O
1. Gangguan Memori (D.0062) Memori (L.09079) Latihan Memori (I.06188) Observasi:
Kategori: Fisiologis
Subkategori: Neurosensori Setelah dilakukan intervensi Definsi: 1. Tentukan jenis masalah
selama 3x24 jam. Maka Mengajarkan kemampuuan untuk memori yang dialami,
Definisi: didapatkan kriteria hasil: meningktkan daya ingat misalnya sulit mengingat
Ketidakmampuan mengingat beberapa 1. Verbalisasi kemampuan nama orang atau kesulitan
informasi atau perilaku mempelajari hal baru Tindakan mengingat peristiwa baru
cukup meningkat (4) Observasi: 2. Memantau perilaku dan
Penyebab: 2. Verbalisasi kemampuan 1. Identifikasi masalah memori perubahan memori
1. Gangguan sirkulasi ke otak mengingat perilaku yang dialami memungkinkan para ahli
2. Proses penuaan tertentu yang pernah 2. Monitor perilaku dan terapi untuk mengevaluasi
3. Hipoksia dilakukan cukup perubahan memori selama kemajuan klien selama
4. Gangguan neurologis (mis. EEG meningkat (4) terapi sesi terapi. Ini membantu
positif, cedera kepala, gangguan 3. Verbalisasi kemampuan merelamenilai apakah
kejang) mengingat peristiwa cukup Terapeutik: metode dan teknik yang
5. Efek agen farmakologis meningkat (4) 1. Rencanakan metode mengajar digunakan efektif atau
6. Faktor psikolgis (mis. Kecemasan, 4. Melakukan kemampuan sesuai kemampuan pasien perlu disesuaikan
gangguan tidur) yang dipelajari cukup 2. Stimulasi memori dengan Terapeutik:
meningkat (4) mengulang pikiran yang 1. Mengajar sesuai
Gejala dan Tanda Mayor: 5. Verbalisasi pengalaman terakhir kali diucapkan kemampuan
Subjektif: lupa cukup menurun (4) 3. Fasilitasi mengingat kembali memungkinkan pasien
1. Melaporkan pernah mengalami 6. Verbalisasi lupa jadwal pengalaman masa lalu, jika mengembangkan
pengalaman lupa cukup menurun (4) perlu kemandirian dalam
2. Tidak mampu mempelajari 7. Verbalisasi mudah lupa 4. Fasilitas tugas pembelajaran pembelajaran.
keterampilan baru cukup menurun (4) (mis. Meningat informasi 2. Mengulang pikiran yang
