0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan7 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tonometri yang digunakan untuk mengukur tekanan intraokular untuk memeriksa glaukoma.
2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular seperti usia, jenis kelamin, tekanan darah, dan obat-obatan.
3. Ada beberapa jenis tonometer seperti tonometer kontak dan non kontak, serta proses tonometri yang memerlukan w
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tonometri yang digunakan untuk mengukur tekanan intraokular untuk memeriksa glaukoma.
2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular seperti usia, jenis kelamin, tekanan darah, dan obat-obatan.
3. Ada beberapa jenis tonometer seperti tonometer kontak dan non kontak, serta proses tonometri yang memerlukan w
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tonometri yang digunakan untuk mengukur tekanan intraokular untuk memeriksa glaukoma.
2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular seperti usia, jenis kelamin, tekanan darah, dan obat-obatan.
3. Ada beberapa jenis tonometer seperti tonometer kontak dan non kontak, serta proses tonometri yang memerlukan w
Tonometri mengukur tekanan di dalam mata yang disebut tekanan intraokular (TIO). Alat ini digunakan untuk memeriksa glaukoma, yakni penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan dengan merusak saraf di bagian belakang mata (saraf optik). Kerusakan saraf optik dapat disebabkan oleh penumpukan cairan yang tidak mengalir dengan benar keluar dari mata. Satuan tonometer adalah Hg atau Torr. Harga normal tekanan intraokuler 12-23 mmHg. Sifat fisik kornea normal memberi batasan keakuratan tonometer untuk mengukur tekanan intraokuler,dan sejumlah usaha telah dilakukan untuk mendesign tonometer yang dapat diaplikasikan juga pada konjungtiva atau pada kelopak mata. Tekanan intraokuler ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah produksi aquos humor oleh badan silar, resitensi dari pengaliran aquos humor pada sudut bilik mata menuju sistem “trabecular meshwork” kanalis Schlemm dan level dari tekanan vena episklera. Nilai tekanan intraokuler pada setiap individu dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain : usia, jenis kelamin, musim, variasi diurnal, ras, kelainan refraksi, latihan, obat-obat anastesi, alkohol. Ukuran pupil tergantung beberapa faktor antara lain: umur,tingkat kesadaran,kuatnya penyinaran,dan tingkat akomodasi. Perubahan diameter pupil dipengaruhi oleh aktivitas jaras eferen serabut simpatis dan parasimpatis. Fungsi saraf simpatik adalah dilatasi pupil dengan efek yang kurang bermakna pada otot siliaris sedangkan fungsi saraf parasimpatik untuk miosis pupil dengan efek terhadap kontraksi M.siliaris serta efek akomodasi.jadi,diameter pupil ditentukan oleh aksi antagonistic antar M.sfingter pupilae dan M.dilator pupilae.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah : BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tonometer 2.1.1 Pengertian Tonometer Tonometri adalah pengukuran tekanan intraokular (TIO). Pengukuran TIO merupakan salah satu pemeriksaan rutin dalam pemeriksaan mata umum. Pada praktek dokter umum pemeriksaan tonometri terutama diindikasikan pada adanya dugaan pasien menderita glaukoma misalnya keadaan akut (mata merah, sakit, berair dan penglihatan menurun) atau kronik (mata tenang lapang penglihatan menurun perlahan). Selain itu pengukuran TIO dilakukan untuk penyaringan kasus glaukoma atau follow up dan pra-bedah katarak. Pengukuran tekanan intraokular dapat dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat. Pengukuran TIO dengan menggunakan alat dapat dibedakan secara langsung (direct) atau tidak lagsung (indirect), namun dalam praktek sehari-hari teknik langsung hampir tidak mungkin dikerjakan sehingga yang dilakukan adalah tonometri secara tidak langsung.
