Anda di halaman 1dari 14

Title

Lorem
Ipsum
SIT DOLOR AMET
Definisi Luka
Luka adalah kerusakan pada fungsi perlindungan kulit disertai hilangnya kontinuitas jaringan
epitel dengan atau tanpa adanya kerusakan pada jaringan lainnya seperti otot, tulang, dan sendi.
Berdasarkan penyebab :
- Trauma (Tajam, tumpul)

- Perubahan Suhu

Klasifikasi Luka - Zat Kimia

- Ledakan

- Sengatan Listrik

- Gigitan Hewan
1. Vulnus Laceratum (Laserasi)

Luka yang mengakibatkan robek pada kulit. Dimensi panjang, lebar dan dalam. Biasanya Vulnus Laceratum
diakibatkan karena terjatuh, terkena ranting pohon, terkena batu sehingga menimbulkan robekan pada kulit.

2. Vulnus Excoriasi (Luka Lecet)

Luka yang di akibatkan terjadi gesekan dengan benda keras. Cara mengidentifikasikan Vulnus Excoriasi
adalah luka yang memiliki Panjang dan Lebar, Berbeda dengan v. laceratum yang memiliki kedalaman luka.
Sebagai contoh luka lecet akibat terjatuh dari motor sehingga terjadi gesekan antara anggota tubuh dengan
aspal.
3. Vulnus Punctum (Luka Tusuk)

Luka akibat tusukan benda tajam, yang mengakibatkan luka sempit dan dalam.

4. Vulnus Contussum (Luka Kontusiopin)

Luka akibat pecahnya pembuluh darah di bawah kulit, tidak terjadi robekan dan pendarahan keluar. Vulnus
Contussum terjadi akibat benturan keras sehingga menimbulkan warna merah kehitaman atau kebiruan pada
kulit.
5. Vulnus Insivum (Luka Sayat)

Jenis luka kecil dan tipis yang di sengaja dalam proses pengobatan.

6. Vulnus Schlopetorum

Jenis luka yang dalam akibat terkena peluru atau tembakan senjata.

7. Vulnus Morsum (Luka Gigitan)

Jenis luka yang disebabkan oleh gigitan gigi, baik itu oleh manusia ataupun hewan.
8. Vulnus Perforatum

Luka tembus yang merobek dua sisi tubuh yang disebabkan oleh senjata tajam seperti panah, tombak atau
pun proses infeksi yang sudah meluas sehingga melewati selaput serosa/epithel organ jaringan tubuh.

9. Vulnus Amputatum

Luka yang di akibatkan terputusnya salah satu bagian tubuh, biasa di kenal dengan amputasi. Luka yang di
sebabkan oleh amputasi di sebut Vulnus Amputatum.

10. Vulnus Combustion (Luka Bakar)

Jenis luka bakar yang di akibatkan rusaknya jaringan kulit akibat thermis, radiasi, elektrik ataupun kimia.
Fase Penyembuhan Luka
1. Fase Inflamasi

2. Fase Proliferasi

3. Fase Remodelling
Fase Inflamasi
Fase ini terjadi sejak terjadinya injuri hingga sekitar hari ke 5. Pada fase inflamasi, terjadi proses :

a.    Hemostasis (usaha tubuh untuk menghentikan perdarahan), di mana pada proses ini terjadi :

·         Konstriksi pembuluh darah (vasokonstriksi)

·         Agregasi platelet dan pembentukan jala-jala fibrin

·         Aktivasi serangkaian reaksi pembekuan darah

b.    Inflamasi, di mana pada proses ini terjadi :

·         Peningkatan permeabilitas kapiler dan vasodilatasi yang disertai dengan migrasi sel-sel inflamasi ke lokasi luka.

·         Proses penghancuran bakteri dan benda asing dari luka oleh neutrofil dan makrofag.
Fase Proliferasi
Fase ini berlangsung sejak akhir fase inflamasi sampai sekitar 3 minggu. Fase proliferasi disebut juga
fase fibroplasia, dan terdiri dari proses :

a.    Angiogenesis Adalah proses pembentukan kapiler baru yang distimulasi oleh TNF-α2 untuk
menghantarkan nutrisi dan oksigen ke daerah luka.

b.    Granulasi Yaitu pembentukan jaringan kemerahan yang mengandung kapiler pada dasar luka
(jaringan granulasi). Fibroblas pada bagian dalam luka berproliferasi dan membentuk kolagen.

c.     Kontraksi Pada fase ini, tepi-tepi luka akan tertarik ke arah tengah luka yang disebabkan oleh
kerja miofibroblas sehingga mengurangi luas luka. Proses ini kemungkinan dimediasi oleh TGF-β.

d.    Re-epitelisasi Proses re-epitelisasi merupakan proses pembentukan epitel baru pada permukaan luka.


Fase Remodelling
Fase ini terjadi sejak akhir fase proliferasi dan dapat berlangsung berbulan-bulan. Pada fase ini
terjadi pembentukan kolagen lebih lanjut, penyerapan kembali sel-sel radang, penutupan dan
penyerapan kembali kapiler baru serta pemecahan kolagen yang berlebih.

Selama proses ini jaringan parut yang semula kemerahan dan tebal akan berubah menjadi
jaringan parut yang pucat dan tipis. Pada fase ini juga terjadi pengerutan maksimal pada luka.
Jaringan parut pada luka yang sembuh tidak akan mencapai kekuatan regang kulit normal, tetapi
hanya mencapai 80% kekuatan regang kulit normal.
Penatalaksanaan Luka
Secara Umum :

- Primary Survey  ABCDE

- Secondary Survey

“10 A” Manajemen Luka


10 A Manajemen Luka
- Aseptic

- Anasthesia

- Around Wound

- Aproximasi

- Atension

- Ableeding

- ATS

- Analgetik

- Antibiotic

- Aff Hecting

Anda mungkin juga menyukai