Kompelsus Ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan…..Shalom…! Bapa kami yang di sorga, Bapa yang sungguh sangat mengasihi kami. Disaat ini kembali kami
Saat ini karena merebaknya virus corona ada aturan yang dikeluarkan pemerintah untuk tidak kompelsus Ibu Jemaat Bukit Zaitun Luwuk, bersyukur dan memuji serta memuliakan namaMu,
berkumpul dalam jumlah yang besar (social distancing) dan menjaga jarak (physical distancing), karena kasih setiaMu tidak pernah berkesudahan dalam kehidupan kami. Terlebih saat ini, ketika
semua ini membuat kita tidak lagi mendengar ada orang atau keluarga yang membuat acara yang Tuhan berkenan mengaruniakan kami waktu dan kesempatan untuk dapat melaksanakan ibadah
dapat mengumpulkan banyak orang atau biasa kita kenal dengan sebutan “acara pesta”. Kenyataan Kompelsus Ibu.
ini tentu sangat berbeda dengan keberadaan sebelum virus corona ini merebak, dimana hampir Trima kasih utk kebenaran FirmanMu, kiranya itu tidak akan berlalu dalam kehidupan kami. Tetapi
setiap bulan kita dapat menghadiri beberapa pesta, dan kalau bicara soal pesta khusus bagi kiranya Engkau akan memeteraikan Firman dalam hati dan pikiran kami, sehingga benar – benar
perempuan dalam hal ini ibu – ibu, maka itu tidak akan lepas dari persoalan pakaian atau gaun kami boleh menjadi pelaku – pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja.
yang akan digunakan, dan sudah pasti pakaian atau gaun itu yang akan dikenakan itu berbeda Kami berdoa untuk keluarga serta seluruh anggota kompelsus Ibu, baik yang ada ditingkat Kolom
dengan pakaian yang dikenakan sehari – hari. maupun yang ada ditingkat Jemaat, diberkatilah kami sekalian di dalam seluruh keberadaan
Kompelsus Ibu yang diberkati Tuhan……berbicara soal pesta pada zaman Yesus bukanlah sesuatu kehidupan kami, tugas dan tanggung jawab pekerjaan kami, sesuai dengan talenta yang Tuhan
yang luar biasa, karena itu Yesus menyampaikan pengajarannya dalam bentuk perumpamaan sudah berikan kepada kami masing – masing
tentang perjamuan kawin, dengan harapan agar pengajaranNya akan dengan mudah diterima, Demikian juga untuk program pelayanan yang sudah kami sepakati bersama, kiranya akan selalu
sebab dibawa dalam bentuk perumpamaan yang umum, yang sering mereka alami. Walaupun diberkati oleh Tuhan, sehingga kami dapat dimampukan untuk dapat merealisasikan setiap program
pengajaran yang disampaikan Yesus dibawa dalam bentuk yang sederhana, tetapi pokok yang ada dengan baik.
perenungan yang terkandung di dalam perumpamaan ini sangatlah penting, sebab berbicara Bapa kekal di sorga inilah doa dan permohonan kami…….Amin.
tentang Kerajaan Sorga yaitu “keselamatan yang dianugerahkan Allah kepada semua orang”.
Ada hal yang berbeda yang ditonjolkan Yesus dalam pengajaranNya, tentang pesta perjamuan
kawin. Jika pada pelaksanaan pesta perjamuan kawin pada umumnya orang yang hadir yang hadir
atau para undangan harus menyiapkan “pakaian atau gaun” pestanya sendiri. Tetapi dalam
perumpamaan ini “Tuan” pesta yang menyiapkan pakaian pesta untuk para tamunya (Band Wahyu
19:8). Jadi para tamu atau undangan harus mengenakan pakaian atau gaun pesta yang disiapkan
oleh tuan pesta, jika para tamu atau undangan tidak mengenakannya maka pesta yang diadakan itu
bukan untuknya (ayat 12 dan 13).
Perumpamaan ini mau mengatakan bahwa undangan yang disampaikan bagi semua orang adalah
“keselamatanadalah yang dianugerahkan Tuhan” kepada semua orang. Akan tetapi orang yang
diundang dapat menerima keselamatan itu jika ia mengenakan “pakaian atau gaun” pesta yang
sudah disediakan dan ini dapat dikatakan sebagai perintah yang harus dilakukan. Pakaian atau
gaun pesta yang dimaksudkan disini ialah semua perbuatan baik yang sudah diajarkan Tuhan
Yesus, karena itu kita perlu belajar untuk mengenakan perbuatan – perbuatan baik, perbuatan –
perbuatan yang berkenan dengan kehendak Tuhan. Sehingga kehidupan yang kita tampilkan
selaras atau pantas dengan identitas kita sebagai “mempelai perempuan” Kristus.
Jika pakaian “pesta” yang kita gunakan sudah pasti tampilannya akan sangat berbeda dengan
pakain yang digunakan ”sehari – hari”, demikian juga dalam menjalani kehidupan sebagai anak –
anak Tuhan yang sudah menerima keselamatan (undangan), maka keberadaan atau perbuatan kita
hendaknya berbeda dengan perbuatan orang – orang dunia atau yang tidak mau menerima
keselamatan (undangan) yang sudah dianugerahkan Tuhan……Amin.