2.1.2 Jenis Tonometer
Tonometer secara umum diklasifikasikan menjadi dua metode : 1. Metode langsung (direct) Dengan menggunakan kanul diinsersikan (disisipkan) ke dalam bilik mata depan (berada di belakang kornea, di depan lensa) , dan salah satu ujung yang lain dihubungkan dengan alat manometrik untuk mengukur tekanan yang diberikan. Walau metode ini merupakan cara yang paling akurat tapi sangat tidak mungkin oleh karena sangat diluar kelaziman. 2. Metode tidak langsung (indirect) Metode tidak langsung terbagi menjadi 1) Metode kontak Indentasi tonometer Secara prinsip sebagai alat pengukur jumlah indentasi ( deformasi menjadi pipih ) pada kornea terhadap tekanan yang diberikan. Contoh : tonometer schiotz Applanasi tonometer Secara prinsip diartikan sebagai alat pengukur besarnya gaya yang dibutuhkan untuk memipihkan ( mendatarkan ) kornea 2) Metode non kontak Salah satu alat pengukuran tekanan intraokuler dilakukan menggunakan tonometer non-kontak merk Shin-Nippon. Alat ini bekerja dengan cara menghembuskan udara pada kornea pasien sehingga tidak menyentuh mata pasien (tidak invasive). 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Intraokular Tekanan intraokular pada mata normal berdasarkan statistik berkisar antara 10-20 mmHg. Pada satu penelitian terhadap orang barat didapatkan rata-rata TIO mata normal adalah 15,5 ± 2,6 mmHg dengan batas maksimum TIO 21 mmHg. Faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular antara lain : 1) Demografik a) Usia Rata-rata tekanan intraokular meningkat dengan bertambahnya usia. Hal tersebut kemungkinan terkait dengan peningkatan tekanan darah dan nadi serta obesitas. b) Jenis kelamin Suatu penelitian mendapatkan bahwa tekanan intraokular lebih tinggi pada wanita namun hal ini belum dapat dibuktikan oleh penelitian lain. c) Ras Pada penelitian di Amerika didapati bahwa tekanan Intraokular lebih tinggi pada orang kulit hitam dibandingkan kulit putih. d) Keturunan Tekanan intraokular dipengaruhi oleh faktor genetik. 2) Sistemik a) Variasi Diurnal Tekanan intraokular orang norml bervariasi dalam satu hari berkisar antara 3-6 mmHg, namun pasien gloukoma dapat mencapai kisaran 30 mmHg bahkan 50 mmHg. Tekanan tertinggi biasanya pada waktu pertengahan pagi (jam 7-9) sedangkan yang terendah pada akhir malam atau awal pagi. b) Variasi musim Pada suatu penelitian didapatkan bahwa TIO pada musim dingin lebih tinggi dibandingkan musim lain. Hal ini kemungkinan terkait dengan jumlah waktu terang dan perubahan tekanan atmosfer. c) Tekanan darah Perubahan besar tekanan darah selalu diiringi perubahan tekanan intaokular. Besarnya fluktuasi TIO berhubungan dengan tingginya tekanan arterial dan ocular.beberapa penelitian lain juga mendapatkan bahwa TIO terkait dengan denyut nadi dan konsentasi hemoglobin. d) Obesitas Orang gemuk cenderung memiliki TIO yang tinggi e) Posisi tubuh Tekanan intraokular meningkat kira-kira 6 mmHg pada perubahan posisi duduk ke berbaring. f) Neural Suatu penelitian mendapatkan bahwa pelepasan katekolamin,agonis adrenergic dan adenosine monofosfat siklik dapat menurunkan TIO. g) Hormonal Beberapa hormon diketahui mempengaruhi TIO. Hormon tersebut antara lain : Glukokortikoid, progesterone, esterogen, growth hormon, tiroksin, aldosterone, vasopressin, dan melanocyte-stimulating hormone. h) Obat-obatan Beberapa golongan obat-obatan dapat mempengaruhi TIO. Jenis obat yang dapat menurunkan TIO antara lain : obat-obatan untuk anestesi umum, B blocker, alkohol dan mariyuana. Jenis obat yang dapat meningkatkan TIO antara lain : kortikosteroid dan obat-obat golongan sikloplegik. 3) Okular a) Kelainan refraksi Beberapa penelitian mendapatkan bahwa TIO yang lebih tinggi dijumpai pada penderita myopia. TIO juga berhubungan dengan bola mata yang panjang. b) Pergerakan mata Jika mata bergerak melawan resistensi mekanik, TIO dapat segera meningkat. c) Inflamasi Tekanan intraokular pada mata mengalami inflamasi biasanya menurun karena produksi cairan akuos menurun, namun bila terjadi hambatan pengeluaran akuos akibat peradangan yang terjadi makan TIO dapat meningkat. d) Operasi Tekanan intraokular paska operasi akan menurun pada kebanyakan kasus, namun pada keadaan tertentu dapat meningkat akibat hambatan pengeluaran akuos oleh infalamasi atau proses pada operasi tersebut. 2.3 Proses 2.3.1 Proses Sebelum Menjalani Tonometri Anda harus menghapus lensa kontak sebelum pengujiann. Pewarna permanen dapat meninggalkan noda pada lensa kontak. Katakan kepada dokter Anda jika Anda memiliki riwayat ulkus kornea atau infeksi mata, atau riwayat glaukoma dalam keluarga Anda. Selalu beri tahu penyedia pemeriksaan mengenai obat-obatan yang Anda konsumsi. 2.3.2 Bagaimana Proses Tonometri Proses pengujian tonometri hanya membutuhkan waktu beberapa menit. 1) Metode Applanation (Goldmann) Jenis tonometri ini dilakukan oleh dokter mata. Dokter Anda akan menggunakan obat tetes mata untuk mematikan rasa pada permukaan mata Anda sehingga Anda tidak akan merasakan tonometer selama tes. Sebuah strip kertas yang mengandung zat warna (fluorescein) akan menyentuh mata Anda, atau obat tetes mata yang mengandung pewarna akan diterapkan. Pewarna akan memudahkan dokter untuk melihat kornea Anda. Anda akan meletakkan dagu Anda pada penopang yang empuk dan menatap langsung ke mikroskop (slit lamp). Dokter Anda duduk di depan Anda dan mengarahkan sinar cahaya terang ke mata Anda. Dokter Anda dengan lembut menyentuh probe tonometer mata Anda. Dokter memeriksa tegangan pada tonometer yang mengukur TIO mata Anda. Jangan menggosok mata Anda selama 30 menit sampai obat bius telah memudar.
2) Metode Lekukan Elektronik
Tonometri elektronik dapat dilakukan oleh teknisi, dokter mata, atau dokter umum. Dokter Anda akan menggunakan obat tetes mata untuk mematikan rasa pada permukaan mata Anda sehingga Anda tidak akan merasakan tonometer selama tes. Anda akan menatap lurus ke depan, atau kadang-kadang melihat ke bawah. Dokter Anda dengan lembut menyentuh probe tonometer ke mata Anda. Beberapa analisis akan dilakukan pada setiap mata. Anda akan mendengar bunyi klik yang terdengar setiap kali hasil analisis diperoleh. Setelah analisis yang akurat telah cukup diperoleh, bunyi bip akan terdengar, dan pengukuran rata-rata TIO akan muncul pada panel instrumen display. Jangan menggosok mata Anda selama 30 menit sampai obat bius telah memudar.
3) Metode Non-Kontak (Hembusan Udara)
Jenis tonometri ini dilakukan oleh dokter atau dokter mata. Anda tidak perlu obat bius tetes untuk mematikan rasa pada mata Anda untuk metode ini. Anda akan meletakkan dagu Anda pada penopang empuk dan menatap lurus ke dalam mesin. Kepulan udara ditiupkan di mata Anda dalam waktu singkat. Anda akan mendengar suara hembusan dan merasakan kesejukan atau tekanan ringan pada mata Anda. Tonometer mencatat tekanan intraokular (TIO) dari perubahan cahaya yang dipantulkan dari kornea. pengujian dapat dilakukan beberapa kali untuk masing-masing mata.
2.3.3 Setelah Menjalani Proses Tonometri
Anda mungkin memiliki perasaan gatal pada kornea Anda. Ini biasanya hilang dalam 24 jam. Beberapa orang menjadi cemas ketika tonometer menyentuh mata. Pada metode hembusan udara, hanya hembusan udara menyentuh mata. Hubungi dokter Anda jika Anda merasa sakit mata selama tes atau selama 48 jam setelah tes.