DACRYOSISTITIS
Oleh:
Cindy Ayu Fitri,S.Ked
208100802058
Pembimbing:
dr. Mandasari Mandarana, Sp.M
2022
2
3
APARATUS LAKRIMALIS
PUNCTUM LAKRIMALIS
Bentuk bulat/ sedikit oval.
Letak : Superior : ± 6,5 mm k. medius
Inferior : ± 6 mm dari k.medius
Diameter : 0,5 mm
Dikelilingi j.fibrous yg agak tebal dan sebagian serat m.orbicularis okuli
→sbg sphingter
SAKKUS LAKRIMALIS
Suatu cekungan yg dibentuk os lakrimalis & pros frontalis os maksilaris pada
dinding antero medial orbita.
panjang : 12 – 15 mm, lebar : 5 – 6 mm
antero posterior : 4 – 8 mm
Puncak agak melebar → fundus
Dinding : tipis
Ditutupi ligamentum tarsalis & M. Horner.
8
Adalah : peradangan pada sakus lakrimalis
Predisposisi
:Orang tua (lebih sering pada wanita,
umur >40 tahun), Trauma, Bayi baru lahir
Secara klinik di bagi :
Dakrio sistitis infant / kongenital
Dakrio sistitis primer akut & kronis
Etiologi
1. Obtruksi parsial pada duktus naso lakrimalis
2. Infeksi
Dakriosistitis akut kuman stafilokok, pneumokok, Neisseria kataral,
dan pseudomonas (dapat berlanjut menjadi peradangan menahun).
Dakriosistitis kronik tuberkulosis, lepra, trakoma, dan infeksi jamur.
Infeksi jamur biasanya oleh candida albikan dan aspergillus Sp, biasanya
jarang ditemukan
Dakriosistitis akut pada anak-anak Haemophylus influenzae
Penumpukkan air mata, debris epitel, cairan mukus sakus lakrimalis media
pertumbuhan baik bakteri
3 tahapan
BACK
15
Jones dye test
dilakukan untuk melihat kelainan fungsi saluran ekskresi lakrimal. Uji ini terbagi
menjadi dua yaitu Jones Test I dan Jones Test II.
Jones Test I
• Mata pasien yang dicurigai mengalami obstruksi pada duktus
nasolakrimalisnya ditetesi zat warna fluorescein 2% sebanyak 1-2
tetes.
• Kemudian kapas yang sudah ditetesi pantokain dimasukkan ke meatus
nasal inferior dan ditunggu selama 3 menit.
• Jika kapas yang dikeluarkan berwarna hijau berarti tidak ada obstruksi
pada duktus nasolakrimalisnya.
16
17
……Jones dye test
Jones Test II
• Hampir sama dg Jones test I, tetapi jika pada
menit ke-5 tidak didapatkan kapas dengan bercak
berwarna hijau irigasi pada sakus
lakrimalisnya.
• Bila setelah 2 menit zat warna hijau pada
kapas, fungsi sistem lakrimalnya dalam
keadaan baik.
• Bila >2 menit atau bahkan tidak ada zat warna
hijau pada kapas sama sekali setelah dilakukan
irigasi, fungsi sistem lakrimalnya sedang
terganggu. BACK
18
19
Anel Test & Probing Test
Anel test pemeriksaan untuk nilai fungsi ekskresi air mata
ke dalam rongga hidung. Tes ini dikatakan positif reaksi
menelan fungsi sistem ekskresi lakrimal normal.
BACK
Differential Diagnosa
1. Selulitis Perseptal
Selulitisperiorbital, juga dikenal sebagai selulitis preseptal,
adalah infeksi kulit dan jaringan lunak di sekitar mata yang
berada di anterior septum orbita.
Diagnosis
didasarkan pada pemeriksaan klinis dan computed
tomography (CT) scan orbita dan sinus
CT scan selulitis periorbital akan menunjukkan
pembengkakan kelopak mata, tidak ada proptosis, tidak ada
penumpukan lemak pada isi orbita, dan tidak ada
keterlibatan otot ekstraokular 21
22
DAKRIOSISTITIS KONGENITAL
Tak boleh penekanan kuat Bila ada abses → insisi utk keluarkan pus.
30