Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN CAMPAK MEASLES DI RUANGAN LCB


RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

OLEH :
NAMA : AGNESIA LANA NANGA
NIM : 1490123026

PROGRAM PROFESI NERS


INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG
TAHUN 2023
1. PENDAHULUAN
Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar, meskipun
adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus campak ini
menyerang 50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian.
Insiden terbanyak berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak
yaitu pada negara berkembang, meskipun masih mengenai beberapa negara maju
seperti Amerika Serikat. Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah
dengan imunisasi dan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini
umumnya menyerang anak umur di bawah lima tahun (balita) akan tetapi Campak bisa
menyerang semua umur. Campak telah banyak diteliti, namun masih banyak terdapat
perbedaan pendapat dalam penanganannya. Imunisasi yang tepat pada waktunya dan
penanganan sedini mungkin akan mengurangi komplikasi penyakit ini.

2. PENGERTIAN
Penyakit campak dikenal juga dengan istilah morbili dalam bahasa latin dan measles
dalam bahasa inggris atau dikenal dengan sebutan gabagen (dalam bahasa Jawa) atau
kerumut (dalam bahasa Banjar) atau disebut juga rubeola (nama ilmiah) merupakan
suatu infeksi virus yang sangat menular, yang di tandai dengan demam, lemas, batuk,
konjungtivitas (peradangan selaput ikat mata atau konjungtiva) dan bintik merah di
kulit (ruam kulit). Ada beberapa pengertian tentang campak menurut beberapa ahli,
yaitu :
a. Campak atau morbili adalah penyakit virus akut, menular yang di tandai dengan
3 stadium yaitu stadium prodormal (kataral), stadium erupsi dan stadium
konvalensi, yang di manifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak
koplik.
b. Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan
gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam,
scarlet, pembesaran limpa serta nyeri nadi.
c. Campak adalah penyakit menular yang ditularkan melalui rute udara dari
seseorang yang terinfeksi ke orang lain yang rentan.

Penyakit campak adalah penyakit menular dengan gejala kemerahan berbentuk


mukolo papular selama tiga hari atau lebih yang disertai panas 380c atau lebih dan
disertai salah satu gejala batuk , pilek , dan mata merah . ( WHO ) Campak adalah
penyakit infeksi virus akut , menular yang ditandai dengan tiga stadium yaitu stadium
kataral , stadium erupsi , dan stadium konvalensi . ( ilmu kesehatan anak 2 : 624 ) .
Penyakit campak ( rubcola , campak 9 hari , measles ) adalah suatu infeksi virus yang
sangat menular , yang ditandai dengan demam , batuk , konjungtivitis ( peradangan
selaput ikat mata / konjungtiva ) dan ruam kulit .

