Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tonometri mengukur tekanan di dalam mata yang disebut tekanan intraokular
(TIO). Alat ini digunakan untuk memeriksa glaukoma, yakni penyakit mata yang dapat
menyebabkan kebutaan dengan merusak saraf di bagian belakang mata (saraf optik).
Kerusakan saraf optik dapat disebabkan oleh penumpukan cairan yang tidak mengalir
dengan benar keluar dari mata. Satuan tonometer adalah Hg atau Torr. Harga normal
tekanan intraokuler 12-23 mmHg.
Sifat fisik kornea normal memberi batasan keakuratan tonometer untuk mengukur
tekanan intraokuler,dan sejumlah usaha telah dilakukan untuk mendesign tonometer
yang dapat diaplikasikan juga pada konjungtiva atau pada kelopak mata. Tekanan
intraokuler ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah produksi aquos humor oleh
badan silar, resitensi dari pengaliran aquos humor pada sudut bilik mata menuju sistem
“trabecular meshwork” kanalis Schlemm dan level dari tekanan vena episklera.
Nilai tekanan intraokuler pada setiap individu dipengaruhi oleh beberapa factor
antara lain : usia, jenis kelamin, musim, variasi diurnal, ras, kelainan refraksi, latihan,
obat-obat anastesi, alkohol. Ukuran pupil tergantung beberapa faktor antara lain:
umur,tingkat kesadaran,kuatnya penyinaran,dan tingkat akomodasi. Perubahan diameter
pupil dipengaruhi oleh aktivitas jaras eferen serabut simpatis dan parasimpatis. Fungsi
saraf simpatik adalah dilatasi pupil dengan efek yang kurang bermakna pada otot siliaris
sedangkan fungsi saraf parasimpatik untuk miosis pupil dengan efek terhadap kontraksi
M.siliaris serta efek akomodasi.jadi,diameter pupil ditentukan oleh aksi antagonistic
antar M.sfingter pupilae dan M.dilator pupilae.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tonometer
2.1.1 Pengertian Tonometer
Tonometri adalah pengukuran tekanan intraokular (TIO). Pengukuran TIO
merupakan salah satu pemeriksaan rutin dalam pemeriksaan mata umum. Pada praktek
dokter umum pemeriksaan tonometri terutama diindikasikan pada adanya dugaan
pasien menderita glaukoma misalnya keadaan akut (mata merah, sakit, berair dan
penglihatan menurun) atau kronik (mata tenang lapang penglihatan menurun perlahan).
Selain itu pengukuran TIO dilakukan untuk penyaringan kasus glaukoma atau follow up
dan pra-bedah katarak.
Pengukuran tekanan intraokular dapat dilakukan dengan atau tanpa
menggunakan alat. Pengukuran TIO dengan menggunakan alat dapat dibedakan secara
langsung (direct) atau tidak lagsung (indirect), namun dalam praktek sehari-hari teknik
langsung hampir tidak mungkin dikerjakan sehingga yang dilakukan adalah tonometri
secara tidak langsung.

