Anda di halaman 1dari 29

Referat

DRYEYESYNDROME
Pembimbing :dr.SudartiSp.M
Oleh : De vi taDi at r i
Pendahuluan
DRY EYE SYNDROME
Dry Eye
Syndrome?
Defisiensi air
mata baik
Insiden? Faktor
secara kualitas Insiden
Resiko
kuantitas  sindrom ini
?
Keringnya sering •Peningkatan polusi
permukaan terjadi udara
•Peningkatan
kornea dan orang usia penggunaan
konjungtiva 
Ketidakstabila
lanjut dan lensa
kontak
n produksi dan wanita •Peningkatan
penggunaan
fungsi dari menopause komputer
lapisan air
mata
ANATOMI
1. APPARATUS LAKRIMAL
Glandula lakrimal
 Kompleks lakrimalis terdiri atas
menerima pasokan
glandula lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus darah dari arteri
duktus nasolakrimal.
lakrimal, Sistem lakrimal lakrimalis, dan
terdiri atas 2 bagian, yaitu: dipersarafi oleh
 Sistem produksi atau glandula lakrimal
-nervus lakrimalis
yang terletak di temporo antero superior (sensoris), sebuah
rongga orbita. cabang pertama dari
 Sistem ekskresi, yang terdiri atas pungtum nervus trigeminus;
lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus -nervus petrosus
lakrimal, duktus superfisialismagna,
nasolakrimal.
lakrimal terletak di bagian depan Sakus yang datang dari
nukleus salivarius
rongga orbita.
superior,
nervus simpatis yang
menyertai arteri
lakrimalis dan nervus
lakrimalis
AIR MATA
Fungi dari air mata :
1.Menghapus benda asing
dari permukaan kornea
2.Sumber oksigen
terhadap epitel kornea
dan konjuntiva
3.Pelicin antara kelopak
mata dan permukaan
kornea mata
5. Sebagai anti bakterial
6.Media untuk membuang
debris dan sel yang
mengalami deskuamasi
LapisanAirMata
Lapisan Lipid
- Diproduksi: kel meibom
- Menghambat penguapan
lap.aqueous (menahan
evaporasi)

Lapisan Aqueous
- Diproduksi: kel.lakrimalalis
(krause&wolfring)
-Growth factor  nutrisi,
regenerasi epitel
-IgA,IgE,IgG lisosim
laktoferin 
antibakteri dan virus
-Interleukin  Mengurangi
inflamasi permukaan mata
Lapisan Musin
- Diproduksi: sel goblet
konjungtiva
- Berisi glikoprotein sbg
surfaktan (lipofilik hidrofilik)
FisiologiAirMata
PRODUKSI
Oleh sistem
sekretori

EKSKRESI
Drainase ke DISTRIBUSI
sistem Berkedip
ekskretori

EVAPORASI
Permukaa
n okular
MekanismePengeluaranAirMata
glandula lakrimal di anterior superolateral

pungtum lakrimal

kanalikuli

lakrimal
sakus lakrimal

duktus nasolakrimal

interna meatus di rongga hidung


ETIOLOGI
KONDISI PENYAKIT
Hipofungsi kelenjar -Kongenital:Aplasiakelenjarlakrimal(alakrimakongenital),
lakrimal Aplasianervustrigeminus,Dysplasiaektodermal
- Didapat:
a. Penyakitsistemik(Sindrom syorgen,sklerosissistemik
progresif,sarkoidosis,leukemia,limfoma,amiloidosis,
hemokromatosis);
b. Infeksi(Trachoma,parotitisepidemica)
c. Cedera (Pengangkatankelenjarlakrimal,iridiasi,lukabakar k i m i a )
d. Medikasi(Antihistamin,antimuskarinik(atropin,skopolamin),
anestesiumum (halothane,nitousoxide),betaadrenergik blocker(timolol)

Defisiensi musin DefisiensivitaminA,sindrom StevensJohnson,pemfigoidokuler,


konjungtivitismenahun,lukabakarkimia,obat–obatan
(antihistamin,agenantimuskarinik,betablocker(practolol)

