OLEH:
MAHASISWI D4 KEBIDANAN
2022
PRE PLANNING
A. LATAR BELAKANG
Keluarga Berencana (KB) adalah suatu program yang dicanangkan pemerintah dalam
upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP) , pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Hanafi, 2010).
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau
cara untuk mencegah dan menunda kehamilan. Tujuan dilaksanakan program KB yaitu
untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga
dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan
sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013).
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama kurang lebih 30 menit, ibu pasangan
usia subur mampu mengetahui tentang alat kontrasepsi.
2. Tujuan khusus
a. Ibu mampu mengetahui tentang pengertian alat kontrasepsi
b. Ibu mengetahui tentang manfaat alat kontrasepsi
c. Ibu mampu mengetahui tentang jenis alat kontrasepsi
d. Ibu mengetahui tentang pemilihan alat kontrasepsi yang tepat
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik atau materi
Pemilihan alat kontrasepsi yang tepat pada pasangan usia subur
2. Sasaran
Seluruh pasangan usia subur di Desa Ranah
3. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
4. Media
Power point
5. Waktu dan tempat
L M
F W F F
D
Keterangan :
L : leader
M : moderator
F : fasilitator
W : warga
b. Kegiatan penyuluhan
c. Uraian tugas
1. Penanggung jawab : Nurhusada
Tugas :
Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator : Ayu dahlia
Tugas :
a) Membuka acara
b) Memperkenalkan diri dan mahasiswa
c) Meminta peserta untuk bertanya
d) Memberikan kesempatan kepada pemateri untuk menjawab pertanyaan
e) Menyimpulkan dan menutup diskusi
f) Mengucapkan salam
3. Leader : Nurzaihan
Tugas :Menyampaikan penyuluhan kepada
masyarakat
4. Notulen : Adella syafira
5. Operator : Heriyanis
6. Fasilitator : Alia lestari
Lara kartika
Herlena
9. Dokumentasi : Mela lestari
LAPORAN KEGIATAN
1. TAHAP PERSIAPAN
a. Konsultasi sengan sekretaris desa ( SEKDES ), Bidan Desa, Kader KB, dan
kepala dusun Desa Ranah untuk penentuan tempat, waktu dan undangan
dalam kegiatan penyuluhan kesehatan tentang KB di Aula Desa Ranah.
b. Bekerjasama dengan kader KB Desa Ranah dalam penyebaran undangan.
c. Undanga yang disebar sebanyak 50 undangan yang terdiri dari pasangan usia
subur di Desa Ranah.
d. Mempersiapkan perlengkapan sehari ebelum acara dilaksanakan.
e. Simulasi panitia sebelum pelaksanaan acara.
2. TAHAP PELAKSANAAN
a. Acara dimulai pukul 09.00 wib setelah undangan hadir
b. Jumlah masyarakat yang hadir sebanyak 15 orang
c. Mahasiswa terlibat dalam acara penyuluhan dan berperan sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan
d. Penyuluhan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai alat kontrasepsi
e. Acara berlangsung kurang lebih satu jam
3. TAHAP KEGIATAN
MATERI PENYULUHAN KB
1. Pengertian KB
Suatu upaya menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan
menggunakan kontrasepsi (Sulistyawati,2013)
2. Manfaat KB
a. Untuk ibu : dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran ibu mendapat
manfaat berupa
Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali
dalam waktu yang terlalu pendek
Peningkatan kesehatan mental dan sosial untuk mengasuh anak dan
beristirahat.
b. Untuk anak yang dilahirkan
Memberikan kesempatan dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang
mengandungnya berada dalam keadaan sehat.
Sesudah lahir anak tersebut memperoleh perhatian, pemeliharaan dan
makanan cukup karena kehadirannya diinginkan dan direncanakan.
c. Untuk ayah:
Memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesehatan mental dan sosial
karena kecemasan berkurang serta banyak waktu terluang untuk keluarga.
d. Untuk seluruh keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk
memperoleh perhatian dan pendidikan.
a) KB Alamiah
Merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) dengan cara mengenali masa
subur dari siklus haid dengan mengamati lendir yang keluar dari kemaluan (jalan lahir).
Metode pengamatan lendir kemaluan bermanfaat untuk mencegah kehamilan yaitu
dengan berpantang senggama pada masa subur. Selain itu, metode ini juga bermanfaat bagi
wanita yang menginginkan kehamilan.