3. Tidak mampu mengingat peristiwa verbal dan gambar) baru diucapkan membantu
5. Fasilitasi kemampuan memperkuat pengingatan
Objektif: konsentrasi (mis. Bermain dalamingatan jangka
1. Tidak mampu melakukan kartu pasangan), jika perlu pendek.
kemampuan yang dipelajari 6. Stimulasi menggunakan 3. Mengingat kembali
sebelumnya memori pada peristiwa yang pengalamam masa lalu
baru terjadi (mis. Bertanya memungkinkan individu
Gejala dan Tanda Minor kemana saja ia pergi akhir- untuk memhamai diri
Subjektif: akhir ini), jika perlu mereka sendiri dengan
1. Lupa melakukan perilaku pada lebih baik
waktu yang telah dijadwalkan Edukasi: 4. Kombinasi informasi
2. Merasa mudah lupa 1. Ajarkan teknik memori yang verbal dan gambar
Objektif: tepat (mis. Imajinasi visual, memungkinkan
(tidak tersedia) perangkat memori, permainan pembelajar membuat
memori, isyarat memori, koneksi kognitif antara
Kondisi Klinis Terkait teknik asosiasi, membuat konsep verbal dengan
1. Penyakit Alzheimer daftar, komputer, papan nama. representasi visualnya.
5. Kemampuan konsentrasi
Kolaborasi: yang baik dapat
1. Rujuk pada terapi okupasi, membantu meningkatkan
jika perlu daya ingat
6. Mengingat peristiwa yang
baru terjadi membantu
memperkuat memori
jangka pendek
Edukasi:
1. Teknik memori yang
efektif membantu
meningkatkn kapasitas
memori dan kinerja
kognitif
Kolaborasi:
1. Terapi okupasi membantu
inividu mengatasi
hambatan dan masalah
fungsional dalam kegiatan
sehari-hari mereka
2. Risiko Defisit Nutrisi (D.0032) Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (I.03119) Observasi :
Kategori : Fisiologis Setelah dilakukan intervensi - Untuk mengetahui
Subkatebori :Nutrisi dan Cairan selama 3x24 jam. Maka Definisi : status nutrisi pasien
didapatkan kriteria hasil: Mengidentifikasi dan mengelola - Untuk menarik selera
Definisi : 1. Porsi makan yang asupan nutrisi yang seimbang. makan pasien
Berisiko mengalami asupan nutrisi dihabiskan meningkat (5) - Agar asupan kalori dan
tidak cukup untuk memenuhi 2. Frekuensi makan membaik Tindakan nutrisi pasien terpenuhi
kebutuhan metabolisme. (5) Observasi : - Untuk memantau
3. Nafsu makan membaik (5) - Identifikasi status nutrisi apakah makanan yang
Faktor Risiko : - Identifikasi makanan yang dikonsumsi pasien
1. Ketidakmampuan menelan disukai nutrisinya tepat atau
makanan - Identifikasi kebutuhan kalori tidak
2. Ketidakmampuan mengabsorbsi dan jenis nutrein - Untuk menjaga agar
makanan. - Monitor asupan makanan berat badan pasien tetap
3. Faktor psikologis (mis. Stress, - Monitor berat badan ideal
keengganan untuk makan) - Monitor hasil pemeriksaan - Untuk memantau
laboratorium elektrolit pasien apakah
Kondisi Klinis Terkait : Terapeutik : normal atau tidak.
1. Kerusakan Neuromuskular - Lakukan oral hygne sebelum Terapeutik :
makan, jika perlu - Untuk menjaga
- Sajikan makanan secara kebersihan mulut pasien
menarik dan suhu yang - Untuk menarik selera
sesuai makan pasien
- Berikan makanan tinggi - Agar pasien tidak
serat untuk mencegah mengalami konstipasi
konstipasi Kolaborasi :
Edukasi :- - Agar kebutuhan kalori
Kolaborasi: dan nutrein pasien tepat.
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrein yang
dibutuhkan, jika perlu
3. Gangguan Pola Tidur (D.0055) Pola Tidur (L.05045) Dukungan Tidur (I.05174) Tindakan:
Kategori: Fisiologis Setelah dilakukan intervensi Definisi Observasi
Subkategori: Aktivitas/Istirahat 3x24 jam maka pola tidur dapat Memfasilitasi siklus tidur dan 1. Untuk dapat mengatahui