Defisiensi Lipid Blepharitismenahun,jaringanparutditepianpalpebra


Evaporasi berlebihan Keratitisneroparalitik,keratitislagoftalmus
Defektif film air mata a.Kelainanpalpebra
(Coloboma,Ektropionatauentropion,Keratinisasitepianpalpebra,
Kedipanberkurang(ganguanneurologik,hipertiroid,lensakontak,
keratitisherpessimpleks,lepra),Lagophthalmos)
b. Kelainankonjungtiva(Pterygium,Symblepharon)
c . Proptosis
MANIFESTASIKLINIS
Gejala Objektif Mata Kering
Gejala Subjektif  Sekresi mukus yang berlebihan
Mata Kering  Sukar menggerakkan kelopak mata
Mata
 tampak kering dan terdapat erosi kornea
 Mata terasa Pada pemeriksaan slit lamp, meniskus air mata
 pada tepi palpebra inferior menghilang atau
gatal terganggu
Konjungtiva bulbi tampak edema, hiperemik,
 Adanya sensasi  menebal, dan kusam (tidak tampak kilauan).
Kadang – kadang terdapat benang mucus

mata seperti kekuning-kunigan pada forniks konjungtiva


inferior.

berpasir Pada keadaan lanjut, biasa ditemukan filament


 (benang-benang) yang satu ujungnya
melekat di kornea sedangkan ujung lainnya
 Sakit bergerak bebas. Pada keadaan ini
ditemukan neovaskularisasi kornea
dapat

 Silau
PemeriksaanPenunjang
 Tes Schirmer
 Tes penilaian produksi
airmata
 Strip schirmer (kertas saring
whatman no 41)
 Tanpa anastesi
Diukur 5 menit setelah
dimasukan
 <10mm abnormal
 Dg anastesi
Diukur 5 menit  < 5mm
abnormal
Normal : 15 mm
TearFilm Break-UpTime
 Memperikaran kandungan Musin dalam cairan air mata
 Kertas berflouresin  konjungtiva bulbi  berkedip
 BUT : Munculnya titik-titik kering pertama
 Normal :<15 detik
PemulasanBengalRose
 Bengal rose lebih sensitif dari flouresin
 Akan memulas semua epitel yang mengering
dari kornea konjungtiva
 Tes Ferning Mata
 Sitologi Impresi
 Penguji kadar lisozim air mata
 Osmolaritas air mata
 Lactoferin
Tatalaksana

 Mencari Penyebab
 Mengetahui jenis lapisan air mata yang mengalami
defisiensi
Prinsip Terapi DES
 Menambahkan air mata buatan
 Tatalaksana inflamasi DpRaYdYEaE SkEeVEloRIpTYaLkEVaELtSau okular
1 2 3 4

*Education and If level 1 treatmens If level 2 If level 3 treatments


enviromental dietary are inadequate, treatments are are inadequate,add:
modifications add : inadequate, add: *Systemic anti-
*Elimination of *Anti *Autologous inflammatory agents
offending systemic inflamations serum
*Surgery (Lid surgery
medications *Tetracyclines (for *Contact
meibomitis) lenses tarsorrhaphy:mucus
*Artificial tear
*Punctal plugs *Permanent membrane, salivary
substitutes,gels
*Secretogogues punctal occlusion gland,amniotic
/ ointments
*Eye lid *Moisture chamber membrane
therapy
spectacles transplantation)
Komplikasi
Awal :
Penglihatan sedikit
terganggu (kabur)

Lanjut :
Ulkus kornea, penipisan
kornea, perforasi

Jarang :
Infeksi bakteri sekunder
 Parut & vaskularisasi
pada kornea
Prognosis
 Prognosis dry eye tergantung komplikasi yang
ditimbulkan namun secara umum, prognosis
untuk ketajaman visual pada pasien dengan
sindrom mata kering adalah baik.
Terimakasih
Patofisiologi
 2 mekanisme yang menyebabkan mata
kering:
1. Hiperosmolaritas air mata
kurangnya aliran aqueous ataupun penguapan
air mata yang berlebihan
ukaan okuler dengan
osmolaritas
cedera epitelium perm nflamasi ke
Inflamasi akut dalam
dapat
refleks lakrimasi dan berkedip
mata
pengaktifan air
mediator i mengakibatkan peningkatan

inflamasi kronis dapat


menyebabkan berkurangnya
sensitisasi pada kornea dan
penurunan refleks lakrimasi
yang berujung pada
peningkatan penguapan dan
ketidakstabilan lapisan air
mata
2. Ketidakstabilan lapisan air mata
Ketidakstabilan lapisan air mata berakibat peningkatan
penguapan air mata yang berkontribusi pada hiperosmolaritas
air mata.
 Kelainan lapisan aqueous
Kurangnya produksi lapisan aqueous disebabkan terjadinya
gangguan interaksi neuro humoral permukaan okuler yang
menyebabkan terinterupsinya impuls saraf sekretmotorik ke
kelenjar lakrimal yang berakibat terjadinya inflamasi dan
mensupresi sekresi aqueous sehingga menyebabkan jejas secara
tidak langsung pada permukaan okuler maka timbul gejala tidak
nyaman dan iritasi okuler.
Gangguan yang terjadi biasanya merupakan akibat dari
berkurangnya produksi air mata yang disebabkan oleh gangguan
sensitifitas kornea, adanya jejas pada kelenjar lakrimal, obat,
perjalanan penyakit atau faktor personal.
 Kelainan musin
Gangguan produksi musin mengakibatkan penyebaran air
mata yang tidak merata pada permukaan mata. Gangguan
disebabkan oleh hilangnya sel goblet konjungtiva.