Cara:
Cara pengamatan lendir yaitu apabila di sekitar alat kelamin terasa basah dan keluar lendir
berwarna jernih, tidak gatal, tidak berbau dan tidak nyeri maka wanita tersebut memasuki
masa subur dan bila terasa kering maka wanita tersebut memasuki masa tidak subur.
Kelebihan:
1. Mudah digunakan.
2. tidak memerlukan biaya.
3. Metode pengamatan lendir merupakan salah satu metode keluarga berencana alami
lain yang mengamati twanita-twanita kesuburan.
Keterbatasan:
3. Metode Kalender
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi
sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan
senggama atau hubungan seksual pada masa subur. Metode kalender ini berdasarkan
pada siklus haid/haid wanita.
Cara:
Masa subur wanita terjadi saat ovuasi, yaitu pematangan sel telur yang siap dibuahi. Ovulasi
terjadi tepat 14 hari sebelum haid berikutnya. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa
ovulasi tidak selalu terjadi tepat 14 hari sebelum haid, tetapi dapat terjadi antara 12 atau 16
hari sebelum haid berikutnya. Metode kalender ini dengan mengetahui kapan wanita tersebut
berada pada 14, 12, atau 16 hari sebelum haid berikutnya, dengan demikian dapat
menghindari untuk berhubungan seksual bagi pasangan yang tidak ingin hamil.
Keuntungan:
Keterbatasan:
Efektifitas:
Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.
wanita).
Cara
Alat kelamin pria (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke
dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum (telur), dan kehamilan
dapat dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani mencapai
rahim.
Manfaat
Manfaat Kontrasepsi:
1. Adanya peran serta suami dalam keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
2. Menanamkan sifat saling pengertian.
3. Tanggung jawab bersama dalam ber-KB.
Keterbatasan
1. Sangat tergantung dari pihak pria dalam mengontrol ejakulasi dan tumpahan sperma
selama senggama.
2. Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual (orgasme).
3. Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi (masuknya penis ke vagina),
sesaat dan setelah interupsi coitus.
4. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual.
5. Kurang efektif untuk mencegah kehamilan.
Adalah suhu badan asli. Suhu basal wanita lebih tinggi setelah terjadi ovulasi daripada
sebelum masa ovulasi. Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya
masa subur/ovulasi. Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun
tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya. Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang
berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan melalui mulut, melalui
vagina (jalan lahir), atau melalui anus dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang sama
selama 5 menit.
Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu ovulasi, suhu akan
turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian tidak akan kembali pada suhu
35 derajat Celcius. Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi. Kondisi kenaikan suhu tubuh
ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun kembali sekitar 2 derajat dan akhirnya
kembali pada suhu tubuh normal
sebelum menstruasi.
Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh, kemungkinan
tidak terjadi masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Begitu
sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus berlangsung setelah masa subur/ovulasi
kemungkinan terjadi kehamilan.
5. Metode Amenorhea Laktasi (MAL)
MAL adalah kontrasepsi yang mengwanitalkan pemberian ASI, MAL bisa sebagai
kontrasepsi apabila :
Cara Pelaksanaan
Keuntungan
Keterbatasan
a. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusun dalam 30 menit
pasca persalinan.
b. Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial.
c. Tidak melindungi terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual ) termasuk virus hepatitis B
/ HIV/ AIDS.
b) KB Non Hormonal (Kontrasepsi Non Hormonal):
1. IUD
Alat kecil yang dipasangkan dalam rahim yang befungsi mencegah pertemuan ovum dan
sperma di dalam rahim.
Efek samping IUD : sebagian besar efek samping tidak berbahaya atau bukan merupakan
suatu penyakit yang berbahaya.
Setelah pemasangan :
Keuntungan
Adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan oklui vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses
fertilisasi tidak terjadi.
Keuntungan:
Kerugian
Mekanisme kerja dengan mengoklusi tuba falopi ( mengikat dan memotong atau
Kerugian
1. Pil kombinasi
Merupakan alat kontrasepsi per oral yang mengandung hormon aktif estrogen dan
progestin yang harus diminum setiap hari pada waktu yang sama.
