TINJAUAN PUSTAKA
B. Pengerian Luka
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini
dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat
kimia, ledakan, sengatan listrik, atau gigitan hewan (R. Sjamsuhidajat dan Wim
De Jong, 2004).
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
a. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ.
b. Respon stress simpatis.
c. Pendarahan dan pembekuan darah.
d. Kontaminasi bakteri.
e. Kematian sel.
C. Jenis Dan Tipe Luka
1. Menurut Aziz Alimul (2008 ) berdasarkan sifat kejadian, Luka dibagi
menjadi dua, yaitu :
a. Intendonal Traumas ( luka disengaja)
Luka terjadi karena proses terapi seperti operasi atau radiasi.
b. Luka terjadi karena kesalahan seperti fraktur karena kecelakaan
lalu lintas( luka tidak disengaja)
Luka tidak disengaja dapat berupa :
a) Luka tertutup : Jika kulit tidak robek atau disebut juga
dengan luka memar yang terjadi.
b) Luka terbuka : Jika kulit atau jaringan dibawahnya
robek dan kelihatan seperti luka abrasio (Luka akibat gesekan),
Luka Puncture (Luka akibat tusukan), hautration ( Luka akibat
alat perawatan luka).
2. Menurut tingkat kontaminasi terhadap luka. Menurut Delaune dan
Ladner (2002) menurut kontaminasi terhadap luka, luka dibagi menjadi:
a. Luka bersih ( clean wounds), yaitu luka takterinfeksi yang mana
tidak terjadi proses peradangan dan infeksi pada system
pernapasan, pencernaan, genital dan urinary tidak terjadi.
b. Luka bersih terkontaminasi ( clean contamined wounds)
merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan,
genital atau perkemihan dalam kondisi terkontol, kontaminasi tidak
selalu terjad.
c. Luka terkontaminasi ( contamined wounds), termasuk luka terbuka.
fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar
dengan teknik aseptic atau kontaminasi dari saluran cerna.
d. Luka kotor atau infeksi (dirty or infected wounds) yaitu
terdapatnya mikor organisme pada luka.
3. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka. Menurut R.Sjamsuhidajat
dan Wim de Jong (2004) berdasarkan kedalaman dan luasnya, luka
dibagi menjadi :
a. Stadium I : Luka superficial, yaitu luka yang terjadi pada lapisan
epidermis kulit.
b. Stadium II: Luka partial thickness, yaitu hilangnya lapisan kulit pada
lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis.
c. Stadium III : Luka full thickness, yaitu hilangnya kulit keseluruhan
meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas
sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya.
d. Stadium IV:Luka full thickness yang telah mencapai lapisan otot,
tendon dam tulang dengan adanya destruksi/ kerusakan yang luas.