Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HYALINE MEMBRANE DISEASE (HMD)

Pokok Bahasan   : HYALINE MEMBRANE DISEASE (HMD)


Sasaran : Orang tua/Keluarga
Waktu : 20 Menit
Tempat             : NICU IRINA E
Hari                :selasa, 17 november 2020

A. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan orangtua/keluarga dapat
mengetahui tentang Hyaline Membrane Disease (Hmd).

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Hyaline Membrane Disease
(Hmd), diharapkan orang tua/keluarga dapat:
1. Mengetahui pengertian Hyaline Membrane Disease (Hmd)
2. Mengetahui klasifikasi Hyaline Membrane Disease (Hmd)
3. Mengetahui penyebab Hyaline Membrane Disease (Hmd)
4. Mengetahui tanda dan gelaja Hyaline Membrane Disease (Hmd)

C. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya jawab

D. Media
Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
No Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
1 3 menit Pembukaan       Memberi salam       menjawab
Pembuka salam
      Memperkenalkan       mendengarkan
diri       memberi
      Kontrak waktu respon
2 10 Kegiatan Penjelasan :       Mendengarkan
Menit inti       Menjelaskan      
pengertian Hyaline Memperhatikan
Membrane Disease
(Hmd)
      Menjelaskan
klasifikasi Hyaline
Membrane Disease
(Hmd)
      Menjelaskan
penyebab Hyaline
Membrane Disease
(Hmd)
      Menjelaskan tanda
dan gelaja Hyaline
Membrane Disease
(Hmd)
3 7 menit Penutup       Tanya jawab       mengajukan
      Menyimpulkan pertanyaan
hasil penyuluhan       memahami
      Salam penutup       membalas
salam

F. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya Jawab
MATERI PENYULUHAN
HYALINE MEMBRANE DISEASE (HMD)

1. DEFINISI
Hyaline Membrane Disease (HMD) atau disebut juga Respiratory
Distress Syndrome (RDS) merupakan hasil dari ketidakmaturan dari paru-
paru dimana terjadi gangguan pertukaran gas. Berdasarkan perkiraan 30%
dari kematian neonatus diakibatkan oleh HMD atau komplikasi yang
dihasilkannya (Behrman, 2004 didalam Leifer 2007).
Pada penyakit ini, terjadi karena kekurangan pembentukan atau
pengeluaran surfaktan sebuah kimiawi paru-paru. Surfaktan merupakan suatu
campuran lipoprotein aktif dengan permukaan yang melapisi alveoli dan
mencegah alveoli kolaps pada akhir ekspirasi. (Bobak, 2005).
Secara klinis bayi dengan HMD menunjukkan takipnea ( >60 kali/menit),
pernapasan cuping hidung, retraksi interkosta dan subkosta, expiratory
grunting (merintih) dalam beberapa jam pertama kehidupan. Tanda-tanda
klinis lain, seperti, hipoksemia dan polisitema. Tanda-tanda lain RDS
meliputi hipoksemia, hiperkabia, dan asidosis respiratory atau asidosis
campuran (Bobak, 2005).

2. KLASIFIKASI
Sindrom gawat nafas Respiratory Distress Syndrome (RDS)
dikelompokkan sebagai berikut (Bobak, 2005) :
a) Syndrom Gawat Nafas Klasik (Clasik Respyratory Distress Syndrome)
Thoraks atau dada berbentuk seperti bel disebabkan karena kekurangan
aerasi (underaration). Volume paru-paru menurun, parenkim paru-paru
memiliki pola retikulogranuler difusi, dan terdapat gambaran broncho
gram udara yang meluas ke perifer.
b) Sindrom Gawat Nafas Sedang - Berat (Moderately Severe Respiratory
Distress Syndrome)
Pola retikulogranuler lebih menonjol dan terdisribusi lebih merata. Paru-
paru hypoaerated. Dapat dilihat pada bronkhogram udara meningkat.
c) Sindrom Gawat Nafas Berat (Severe Respiratory Distress Syndrome)
Terdapat retikulogranuler yang berbentuk opaque pada kedua paru-paru
area cystic pada paru-paru kanan bisa manunjukan alveoli yang
berdilatasi atau empisema interstitial pulmonal dini.

3. ETIOLOGI
Hyaline Membrane Disease (HMD) sering ditemukan pada bayi
prematur. Insidens berbanding terbalik dengan usia kehamilan dan berat
badan. Artinya semakin muda usia kehamilan ibu. Semakin tinggi kejadian
HMD pada bayi tersebut. Sebaliknya semakin tua usia kehamilan, semakin
rendah kejadian HMD (Surasmi, 2003).
Hyaline Membrane Disease (HMD) sekitar 60-80% terjadi pada bayi
yang umur kehamilannya kurang dari 28 minggu, 15-30% pada bayi antara 32
dan 36 minggu, sekitar 5% pada bayi yang lebih dari 37 minggu dan jarang
pada bayi cukup bulan. Kenaikan frekuensi dihubungkan dengan bayi dari ibu
diabetes, persalinan sebelum umur kehamilan 37 minggu, kehamilan multi
janin, persalinan seksio sesaria, persalinan cepat, asfiksia, stress dingin dan
adanya riwayat bahwa bayi sebelumnya terkena, insidens tertinggi pada bayi
preterm laki-laki atau kulit putih (Nelson, 1999).

4. MANIFESTASI KLINIS
Adapun manifestasi klinis Hyaline Membrane Disease (HMD) adalah
sebagai berikut :
a. Penyakit membran hialin ini mungkin terjadi pada bayi prematur dengan
berat badan 1000-2000 gram atau masa gestasi 30-36 minggu. Jarang
ditemukan pada bayi dengan berat badan lebih dari 2500 gram.
b. Riwayat asfiksia pada waktu lahir atau tanda gawat bayi pada akhir
kehamilan. Tanda gangguan pernapasan mulai tampak dalam 6-8 jam
pertama.
c. Gangguan pernapasan pada bayi terutama disebabkan oleh atelektasis dan
perfusi paru yang menurun. Keadaan ini akan memperlihatkan gambaran
klinis seperti dispnea atau hiperpneu, sianosis karena saturasi O 2 yang
menurun dan karena pirau vena-arteri dalam paru atau jantung, retraksi
suprasternal, epigastrium, interkostal dan respiratory grunting. Selain
tanda gangguan pernapasan, ditemukan gejala lain misalnya bradikardia
(sering ditemukan pada penderita penyakit membran hialin berat),
hipotensi, kardiomegali, pitting oedema terutama di daerah dorsal
tangan/kaki, hipotermia, tonus otot yang menurun, gejala sentral dapat
terlihat bila terjadi komplikasi (Staf Pengajar IKA, FKUI, 2005).

Anda mungkin juga menyukai