3. ANATOMI FISIOLOGI
1. Anatomi kulit Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar
tubuh , merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh . Seluruh kulit beratnya
sekitar 16 % berat tubuh , pada orang dewasa sekitar 2,7-3,6 kg dan luasnya
sekitar 1,5 1,9 meter persegi . Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6
mm tergantung dari letak , umur dan jenis kelamin . Kulit tipis terletak pada
kelopak mata , penis , labium minus dan kulit bagian medial lengan atas .
Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan , telapak kaki , punggung ,
bahu dan bokong . Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda ,
lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari
ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis
atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat .
a. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler . Terdiri dari
epitel berlapis gepeng bertanduk , mengandung sel melanosit , Langerhans
dan merkel . Tebal epidermis berbeda - beda pada berbagai tempat di
tubuh , paling tebal pada telapak tangan dan kaki . Ketebalan epidermis
hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit . Terjadi regenerasi setiap
4-6 minggu . Epidermis terdiri atas lima lapisan ( dari lapisan yang paling
atas sampai yang terdalam ) :
 Stratum Komeum . Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan
berganti .
 Stratum Lusidum Berupa garis translusen , biasanya terdapat pada kulit
tebal telapak kaki dan telapak tangan . Tidak tampak pada kulit tipis
 Stratum GranulosumDitandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang
intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang
dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan
histidin . Terdapat sel Langerhans.
 Stratum Spinosum . Terdapat berkas - berkas filament yang dinamakan
tonofibril , dianggap filamen - filamen tersebut memegang peranan penting
untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi .
Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan
mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril , Stratum
basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi . Terdapat
sel Langerhans.
 Stratum Basale (Stratum Germinativum) . Terdapat aktifitas mitosis yang
hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara
konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan
, hal ini tergantung letak , usia dan faktor lain . Merupakan satu lapis sel
yang mengandung melanosit .
b. Dermis Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering
dianggap sebagai " True Skin "Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya
bervariasi , yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm .
Dermis terdiri dari dua lapisan :
1. Lapisan papiler ; tipis mengandung jaringan ikat jarang .
2. Lapisan retikuler ; tebal terdiri dari jaringan ikat padat .
Subkutis Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari
lapisan lemak . Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit
secara longgar dengan jaringan di bawahnya .Jumlah dan ukurannya berbeda -
beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu . Berfungsi menunjang
suplai darah ke dermis untuk regenerasi .Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat
ke struktur dasar , isolasi panas , cadangan kalori , kontrol bentuk tubuh dan
mechanical shock absorber .
Vaskularisasi Kulit Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus
terletak antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis
dan jaringan subkutis . Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi
papilla dermis , tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang
vena . Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari
dermis melalui membran epidermis .
4. ETIOLOGI
Virus campak adalah anggota genus Morbillivirus dari family paramiksovirus . Penyakit
pada anjing , rinderpest ( plak ternak ) , dan hewan pemamah biak peste des petiis adalah
morbillovirus lain yang memberikan derajat keterkaitan imunologi yang jelas dengan
campak , memberikesan adanya suatu jalur evolusi bersama lebih awal dalam hal
kemunculannya pada pejamu yang spesifik ( anjing , ternak , kambing , manusia ) .
Virus campak mempunyai RNA untai lurus negative di dalam kapsid heliks protein yang
tertutup oleh membrane luar lemak dan protein . Virionnya adalah pleomorfik , dengan
diameter antara 100-250 nm . Enam protein structural telah ditemukan dan fungsinya
terlibat dalam beberapa sifat khas virus yang telah diketahui ( table 2-1 ) . Virus sangat
tidak tahan panas tetapi hidup dalam jangka waktu lama pada temperature rendah . Virus
campak memperbanyak diri dalam berbagai cara , baik dibiakan sel primer maupun
dibarisan yang stabil ; sel yang berasal dari manusia dan monyet paling dapat dipercaya
untuk isolasi virus permulaan tetapi setelah beberapa kali isolasi , virus mudah berbiak
dalam biakan jaringan spesies lain .
Perubahan morfologi biakan sel yang dipicu oleh virus campak ditandai dengan
pembentukan sel raksasa berinti besar dan banyak atau pembentukan inklusi sinsitium
dan cusinofil didalam nucleus dan sitoplasma , yang sangat mirip dengan yang diamati
di specimen sitologi yang diambil dari secret traktus respiraturius dan banyak jaringan
penderita campak . Antibodi muncul di dalam serum 12-15 hari setelah infeksi pada
manusia atau hewan percobaan .
Antibodi itu menetralisasi kerja virus secara spesifik , memfiksasi komplemen dengan
antigen virus dan menghambat hemaglutinasi dan hemolisis oleh virus . Tidak terbukti
adanya perbedaan antigen yang bermakna pada strain campak selama 40 tahun ini .
Keseragaman ini berkaitan dengan sangat jarang terjadinya serangan kedua
pada penyakit ini .
virus campak dari system saraf pusat beberapa tahun kemudian setelah infeksi campak
primer menekankan perlunya penjelasan lebih lanjut tentang interaksi virus dengan
system saraf pusat , baik secara akut maupun kronis . SSPE bisa disebut sebagai
ensefalitis virus campak lambat .
PATHWAY CAMPAK