2.1.2 Jenis Tonometer


Tonometer secara umum diklasifikasikan menjadi dua metode :
1. Metode langsung (direct)
Dengan menggunakan kanul diinsersikan (disisipkan) ke dalam bilik mata
depan (berada di belakang kornea, di depan lensa) , dan salah satu ujung
yang lain dihubungkan dengan alat manometrik untuk mengukur tekanan
yang diberikan. Walau metode ini merupakan cara yang paling akurat tapi
sangat tidak mungkin oleh karena sangat diluar kelaziman.
2. Metode tidak langsung (indirect)
Metode tidak langsung terbagi menjadi
1) Metode kontak
 Indentasi tonometer
Secara prinsip sebagai alat pengukur
jumlah indentasi ( deformasi menjadi pipih )
pada kornea terhadap tekanan yang diberikan.
Contoh : tonometer schiotz
 Applanasi tonometer
Secara prinsip diartikan sebagai alat pengukur
besarnya gaya yang dibutuhkan untuk
memipihkan ( mendatarkan ) kornea
2) Metode non kontak
Salah satu alat pengukuran tekanan intraokuler dilakukan
menggunakan tonometer non-kontak merk Shin-Nippon. Alat ini
bekerja dengan cara menghembuskan udara pada kornea pasien
sehingga tidak menyentuh mata pasien (tidak invasive).
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Intraokular
Tekanan intraokular pada mata normal berdasarkan statistik berkisar antara 10-20
mmHg. Pada satu penelitian terhadap orang barat didapatkan rata-rata TIO mata
normal adalah 15,5 ± 2,6 mmHg dengan batas maksimum TIO 21 mmHg.
Faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular antara lain :
1) Demografik
a) Usia
Rata-rata tekanan intraokular meningkat dengan bertambahnya usia. Hal
tersebut kemungkinan terkait dengan peningkatan tekanan darah dan nadi
serta obesitas.
b) Jenis kelamin
Suatu penelitian mendapatkan bahwa tekanan intraokular lebih tinggi
pada wanita namun hal ini belum dapat dibuktikan oleh penelitian
lain.
c) Ras
Pada penelitian di Amerika didapati bahwa tekanan Intraokular lebih
tinggi pada orang kulit hitam dibandingkan kulit putih.
d) Keturunan
Tekanan intraokular dipengaruhi oleh faktor genetik.
2) Sistemik
a) Variasi Diurnal
Tekanan intraokular orang norml bervariasi dalam satu hari berkisar
antara 3-6 mmHg, namun pasien gloukoma dapat mencapai kisaran 30
mmHg bahkan 50 mmHg. Tekanan tertinggi biasanya pada waktu
pertengahan pagi (jam 7-9) sedangkan yang terendah pada akhir
malam atau awal pagi.
b) Variasi musim
Pada suatu penelitian didapatkan bahwa TIO pada musim dingin lebih
tinggi dibandingkan musim lain. Hal ini kemungkinan terkait dengan
jumlah waktu terang dan perubahan tekanan atmosfer.
c) Tekanan darah
Perubahan besar tekanan darah selalu diiringi perubahan tekanan
intaokular. Besarnya fluktuasi TIO berhubungan dengan tingginya
tekanan arterial dan ocular.beberapa penelitian lain juga mendapatkan
bahwa TIO terkait dengan denyut nadi dan konsentasi hemoglobin.
d) Obesitas
Orang gemuk cenderung memiliki TIO yang tinggi
e) Posisi tubuh
Tekanan intraokular meningkat kira-kira 6 mmHg pada perubahan
posisi duduk ke berbaring.
f) Neural
Suatu penelitian mendapatkan bahwa pelepasan katekolamin,agonis
adrenergic dan adenosine monofosfat siklik dapat menurunkan TIO.
g) Hormonal
Beberapa hormon diketahui mempengaruhi TIO. Hormon tersebut
antara lain : Glukokortikoid, progesterone, esterogen, growth hormon,
tiroksin, aldosterone, vasopressin, dan melanocyte-stimulating
hormone.
h) Obat-obatan
Beberapa golongan obat-obatan dapat mempengaruhi TIO. Jenis obat
yang dapat menurunkan TIO antara lain : obat-obatan untuk anestesi
umum, B blocker, alkohol dan mariyuana. Jenis obat yang dapat
meningkatkan TIO antara lain : kortikosteroid dan obat-obat golongan
sikloplegik.
3) Okular
a) Kelainan refraksi
Beberapa penelitian mendapatkan bahwa TIO yang lebih tinggi
dijumpai pada penderita myopia. TIO juga berhubungan dengan bola
mata yang panjang.
b) Pergerakan mata
Jika mata bergerak melawan resistensi mekanik, TIO dapat segera
meningkat.
c) Inflamasi
Tekanan intraokular pada mata mengalami inflamasi biasanya
menurun karena produksi cairan akuos menurun, namun bila terjadi
hambatan pengeluaran akuos akibat peradangan yang terjadi makan
TIO dapat meningkat.
d) Operasi
Tekanan intraokular paska operasi akan menurun pada kebanyakan
kasus, namun pada keadaan tertentu dapat meningkat akibat hambatan
pengeluaran akuos oleh infalamasi atau proses pada operasi tersebut.
2.3 Proses
2.3.1 Proses Sebelum Menjalani Tonometri
Anda harus menghapus lensa kontak sebelum pengujiann. Pewarna
permanen dapat meninggalkan noda pada lensa kontak. Katakan kepada dokter
Anda jika Anda memiliki riwayat ulkus kornea atau infeksi mata, atau riwayat
glaukoma dalam keluarga Anda. Selalu beri tahu penyedia pemeriksaan mengenai
obat-obatan yang Anda konsumsi.
2.3.2 Bagaimana Proses Tonometri
Proses pengujian tonometri hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
1) Metode Applanation (Goldmann)
 Jenis tonometri ini dilakukan oleh dokter mata. Dokter Anda akan
menggunakan obat tetes mata untuk mematikan rasa pada permukaan
mata Anda sehingga Anda tidak akan merasakan tonometer selama
tes. Sebuah strip kertas yang mengandung zat warna (fluorescein)
akan menyentuh mata Anda, atau obat tetes mata yang mengandung
pewarna akan diterapkan. Pewarna akan memudahkan dokter untuk
melihat kornea Anda.
 Anda akan meletakkan dagu Anda pada penopang yang empuk dan
menatap langsung ke mikroskop (slit lamp). Dokter Anda duduk di
depan Anda dan mengarahkan sinar cahaya terang ke mata Anda.
Dokter Anda dengan lembut menyentuh probe tonometer mata Anda.
Dokter memeriksa tegangan pada tonometer yang mengukur TIO
mata Anda.
 Jangan menggosok mata Anda selama 30 menit sampai obat bius
telah memudar.