Definisi: teratasi dengan kriteria hasil : terjaga yang teratur aktivitas dan tidur pasien
Gangguan kualitas dan kuantitas waktu 1. Kemampuan beraktivitas Tindakan 2. Untuk dapat mengetahui
tidur akibat faktor eksternal (5) Observasi faktor yan menggaggu
2. Keluhan sulit tidur 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur pasien
Penyebab menurun (5) tidur 3. Untuk mengetahui
1. Hambatan lingkungan (mis. 3. Keluhan sering terjadi 2. Identifikasi faktor makanan dan minuman
kelembapan lingkungan
menurun (5) pengganggu tidur yang mengganggu tidur
sekitar, suhu lingkungan,
pencahayaan, kebisingan, bau 4. Keluhan tidak puas tidur 3. Identifikasi makanan dan pasien
tidak sedap, jadwal
menurun (5) minuman yang mengganggu 4. Untuk dapat mengetahui
pemantauan/pemeriksaan/tinda
kan) 5. Keluhan pola tidur berubah tidur obat tidur yang dapai
2. Kurang kontrol tidur
menurun (5) 4. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi pasien
3. Kurang privasi
4. Restraint fisik Keluhan istirahat tidak cukup dikonsumsi Terapeutik
menurun (5)
5. Ketiadaan teman tidur Terapeutik 1. Agar pasien dapat tidur
6. Tidak familiar dengan 1. Modifikasi lingkungan dengan nyaman
peralatan tidur 2. Batasi waktu tidur siang Edukasi
3. Fasilitas menghilangkan 1. Agar pasien dapat
Gejala dan Tanda Mayor stress sebelum tidur mengetahui petingnya
Subjektif 4. Tetapkan jadwal tidur tidur
1. Mengeluh sulit tidur rutin 2. Agar pasien tidak
2. Mengeluh sering terjaga 5. Lakukan prosedur untuk mengonsumsi makanan
3. Mengeluh tidak puas tidur meningkatkan dan minuman
4. Mengeluh pola tidur berubah kenyamanan penghambat tidur
5. Mengeluh istirahat tidak cukup 6. Sesuaikan jadwal 3. Agar pasien dapat
pemberian obat dan/atau mengonsumi obat tidur
Objektif tindakan untuk yang tidak mengandung
(tidak tersedia) menunjang siklus tidur- supresor terhadap tidur
terjaga rem
Gejala dan Tanda Minor Edukasi 4. Agar pasien dapat tidur
Subjektif 1. Jelaskan pentingnya tidur dengan baik
1. Mengeluh kemampuan cukup selama sakit
beraktivitas menurun 2. Ajurkan menepati
Objektif kebiasan waktu tidur Tindakan
Observasi
(tidak tersedia) 3. Anjurkan menghindari
1. Untuk dapat
makanan/minuman yang mengidentfikasi tingak
Kondisi Klinis Terkait: menjaga tidur ansietas jika ada
1. Nyeri/kolik 4. Anjurkan penggunaan perubahan
2. Hypertirodisme obat tidur yang tidak 2. Untuk dapat
3. Kecemasan mengandung mengidentifikasi
4. Penyakit paru obstruktif kronis supresorterhadap tidur pengambilan
5. Kehamilan REM kepeutusan yang tepat
6. Periode pasca partum 5. Anjurkan faktor-faktor 3. Dapat melihat tanda-
kondisi pasca operasi yang berkontribusi tanda vital
terhadap gangguan pola Terapeutik
tidur 1. Agar dapat
6. Ajarkan relaksasi otot menciptakan suasana
autogenic atau cara untuk menumbuhkan
nonfarmakologi kepercayaan
2. Agar dapat membuat
Redukasi Ansietas (I.09314) pasien tidak merasa
Definisi : sendiri
Meminimalkan kondisi individu 3. Pahami apa yang
dan pengalaman subyektif membuat ansietas
terhadap objek yang tidak jelas 4. Untuk dapat
dan spesifik akibat antisipasi mendengarkan dengan
bahaya yang memungkinkan penuh perhatian
individu melakukan tindakan 5. Identfikasi pendekatan
untuk menghadapi ancaman yang tenang
6. Untuk bisa memberikan
Tindakan rasa nyaman pada
Observasi pasien
1. Identifikasi saat tingkat 7. Identifikasi situasi yang
ansietas berubah (mis. dapat membuat
Kondisi, waktu, sensor) kekacauan
2. Identifikasi kemampuan 8. Agar dapat
mengambil keputusan mendiskusikan tentang
3. Monitor tanda-tanda peristiwa yang akan
ansietas (verbal dan direncanakan
nonverbal) Edukasi
Terapeutik 1. Agar dapat menjelaskan
1. Ciptakan suasana prosedur yang akan
terapeutik untuk dialami
menumbuhkan 2. Agar dapat mengetahui
kepercayaan informasi terkait
2. Temani pasien untuk diagnosis, pengobatan
mengurangi kecemasan, dan prognosis
jika memungkinkan 3. Agar dapat
3. Pahami situasi yang mengajurkan keluarga
membuat ansietas bersama pasien
4. Dengarkan dengan penuh 4. Agar dapat melakukan
perhatian kegiatan yang tidak
5. Gunqakan pendekatan komperatif sesuai
yang tenang dan kebutuhan
meyakinkan 5. Agar dapat
6. Tampilkan barang pribadi mengungkapkan perasa
yang memberikan pasien
kenyamanan 6. Latihan kegiatan
7. Motivasi mengidentifikasi melihat, mekanisme
situasi yang memicu pertahan diri dan
kecemasan relaksasi napas dalam
8. Diskusi perencanaan Kolaborasi
realistis tentang peristiwa 1. Dapat melakukan
kolaborasi pemberian
yang akan datang
obat
Edukasi
9. Jelaskan prosedur
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
10. Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosa, pengobatan,
dan prognosis
11. Anjurkan keluarga tetap
bersama pasien, jika perlu
12. Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
komperatif, sesuai
kebutuhan
13. Anjurkan
mengungkapkan perasaan
dan persepsi
14. Latih kegiatan
penglihatan untuk
mengurangi ketegangan
15. Latih penggunaan
mekanisme pertahanan
diri yang tepat
16. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
17. Kolaborasi pemberian
obat antiansietas, jika
perlu
N DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
O
1. Gangguan Memori (D.0062) Latihan Memori (I.06188) S : - Klien sudah bisa mengorientasi
waktu
Terapeutik:
- Merencanakan metode mengajar sesuai
kemampuan pasien
- Mengstimulasi memori dengan
mengulang pikiran yang terakhir kali
diucapkan
- Memfasilitasi mengingat kembali
pengalaman masa lalu, jika perlu
- Memfasilitas tugas pembelajaran (mis.
Meningat informasi verbal dan gambar)
- Memfasilitasi kemampuan konsentrasi
(mis. Bermain kartu pasangan), jika
perlu
- Mengstimulasi menggunakan memori
pada peristiwa yang baru terjadi (mis.
Bertanya kemana saja ia pergi akhir-
akhir ini), jika perlu
Edukasi:
- Mengajarkan teknik memori yang tepat
(mis. Imajinasi visual, perangkat
memori, permainan memori, isyarat
memori, teknik asosiasi, membuat
daftar, komputer, papan nama.
Kolaborasi:
- Merujuk pada terapi okupasi, jika perlu
2. Risiko Defisit Nutrisi (D.0032) Manajemen Nutrisi (I.03119) S : Pasien mengatakan bahwa selera
makannya sudah membaik
Tindakan
Observasi :
- Mengidentifikasi tingakt ansietas
berubah
- Mengidentifikasi kemampuan untuk
mengambil keputusan
- Memonitor tanda-tanda ansietas
Terapeutik :
- Menciptakan suasana untuk
menumbuhkan kepercayaan
- Memahami situasi yang dapat
membuat ansietas
- Memdengarkan dengan penuh
perhatian
- Melakukan pendekatan yang tenang
dan meyakinkan
Edukasi :
- Menjelaskan prosedur sensasi yang
mungkin dialami
- Meninformasikan secara aktual
mengenai diagnosis, pengobatan
dan prognosis
- Mengajarkan keluarga tetap
bersama pasien
- Melakukan kegiatan yang tidak
komperatif
- Mengajurkan kegiatan penglihatan
untuk mengurangi ketegangan,
pertahanan diri dan teknik relaksasi
Kolaborasi:-
Berkolanorasi memberikan obat ansietasi,
jika perlu