Anda di halaman 1dari 23

DAKRIOSISTITIS

Ashar Randy Adil


N 111 16 113

Pembimbing Klinik :
dr.Moh Roni U. Alitu, Sp.M.M.Kes
dr.Afriani Djibran, M.Kes
Pendahuluan
Sistem lakrimal terdiri dari dua bagian, yaitu sistem sekresi yang berupa
kelenjar lakrimal dan sistem ekskresi yang terdiri dari punctum lakrimal,
kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, dan meatus inferior

Dakriosistitis dapat berlangsung secara akut maupun kronis. Dakriosistitis


akut ditandai dengan nyeri yang muncul secara tiba-tiba dan kemerahan
pada regio kantus medial, sedangkan pada inflamasi maupun infeksi kronis
dari sakus lakrimal ditandai dengan adanya epifora.
Tinjauan Pustaka
Anatomi & Fisiologi
Definisi
Dakriosistitis adalah peradangan pada sakus
lakrimalis akibat adanya obstruksi pada duktus
nasolakrimalis. Obstruksi pada anak-anak biasanya
akibat tidak terbukanya membran nasolakrimal,
sedangkan pada orang dewasa akibat adanya
penekanan pada salurannya, misal adanya polip
hidung.
Epidemiologi
Penyakit ini sering ditemukan pada anak-anak atau
orang dewasa di atas 40 tahun, terutama
perempuan dengan puncak insidensi pada usia 60
hingga 70 tahun. Dakriosistitis pada bayi yang baru
lahir jarang terjadi, hanya sekitar 1% dari jumlah
kelahiran yang ada
Klasifikasi

Akut

Kronis

Kongenital
Faktor Predisposisi & Etiologi
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya obstruksi duktus nasolakrimalis 9:
• Terdapat benda yang menutupi lumen duktus,
seperti pengendapan kalsium, atau koloni jamur
yang mengelilingi suatu korpus alienum.
• Terjadi striktur atau kongesti pada dinding
duktus.
• Penekanan dari luar oleh karena terjadi fraktur
atau adanya tumor pada sinus maksilaris.
• Obstruksi akibat adanya deviasi septum atau
polip.
• Dakriosistitis dapat disebabkan oleh bakteri Gram
positif maupun Gram negatif
Patofisiologi

Obstruksi
Sikatrik

Infeksi
Gejala Klinis
Pada dakriosistitis akut, pasien akan mengeluh
nyeri di daerah kantus medial (epifora) yang
menyebar ke daerah dahi, orbita sebelah dalam dan
gigi bagian depan. Sakus lakrimalis akan terlihat
edema, lunak dan hiperemi yang menyebar sampai
ke kelopak mata dan pasien juga mengalami
demam. Jika sakus lakrimalis ditekan, maka yang
keluar adalah sekret mukopurulen.
• Pada dakriosistitis kronis gejala klinis yang
dominan adalah lakrimasi yang berlebihan
terutama bila terkena angin. Dapat disertai
tanda-tanda inflamasi yang ringan, namun jarang
disertai nyeri. Bila kantung air mata ditekan akan
keluar sekret yang mukoid dengan pus di daerah
punctum lakrimal dan palpebra yang melekat
satu dengan lainnya.
• Pada dakriosistitis kongenital biasanya ibu pasien
akan mengeluh mata pasien merah pada satu
sisi, bengkak pada daerah pangkal hidung dan
keluar air mata diikuti dengan keluarnya nanah
terus-menerus. Bila bagian yang bengkak
tersebut ditekan pasien akan merasa kesakitan
(epifora).
Diagnosis

Anamnesis Gejala Klinis


Pemeriksaan
Fisik

Uji Sensibilitas Kornea


dengan Estiometer

Dye Disapperance Test


(DDT)
Fluorescein clearance Test
Anel Test

Probing Test

Jones Dye Test II


Pemeriksaan
Penunjang

CT-Scan
Diagnosis Banding

Selulitis Orbita
Hordeolum
Terapi
Antibiotik Oral
&
Anak-Anak Antibiotik
Topikal

Kompres Hangat
Dakriosistitis Akut
Antibiotik Oral
Analgesik Oral
Irigasi Antibiotik
Dakriosistitis Kronis Pembedahan
Pembedahan
Komplikasi
Dakriosistitis yang tidak diobati dapat menyebabkan
pecahnya kantong air mata sehingga membentuk fistel.
Bisa juga terkadi abses kelopak mata, ulkus, bahkan
selulitis orbita
Komplikasi juga bisa muncul setelah dilakukannya DCR.
Komplikasi tersebut di antaranya adalah perdarahan
pascaoperasi, nyeri transien pada segmen superior
os.maxilla, hematoma subkutaneus periorbita, infeksi
dan sikatrik pascaoperasi yang tampak jelas
Prognosis
Dakriosistitis sangat sensitif terhadap antibiotika namun
masih berpotensi terjadi kekambuhan jika obstruksi
duktus nasolakrimalis tidak ditangani secara tepat,
sehingga prognosisnya adalah dubia ad malam. Akan
tetapi, jika dilakukan pembedahan baik itu dengan
dakriosistorinostomi eksternal atau dakriosistorinostomi
internal, kekambuhan sangat jarang terjadi sehingga
prognosisnya dubia ad bonam.

Anda mungkin juga menyukai