Anda di halaman 1dari 21

Nama :Fadila

Stambuk : N 111 16 020


Pembimbing Klinik : dr. Neni P, Sp.M
 Tekanan intraokular adalah tekanan cairan di dalam bola mata yang nilainya
ditentukan oleh kecepatan pembentukan aqueous humor dan tahanan terhadap
aliran keluarnya dari mata.

 Peningkatan tekanan intraokular dapat terjadi akibat peningkatan produksi


ataupun gangguan aliran keluar dari aqueous humor tersebut
 Pengukuran tekanan intraokular merupakan pemeriksaan rutin yang penting
pada mata dan merupakan salah satu tanda untuk mengetahui kondisi mata
seseorang dalam menilai dinamika humor aquos.

 Tekanan intarokular terutama diatur oleh :


1. Kecepatan produksi aqueous humour
2. Tahanan terhadap aliran keluarnya
3. Tekanan vena episklera

Nilai normalnya 11-21 mmHg


 Tonometri  Tindakan untuk pemeriksaan tekanan
intraokular

 Alat yang digunakan  tonometer


Secara umum diklasifikasikan menjadi 2 metode:
 Metode langsung
menggunakan kanul yang di insersikan ke dalam
bilik mata depan dan salah satu ujungnya dihubungkan
dengan alat manometrik untuk mengukur tekanan yang
diberikan.

 Metode tidak langsung, dibagi menjadi:


1. Metode kontak terbagi: indentasi tonometer dan
applanasi tonometer
2. Metode non kontak
 Indentasi Tonometer
Secara prinsip sebagai alat pengukur
jumlah indentasi pada kornea terhadap
tekanan yang diberikan contohnya
Tonometer Schiotz.
 Aplanasi Tonometer  secara prinsip diartikan sebagai alat pengukur
besarnya gaya yang dibutuhkan untuk memipihkan (mendatarkan)
kornea. Contoh : tonometer Goldman
Tonometer dengan metode ini tidak menyentuh mata tapi menggunakan
udara untuk memipihkan kornea. Tipe tonometer ini tidak bagus
digunakan untuk mengukur tekanan intra okular. Tapi sering digunakan
sebagai cara yang sederhana untuk memeriksa tekanan intra okular yang
tinggi dan cara yang paling mudah untuk memeriksa anak-anak. Hasil
pengukurannya tampil secara digital.
 Tonometer digital palpasi dengan menggunakan jari
telunjuk pemeriksa
Teknik:
1. Menjelaskan apa yang akan dilakukan saat pemeriksaan
2. Pasien diminta menutup mata dan melihat ke bawah
3. Jari-jari lain pemeriksa bersandar pada dahi dan pipi
pasien
4. Kedua jari telunjuk pemeriksa menekan bola mata pada
bagian belakang kornea secara bergantian
5. Satu telunjuk mengimbangi tekanan saat telunjuk
lainnya menekan bola mata
 Interpretasi hasil:
Hasil dinyatakan dengan tanda N+1, N+2, N+3, dan sebaliknya N-1
dan seterusnya

Derajat hasilnya:
 N (normal), N+1, N+2, N+3, yang berarti tekanan lebih tinggi di
banding normal, dimana N+1 < N+2
 Atau N-1, N-2, N-3 yang berarti tekanan bola mata lebih rendah
 Tonometer Schiotz yang akan
membuat indentasi (penekanan)
terhadap permukaan kornea. Bila
suatu beban tertentu memberikan
kecekungan pada kornea maka
akan terlihat perubahan pada skala
Schiotz.
Pada pemeriksaan tonometri Schiotz,
pasien diposisikan supinasi dan mata
ditetesi dengan obat anestesi topikal
atau Pantokain 0.5%. Lalu tonometer
Schiotz diletakkan di permukaan
kornea, sedangkan mata yang lainnya
difiksasikan pada satu titik di ruangan
pemeriksaan.

Interpretasi hasil:
Hasil pembacaan skala di konversikan
ke dalam tabel yang telah ditentukan
dan dinyatakan dalam milimeter air
raksa
 Tonometer aplanasi Goldmann adalah alat yang mengukur tekanan bola mata dengan
memberikan tekanan yang akan membuat rata permukaan kornea dalam ukuran tertentu dan
kecil. Instrumen yang paling akurat digunakan adalah tonometer applanasi Goldmann, yang
dilekatkan ke slitlamp dan mengukur gaya yang diperlukan untuk meratakan daerah kornea
tertentu
 Merupakan tonometer applanasi yang hampir sama dengan
tonometer Goldmann hanya saja tonometer Perkins dapat
digunakan dalam berb agai posisi oleh karena bersifat portable
, keakuratannya dapat disamakan baik dalam posisi vertical
atau horizontal, tonometri dapat dilakukan pada bayi, anak,
dan di kamar operasi serta pada kornea yang mengalami
astigmatisma .Tekanan intra ocular dapat lebih akurat dari
pengukurandengan menggunakan tonometer
 Merupakan tonometer applanasi , dan cukup akurat untuk pengukuran
tekanan intra ocular pada mata yang mengalami sikatrik, odema atau
irregular kornea dan pada mata yang memakai lensa kontak lunak
Merupakan tonometer yang mempunyai kemampuan sensitifitas seperti
tonometer Mackay-Marg. Pengukuran tekanan intra ocular dengan
memberikan tekanan udara pada seluruh struktur kornea yang digunakan
untuk mendatarkan kornea. Berguna untuk kornea yang irregular, sikatrik dan
odema serta mata yang memakai soft kontak lens. Dan pada kasus diatas hasil
pengukuran tekanan intra okuler lebih konsisten dan objectif. Dapat digunakan
untuk mengukur tekanan intra ocular secara berkesinambungan dan sebagai
tonografi . pneumatotonometer, yang dapat digunakan walaupun terdapat lensa
kontak lunak di permukaan kornea yang ireguler
 Merupakan tonometer portable dengan sumber energi dari baterai.
TonoPen ini biasanya digunakan untuk pengukuran TIO pada
anak, pasien yang dengan slit lamp tidak dapat diukur TIO nya,
pasien yang tidak kooperatif dengan pengukuran tonometri
applanasi Goldmann, atau pasien dengan kelainan kornea .
TonoPen lebih teliti, tetapi perlu dikalibrasi setiap hari
 Bagian kecil pada ujung TonoPen terdiri atas transduser elektrik yang sensitif
terhadap posisi. Pada saat ujung TonoPen ditekankan ke kornea akan terjadi
pemipihan kornea dan kornea menjadi rata. Tekanan intraokuler dapat dinilai
ketika ujung dari TonoPen berada di bidang yang sama dengan footplate.

Anda mungkin juga menyukai