Anda di halaman 1dari 14

Tonometri schiotz

Pembimbing klinik
dr. KAHARUDDIN A., Sp. M
Tonometri adalah suatu tindakan untuk
melakukan pemeriksaan tekanan intra okular
dengan alat yang disebut tonometer.

Tonometer adalah Alat yang


mengekploitasi sifat fisik mata untuk
mendapatkan tekanan intra okular tanpa
perlu mengkanulasi mata
Tonometer secara umum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1.Metode langsung (direct) yaitu, dengan menggunakan kanul di insersikan
kedalam bilik mata depan, dan salah satu ujung yang lain di hubungkan
dengan alat manometrik untuk mengukur tekanan yang diberikan.
2. Metode Tidak langsung (indirect)
Metode tidak langung terbagi menjadi :
Metode kontak
Indentasi Tonometer
Applanasi Tonometer
Metode Non-kontak
Indentasi Tonometer, Secara prinsip sebagai alat
pengukur jumlah indentasi pada kornea terhadap
tekanan yang diberikan contohnya Tonometer
Schiotz
Applanasi Tonometer secara prinsip
diartikan sebagai alat pengukur
besarnya gaya yang dibutuhkan untuk
memipihkan (mendatarkan) kornea.
Terdapat Beberapa Jenis Tonometer :

1. Transpalpebra tonometer
2. Tonometer schiotz
3. Tonometer aplanasi goldman
4. Tonometer digital palpasi
Gambar 1. Transpalpebra Tonometer
Gambar 2. Tonometer
schiotz
Gambar 3. Tonometer Aplanasi
Goldman
Tonometer disiapkan dan di cek apakah berfungsi dengan baik, yaitu dengan
penekanan maksimal jarum menunjukan angka nol.
Ujung tonometer di sterilisasi dengan menggunakan kapas alkohol.
Pasien ditidurkan dengan posisi horizontal
Mata ditetesi dengan obat anestesi topikal atau pantokain 0,5%.
Ditunggu sampai pasien tidak merasa perih
Kelopak mata pasien dibuka dengan jari telunjuk dan ibu jari pemeriksa (jangan
tekan bola mata pasien)
Tonometer schiotz kemudian diletakkan diatas permukaan kornea, pastikan
alkohol suda kering. Meminta pada pasien agar mata yang tidak periksa berfiksasi
pada satu titik.
Setelah telapak tonometri menunjukkan angka yang tetap, dibaca nilai tekanan
pada busur schiotz yang berantara 0-15
Baca nilai tekanan skala burr schotz yang berantara 0-15. dengan menambahkan
beban 7,5 atau 10 gr.
Pemeriksaan ini harus dilakukan dengan hati-hati ,
karena dapat mengakibatkan lecetnya kornea sehingga
dapat mengakibatkan keratitis dan erosi kornea
Misalnya Jarum menunjukkan angka 5 dengan beban 5,5
tekanan 5/5,5 lihat tabel, hasil 17,3 mmHg.
Apabila Jarum menunjukkan angka 1-3 tambahkan beban 7,5
gr.
Apabila pada beban 7,5 jarum menunjukkan angka 1-3
tambahkan beban 10gr.
Tekanan intra okuler normal: 11-21 mmhg
-TERIMA KASIH-

Anda mungkin juga menyukai