Paramikso virus Poleferasi endotelkapiler dalam kolium

Saluran nafas Edukasi seruferitorusit dalam epkliemis

Ditangkap makrofag
Kulit Gangguan citra Kerusakan
tubuh integritas kulit
Menyebar ke kelenjar
limfa regioral
Menyebar ke berbagai Epitel saluran nafas
organ
Repliikasi virus Fungsi silia
Hiperemis dinding
postarior faring
Sel-sel jaringan limga Histamine Secret
local
Grital (nyeri ringan) Nyeri tenggorokan

Virus dilepas ke aliran Reflek batuk


Nyeri
darah (veriema primer)
Gangguan rasa
nyaman
Virus sampai RES
Ketidak
efektifitas jalan
Replikasi Kembali nafas
Sel point meningkat

Verimea sekunder
Suhu tubuh

Reaksi radang
Hipertermi
Pengarahan mediator
kimia
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSA
1. serologi
pada kasus etopik dapat dilakukan pemeriksaan yang dapat dilakukan pemeriksaan
serealogi untuk memastikannya. Pemeriksaan diagnosa 1 serologi pada kasus
etopik dapat dilakukan pemeriksaan yang dapat dilakukan pemeriksaan serealogi
untuk memastikannya.
2. patologi anatomi
Pada organ limfoid dijumpai : hyperplasia faikuler yang nyata snterum ,
germanavakum yang besar, sel warthin-findkeldey ( sel datia berinti banyak yang
tersebar secara acak, sel ini memiliki nucleus esionofilik dan jisim inklusi dalam
sitoplama, sel ini merupakan tanda patonamik sampak).
3. Darah Tepi
Jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada komplikasi infeksi bakteri.
4. Pemeriksaan anti body IGM anti Campak
5. Pemeriksaan untuk komplikasi.
Ensefalopati/ensefalitis (Dilakukan Pemeriksaan Cairan Serebrospinal, kadar
elektrik darah dan analisis gas darah) enteritis (Face lenkap), brokonpelumonia
(dilakukan periksaan foto dada dan anlisis gas darah).

6. PENATALAKSANAAN
Walaupun tibarivin menghambar teplikasi virus campak invintro, tidak terlihat hasil yang
nyata pada pemberian invivo. Penggunaan antibiotic yang bijaksana untuk deman tinggi
dan obat penekanan batuk mungkin bermanfaat secara simptomik.Oleh karna itu campak
jelas telah menurunkan cadangan vitamin A. supplement vitamin A juga telah
memperlihatkan penurunan frekuensi dan keparahan preumonia dan laringtrakeobrokitis
akibat terus akan virus campak pada epitel tractus respiraturius birsilia.
Pada bayi usia di bawah 1 tahun di beri vitamin A sebanyak 1000.000 IV untuk pasien
lebih tua diberikan 200.000 IV.

7. PENATALAKSANAAN
keperawatan merupakan penyakit yang mudah sekali, selain sering menyebabkan
kematian jika mengenai anak yang keadaanya gizinya buruk sehingga mudah sekali
mendapatkan komplikasi terutama brokopreumonia. Pasien campak dengan
brokapreumonia perlu di rawat di rumah sakit karena memerlukan perawatan yang
memadai (kadang perlu infuse atau oksigen).

8. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. observasi umum:
1. kaji kemampuan anak untuk berpartisipasi dalm pemeriksaan
2. inspeksi penampilan umum anak
3. perhatikan:
- bernapas anak : sesak, batuk, coryza.
- ruam pada kulit , konjungtivitis dan falofobia
- suhu tubuh anak
- pola tidur anak
- eliminasi
b. pemeriksaan fisik:
- mata : terdapat konjungtivitis, fotofobia
- kepala: sakit kepala
- hidung: banyak terdapat secret, influenza, rhinitis/ koriza , pendarahan
hidung (pada stadium erupsi).
- mulut dan bibir: mukosa bibir kering, stomatitis, batuk, mulut terasa pahit.
- kulit: permukaan kulit (kering), turgor kulit, rasa gatal, ruam makuler
pada leher, muka, lengan dan kaki (pada stad konvalensia), evitema, panas
(demam).
- pernafasan: pola nafas, RR, batuk, sesak nafas, luheezing ronci, spuntum.
- tumbuh kembang: BB, TB, BB lahir, tumbuh kembang R/ imunisasi pada
defelasi: BAK, BAB , diare
- keadaan umum: kesadaran TTV
c. Pola fungsi Kesehatan
a) Pola presepsi dan pemeliharaan Kesehatan.
- Riwayat ibu hamil pemeliharaan Kesehatan
- Riwayat imunisasi
- Riwayat ibu hamil menderita morbilli
- Riwayat kontak dengan penderitaan morbilli
- Riwayat pengebotan / upaya pengobatan.
- Makanan kurang gizi
- Kurangnya hygiene personal dan lingkungan
b) Pola metabolic
- Apakah terjadi penurunan berat badan.
- Apakah ada alergi makanan
- Apakah anokresia
- Mual, muntah.
- Kaji makanan kesekuaan untuk memodifikasikan diet.
c) Pola Eliminasi
- Diare
- BAK : Vaume, beberapa kali sehari, kepekatan urin
d) Pola aktivitan dan latihan
- Kelemahan, letih, lesu
- Kebutuhan harian
e) Pola tidur dan istirahat
- Jumlah jam tidur
- Pemakaian obat tidur
- Lingkungan nyaman atau tidak
- Kebiasaan sebelum tidur
f) Pola presepsi dan kognitif
- Apakah anak rewel/cenggeng/cemas
- Penerimaan anak terhadap tindakan perawat/medis
- Konjungtivitis
- Nyeri adema
- Kejang
- gatal
g) Pola peran dan hubungan sosial
- Hubungan dengan orang tua dan saudara
- Peran anak dalam keluarga
- Kecemasan orang tua

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS :
- Klien mengatakan Gejala Penyakit Gangguan rasa nyaman
mengeluh sulit tidur
1
DO :
- Menunjukkan gejala strees
DO :
- Klien mengatakan cepat Status Nutrisi Defisit Nutrisi
2 kenyang setelah makan
DS :
- Bising usus hiperaktif
DS :
- Klien mengeluh sakit saat Integritas kulit dan jaringan Gangguan integritas kulit
3 bergerak dan jaringan
DO :
- nyeri
INTERVENSI KEPERAWATAN

