Anda di halaman 1dari 22

SKDI 3A

Dakriosistitis
Dayank Ramadhany
1807101030099

Pembimbing :
dr. Cut putri Sp.M
ANATOMI

Glandula
-Glandula Lakrimalis -punctum lakrimal
utama aksesorius (kel. -kanalikuli lakrimal
lakrimalis Krausse dan Wolfring) -sakus lakrimal
-Glandula sebasea -duktus nasolakrimal
palpebra (Kel. -meatus inferior
Meibom)
-Musin
Dalam keadaan
normal maka
jumlah air mata
yang diproduksi
sesuai dengan
jumlah penguapan
yang terjadi,
sebagian juga
masuk melalui
sistem ekskretorik.
DEFINISI

Dakriosistitis adalah peradangan pada sakus lakrimalis akibat adanya


obstruksi pada duktus nasolakrimalis.

Obstruksi pada anak-anak biasanya akibat tidak terbukanya membran


nasolakrimal, sedangkan pada orang dewasa akibat adanya penekanan pada
salurannya, misal adanya polip hidung.
KLASIFIKA
SI
EPIDEMIOLOGI
SERING 3-6%
anak-anak atau orang Dakriosistitis kongenital akibat
dewasa umur > 40 kanalisasi yang tidak sempurna
tahun

DISTRIBUSI PENYAKIT KRONIK>AKU


T
sangat bervariasi dan Pasien diatas usia 30 tahun lebih sering
bimodal ditemui kasus dakriosistitis kronik
daripada dakriosistitis akut
perempuan : laki-laki 3:1
ETIOLOGI

OBSTRUKSI DUKTUS
NASOLAKRIMALIS INFEKSI

Bakteri Gram positif


• Korpus alienum maupun Gram negatif
• Striktur atau kongesti serta fungi
• Fraktur ataupun tumor pada sinus maksilaris.
• Deviasi septum atau polip
PATOFISIOLOGI
Ada 3 tahapan terbentuknya sekret pada dakriosistitis:
● Tahap obstruksi  keluar air mata yang
Obstruksi duktus nasolakrimalis berlebihan. 
↓ ● Tahap Infeksi  cairan yang bersifat mukus,
Penumpukan air mata, debris epitel, dan mukopurulen, atau purulent tergantung pada
cairan mukus sakus lakrimalis organisme penyebabnya. 
↓ ● Tahap Sikatriksudah tidak ada regurgitasi air
Media pertumbuhan yang baik untuk mata maupun pus lagi. Hal ini dikarenakan sekret
pertumbuhan bakteri yang terbentuk tertahan di dalam sakus sehingga
membentuk suatu kista
GEJALA KLINIS

DAKRIOSISTITIS AKUT DAKRIOSISTITIS KRONIS DAKRIOSISTITIS


KONGENITAL

Mata berair (epifora) Tidak nyeri Epifora


Nyeri tekan didaerah kantung Tanda-tanda radang ringan Adanya cairan dari
air mata - Bengkak Mata sering berair (epifora) pungtum lakrimalis bila
kemerahan pd daerah kantus Kelopak melekat satu dgn sakkus ditekan
medialis(sakus lakrimal) lainya. Merah pada satu sisi
Terkadang disertai demam Bila kantung air mata ditekan Bengkak pada daerah
Sekret mukopurulen yang dpt keluar sekret yg mukoid pangkal hidung
memancar bila kantung air dgn nanah didaerah pungtum
mata ditekan lakrimal
Kadang disertai fistel di
permukaan sakus lakrimal
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
(Sesuai gejala klinis)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
-Fluorescein 2% :
Dye dissapearence test,
Fluorescein clearance, dan
Jones dye test.
PEMERIKSAAN FISIK -Letak obstruksinya :
Probing test dan anel test.
Inpeksi mata -Radiologi :
Dacryocystography (DCG)
Nuclear lacrimal scintigraphy
Computed Tomography (CT)
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Probing Test Anel Test
DIAGNOSIS BANDING

HORDEOLUM SELULITIS ORBITA


Ukuran lebih kecil, Umumnya disertai
batas tegas, penurunan gerakan bola
tidak mobile mata
KOMPLIKASI

FISTEL SAKUS LAKRIMAL ULKUS

ABSES SELULITIS
PALPEBRA ORBITA
TATA LAKSANA
PADA ANAK

● masase kantong air mata ke arah pangkal


hidung. 
● antibiotik amoxicillin/clavulanate atau
cefaclor 20-40 mg/kgBB/hari dibagi
dalam tiga dosis
● antibiotik topikal dalam bentuk tetes
(moxifloxacin 0,5% atau azithromycin
1%) atau menggunakan sulfonamid 4-5
kali sehari.
TATA LAKSANA
PADA DEWASA

● kompres hangat pada daerah sakus yang


terkena
● Antibiotik sistemik Amoxicillin dan
chepalosporine (cephalexin 500mg p.o.
tiap 6 jam)
● Antibiotik topikal
● Analgesik oral (acetaminofen atau
ibuprofen), 
● Bila terjadi abses dapat dilakukan insisi
dan drainase

Pinar-Sueiro, S., Sota, M., Lerchundi, TX. et al. Curr Infect Dis Rep (2012) 14: 137. doi:10.1007/s11908-012-0238-8
TATA LAKSANA
PADA DEWASA

Dakriosistitis kronis pada orang dewasa


dapat diterapi dengan cara:
● Melakukan irigasi dengan antibiotik.
● Sumbatan duktus nasolakrimal dapat
diperbaiki dengan cara pembedahan jika
sudah tidak radang lagi
Prosedur pembedahan
Bedah toti
Dacryocystorhinostomy (DCR) (dakriosistorinostomi)
dibuat suatu hubungan langsung antara sistem dibuat osteotomi pd dinding depan &
drainase lakrimal dengan cavum nasal dengan bawah fosa lakrimal yang masuk pada
cara melakukan bypass pada kantung air mata. meatus media rongga hidung

Bedah gifford Dakriosistotomi


Merusak sakus lakrimal dgn cara membakar dgn Menyayat kantung lakrimal dgn memasang
as. Asetilklorida yg dilakukan pada dakriosistitis drainase. Pembedahan ini dilakukan bila
kronis/obstruksi sistem ekskresi lakrimal terdapat abses pada kantung lakrimal
PROGNOS
IS
Dakriosistitis sangat sensitive terhadap antibiotik namun masih berpotensi
terjadi kekambuhan jika obstruksi duktus nasolakrimalis tidak ditangani
secara tepat, akan tetapi bila obstruksi diatasi dengan tepat, maka
prognosisnya menjadi baik.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai