Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL

PENULUHAN METODE KONTRASEPSI YANG TEPAT

PADA IBU DESA RANAH KECAMATAN KAMPAR

OLEH:

MAHASISWI D4 KEBIDANAN

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN KOMUNITAS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

D4 KEBIDANAN DIII KEBIDANAN DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

2022
PRE PLANNING

PENYULUHAN KESEHATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI YANG TEPAT

PADA PASANGAN USIA SUBUR DI DESA RANAH KECAMATAN KAMPAR

A. LATAR BELAKANG

Keluarga Berencana (KB) adalah suatu program yang dicanangkan pemerintah dalam
upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP) , pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Hanafi, 2010).

Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau
cara untuk mencegah dan menunda kehamilan. Tujuan dilaksanakan program KB yaitu
untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga
dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan
sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013).

Program Keluarga Berencana (KB) dapat mengurangi faktor risiko kehamilannya


dalam 4T yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan terlalu jauh yang juga
merupakan faktor terjadinya kematian ibu. Kurangnya pengetahuan tentang alat
kontrasepsi yang meliputi macam macam alat kontrasepsi, pengertian, keuntungan, efek
samping, waktu yang tepat untuk pemasangan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, solusi yang ditawarkan adalah melakukan


promosi kesehatan tentang keluarga berencana pada wanita usia subur diharapkan akan
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang alat kontrasepsi mengenai pengertian, efek
samping, keuntungan, dan waktu yang tepat untuk pemasangan.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama kurang lebih 30 menit, ibu pasangan
usia subur mampu mengetahui tentang alat kontrasepsi.
2. Tujuan khusus
a. Ibu mampu mengetahui tentang pengertian alat kontrasepsi
b. Ibu mengetahui tentang manfaat alat kontrasepsi
c. Ibu mampu mengetahui tentang jenis alat kontrasepsi
d. Ibu mengetahui tentang pemilihan alat kontrasepsi yang tepat
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik atau materi
Pemilihan alat kontrasepsi yang tepat pada pasangan usia subur
2. Sasaran
Seluruh pasangan usia subur di Desa Ranah
3. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi
4. Media
Power point
5. Waktu dan tempat

Hari / tanggal : Kamis, 17 Maret 2022


Jam : 09.00 wib
Tempat : Aula Kantor Desa Ranah
6. Pengorganisasian
a. Setting tempat

L M

F W F F

D
Keterangan :
L : leader
M : moderator
F : fasilitator
W : warga
b. Kegiatan penyuluhan

No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1. 5 menit Pembukaan : a. Menjawab salam
a. Mengucapkan salam b. Memperhatikan
b. Perkenalan mahasiswa c. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan d. Memperhatikan
d. Menjelaskan kontrak waktu
2. 20 menit Penyampaian materi a. Memperhatikan
a. Menjelaskan tentang b. Memperhatikan
pengertian kontrasepsi c. Memperhatikan
b. Menjelaskan manfaat alat d. Memperhatikan
kontrasepsi
c. Menjelaskan tentang jenis
alat kontrasepsi
d. Menjelaskan tentang
pemilihan alat kontrasepsi
yang tepat
3. 5 menit Penutup : a. Memberikan
a. Meminta peserta untuk pertanyaan
memberikan pertanyaan atas b. Mendengarkan
penjelasan yang tidak c. Memperhatikan dan
dipahami menjawab
b. Menjawab pertanyaan yang d. Menyebutkan
diajukan manfaat kontrasepsi
c. Meminta peserta untuk e. Menyebutkan jenis
menyebutkan pengertian kontrasepsi
kontrasepsi f. Memperhatikan
d. Meminta peserta untuk g. Menjawab salam
menyebutkan manfaat
kontrasepsi
e. Meminta peserta untuk
menyebutkan jenis alat
kontrasepsi
f. Menyimpulkan dan menutup
diskusi
g. Mengucapkan salam

c. Uraian tugas
1. Penanggung jawab : Nurhusada
Tugas :
Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator : Ayu dahlia
Tugas :
a) Membuka acara
b) Memperkenalkan diri dan mahasiswa
c) Meminta peserta untuk bertanya
d) Memberikan kesempatan kepada pemateri untuk menjawab pertanyaan
e) Menyimpulkan dan menutup diskusi
f) Mengucapkan salam
3. Leader : Nurzaihan
Tugas :Menyampaikan penyuluhan kepada
masyarakat
4. Notulen : Adella syafira
5. Operator : Heriyanis
6. Fasilitator : Alia lestari
Lara kartika

