Preseptor :
Djonny Djuarsa,dr., SpM
Presentan :
Muhammad Ris Suangkupon Lubis (12100115032)
Ridha Diastari (12100115016)
1. Kulit
2. Jaringan ikat
3. Jaringan otot
4. Tarsus dan fasia
5. Konjungtiva
6. Pembuluh darah
ANATOMI
Palpebra mempunyai lapisan kulit yang tipis dan halus. Dikulit ini pun terdapat
kelenjar keringat atau kelenjar Zels dan kelenjar Moll yang terdapat ada pangkal
rambut.
ANATOMI
Otot-otot yang terdapat pada palpebral adalah :
1. Otot orbikularis okuli
2. Otot riolani
3. Otot levator palpebral
4. Otot mulleri
ANATOMI
Tarsus terdiri dari jaringan yang padat dengan sedikit jaringan elastis. Gunanya
untuk memberi bentuk kepada palpebral. Tarsus superior lebih besar dari tarsus
inferior. Didalamnya terdapat kelenjar sebasea meiboomian
ANATOMI
Fasia yang membatasi otot orbicularis okuli disebelah posterior, merupakan batas antara palpebral dan
orbita, Pinggir dari palpebral disebut margo palpebral, yang ke medial membentuk kantus internus dan lateral
membentuk kantus eksternus
ANATOMI
Konjungtiva adalah membran tipis dan tembus pandang yang dibatasi oleh
margo palpebralis dan pada bola mata membentuk kantung yang disebut kantung
konjungtiva. Konjungtiva terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1. Konjungtiva palpebralis
2. Konjungtiva bulbi
3. forniks
DEFINISI
Ektropion merupakan eversio dari margo palpebra,
sehingga sebagian konjungtiva palpebral terpajan.
EPIDEMIOLOGI
3. Ektropion sikatrik
• Terjadi karena bekas luka atau infeksi
wajah terbakar, trauma, dermatitis
kronik, eksisi kulit berlebihan
4. Ektropion kongenital
• Sangatjarang terjadi
• Mengenai palpebral inferior
• Biasanya dibarengi dengan syndrome
down, kista orbita dll
MANIFESTASI KLINIS
1. Snap-back test
• Untuk melihat kelemahan palpebral inferior
• Terdapat 4 tingkat (0 kelemahan masih dalam batas normal,
4 kelemahan sangat parah
1. Non farmakologi
2. Farmakologi
• Penatalaksanaan sementara :
a. Air mata buatan
b. Diberi plester selama tidur
c. Tarsoraphy sementara
• Penatalaksaan permanen : Canthoplasty medial
PENATALAKSANAAN
3. Ektropion sikatrik
• Pada kasus berat, jaringan bekas luka yang mengganggu dieksisi dengan cara
memperpanjang robekan kulit seperti huruf “Z”, flap transposisi atau skin graft
PROGNOSIS
• Baik jika diatasi dengan tepat
• Beberapa terapi memerlukan operasi
• Pembedahan lebih sulit jika ada bekas luka
DEFINISI
Merupakan membaliknya margo palpebra kedalam
yang juga disertai trikiasis, dengan segala
akibatnya dikornea.
KLASIFIKASI
1. Entropion Sikatrik
• Sering mengenai palpebral superior
• Disebabkan karena jaringan parut pada konjungtiva dan tarsus,
akibat trauma kecelakaan, operatif, bahan kimia, atau trakoma
2. Entropion Spastik
• Sering mengenai palpebral inferior
• Karena relaksasi dari otot palpebral (otot orbicularis okuli
• Dapat dijumpai peradangan konjungtiva, palpebral, dan kornea
• Pemakaian perban mata yang terlalu lama pada usia lanjut
MANIFESTASI KLINIS
• Akibat adanya rangsangan mekanis dan
kerusakan kornea, yaitu sakkt, lakrimasi,
fotofobia, blepharospame, konjungtiva bulbi
merah
• Kornea keruh, ulkus kornea
PENATAlAKSANAAN
1. Tarsotomi dan Wheeler
2. Blefaroplasti