeri berat hingga 14 hari
pembengkakan payudara 43,4% dari 145 ibu nifas dan pembengkakan terjadi
1. Umum
SOAP.
2. Khusus
di Praktek Bidan.
Praktek Bidan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
kelainan pada puting susu, payudara yang membengkak ini yang sering terjadi
(Bahiyatun, 2008).
puting susu kencang, kulit mengkilap walau tidak merah, dan ASI tidak keluar
penuh/bendungan ASI adalah payudara terasa berat ,panas, dan keras,bila ASI
dikeluarkan tidak terjadi demam (Dewi Sunarsih, 2011). Tanda dan gejala
yang selalu ada adalah payudara nyeri dan bengkak pada hari ke 3-5
bendungan ASI, pada mastitis payudara ibu yang menyusui terkena radang,
harus dihentikan. Pada sebagia besar kasus mastitis disebabkan oleh statis
ASI, bukan infeksi meskipun infeksi juga bias terjadi (Fraser, 2009) .
akibat dipaksanya ASI masuk ke dalam jaringan ikat payudara) dan tampak
sebagai daerah yang memisahkan antara sisi yang memerah dan sisi yang
membengkak.Jika ASI juga dipaksa masuk aliran darah, nadi, dan suhu wanita
tersebut dapat naik dan pada beberapa kasus gejala mirrip flu, yang sebagian
mencakup menggigil atau kaku. Ada atau tidaknya gejala sistematis tidak
(Fraser, 2009) .
C. Penyebab
3. Terlambat menyusui.
a. Frekuensi menyusui
12 kali setiap hari. Bayi akan berhenti menyusui bila bayi tampak kenyang
(isyarat kenyang meliputi relaksasi seluruh tubuh, tidur saat menyusu dan
Pada bayi baru lahir akan lebih sering menyusu, rata-rata adalah
10-12 kali atau bahkan 18 kali menyusu tiap 24 jam. Bayi yang sehat
ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya,
bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam meyusui dan akan
seorang ibu memilki kepercayaan diri yang tinggi, dia akan berusaha
selama mungkin pada bayinya sehingga produksi ASI nya berlimpah dan
(Dwi, 2014)
pada Ibu nifas karena pada payudara terdapat vena limpatik yang
mengalirkan produksi air susu, jika frekuensi dan durasi pemberian ASI
b. Kondisi Putting
infektif dan laktasi yang tidak memadahi oleh karena banyak sekali
membuat bayi sehat dan kuat. Teknik menyusui yang tidak benar dapat
mengakibatkan puting susu menjadi lecet dan ASI tidak keluar secara
jaringan putting susu, payudara, serta sinus lactiferous akan berada dalam
rongga mulut bayi. Putting susu akan masuk sampai sejauh langit-langit
bayi yang salah, karena puting susu dan areola yang tidak masuk semua ke
2015).
d. Perawatan Payudara
ASI tidak keluar, yang berakhir pada terjadinya bendungan ASI (Yuliana,
2012).
maupun dibantu orang lain yang dilaksanakan mulai hari pertama atau
menyusui, selain itu juga menjaga kebersihan payudara agar tidak mudah
E. Cara Mencegah
atau bayi tidak dapat menyusu sebaiknya ASI dikeluarkan dahulu, agar
ketegangan menurun.
d. Pijat ringan pada payudara yang bengkak (pijat pelanpelan kearah tengah)
e. Stimulasi payudara dan putting
h. Bila terlalu sakit dapat dberikan obat analgetik (Dwi Sunar, 2005)
F. Cara Mengatasi
a. Susui bayinya semau dia sesering mungkin tanpa jadwal dan tanpa batas
waktu.
b. Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan tangan atau
Sunar, 2005).
analgetika, dianjurkan menyusui segera dan lebih sering, kompres hangat, air
perawatan payudara.
BAB III
LAPORAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Pasien
Pasien berusia 29 tahun dengan masa nifas dengan keluhan sakit dan
2. Anamnesa
a. Riwayat Menstruasi
HPHT : 04-09-2022
TP : 11-06-2023
Siklus : 28 hari
2) Belum Menggunakan KB
paru, diabetes, dan asma.Ibu juga tidak memiliki alergi pada makanan
dan obat-obatan.
a. Pola makan
b. Pola minum
Porsi : 1 gelas
c. Pola istirahat
Mandi : 2 x sehari
Keramas : 3 x sehari
e. Eliminasi
Bau : Khas
Warna : Kecoklatan
Bau : Khas
f. Pola aktivitas
1. Pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan fisik
TD : 120/80 mmhg
N : 98 x/i
P : 20 x/i
S : 36,5 C
konsistensi encer.
Ny. P postpartum 4 hari P2A0H1 ibu dan bayi sehat, pendarahan normal.
D. PLANNING
merupakan hal yang nomral, karena rahim yang keras dan mules berarti
pada masa nifas :Ibu sudah mengerti dan paham tentang peneyebab rasa
3. Mengajarkan ibu atau keluarga untuk massase uterus dengan tujuan agar
rahim tetap berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan :Ibu dan
melakukannya.
6. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar :Ibu sudah mengetahui cara
yang mengandung antibodi dan gizi yang tinggi untuk pertumbuhan dan
8. Menyarankan kepada ibu agar tidak pernah menahan BAK dan BAB :Ibu
PEMBAHASAN
yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup sering menyusu pada ibu
mencapai 87,05 % atau sebanyak 8242 ibu nifas dari 12.765 orang, pada tahun
2014 ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 7198 orang dari 10.764
orang dan pada tahun 2015 terdapat ibu yang mengalami bendungan
memperbaiki bentuk putting susu sehingga bayi dapat menyusu dengan baik,
Dampak yang akan ditimbulkan jika bendungan asi tidak teratasi yaitu
akan terjadi mastitis dan abses payudara. Mastitis adalah peradangan pada
panas dan suhu tubuh meningkat. Didalam terasa ada massa pada (lump) dan
diluar kulit menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3 minggu
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi pasien
2. Bagi Bidan