Tugas :Memfasilitator peserta untuk berperan aktif

7. Observer : Dewi ariyanti


Tugas :
a) Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b) Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
8. Perlengkapan : Lidya natasya

Herlena
9. Dokumentasi : Mela lestari
LAPORAN KEGIATAN

PENYULUHAN KESEHATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI YANG TEPAT


PADA PASANGAN USIA SUBUR DI DESA RANAH KECAMATAN KAMPAR

1. TAHAP PERSIAPAN
a. Konsultasi sengan sekretaris desa ( SEKDES ), Bidan Desa, Kader KB, dan
kepala dusun Desa Ranah untuk penentuan tempat, waktu dan undangan
dalam kegiatan penyuluhan kesehatan tentang KB di Aula Desa Ranah.
b. Bekerjasama dengan kader KB Desa Ranah dalam penyebaran undangan.
c. Undanga yang disebar sebanyak 50 undangan yang terdiri dari pasangan usia
subur di Desa Ranah.
d. Mempersiapkan perlengkapan sehari ebelum acara dilaksanakan.
e. Simulasi panitia sebelum pelaksanaan acara.
2. TAHAP PELAKSANAAN
a. Acara dimulai pukul 09.00 wib setelah undangan hadir
b. Jumlah masyarakat yang hadir sebanyak 15 orang
c. Mahasiswa terlibat dalam acara penyuluhan dan berperan sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan
d. Penyuluhan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai alat kontrasepsi
e. Acara berlangsung kurang lebih satu jam
3. TAHAP KEGIATAN

NO KEGIATAN PELAKSANAAN WAKTU


1. Pembukaan Monica sri pamungkas 5 menit
2. Sambutan ketua pelaksana Nurhusada 5 menit
3. Penjelasan tentang alat Nurzaihan 30 menit
kontrasepsi
4. Do’a Enjelia ramadhani 5 menit
5. Penutup

4. HAMBATAN DAN SOLUSI


Pada saa pelaksanaan penyuluhan alat kontrasepsi di Aula Knator Desa Ranah
terdapat beberapa hambatan seperti jadwal mundur 30 menit karena menunggu
undangan datang.
5. TAHAP EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1) Undangan hadir sebanyak 15 orang dari 50 undangan yang disebarkan.
2) Tempat, waktu dan alat yang dibutuhkan berjalan sesuai rencana
b. Evaluasi proses
1) Pelaksanaan penyuluhan alat kontrasepsi pada pasangan usia subur
berjalan lancer
2) Undangan yang hadir sangat antusias tanpa adanya paksaan
3) Mahasiswa melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai bagian yang
ditetapkan
c. Evaluasi hasil
Ibu pasangan usia subur mengetahui tentang pemilihan alat kontrasepsi yang
tepat.
MATERI

MATERI PENYULUHAN KB

1. Pengertian KB
Suatu upaya menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan
menggunakan kontrasepsi (Sulistyawati,2013)
2. Manfaat KB
a. Untuk ibu : dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran ibu mendapat
manfaat berupa
 Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali
dalam waktu yang terlalu pendek
 Peningkatan kesehatan mental dan sosial untuk mengasuh anak dan
beristirahat.
b. Untuk anak yang dilahirkan
 Memberikan kesempatan dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang
mengandungnya berada dalam keadaan sehat.
 Sesudah lahir anak tersebut memperoleh perhatian, pemeliharaan dan
makanan cukup karena kehadirannya diinginkan dan direncanakan.
c. Untuk ayah:
 Memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesehatan mental dan sosial
karena kecemasan berkurang serta banyak waktu terluang untuk keluarga.
d. Untuk seluruh keluarga
 Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk
memperoleh perhatian dan pendidikan.

3. Macam-macam alat kontrasepsi menurut Saifuddin (2010) :

a) KB Alamiah

1. Metode Pengamatan Lendir Kemaluan

Merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) dengan cara mengenali masa
subur dari siklus haid dengan mengamati lendir yang keluar dari kemaluan (jalan lahir).
Metode pengamatan lendir kemaluan bermanfaat untuk mencegah kehamilan yaitu
dengan berpantang senggama pada masa subur. Selain itu, metode ini juga bermanfaat bagi
wanita yang menginginkan kehamilan.

Cara:

Cara pengamatan lendir yaitu apabila di sekitar alat kelamin terasa basah dan keluar lendir
berwarna jernih, tidak gatal, tidak berbau dan tidak nyeri maka wanita tersebut memasuki
masa subur dan bila terasa kering maka wanita tersebut memasuki masa tidak subur.

Kelebihan:

Metode pengamatan lendir ini memiliki kelebihan, antara lain:

1. Mudah digunakan.
2. tidak memerlukan biaya.
3. Metode pengamatan lendir merupakan salah satu metode keluarga berencana alami
lain yang mengamati twanita-twanita kesuburan.

Keterbatasan:

1. Tidak efektif bila digunakan sendiri, sebaiknya dikombinasikan dengan metode


kontrasepsi lain (misal metode simptothermal).
2. Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya.
3. Wanita yang memiliki infeksi saluran reproduksi dapat mengaburkan wanita-twanita
kesuburan.
4. Wanita yang menghasilkan sedikit lendir.

3. Metode Kalender
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi
sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan
senggama atau hubungan seksual pada masa subur. Metode kalender ini berdasarkan
pada siklus haid/haid wanita.

Cara:

Masa subur wanita terjadi saat ovuasi, yaitu pematangan sel telur yang siap dibuahi. Ovulasi
terjadi tepat 14 hari sebelum haid berikutnya. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa
ovulasi tidak selalu terjadi tepat 14 hari sebelum haid, tetapi dapat terjadi antara 12 atau 16
hari sebelum haid berikutnya. Metode kalender ini dengan mengetahui kapan wanita tersebut
berada pada 14, 12, atau 16 hari sebelum haid berikutnya, dengan demikian dapat
menghindari untuk berhubungan seksual bagi pasangan yang tidak ingin hamil.

Keuntungan:

Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai berikut:

1. Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.


2. Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
3. Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam penerapannya.
4. Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
5. Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat menghindari resiko
kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
6. Tidak memerlukan biaya.
7. Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.

Keterbatasan:

1. Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.


2. Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
3. Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat.
4. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
5. Harus mengamati sikus haid minimal enam kali siklus.
6. Siklus haid yang tidak teratur (menjadi penghambat).
7. Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.

Efektifitas:

Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.

3. Metode Senggama Terputus


Coitus interuptus atau senggama terputus adalah metode keluarga berencana
tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari

vagina (jalan lahir) sebelum mencapai ejakulasi (pengeluaran sperma ke kelamin

wanita).

Cara

Alat kelamin pria (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke
dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum (telur), dan kehamilan
dapat dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani mencapai
rahim.

Manfaat

Manfaat Kontrasepsi:

1. Efektif bila dilakukan dengan benar.

2. Tidak mengganggu produksi ASI.

3. Tidak ada efek samping.

4. Tidak membutuhkan biaya.

5. Tidak memerlukan persiapan khusus.

6. Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.

7. Dapat digunakan setiap waktu.

Manfaat non kontrasepsi:

1. Adanya peran serta suami dalam keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
2. Menanamkan sifat saling pengertian.
3. Tanggung jawab bersama dalam ber-KB.

Keterbatasan
1. Sangat tergantung dari pihak pria dalam mengontrol ejakulasi dan tumpahan sperma
selama senggama.
2. Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual (orgasme).
3. Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi (masuknya penis ke vagina),
sesaat dan setelah interupsi coitus.
4. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual.
5. Kurang efektif untuk mencegah kehamilan.

4. Metode Suhu Basal

Adalah suhu badan asli. Suhu basal wanita lebih tinggi setelah terjadi ovulasi daripada
sebelum masa ovulasi. Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya
masa subur/ovulasi. Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun
tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya. Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang
berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan melalui mulut, melalui
vagina (jalan lahir), atau melalui anus dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang sama
selama 5 menit.

Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu ovulasi, suhu akan
turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian tidak akan kembali pada suhu
35 derajat Celcius. Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi. Kondisi kenaikan suhu tubuh
ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun kembali sekitar 2 derajat dan akhirnya
kembali pada suhu tubuh normal

sebelum menstruasi.

Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh, kemungkinan
tidak terjadi masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Begitu
sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus berlangsung setelah masa subur/ovulasi
kemungkinan terjadi kehamilan.
5. Metode Amenorhea Laktasi (MAL)

MAL adalah kontrasepsi yang mengwanitalkan pemberian ASI, MAL bisa sebagai
kontrasepsi apabila :

a. Menyusui secara penuh, tanpa susu formula dan makanan pendamping

b. Belum haid, sejak masa nifas selesai

c. Umur bayi kurang dari 6 bulan

Cara Pelaksanaan

a. Bayi disusui kebutuhan bayi


b. Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan hisapannya
c. Susui bayi juga pada malam hari karena menyusui waktu malam mempertahakan
kecukupan persediaan ASI.
d. Bayi terus disusukan walau ibu / bayi sedang sakit
e. Ketika ibu mulai dapat haid lagi, ibu sudah subur kembali dan harus

segera mulai mengunakan metode KB lainnya.

Keuntungan

a. Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca persalinan)


b. Tidak menganggu senggama
c. Tidak ada efeksamping secara sistematik
d. Tidak perlu pengawasan medis
e. Tidak perlu obat atau alat
f. Tanpa Biaya

Keterbatasan

a. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusun dalam 30 menit
pasca persalinan.
b. Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial.
c. Tidak melindungi terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual ) termasuk virus hepatitis B
/ HIV/ AIDS.
b) KB Non Hormonal (Kontrasepsi Non Hormonal):

1. IUD

Alat kecil yang dipasangkan dalam rahim yang befungsi mencegah pertemuan ovum dan
sperma di dalam rahim.

Efek samping IUD : sebagian besar efek samping tidak berbahaya atau bukan merupakan
suatu penyakit yang berbahaya.

Setelah pemasangan :

 kram dapat terjadi beberapa hari


 terdapat flek dalam beberapa minggu

Efek samping umum lain :

 haid lebih lama dan lebih banyak


 bercak atau flek diantara masa haid
 terjadi kram atau nyeri selama haid.

Efek samping dapat berkurang setelah beberapa bulan.

Keuntungan

 IUD dapat efektif segera setelah pemasangan.


 Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
 Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
 Tidak mempengaruhi hubungan seksual
 Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
 Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
 Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau segera setelah abortus(jika tidak terjadi
infeksi) dan dapat dicabut kapan saja
 Tidak ada interaksi dengan obat-obat
Kerugian

 Adanya efek samping yang mungkin dapat terjadi


 tidak mencegah IMS termauk HIV/AIDS
 Prosedur medis,termauk pemeriksaan pelvik diperlukan dalm pemasangan
AKDR.Seringkali perempuan takut selama pemasangan
 Sedikit nyeri dan spotting terjadi segera setelah pemasangan IUD.
 Biasanya menghilang dalm 1-2 hari
 Hanya peu\tugas kesehatan terlatih yang harus melepaskan IUD
 Mungkin IUD keluar dari uteru tanpa diketahui (terjadi bila IUD dipasang segera
sesudah melahirkan.

2. Kontrasepsi mantap pria ( Vasektomi )

Adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan oklui vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses
fertilisasi tidak terjadi.

Keuntungan:

 sangat efektif dan permanen


 tidak ada efek samping jangka panjang
 aman bagi hampir semua pria
 tidak mempengaruhi kemampuan seksual
 pembedahan sederhana dapat dilakukan dengan anastesi lokal

Kerugian

 tidak melindungi dari HIV/AIDS


 efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan

3. Kontrasepsi mantap wanita (Tubektomi)

Mekanisme kerja dengan mengoklusi tuba falopi ( mengikat dan memotong atau

memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat bertenu dengan ovum.


Keuntungan:

 Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi local


 rahim tidak diangkat,ibu masih bisa mendapatkan haid
 sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan.
 metode yang tidak mudah dikembalikan ke semula,hanya untuk ibu yang tidak
menginginkan anak lagi
 tidak bergantung pada faktor senggama
 tidak mempengaruhi proses menyusui
 baik bagi klien bila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius
 tidak ada efek samping jangka panjang

Kerugian

 tidak melindungi dari HIV/IMS


 harus dipertimbangkan sifat permanennya(tidak dapat dipulihkan kembali) kecuali
dengan operasi rekanalisasi.
 Klien dapat menyesal di kemudian hari
 Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
 Dilakukan oleh dokter yang terlatih(SPOG atau spesialis bedah) Minimal usia >26
tahun, paritas > 2 tahun

c) KB Hormonal (Kontrasepsi Hormonal):

1. Pil kombinasi

Merupakan alat kontrasepsi per oral yang mengandung hormon aktif estrogen dan

progestin yang harus diminum setiap hari pada waktu yang sama.

Keuntungan:

 Efektiftifitas tinggi dan mudah untuk berhenti


 Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
 Tidak mengganggu hubungan seksual
 aman bagi hampir semua ibu
 membantu mengurangi perdarahan menstruasi dan dismenorrhoe
 dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat

Kerugian

 perempuan biasanya mengalami efek samping pada awalnya tetapi tidak berbahaya
 tidak melindungi dari HIV/AIDS
 mengganggu proses laktasi

Efek samping : biasanya hilang setelah 3 bulan termasuk mual,flek diantara masa haid,sakit
kepala atau nyeri payudara. Separuh pemakai pil tidak pernah mengalami efek
samping ,sebagian besar tidak berbahaya.bukan tanda adanya penyakit.. Dan yang paling
umum adalah mual( perut mual ), bercak atau flek diantara masa haid,payudara nyeri,BB
sedikit naik atau turun. Sebaiknya diminum sebelum tidur malam untuk mengurangi efek
mual

2. Suntik 3 bulanan

Merupakan suatu metode kontrasepsi yang mengandung hormone progestin yang


penggunaannya dengan diinjeksikan secara intra muscular.

Keuntungan

 sangat efektif
 mudah berhenti tapi butuh waktu nuntuk dapat hamil,umumnya butuh waktu sekitar 4
bulan untuk bisa hamil kembali bila dibandingkan dengan

metode lain

 aman bagi hampir semua ibu termasuk yang sedang menyusui


 pencegahan kehamilan jangka panjang
 sedikit efek samping
Kerugian

 terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian


 tidak melindungi terhadap HIV/AIDS

Efek Samping

 sering terjadi gangguan pola menstruas


 sikus haid yang memendek atau memanjang
 perdarahan yang banyak atau sedikit
 perdarahan yang tidak teratur atau bercak
 tidak haid sama sekali
 BB naik rata-rata 1-2 kg tiap tahun tetapi bisa lebih

Sebagian besar ibu bisa memakai suntik KB secara aman,biasanya tidak boleh jika :

 memiliki tekanan darah tinggi


 mungkin hamil

Efek samping yang tidak umum

 sakit kepala ringan


 suasana hati berubah
 mual-mual
 rambut rontok
 gairah seksual menurun
 jerawat

3. Suntik 1 bulanan

Merupakan suatu metode kontraepsi yang mengandung estrogen dan progestin,

yang penggunaannya diinjeksikan secara intra muscular.

Keuntungan

 Resiko terhadap kesehatan kecil


 Tidak berpengaruh pada hubungan seksual
 Mengurangi nyeri saat haid

Kerugian

o beberapa mengalami efek samping,tidak berbahaya dan segera hilang


o tidak melindungi dari HIV/AIDS
o kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
o Efektivitas berkurang apabila digunakan bersama dengan obat-obat
epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat TBC(rifampicin)

Efek samping

o mual-mual
o flek atau bercak-bercak diantara masa haid
o sakit kepala ringan
o nyeri payaudara
o BB naik atau turun

Yang tidak bisa memakai suntik bulanan

o merokok dan berusia > 35 tahun


o tekanan darah tinggi
o baru melahirkan 3 miggu yang lalu
o menyusui
o mungkin hamil

4. AKBK / susuk

Merupakan suatu kontrasepsi hormonal yang berupa batang plastik,dimasukkan di bawah


kulit.