TUJUAN DAN
No DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
HASIL
Setelah Manajemen nyeri  Untuk
dilakukan (L.08238) mengetahui
tindakan  Identifikasi karakteristik
keperalatan lokasi, nyeri dan skala
selama 3x24 karekteristik, nyeri yang
jam, durasi, frekuensi, dirasakan oleh
diharapkan kualitas, pasien
gangguan rasa intensitas nyeri  Untuk
nyaman teratasi  Identifikasi skala mengetahui
dengan kriteria nyeri skala nyeri
hasil :  Identifikasi pada pasien
Status respon nyeri non  Untuk
kenyamanan verbal mengetahui
(L.08064)  Berikan teknik respon nyeri
 Keluhan non secara non
tidak farmakologiuntuk verbal pada
nyaman mengurangi rasa klien
menurun nyeri (misalnya  Memberikan
 Keluhan tensi, hipnosis, teknik non
sulit tidur akupresure, terapi farmakologi
menurun musik, untuk
Ga ngguan
1  Merasa biofeedback, mengurangi
rasa nyaman
lelah terapi pijat, rasa nyeri pada
menurun aroma terapi, pasien
 Gelisah teknik imajinasi,  Memberikan
menurun kompres hangat fasilitas
 Merintih atau dingin, istirahat yang
menurun terapi bermain) baik pada
 Fasilitasi istirahat pasien
dan tidur  Mengajarkan
 Ajarkan teknik teknik non
non farmakologi farmakologi
untuk untuk
mengurangi rasa mengurangi
nyeri rasa nyeri pada
 Kolaborasi pasien
pemberian  Kolaborasi
analgetik, jika dengan tim
perlu kesehatan
lainnya untuk
pemberian
analgetik pada
pasien
Setelah Manajemen nutrisi  Untuk
dilakukan (L.03120) mengetahui
tindakan  Identifikasi status status nutrisi
keperalatan nutrisi pada pasien
selama 3x24  Identifikasi alergi  Untuk
jam, dan intoleransi mengetahui
diharapkan makanan alergi dan
defisit nutrisi  Identifikasi intoleransi
teratasi dengan perlunya pada pasien
kriteria hasil : penggunaan  Untuk
Status nutrisi selang mengetahui
(L.03030) nasogastrik penggunaan
 Porsi  Monitor asupan selang
makan makanan nasogastrik
yang di  Hentikan pada pasien
habiskan pemberian makan  Selalu
meningkat melalui selang memperhatikan
 Berat nasogastrik jika makanan pada
Defisit badan
2 asupan oral dapat pasien
Nutrisi membaik di toleransi  Menghentikan
 Indeks  Anjurkan posisi pemberian
massa duduk, jika makanan
tubuh mampu melalui selang
(IMT)  Kolaborasi nasogastrik
membaik pemberian jika pasien
 Perasaan medikasi sebelum sudah bisa
cepat makan (misalnya makan melalui
kenyang : pereda nyeri, oral.
 Kekuatan anti emetik), jika  Memberikan
otot perlu arahan posisi
pengunyah duduk jika
meningkat mampu
 Kekuatan  Kolaborasi
otot pemberian
menelan medikasi
meningkat sebelum makan
pada pasien
Setelah Peralatan integritas  Untuk
dilakukan kulit (L.11353) mengetahui
tindakan  Identifikasi gangguan
keperalatan penyebab integritas kulit
selama 3x24 gangguan pada pasien
Gangguan jam, integritas kulit  Mengarahkan
3 integritas diharapkan (misalnya : ubah posisi
kulit jaringan integritas kulit perubahan tiap 2 jam jika
jaringan sirkulasi, pasien merasa
teratasi dengan perubahan status menurun
kriteria hasil : nutrisi,  Anjurkan
penurunan untuk menjauhi
Integritas kulit kelembapan, produk
dan jaringan suhu lingkungan berbahan dasar
(L.14125) ekstrim, alkohol pada
 Kerusakan penurunan pasien
jaringan mobilitas)  Memberikan
menurun  Ubah posisi tiap anjuran
 Kerusakan 2 jam jika tirah menggunakan
kulit baring pelembab pada
menurun  Hindari produk pasien
 Suhu kulit berbahan dasar  Selalu
membaik alkohol pada memberikan
 Sensasi kulit kering anjuran pada
membaik  Anjurkan pasien untuk
 Tekstur menggunakan minum air
membaik pelembab yang cukup
 Kemerahan (misalnya :  Memberikan
membaik lotion, serum) anjuran
 Elastisitas  Anjurkan minum peningkatan
membaik air yang cukup asupan nutrisi
 Anjurkan pada pasien
meningkatkan  Anjurkan
asupan nutrisi untuk
 Anjurkan meningkatkan
meningkatkan asupan buah
asupan buah dan dan sayur pada
sayur pasien
DAFTAR PUSTAKAN
Delai, Ratna, S, 2018, Eradikasi secara koomprenshif penyakit menular camp
http://www.academiaak./8028480/campak
Hannu’mah k,2020, Asuhan keperawatan pada klien steven jo.
http://www.acdemia.edu/35089123/LP-Morbili-docx.
Sapta, 2018, LP + Askep campak.
http://id.scribd.com/document/54183202/LP-Askep-Campak.
Masykur, H, 202, Laporan pendahuluan morbilli.
http://id.scribd-com/doc/249799834/laporan-pendahuluan.
SDKI DPP PPNI 2017. Standar diagnose keperawatan Indonesia. Jakarta
SDKI DPP PPNI 2018. Standar Intervensi keperawatan Indonesia Jakarta.
SDKI DPP PPNI 2019. Standar Luaran keperawatan Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai