Anda di halaman 1dari 19

LABORATORIUM ILMU PENYAKIT MATA RSUD KANJURUHAN KEPANJEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2011

Sistem Sekresi glandula lakrimalis glandula lakrimalis aksesorius, Sisten Ekskresi punctum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, meatus inferior

Dakriosistitis merupakan suatu inflamasi pada sakus lakrimal (Bharathi, et al 2007). obstruksi duktus nasolakrimal

Primer dan Sekunder

2 kategori usia: pada infant dan orang dewasa : > 40 tahun Dakriosistitis akut pada bayi baru lahir jarang ditemukan: < 1% dari semua kelahiran. Dakriosistitis primer : wanita > sering pada pasien dgn usia > 40 tahun, dengan puncak insidensi pada usia 60 70 tahun. Penelitian 70 83% kasus dakriosistitis terjadi pada wanita sementara dakriosistitis kongenital samam Pria: wanita Kepala bentuk brachycepalic : insiden dakriosistitis > tinggi dibandingkan dengan individu kepala berbentuk dolichocephalic atau mesosephalik diameter lubang yang lebih sempit ke dalam duktus nasolakrimalis, duktus nasolakrimalis lebih panjang, dan fossa lakrimalis lebih sempit. Pada pasien dengan hidung pesek dan muka kecil resiko >> tinggi kanalis osseus lakrimal > sempit

Akut

Kronis
Kongenital

Dakriosistitis terjadi karena obstruksi duktus nasolakrimal. Obstruksi bisa disebabkan oleh stenosis inflamasi idiopatik (primary acquired nasolacrimal duct obstruction) atau sebab sekunder akibat dari trauma, infeksi, inflamasi, neoplasma, atau obstruksi mekanik (primary acquired nasolacrimal duct obstruction) (Bharathi, et al 2007). Dakriosistitis akut bakteri kokus gram negatif, dakriosistitis kronik bakteri gram negatif maupun positif.: sering oleh streptokokus pneumonia dan stapilokokus Sp. Infeksi jamur biasanya oleh candida albikan dan aspergillus Sp, biasanya jarang ditemukan Literatur lain: dakriosistitis akut pada anak-anak Haemophylus influenzae pada orang dewasa sering disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Streptococcus -haemolyticus.

Pada dewasa: Penekanan pd saluranpolip hidung Anak: terbukanya membrane nasolakrimal

Obstruksi duktus nasolakrimalis


Penumpukkan air mata, debris epitel, cairan mukus sakus lakrimalis media pertumbuhan baik bakteri

3 tahapan

1. Tahap obstruksi air mata berlebihan 2. Tahap infeksi keluar cairan mucus, mukopurulen atau purulen (tergantung organism penyebab) 3. Tahap sikatrik- tidak ada regurgitasi air mata atau pus lagi kista

Secara umum Nyeri fokal kemerahan dan bengkak pada mata daerah kelopak mata bawah bagian nasal. Dalam beberapa kasus nyeri dapat menyebar sampai hidung dan gigi epifora okular discharge Pembengkakan disekitar sakus lakrimalis Discharge dapat keluar dari pungtum inferior ketika ditekan dapat rekuren dan menjadi berat berhubungan dengan demam.

1. Dakriosistitis Akut Epifora Sakit yang hebat didaerah kantung air mata Demam Pembengkakan kantung air mata. Disertai sekret yang mukopurulen yang akan memancar bila kantung air mata ditekan Daerah kantung air mata berwarna merah meradang.

2. Dakriosistitis Akut Tidak terdapat rasa nyeri Tanda-tanda radang ringan Gejala berupa mata yang sering berair, terutama bila kena angin. Bila kantung air mata ditekan dapat keluar secret yang mukoid Infeksi dapat menyebar ke anterior orbita dengan gejala edema palpebra atau dapat berkembang menjadi selulitis preseptal. Epifora dengan atau tanpa massa dan regurgitasi mukoid atau cairan mukopurulent pada penekanan di daerah sakus atau pada saluran di kanalis lakrimalis.

3. Dakriosistitis Kongenital Erat kaitannya dengan embryogenesis system eksresi lakrimal. Sangat sulit didiagnosis dan biasanya hanya ditandai dengan: lakrimasi kronis, ambliopia, dan kegagalan, perkembangan.

Anamnesis pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang. dye dissapearence test, fluorescein clearance test dan John's dye test. probing test dan anel test

Selulitis Orbita Hordeolum

pada anak (neonatus) : masase kantong air mata ke arah pangkal hidung. Antibiotik sistemik amoxicillin/clavulanate atau cefaclor 20-40 mg/kgBB/hari dibagi dalam tiga dosis antibiotik topikal dalam bentuk tetes (moxifloxacin 0,5% atau azithromycin 1%) atau menggunakan sulfonamid 4-5 kali sehari. orang dewasa, kompres hangat pada daerah sakus yang terkena dalam frekuensi yang cukup sering. Antibiotik sistemik Amoxicillin dan chepalosporine (cephalexin 500mg p.o. tiap 6 jam. Antibiotik intravena: perawatan di rumah sakit dengan seperti cefazoline tiap 8 jam. Bila terjadi abses dapat dilakukan insisi dan drainase. analgesik oral (acetaminofen atau ibuprofen), Untuk mengatasi nyeri dan radang, Dakriosistitis kronis pada orang dewasa cara melakukan irigasi dengan antibiotik. Pembedahan dacryocystorhinostomy (DCR).

Tidak diobati pecahnya kantong air mata: fistel, abses kelopak mata, ulkus, bahkan selulitis orbita komplikasi terapi bedahPerdarahan (3% pasien), infeksi Kegagalan dakriosistorinostomi paling sering akibat osteotomi atau penutupan fibrosa pada pembedahan ostium yang tidak adekuat. Kompliksi lainnya meliputi nyeri transien pada segmen superior os.maxilla, hematoma subkutaneus periorbita, infeksi dan sikatrik pascaoperasi yang tampak jelas

Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan higienitas pada palpebra ,termasuk melakukan kompres air hangat dan membersihkan silia. Selain itu, higienitas nasal dengan spray salin dapat mencegah obstruksi aliran lakrimal bagian distal.

Antibiotik biasanya dapat memberikan kesembuhan pada infeksi akut. Dakriosistitis sangat sensitif antibiotika namun masih berpotensi terjadi kekambuhan jika obstruksi duktus nasolakrimalis tidak ditangani secara tepat dubia ad malam. Akan tetapi, jika dilakukan pembedahan baik itu dengan dakriosistorinostomi eksternal atau dakriosistorinostomi internal, kekambuhan sangat jarang dubia ad bonam. Jika stenosis menetap lebih dari 6 bulan maka diindikasikan pelebaran duktus dengan probe. Satu kali tindakan efektif pada 75% kasus

Anda mungkin juga menyukai