Keuntungan

o 1,2 atau 6 kapsul kecil yang diletakkan dibawah kulit lengan atas bergantung
jenisnya
o Sangat efektif, daya guna tinggi
o Efektif selama 3 tahun untuk 1-2 kapsul dan 5 tahun untuk 6 kapsul
o Mudah untuk berhenti,bisa dikeluarkan kapan saja
o Aman dipakai pada masa laktasi
o Tidak mengganggu kegiatan senggama
o Tidak memerlukan pemeriksaan dalm
o Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan

Kerugian

o Nyeri kepala, nyeri payudara


o Peningkatan/penurunan berat badan
o Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
o Biasanya mempengaruhi haid
o Tidak melindungi terhadap HIV/AIDS
o Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai
keinginan,akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
o Efektivitasnya menurun apabilamenggunakan obat-obat tuberculosis
(rifampisin) atau obat epilepsi (fenitoin,barbiturat)
 Tidak boleh digunakan ibu bila:
o menyusui kurang dari 6 bulan, atau
o ada kemungkinan hamil

Efek samping

o bercak atau haid ringan


o haid tidak teratur
o tidak mendapat haid

d) Kontrasepsi Mekanik

1. Kondom
Kondom adalah suatu alat kontrasepsi berupa sarung dari karet yang diselubungkan
ke organ intim lelaki, yang bekerja dengan cara mencegah sperma bertemu dengan sel telur
sehingga tidak terjadi pembuahan. Penggunaan kondom yang benar adalah memakaikannya
pada organ intim pria yang ereksi. Sisakan ruangan di bagian paling ujung kondom untuk
menampung sperma, caranya dengan menjepit bagian paling ujung kondom dengan jari saat
memakai kondom tersebut. Setelah terjadi ejakulasi dan sperma keluar dan ditampung oleh
kondom tersebut, segera tarik penis dari vagina selama penis masih ereksi. Karena kalau
penis sudah tidak dalam keadaan ereksi, kondom akan menjadi longgar dan sperma yang
sudah tertampung tadi bisa merembes keluar dan dapat membuahi.

Menurut penelitian, kondom terbukti memiliki kemungkinan kegagalan sebesar 2- 3%.


Berarti dari 100 wanita yang pasangan yang menggunakan kondom saat bercinta, 2-3
wanitanya terbukti hamil. Aman atau efektifnya pemakaian kondom sebagai alat pencegah
kehamilan dan pencegah penyebaran penyakit ternyata tergantung pada cara pemakaiannya.

Keuntungan

o Harganya murah
o Mudah didapat
o Bisa dipakai bersamaan dengan bentuk pengontrol kelahiran lainnya
o Efektif mencegah infeksi penyakit yang ditimbulkan dari hubungan seksual
dengan pasangan yang menderita penyakit kelamin.

Kerugian

o Sekitar 75 persen pengguna kondom alergi dengan bahan lateks dan butuh
menggunakan kondom yang non lateks.
o Mengurangi sensasi dalam berhubungan suami istri.

2. Diafragma

Diafragma adalah topi karet lunak yang dipakai di dalam vagina untuk menutupi leher
rahim (pintu masuk ke rahim). Fungsinya adalah mencegah sperma memasuki rahim. Agar
diafragma bekerja dengan benar, penempatan diafragma harus tepat. Diafragma seefektif
kondom, namun dapat dicuci dan digunakan lagi selama satu sampai dua tahun.
Kekurangannya, Wanita harus menempatkan diafragma sebelum berhubungan seks (sampai
24 jam sebelumnya) dan mencopotnya setelah enam jam. Beberapa wanita mungkin kesulitan
menyisipkankannya dan memiliki reaksi alergi (karena terbuat dari lateks).

Kontrasepsi diafragma merupakan hal yang tidak biasa di Indonesia. Kontrasepsi ini
adalah kontrasepsi barier (penghalang) yang dapat mengurangi kenikamatan berhubungan
seksual karena terjadi kontak kulit antara penis dengan vagina. Selain itu pemasangannya
harus oleh tenaga kesehatan dan harganya relatif lebih mahal.

DAFTAR PUSTAKA

Saifudin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:

YBP-SP

Sulistyawati, Ari. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai