OLEH :
dr. Aulia Salmah
Konjungtiva terdiri atas 3 bagian yaitu :
1. Konjungtiva palpebralis : melapisi permukaan posterior
palpebra dan melekat erat ke tarsus.
2. Konjungtiva bulbaris : menutupi sebagian permukaan
anterior bola mata
3. Konjungtiva Forniks : tempat peralihan konjungtiva tarsal
dan konjungtiva bulbi.
ANATOMI KONJUNGTIVA
KONJUNGTIVITIS
Definisi
Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva.
Berdasarkan sekretnya
Purulen: Bakteri ganas atau klamidia
Molor : Pada Alergi, vernalis
Mucus: Bakteri
Serous : virus
Mata merah
Keluar sekret
Sensasi benda asing, yaitu tergores atau panas, berpasir
(sandy feeling)
Sensasi penuh di sekitar mata, gatal dan fotofobia.
GEJALA KLINIS
KONJUNGTIVITIS
Ulserasi kornea.
Membaliknya seluruh tepian palpebra (eriteropion)
Membaliknya bulu mata ke dalam (trikiasis)
Obstruksi ductus nasolacrimalis.
Turunnya kelopak mata atas karena kelumpuhan (ptosis)
KOMPLIKASI KONJUNGTIVITIS
1. KONJUNGTIVITIS BAKTERI
GEJALA KLINIS
Pemeriksaan mikroskopik terhadap kerokan konjungtiva
yang dipulas dengan pulasan Gram atau Giemsa,
pemeriksaan ini mengungkapkan banyak neutrofil
polimorfonuklear.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Blefaritis marginal kronik
Parut di konjungtiva
Trikiasis
Entropion sehingga bulu mata dapat menggesek kornea
dan menyebabkan ulserasi, infeksi dan parut pada kornea
KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN
DEFINISI
Radang akut dan hebat konjungtiva akibat infeksi bakteri
Neisseria gonorrhoeae
Gonorrhoeae paling sering ditransmisikan melalui hubungan
seksual
Dapat juga ditransmisikan dari ibu ke neonatus saat proses
kelahiran, neonatus terinfeksi karena melewati traktus genitalia
ibu yang telah terinfeksi Neisseria gonorrhoeae, sehingga
menyebabkan ophthalmia neonatrum dan infeksi neonatal
sistemik.
Mata merah
Sensasi benda asing.
Mata susah dibuka terutama saat bangun dari tidur
Sekret purulen.
Periode inkubasi 2 -7 hari.
Papil konjungtiva, Punktat keratitis superficial, kemosis
Subconjunctival hemorrhage
Pseudomembran
Membrane
Nodus preaurikular.
Pada keadaan kronis terjadi ulserasi marginal dengan uveitis anterior.
GEJALA KLINIS
Pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan
sediaan langsung sekret dengan pewarnaan gram atau
Giemsa untuk mengetahui kuman penyebab dan uji
sensitivitas untuk perencanaan pengobatan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
Definisi
Merupakan suatu peradangan konjungtiva kronik, rekuren
bilateral, atopi, yang mengandung secret mucous sebagai akibat
reaksi hipersensitivitas tipe I. Penyakit ini juga dikenal sebagai
“catarrh musim semi”.
Ada dua tipe konjugtivitis vernalis :
Bentuk Palpebra
Mengenai konjungtiva tarsal superior, terdapat pertumbuhan
papil yang besar atau cobble stone yang diliputi secret yang
mukoid. Konjungtiva bawah hiperemis dan edema.
Bentuk Limbal
Hipertrofi pada limbus superior, panus dengan sedikit
eosinofil
KLASIFIKASI
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan berupa kerokan konjungtiva
untk mempelajari gambaran sitologi. Hasil pemeriksaan menunjukkan
banyak eosinofil dan granula- granula bebas eosinofilik. Di samping itu,
terdapat basofil dan granula basofilik bebas.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PENATALAKSANAAN
Tindakan Umum
Pemakaian mesin pendingin ruangan berfilter
Menghindari daerah berangin kencang yang biasanya juga membawa
serbuksari
Menggunakan kacamata berpenutup total.
Pemakaian lensa kontak dihindari
Kompres dingin di daerah mata
Pengganti air mata (artificial). Selain bermanfaat untuk cuci mata juga
berfungsi protektif karena membantu menghalau allergen.
Menghindari tindakan menggosok - gosok mata dengan tangan atau jari
tangan.
Terapi Medik
Untuk menghilangkan sekresi mucus, dapat digunakan irigasi saline steril
dan mukolitik seperti asetil sistein 10% - 20% tetes mata.
Terapi yang dipandang paling efektif adalah kortikosteroid, baik topical
maupun sistemik..
Untuk Konjungtivitis vernal yang berat, bisa diberikan steroid topical
prednisolone fosfat 1%, 6- 8 kali sehari selama satu minggu. Kemudian
dilanjutkan dengan reduksi dosis sampai dosis terendah yang dibutuhkan
oleh pasien tersebut.
5. KONJUNGTIVITIS VIRUS
Blefarokonjungtivitis
Pseudomembran, dan
Timbul jaringan parut
Timbul vesikel pada kulit
PENATALAKSANAAN
Purulen Nonpurulen
Aurikular
Sakit teng-
gorokan dan
panas yang
mmenyertai
George M. Bohigin.M.D.:"Handbook of External Disease Of The Eye". New Jersey. Salck Incorporated.
Hemoragi + + - - -
mukopurulen
Membran C.diph)
Folikel - + - + (medikasi) +
Nodus + ++ - - +/-
Preaurikular
Panus - - - - +
(Kecuali vernal)
Deborah Pavan-Langston MD: "Manual of Ocular Diagnosis and Therapy". Boston. Little,
panas yang
menyertai