 Kelainan lipid
Kekuranga lapisan lipid pada anatomi air mata
n menyebabkan
evaporasi yang berlebihan.
Disfungsi kelenjar meibomia, meibomitis, infeksi kelopak
mata, blepharitis dapat menghambat lipid yang penting
untuk
mengurangi penguapan lapisan aqueous.
DIAGNOSIS

 Diagnosis bisa ditegakkan dengan anamnesis


berdasarkan keluhan pasien, pemeriksaan fisik mata
dengan slit lamp biomikroskopi, dan tes diagnostik.
 Tes diagnostik:
1. Uji Schirmer
2. Tear Film Breakup Time (TBUT)
3. Pemulasan Fluorescein
4. Uji Rose Bengal
5. Pemeriksaan Lisozim air mata
6. Uji Ferning (Ocular Ferning Test)
7. Impresi Sitologi konjungtiva
8. Pemeriksaan osmolaritas air mata
9. Laktoferrin air mata
DerajatKeparahanMataKering
 Mild
Hasil tes schirmer kurang dari 10 mm dalam
5 menit

 Moderate
Hasil tes schirmer antara 5-10 mm dalam
5 menit

 Severe
Hasil tes schirmer kurang dari 5 mm dalam
5 menit,
DIAGNOSIS KOMPLIKASI
BANDING
Pada awal perjalanan keratokonjungtivitis
Blepharitis

1. sicca, penglihatan sedikit terganggu.

2. Konjungtivitis alergi
 Pada kasus lanjut, dapat timbul ulkus kornea,
penipisan kornea, dan perforasi. Kadang-
kadang terjadi infeksi bakteri sekunder, dan
3. Keratokonjungtiviti berakibat timbulnya jaringan parut dan
s Superior Limbic vaskularisasi pada kornea, yang sangat
menurunkan penglihatan.

4. Komplikasi Lensa
Kontak
PENATALAKSANAAN
 Dasar dari pengobatan sindrom mata kering ialah mencari penyebab dan
mengetahui jenis lapisan air mata yang mengalami defisiensi.
 Simptomatic treatment
 Pengobatan sindrom mata kering adalah sebagai berikut
1. Pemberian air mata buatan
Air mata buatan diberikan 1-2 tetes pada dewasa maupun anak - anak apabila
terjadi defisiensi komponen air. Air mata buatan ini berfungsi sebagai pelumas
pada permukaan mata.

2. Salep / gel, sebagai pelumas jangka panjang, terutama saat tidur

3. Kacamata pelembab bilik


apabila penyebabnya lingkungan yang terlalu panas atau dingin. Usahakan kaca
mata hitam yang dipakai adalah yang mempunyai bentuk yang cukup lebar dan
menutupi daerah samping mata, sehingga penguapan air mata dapat dihindari.

4. Agen anti-inflamasi
- Siklosporin A topikal : diberikan 1 tetes pada setiap mata per 12 jam.
- Kortikosteriod topikal : Kortikosteroid topikal baik digunakan sendiri atau bersama
dengan Siklosporin, bisa mengurangi peradangan dan gejala mata kering.
PENATALAKSANAAN
5. Topikal / sistemik tetrasiklin
Obat ini efektif apabila terdapat disfungsi kelenjar
meibom, obat yang bisa diberikan berupa:
Doxycycline 100 mg, Minoxycline 100 mg
6. Lensa kontak
Lensa kontak diberikan pada pasien dengan
defisiensi mucus dengan derajat berat yang gagal
diterapi menggunakan obat-obatan.
7. Bedah
- Punctal plug
- Tarsorrhaphy
PROGNOSIS
 Secara umum, prognosis untuk ketajaman visual pada
pasien dengan sindrom mata kering adalah baik.

 Sebagian besar pasien dengan derajat keparahan


ringan hingga sedang dapat diobati gejalanya dengan
pemberian lubricant, dan gejalanya bisa teratasi.

 Pada mata kering yang berat, bisa mengganggu


kualitas hidup karena seringkali pasien mengeluhkan
penglihatan kabur, iritasi berat sehingga mereka
kesulitan membuka mata dan mereka aktivitas kerja
menjadi terganggu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai