Anda di halaman 1dari 31

NYERI KEPALA

KETERANGAN UMUM

• Nama : Firhan Hamdi


• Umur : 23 Tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat :-
• Pekerjaan :-
• Status Kawin : Belum Menikah
• Agama : Islam
ANAMNESA

Keluhan Utama: nyeri kepala


Pasien mengeluh nyeri kepala seperti diikat dan menjalar sampai ke pundak sejak
2 hari yang lalu. Keluhan timbul ketika sedang beraktivitas. Keluhan dirasakan
semakin bertambah saat beraktivitas fisik yang berat seperti olahraga dan dengan
istirahat serta konsumsi obat ibuprofen nyeri kepala sedikit berkurang. Pasien
masih dapat melakukan aktivitas rutin walaupun nyeri kepala dirasakan
mengganggu. Keluhan nyeri kepala seperti ini sudah dialami sejak usia muda ±
10 tahun yang lalu. Nyeri kepala timbul >3 kali dalam sebulan. Nyeri kepala
timbul terutama ketika pasien sedang banyak pikiran.
ANAMNESA (2)

Keluhan nyeri kepala tidak dirasakan seperti berdenyut, bertambah ketika


mendengar suara yang bising atau ketika melihat cahaya. Keluhan tidak didahului
adanya penglihatan bercak-bercak seperti bintang. Keluhan tidak disertai mual
dan muntah. Pasien mengatakan tidak terdapat keluhan bengkak pada daerah
mata, hidung tersumbat dan keluar cairan dari mata ataupun hidung. Keluhan juga
tidak disertai dengan adanya lemah badan, telinga berdenging, baal atau
kesemutan pada tangan dan kaki, serta gangguan bicara. Keluhan nyeri kepala
tidak dipengaruhi oleh mengunyah, menelan, dan berbicara. Riwayat trauma dan
infeksi sebelumnya tidak ada.
ANAMNESA (3)

Pasien tidak memiliki riwayat darah tinggi dan kencing manis. Pasien tidak
memiliki riwayat penyakit jantung. Menurut keterangan pasien, pasien jarang
melakukan olahraga, olahraga hanya dilakukan 1 bulan sekali. Pasien memiliki
kebiasaan merokok, dalam sehari menghabiskan 12 batang. Kebiasaan merokok
ini dilakukan sejak sekolah menengah pertama. Di keluarga tidak ada yang
memiliki keluhan serupa dengan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK

• Kesadaran : Compos mentis


• Tensi : 100/80 mmHg kanan, 100/80 mmHg kiri
• Nadi : 94 x/menit
• Pernafasan : 20 x/menit
• Suhu : 36,8 C
• Turgor : Kembali Cepat
• Gizi : Normal
• Kepala : Normochepal
• Conjunctiva : Anemis +/+
• Sclera : Ikterik -/-
• Leher : Normal
PEMERIKSAAN FISIK

• Thorax : Simetris
• Jantung : BJ I dan II murni reguler
• Paru-paru : VBS (+/+) kanan=kiri, wheezing (-/-), ronchi (-/-)
• Abdomen : Datar, soepel, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
• Genital : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 Detik
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

1. Penampilan
Kepala : Normochepal
Columna vertebra : Tidak ada kelainan

2. Pemeriksaan Fungsi Luhur


Hubungan Psikis
Afasia : Motorik :-
Sensorik :-
Ingatan : Jangan pendek : Normal
Jangka panjang : Normal
Kemampuan berhitung : Normal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

3. Rangsang Meningen / Iritasi Radiks


Kaku Kuduk : (-)
Test Brudzinsky I : (-)
Test Brudzinsky II : (-)
Test Brudzinsky III : (-)
Test Laseque : kanan >700 kiri >700
Test Kernig : kanan >1350 kiri >1350
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

• Saraf Otak
N. I : Penciuman : Normosomia
N. II : Ketajaman Penglihatan : Dalam Batas Normal
Campus : Dalam Batas Normal
Fundus Oculi : Tidak dilakukan pemeriksaan
N. III/IV/V : Ptosis : Tidak ada
: Pupil : Pupil bulat, isokor
: Refleks Cahaya (D/I) : Direk +/+ , Indirek +/+
: Refleks Konvergensi : +/+
: Posisi Mata : Di tengah
: Gerakan Bola Mata : Tidak ada kelainan
: Nystagmus :-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

N. V : Sensorik : Normal
: Oftalmikus : Normal/Normal
: Maksilaris : Normal/Normal
: Mandibularis : Normal/Normal
: Motorik : Normal
 
N. VII : Gerakan Wajah : Simetris
: Plicanasolabialis : Simetris
: Angkat Alis Mata : Simetris
: Memejamkan Mata : Simetris
: Rasa Kecap 2/3 bagian muka lidah : Normal

N. VIII : Pendengaran : Normal


: Keseimbangan : Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

N. IX / X : Suara : Normal
: Menelan : Normal
: Gerakan Palatum & Uvula : Simetris
: Refleks Muntah : Tidak dilakukan
: Rasa Kecap 1/3 bagian muka lidah : Normal
 
N. XI : Angkat Bahu : +/+
: Menengok ke kanan-kiri : +/+
 
N. XII : Gerakan Lidah : Normal
: Arofi :-
: Tremor / Fasikulasi :-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

5. Motorik   Fasikul
Kekuatan Tonus Atrofi
asi
Anggota badan 5/5 Normal - -
atas
Anggota badan 5/5 Normal - -
bawah

Batang Tubuh : Tidak ada kelainan


Gerakan Involunter : Tidak ada
Cara berjalan/gait : Normal
Lain-lain :-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

  Permukaan Dalam
6. Sensorik
Anggota badan Nomal/Normal Normal/Normal
atas

Batang tubuh Normal Normal

Anggota badan Normal/Normal Normal/Normal


bawah
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

7A. Refleks Fisiologis


Anggota Badan Atas : Biceps : +/+
: Triceps : +/+
: Radial : +/+
Dinding Perut : Epigastrik : +/+
: Hipogastrik : +/+
: Mesogastrik : +/+
: Kremaster : +/+
Anggota Badan Bawah : Patella : +/+
: Achilles : +/+
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

7B. Klonus : Patella : Tidak dilakukan pemeriksaan


: Achilles : Tidak dilakukan pemeriksaan
 
7C. Refleks Patologi
HoffmanTromner : -/-
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Openhaim : -/-
Schaeffer : -/-
Roselimo : -/-
Mendel Betherew : -/-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

8. Koordinasi
Cara Bicara : Tidak ada kelainan
Tremor :-
Tes Telunjuk Hidung : Normal
Tes Tunjuk Hidung : Normal
Tes Romberg :+
Tes Tandem :-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

8D. Refleks Primitif


Glabella : -/-
Mencucut Mulut : -/-
Palmo Mental : -/-
 
9. Fungsi Otonom
BAK/BAB : Tidak terganggu
RESUME

ANAMNESA
Laki-laki 23 tahun dengan keluhan nyeri kepala seperti diikat dan menjalar sampai ke pundak sejak
2 hari yang lalu. Keluhan timbul ketika sedang beraktivitas. Keluhan dirasakan semakin bertambah
saat beraktivitas fisik yang berat seperti olahraga dan dengan istirahat serta konsumsi obat ibuprofen
nyeri kepala sedikit berkurang. Pasien masih dapat melakukan aktivitas rutin walaupun nyeri kepala
dirasakan mengganggu.
Keluhan nyeri kepala seperti ini sudah dialami sejak usia muda ± 10 tahun yang lalu. Nyeri kepala
timbul >3 kali dalam sebulan. Nyeri kepala timbul terutama ketika pasien sedang banyak pikiran.
Biasanya lama keluhan nyeri kepala bisa mencapai 1 hari sampai berbulan-bulan ± 3 bulanan.
Keluhan nyeri kepala bertambah ketika mendengar suara yang bising atau ketika melihat cahaya.
Menurut keterangan pasien, pasien jarang melakukan olahraga, olahraga hanya dilakukan 1 bulan
sekali. Pasien memiliki kebiasaan merokok, dalam sehari menghabiskan 12 batang. Kebiasaan
merokok ini dilakukan sejak sekolah menengah pertama. Di keluarga tidak ada yang memiliki
keluhan serupa dengan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital : Tensi : 100/80 mmHg kanan, 100/80 mmHg kiri
: Nadi : 94 x/menit
: Pernafasan : 20 x/menit
: Suhu : 36,8 °C
Status Interne dalam batas normal
Status Neurologis
Fungsi Luhur : Normal
Rangsang Meningen : Tidak Ada Kelainan
Saraf Otak : Normal
Motorik : Kekuatan ekstremitas atas dan bawah normal
Sensorik : Normal/ Normal
Reflek Fisiologis : +/+
Reflek Patologis : -/-
Koordinasi : Normal
Vegetatif : Normal
DIAGNOSA
KLINIK : Tension Type Headache
LOKAS : Frontal Bilateral
ETIOLOGI : Idiopatik
FAKTOR RISIKO : -

DIAGNOSA DIFFERENSIAL
1. Tension Type Headache
2. Nyeri Kepala Sekunder
PROGNOSA
Ad Vitam : ad bonam
Ad Fungsionam : ad bonam
 
USUL PEMRIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium: Darah rutin lengkap (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit), Gula Darah Sewaktu, Kolesterol
total, LDL, HDL, Trigliserida, Asam urat.
CT-scan kepala
USUL TERAPI
1. TERAPI UMUM
Edukasi: hindari faktor pencetus, tidur teratur, cegah stress, olahraga
 
2. TERAPI KHUSUS
A. Abortive
Analgetik
- Asetaminofen: PCT 500 mg, 3 dd 1 tab
- NSAID oral: Ibuprofen 400-800mg/6jam, max 1,5 gr/hari
B. Preventif
- Antidepresan: golongan trisiklik: Amitriptilin 25 mg, 0-0-1
- Anti hipertensi: Beta blocker, ACE inhibitor
TERIMA KASIH
DEFINISI

• TTH adalah nyeri kepala yang dapat bersifat episodik, maupun kronik, yang
bersifat jarang, berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa hari.
• Nyeri memiliki karakteristik bilateral, menekan (pressing/squeezing), atau
mengikat, tidak berdenyut, tidak dipengaruhi dan tidak diperburuk oleh
aktivitas fisik, bersifat ringan hingga sedang, tidak disertai mual dan atau
muntah.
ETIOLOGI

• Penyebab dari TTH belum begitu jelas. Selama ini penyebab dari TTH sering
dihubungkan dengan peningkatan kontraksi otot pada daerah bahu, leher, kulit
kepala, dan rahang saat pada kondisi stress.
EPIDEMIOLOGI

• TTH adalah bentuk paling umum nyeri kepala primer yang mempengaruhi
hingga dua pertiga populasi
• Sekitar 78% orang dewasa pernah mengalami TTH setidaknya sekali dalam
hidupnya.
PATOFISIOLOGI
Faktor pencetus

Faktor pencetpeningkatan
glutamat

Peningkatan NO dan COX

Menyebabkan vasodilatasi
pembuluh darah a.intrakranial

Rangsang nyeri
PENATALAKSANAAN

• Secara umum terapi dari tension-type headache dibagi menjadi dua, yaitu
terapi akut dan terapi profilaksis.
• Pada terapi akut analgesik dan NSAIDs tetap menjadi pilihan pertama.
Sedangkan terapi profilaksis memiliki tujuan untuk mecegah timbulnya TTH
yang berulang. Terapi profilaksis dibagi menjadi dua, yaitu terapi farmakologis
dan terapi non farmakologis.
NON FARMAKOLOGIS

• Identifikasi faktor pencetus sangatlah penting untuk dilakukan. Pencetus TTH


yang paling sering dialami pasien adalah stress (secara mental atau fisik),
makan yang tidak teratur, konsumsi kafein yang berlebih, dehidrasi, gangguan
tidur, tidur yang terlalu banyak atau sedikit, aktivitas fisik yang minim, serta
siklus menstrual dan faktor hormonal pada wanita.
FARMAKOLOGIS

• Tricyclic antidepresan amitriptyline telah menjadi pilihan pengobatan setelah


sekian lama.
• Pengobatan amitriptyline dimulai dengan dosis rendah (10-25mg/hari) dan
dilakukan titrasi sebesar 10-25 mg setiap minggu sampai mencapai hasil terapi
yang memuaskan. Dosis pemeliharaan yang paling sering dipakai adalah 30-75
mg per hari yang diminum 1-2 jam sebelum waktu tidur. Efek terapi dari
amitriptyline harus diobservasi dalam seminggu pertama sejak memulai dosis
terapi. Jika pasien tidak berespon pada setelah 4 minggu pada dosis
pemeliharaan, pengobatan profilaksis dapa diganti menggunakan pilihan lain.

Anda mungkin juga menyukai