Keuntungan:
Kerugian
perempuan biasanya mengalami efek samping pada awalnya tetapi tidak berbahaya
tidak melindungi dari HIV/AIDS
mengganggu proses laktasi
Efek samping : biasanya hilang setelah 3 bulan termasuk mual,flek diantara masa haid,sakit
kepala atau nyeri payudara. Separuh pemakai pil tidak pernah mengalami efek
samping ,sebagian besar tidak berbahaya.bukan tanda adanya penyakit.. Dan yang paling
umum adalah mual( perut mual ), bercak atau flek diantara masa haid,payudara nyeri,BB
sedikit naik atau turun. Sebaiknya diminum sebelum tidur malam untuk mengurangi efek
mual
2. Suntik 3 bulanan
Keuntungan
sangat efektif
mudah berhenti tapi butuh waktu nuntuk dapat hamil,umumnya butuh waktu sekitar 4
bulan untuk bisa hamil kembali bila dibandingkan dengan
metode lain
Efek Samping
Sebagian besar ibu bisa memakai suntik KB secara aman,biasanya tidak boleh jika :
3. Suntik 1 bulanan
Keuntungan
Kerugian
Efek samping
o mual-mual
o flek atau bercak-bercak diantara masa haid
o sakit kepala ringan
o nyeri payaudara
o BB naik atau turun
4. AKBK / susuk
Keuntungan
o 1,2 atau 6 kapsul kecil yang diletakkan dibawah kulit lengan atas bergantung
jenisnya
o Sangat efektif, daya guna tinggi
o Efektif selama 3 tahun untuk 1-2 kapsul dan 5 tahun untuk 6 kapsul
o Mudah untuk berhenti,bisa dikeluarkan kapan saja
o Aman dipakai pada masa laktasi
o Tidak mengganggu kegiatan senggama
o Tidak memerlukan pemeriksaan dalm
o Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
Kerugian
Efek samping
d) Kontrasepsi Mekanik
1. Kondom
Kondom adalah suatu alat kontrasepsi berupa sarung dari karet yang diselubungkan
ke organ intim lelaki, yang bekerja dengan cara mencegah sperma bertemu dengan sel telur
sehingga tidak terjadi pembuahan. Penggunaan kondom yang benar adalah memakaikannya
pada organ intim pria yang ereksi. Sisakan ruangan di bagian paling ujung kondom untuk
menampung sperma, caranya dengan menjepit bagian paling ujung kondom dengan jari saat
memakai kondom tersebut. Setelah terjadi ejakulasi dan sperma keluar dan ditampung oleh
kondom tersebut, segera tarik penis dari vagina selama penis masih ereksi. Karena kalau
penis sudah tidak dalam keadaan ereksi, kondom akan menjadi longgar dan sperma yang
sudah tertampung tadi bisa merembes keluar dan dapat membuahi.
Keuntungan
o Harganya murah
o Mudah didapat
o Bisa dipakai bersamaan dengan bentuk pengontrol kelahiran lainnya
o Efektif mencegah infeksi penyakit yang ditimbulkan dari hubungan seksual
dengan pasangan yang menderita penyakit kelamin.
Kerugian
o Sekitar 75 persen pengguna kondom alergi dengan bahan lateks dan butuh
menggunakan kondom yang non lateks.
o Mengurangi sensasi dalam berhubungan suami istri.
2. Diafragma
Diafragma adalah topi karet lunak yang dipakai di dalam vagina untuk menutupi leher
rahim (pintu masuk ke rahim). Fungsinya adalah mencegah sperma memasuki rahim. Agar
diafragma bekerja dengan benar, penempatan diafragma harus tepat. Diafragma seefektif
kondom, namun dapat dicuci dan digunakan lagi selama satu sampai dua tahun.
Kekurangannya, Wanita harus menempatkan diafragma sebelum berhubungan seks (sampai
24 jam sebelumnya) dan mencopotnya setelah enam jam. Beberapa wanita mungkin kesulitan
menyisipkankannya dan memiliki reaksi alergi (karena terbuat dari lateks).
Kontrasepsi diafragma merupakan hal yang tidak biasa di Indonesia. Kontrasepsi ini
adalah kontrasepsi barier (penghalang) yang dapat mengurangi kenikamatan berhubungan
seksual karena terjadi kontak kulit antara penis dengan vagina. Selain itu pemasangannya
harus oleh tenaga kesehatan dan harganya relatif lebih mahal.
DAFTAR PUSTAKA
Saifudin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
YBP-SP