DAKRIODENITIS
Trilaxmi Ivon Sinda
Agustinus Andika
Pamela Kartika Sari
Nindy Dwianfuri
Krisma Tolombot
Prisilia Likuayang
Sistem
Sekresi
glandula
lakrimalis
APARATUS LAKRIMALIS
Sisten Ekskresi
punctum
lakrimal
kanalikuli
lakrimal
saccus lakrimal
duktus
nasolakrimal
meatus inferior
Duktus lakrimalis membasahi bentuk tear film dikeluarkan lwt
kanalikulis inferior&superior kanalikuli komunis ductus nasolacrimalis
saccus nasolacrimalis meatus nasi inferior oropharing
Radang Aparatus lakrimalis
1. Dakrio Adenitis → merupakan
peradangan pada Glandula lakrimalis
2. Kanakulitis → radang pada kanalikuli
3. Dakrio sistitis → peradangan pada
saccus lakrimalis
DAKRIOSISTITIS
Adalah : peradangan pada saccus
lakrimalis
Predisposisi : Orang tua (lebih sering
pada wanita, umur >40 tahun), trauma,
bayi baru lahir
Secara klinis dibagi menjadi :
Dakrio sistitis infant
Dakrio sistitis primer akut & kronis
Dakrio sistitis sekunder →krn trauma
ETIOLOGI
1. Obtruksi parsial pada duktus naso lakrimalis
2. Infeksi
Dakriosistitis akut kuman stafilokokus,
pneumokokus, Neisseria kataral, dan
pseudomonas (dapat berlanjut menjadi
peradangan menahun).
Dakriosistitis kronik tuberkulosis, lepra,
trakoma, dan infeksi jamur.
Infeksi jamur biasanya oleh Candida albican
dan Aspergillus sp, biasanya jarang ditemukan
Dakriosistitis akut pada anak-anak
Haemophylus influenzae
Obstruksi duktus nasolakrimalis
TERAPI :
Lokal Antibiotik tetes mata
Sistemik AB
Penyemprotan AB sekaligus probing.
Operasi Dacryocystorhinostomy
Operasi Dacryocystoctomy dilakukan
bila dg DCR tdk berhasil
KOMPLIKASI
• Tidak diobati pecahnya kantong air
mata: fistel, abses kelopak mata, ulkus,
bahkan selulitis orbita
• Komplikasi terapi bedahPerdarahan (3%
pasien), infeksi kegagalan
dakriosistorinostomi paling sering akibat
osteotomi atau penutupan fibrosa pada
pembedahan ostium yang tidak adekuat.
• Kompliksi lainnya meliputi nyeri transien
pada segmen superior os.maxilla,
hematoma subkutaneus periorbita, infeksi
dan sikatrik pascaoperasi yang tampak jelas
PROGNOSIS
• Antibiotik biasanya dapat memberikan
kesembuhan pada infeksi akut.
• Dakriosistitis sangat sensitif antibiotika
namun masih berpotensi terjadi kekambuhan
jika obstruksi duktus nasolakrimalis tidak
ditangani secara tepat dubia ad malam.
Akan tetapi, jika dilakukan pembedahan baik
itu dengan dakriosistorinostomi eksternal
atau dakriosistorinostomi internal,
kekambuhan sangat jarang dubia ad
bonam.
• Jika stenosis menetap lebih dari 6 bulan maka
diindikasikan pelebaran duktus dengan probe.
Satu kali tindakan efektif pada 75% kasus
DAKRIOADENITIS
DEFINISI
Peradangan kelenjar lakrimalis atau suatu
proses inflamasi pada kelenjar air mata pars
sekretorik.
EPIDEMIOLOGI
Peradangan kelenjar air mata yang jarang
terjadi; oleh karena tu data prevalensinya
jarang.
Satu dari 10.000 pasien mata menderita
dakrioadenitis menurut satu laporan.
Dapat terjadi unilateral ataupun bilateral.
ETIOLOGI
Dakrioadenitis dapat berjalan akut dan kronik,
dapat terjadi akibat infeksi :
Virus : parotitits, herpes zozter, dan virus
sitomegali.
Bakteri : staphylococcus aureus, steptococcus
gonococcus.
Jamur : histoplasmosis, aktinomises,
blastomikosis, nokardiosis, dan sporotrikosis.
Sarkoid dan idiopati
PATOFISIOLOGI