DIABETES MELITUS
A. Pendahuluan
kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (smelzel dan
dengan populasi 230 juta jiwa, menduduki kedudukan keempat di dunia dalam
hal jumlah penderita diabetes terbesar setelah Cina, India, dan Amerika
penduduk berumur di atas 20 tahun pada 2010 mencapai 148 juta jiwa,
diperkirakan ada 21,8 juta warga kota dan 10,7 juta warga desa menderita
diabetes.
gestasional. Beberapa tipe yang ada, DM tipe 2 merupakan salah satu jenis
yang paling banyak ditemukan yaitu lebih dari 90-95%. Dimana faktor
angka tersebut akan terus bertambah menjadi 642 juta (10,4%) penderita DM
tertinggi di dunia bersama China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia, dan
terdiagnosis dokter sebesar 2,5 % .DM terdiagnosis dokter atau gejala sebesar
B. Definisi
manis atau madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan individu yang
mengalirkan volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes
(Corwin, 2009).
DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
defisiensi insulin atau akibat kerja insulin yang tidak adekuat (Smeltzer &
Bare, 2009).
berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah,
C. Anatomi Fisiologi
prankreas mencapai hiluslinpa diarah kronio dorsal dan bagian kiri atas kaput
prankreas yang lebar biasanya tidak lebih dari 4 cm, arteri dan vena mesentrika
manusia mengandung tiga jenis sel utama yaitu sel alfa, beta dan delta yang
satu sama lain dibedakan dengan struktur dan sifat pewarnaannya. Sel beta
mengekresi insulin, sel alfa mengekresi glukagon, dan sel-sel delta
mengekresi somatostatin.
3. Fisiologi Prankreas
yaitu insulin dan hormon yang dapat meningkatkan glukosa darah yaitu
glukagon.
c. Ekor (kauda) adalah bagian runcing sebelah kiri, dan yang sebenarnya
menyentuh lympa
D. Klasifikasi
Pengobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga, jika kenaikan kadar
hiperglikemia). Terjadi paling sering pada mereka yang berusia lebih dari
3. DM tipe lain
Karena kelainan genetik, penyakit pankreas (trauma pankreatik),
mengidap diabetes.
E. Etiologi
a) Glukotoksisitas
b) Lipotoksisitas
apoptosis.
c) Penumpukan amyloid
glukosa darah akan meningkat, karena itu sel beta akan berusaha
mengkompensasinya dengan meningkatkan sekresi insulin hingga
dengan sekresi amylin dari sel beta yang akan ditumpuk disekitar sel
beta hingga menjadi jaringan amiloid dan akan mendesak sel beta itu
50-60%.
d) Efek incretin
e) Usia
Perubahan dimulai dari tingkat sel, berlanjut pada tingkat jaringan dan
terget yang menghasilkan glukosa, sistem saraf, dan hormon lain yang
a) Obesitas
darah berkurang, selain itu reseptor insulin pada sel diseluruh tubuh
e) Stress
Reaksi pertama dari respon stress adalah terjadinya sekresi sistem saraf
simpatis yang diikuti oleh sekresi simpatis adrenal medular dan bila
F. MANIFESTASI KLINIS
7. Kulit gatal.
8. Pandangan kabur.
9. Kelelahan.
11. Kesemutan.
G. Patofisiologi
fungsi cell β, yang akhirnya akan menuju ke kerusakan total sel β. Mula-mula
insulin untuk mengkompensasi retensi insulin itu agar kadar glukosa darah
tetap normal. Lama kelamaan sel beta tidak akan sanggup lagi
fungsi sel beta makin menurun saat itulah diagnosis diabetes ditegakkan.
Penurunan fungsi sel beta itu berlangsung secara progresif sampai akhirnya
Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel.
pada diabetes mellitus tipe 2 disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini.
keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa
akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. Namun
akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes mellitus
tipe 2. Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas
diabetes mellitus tipe 2, namun masih terdapat insulin dengan jumlah yang
adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan produksi badan keton yang
mellitus tipe II. Meskipun demikian, diabetes mellitus tipe 2 yang tidak
mg/dl hal ini dapat menyebabkan dehidrasi pada sel yang disebabkan oleh
ketidakmampuan glukosa berdifusi melalui membran sel, hal ini akan
glukosa dalam sel (glukosa sel) akan merangsang pusat makan di bagian
Pada Diabetes Mellitus yang telah lama dan tidak terkontrol, bisa terjadi
tubuh, dan degeneratif pada saraf perifer. Hal ini dapat mengarah pada
I. Penatalaksanaan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi
2. Obat obatan
4. Pemantauan
6. Pendidikan
J. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan:
Guyton, Arthur C. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Smeltzer, S. C., & Bare B. G. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth (Edisi 8 Volume 1). Jakarta: EGC.