Anda di halaman 1dari 10

Episkleritis

Episkleritis
• Merupakan proses peradangan pada terbatas pada
jaringan ikat vaskular yang terletak antara
konjungtiva dan permukaan sklera. Perjalanan
penyakit bersifat akut, ringan, self-limiting, namun
sering rekuren.
• Kemungkinan akibat reaksi hipersensitivitas
• Lebih banyak pada Wanita usia 30-40 tahun
• Terjadi spontan atau idiopatik
• Lama penyakit ± 4-5 minggu
• Penyulit yang dapat timbul adalah skleritis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Mata merah • Kemerahan hanya melibatkan satu
• Tidak ada gangguan tajam bagian dari area episklera
penglihatan • Penyinaran dengan senter
• Keluhan penyerta lain: kering, a) Episkleritis: tampak warna pink
nyeri, mengganjal, berair Keluhan seperti daging salmon
biasanya mengenai satu mata dan b) Skleritis: warnanya lebih gelap dan
dapat berulang pada mata yang keunguan
sama atau bergantian
• Tipe episkleritis: Nodular dan simpel
• Dapat ditemukan gejala terkait
• Episkleritis nodular :
Mata kering, rosacea, pemakaian
kontak lensa, atau penyakit dasar a) Nodul kemerahan batas tegas di
(sistemik) : bawah konjungtiva
1. Tuberkulosis, b) Nodul dapat digerakkan
2. Reumatoidartritis, c) Bila nodul ditekan dengan kapas atau
3. SLE, melalui kelopak mata yang
4. Alergi (misal: eritema. nodosum), dipejamkan di atasnya=>timbul rasa
atau sakit yang menjalar ke sekitarmata
5. Dermatitis kontak • Hasil pemeriksaan visus dalam batas
normal.
Cara membedakan episkleritis dengan skleritis: tes
Fenil Efrin 2,5% ed (vasokonstriktor)
• Episkleritis: mengecilkan kongesti => mengurangi
kemerahan (blanching /memucat)
• Skleritis => kemerahan menetap.
Simple episcleritis Nodular episcleritis
• 75% terjadi pada kasus • Terdapat benjolan yang
episkleritis meradang di sekeliling
pembuluh darah di
• 60% kasus dapat berulang
interpalpebral fissure.
• Keluhan memuncak dalam Biasanya lebih dari satu fokus
24 jam, kemudian secara nodul
bertahap memudar dalam • Onset lebih lama dari simpel
beberapa hari episkleritis
• Mata merah biasanya
dirasakan saat bangun tidur, 2-
3 hari kemudian kemerahan
meluas dan menjadi lebih
tidak nyaman dibanding
penderita episkleritis
sederhana.
A A

B
B
Fig. (A) Nodular episcleritis; (B) slit illumination shows
Fig. Simple episcleritis. (A) Sectoral; (B) diffuse that the deep beam is not displaced above the scleral
surface
Terapi
Non-medikamentosa
• Hindari paparan zat eksogen bila terdapat riwayat yang jelas
Medikamentosa
Episkleritis simpel: tidak membutuhkan pengobatan khusus, kompres dingin atau
beri tetes air mata buatan yang didinginkan
• Gejala ringan-sedang => tetes air mata buatan.
• Gejala berat => tetes mata kortikosteroid (Prednisolon 0,5%, Deksametason
0,1%, atau Betametason 0,1%) 4 kali sehari, selama 1-2 minggu
Dapat diberikan NSAID oral , ibuprofen 200 mg 3 dd 1, jika berhubungan dengan
kelainan sistemik
Episkleritis nodular yang tidak membaik dengan obat topikal, beri NSAID sistemik
misalnya Ibuprofen.
• Kortikosteroid sistemik biasanya hanya diberikan pada kasus dengan kolagen-
vaskular disease.
Penyakit Etiologi Visu Sekr Gejala Pemeriksaan segmen
s et anterior
Episkleritis Hipersensiti Nor (-) Keluhan mata Injeksi episkleral (paling
Reaksi vitas mal merah,kering, nyeri sering bagian nasal)
radang terhadp (ketika mata ditekan unilateral. Bila ditetes
pembuluh peny. pada daerah yang merah phenylephrine 2.5 %
darah Sistemik, akan terasa nyeri yang injeksi menghilang.
jaringan infeksi, menjalar ke seluruh
ikat antara idiopatik mata),bersifat kemotik,
konjungtiv unilateral dan residif.
a dan Banyak terjadi pada
sklera orang dengan penyakit
SLE, TB, RA.
Skleritis Hipersensiti Nor (-) Mata merah berair, rasa Injeksi sclera bilateral,
Reaksi vitas mal nyeri berat yang dapat disertai injeksi
radang terhadap menyebar ke dahi alis konjungtiva. Bila ditetes
pembuluh penyakit dan dagu, terkadang phenylephrine injeksi
darah sistemik dapat membangunkan tidak menghilang.
sklera sewaktu tidur, fotofobia.
Sering terjadi pada
pasca herpes, sifilis,
gout.

Anda mungkin juga menyukai