2) Metode Lekukan Elektronik


 Tonometri elektronik dapat dilakukan oleh teknisi, dokter mata,
atau dokter umum. Dokter Anda akan menggunakan obat tetes
mata untuk mematikan rasa pada permukaan mata Anda
sehingga Anda tidak akan merasakan tonometer selama tes.
 Anda akan menatap lurus ke depan, atau kadang-kadang melihat
ke bawah. Dokter Anda dengan lembut menyentuh probe
tonometer ke mata Anda. Beberapa analisis akan dilakukan pada
setiap mata. Anda akan mendengar bunyi klik yang terdengar
setiap kali hasil analisis diperoleh. Setelah analisis yang akurat
telah cukup diperoleh, bunyi bip akan terdengar, dan
pengukuran rata-rata TIO akan muncul pada panel instrumen
display.
 Jangan menggosok mata Anda selama 30 menit sampai obat
bius telah memudar.

3) Metode Non-Kontak (Hembusan Udara)


 Jenis tonometri ini dilakukan oleh dokter atau dokter mata.
Anda tidak perlu obat bius tetes untuk mematikan rasa pada
mata Anda untuk metode ini.
 Anda akan meletakkan dagu Anda pada penopang empuk dan
menatap lurus ke dalam mesin. Kepulan  udara ditiupkan di
mata Anda dalam waktu singkat. Anda akan mendengar suara
hembusan dan merasakan kesejukan atau tekanan ringan pada
mata Anda. Tonometer mencatat tekanan intraokular (TIO) dari
perubahan cahaya yang dipantulkan dari kornea. pengujian
dapat dilakukan beberapa kali untuk masing-masing mata.

2.3.3 Setelah Menjalani Proses Tonometri


Anda mungkin memiliki perasaan gatal pada kornea Anda. Ini biasanya
hilang dalam 24 jam. Beberapa orang menjadi cemas ketika tonometer menyentuh
mata. Pada metode hembusan udara, hanya hembusan udara menyentuh mata.
Hubungi dokter Anda jika Anda merasa sakit mata selama tes atau selama 48 jam
setelah tes.

Anda mungkin juga menyukai