Anda di halaman 1dari 19

DAKRIOADENITIS

Dakrioadenitis ialah suatu proses inflamasi pada

kelenjar air mata pars sekretorik. Dibagi menjadi dua yaitu dakrioadenitis akutdan kronik, keduanya dapat disebabkan oleh suatu proses infeksiataupun dari penyakit sistemik lainnya.

Patofisiologinya masih belum jelas, namun beberapa

ahlimengemukakan bahwa proses infeksinya dapat terjadi melalui penyebaran kuman yang berawal di konjungtiva yang menuju keductus lakrimalis dan menuju ke kelenjar lakrimalis.

Beberapa penyebab utama dari proses infeksi terbagi menjadi 3 , yaitu : 1. Viral (penyebab utama) Mumps (penyebab tersering, terutama pada anak-anak) Epstein-Barr virus Herpes zoster Mononucleosis Cytomegalovirus Echoviruses Coxsackievirus A

2. Bacterial Staphylococcus aureus and Streptococcus Neisseria gonorrhoeae Treponema pallidum Chlamydia trachomatis Mycobacterium leprae Mycobacterium tuberculosis Borrelia burgdorferi

3. Fungal (jarang) Histoplasmosis Blastomycosis


4. Parasite (rare) Schistosoma haematobium

DAKRIOADENITIS AKUT
Pada dakrioadenitis akut sering ditemukan pembesaran

kelenjar air mata di dalam palpebra superior , hal ini dapat ditemukan apabila kelopak mata atas dieversi , maka akan kelihatan tonjolan dari kelenjar air mata yangmengalami proses inflamasi . Pada perabaan karena ini merupakan suatu proses yang akut maka biasanya akan sangat nyeri dan dapat diikuti olehgejala klinis lainnya yaitu kemosis (pembengkakkan konjungtiva),konjungtival injeksi , mukopurulen sekret, erythema dari kelopak mata,lymphadenopati (submandibular), pembengkakkan dari 1/3 lateral ataskelopak mata (S- shape ) , proptosis , pergerakan bola mata yang terbatas.

DAKRIOADENITIS KRONIK
Pada kronis darkrioadenitis gejala klinisnya lebih baik

daripada yangakut. Umumnya tidak ditemukan nyeri , ada pembesaran kelenjar namunmobil, tanda-tanda ocular minimal, ptosis bisa ditemukan, dapat ditemukansindroma mata kering

Keterangan gambar : Tampak eritema dan odema pada kedua mata

PENATALAKSANAAN
Semuanya diterapi secara kausatif dan kompres mata

dengan rivanol. Jika terjadi infeksi banteri berikan antibiotik sistemik. Jarang diperlukan drainase infeksi secara bedah.

DAKRIOSISTITIS
Suatu proses inflamasi pada kelenjar air mata pars

ekskretorik. Adanya stagnansi dari air mata , dan tidak dapat dikeluarkan ke kavum nasi maka akan ada gangguan dari sistem drainase air mata dan hal ini dapat menjadi media kuman untuk memperbanyak diri dan terjadilah proses inflamasi disana. Dakriosistitis sering muncul pada mata kiri dari pada mata kanan,dikarenakan sudut yang terbentuk antara fossa lakrimalis dan duktus nasolakrimalis kiri lebih kecil daripada yang kanan. Dakriosistitis dibagi menjaditiga yaitu, akut , kronis dan kongenital.

DAKRIOSISTITIS AKUT
Peradangan akut purulen dari sakus lakrimal dan daerah

sekitarnya, terjadinya dalam perjalanan penyakit dakriosistitis kronik yang mungkin disebabkan oleh kerusakan dinding sakus lakrimal, pada waktu mengadakan probing, sehingga sekret yang penuh kuman dapat menjalar ke jaringan sekitarnya. Peradangan didahului oleh trauma hidung, konjungtivitis. Pada bayi disebabkan keterlambatan kanalisasi duktus nasolakrimal. Kuman yang sering ditemukan , stafilokok aureus, streptokokus beta hemolitik, pneumokokus, kadang haemofilus influenza

Tanda-tanda : Kulit pada daerah ini bengkak, merah kadang kecoklatan juga mengenai palpebra dan konjungtiva yang berdekatan. Nyeri, suhu tubuh dapat tinggi. Lama-lama kulit dekat sakus lakrimal dapat berubah kekuningan tanda terbentuknya abses. Abses pecah terbentuk fistel

Pengobatan dakriosititis akut : Tekan sakkus lakrimal untuk mengeluarkan sekret melalui pungta lakrimal, mencegah terbentuk abses. Pembersihan menggunakan antibiotik. Kompres hangat untuk mempercepat terbentuknya abses, kemudian insisi abses kearah nasal, brainase abses dan pasang tampon yang diganti setiap hari. Perbaiki permeabilitas duktus nasolakrimal dengan probing dan tes anel. Operasi dakriosistektomi

DAKRIOSISTITIS KRONIK
Peradangan menahun dari sakus lakrimal, akubat

adanya sumbatan di duktus nasolakrimal dapat terjadi kongenital maupun akwisita. Kongenetal : adanya membran yang menutupi meatus inferior. Akwisita : Peradangan menahun dari hidung. Radang atau ulkus akibat infeksi Sumbatan duktus nasolakrimaris Sering juga tidak diketahui penyebabnya

TANDA KLINIK
Epifora
Pembengkakan sakus lakrimal (mukokel). Penekanan

daerah tsb menyebabkan keluar sekret cair kuning kehijauan dari pungtum lakrimal. Tanda radang tidak nyata.

PENGOBATAN
Lakukan pemijitan pada daerah sakus lakrimal untuk

mengeluarkan isi mukokel, pencucian mata menggunakan boorwater beberapa kali sehari. Antibiotik spektrum luas lokal dan sistemik. Tes anel. Apabila tes anel dilakukan tiga kali dan masih negativ maka diadakan oprasi dakriosistorimostomi

Anda mungkin juga menyukai