Anda di halaman 1dari 44

DR. NOVIANI PRASETYANINGSIH Sp.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
Pelindung mata :
1. Rongga orbita
2. Jaringan lemak retrobulber
3. Kelopak mata
4. Refleks mengedip
Trauma dapat menyebabkan
kerusakan jaringan :

- Konjungtiva - Bola Mata


- Kornea - Kelopak
- Lensa - Saraf dan
- Iris Retina
- Rongga Orbita
Jenis – jenis Trauma :

1. Tumpul
2. Tembus
3. Kimia
4. Radiasi
5. Termis
Kelainan jar palpebra menyebabkan :
- hematom palpebra
Kelainan jar konjungtiva menyebabkan :
- edema konjungtiva
- hematom konjungtiva
Kelainan jar kornea menyebabkan :
- edema kornea
- erosi kornea
Kelainan jar uvea menyebabkan :
- iridoplegia
- iridodialisis
- hifema
Kelainan jar lensa menyebabkan :
- katarak
- dislokasi lensa
Kelainan jar retina menyebabkan :
- edema retina
- ablasio retina
- ruptura koroid
HEMATOM PALPEBRA

Bengkak, sakit, berwarna ungu-biru


akibat perdarahan.
Berbentuk kacamata (Brill Hematom) :
perdarahan A. Oftalmika, merupakan
tanda fraktur basis cranii BERAT
Terapi : kompres dingin 5 hari untuk
menghentikan perdarahan, kemudian
kompres hangat agar perdarahan di
absorpsi.
EDEMA KONJUNGTIVA

Kemosis, seperti balon berisi air

Terapi :
Decongestan
HEMATOM KONJUNGTIVA

Bercak merah, bisa kecil, besar


atau seluruh konjungtiva bulbi.
Terapi : kompres
Bila disertai TIO berarti ada
perforasi.
Terapi : eksplorasi jahit.
EDEMA KORNEA

Kornea keruh, membrana Descemet


ruptur, visus , uji Placido +,
melihat halo.

Terapi :
Cairan hypertonic seperti NaCl 5%
Bila TIO berikan Acetazolamide.
EROSI KORNEA
Kornea lecet, epitel terkelupas
Gejala : sakit, blefarospasme,
lakrimasi, fotofobia, visus
defek kornea fluoresein +
Terapi : sikloplegia
antibiotika EO
bebat mata
IRIDOPLEGIA
Otot sfingter pupil lumpuh,
sehingga pupil melebar
Gejala : refleks pupil –
sukar membaca
silau
pupil anisokoria
Terapi : istirahat
roboransia
IRIDODIALISIS

Robekan iris, sehingga bentuk


pupil berubah

Gejala : diplopia monokular

Terapi : reposisi iris dijahit


HIFEMA
Perdarahan di COA

Gejala : darah ada di bag bawah bila pasien


duduk, visus , sakit,
blefarospasme, epifora, TIO
Komplikasi : Glaukoma sekunder
Hemosiderin kornea
Terapi : Rawat, posisi tidur kepala 60º
Bila TIO berikan acetazolamide
Bila hifema penuh + TIO lakukan
parasentesis
DISLOKASI LENSA
a. Subluksasi lensa
b. Luksasi anterior
c. Luksasi posterior

SUBLUKSASI LENSA
Zonulla zinii putus sehingga lensa
pindah
Gejala : visus , iridodonesis
Komplikasi : Glaukoma sekunder
LUKSASI ANTERIOR

Lensa pindah ke COA


Bisa timbul Glaukoma Kongestif Akut

Gejala : visus , sakit, muntah,


sakit kepala, mata merah,
blefarospasme, kornea edema,
iris mundur, pupil lebar, TIO
Terapi : segera operasi keluarkan
lensa, turunkan TIO dgn
acetazolamide
LUKSASI POSTERIOR

Lensa tenggelam ke badan kaca

Tanda : afakia, skotoma


Komplikasi : Glaukoma Fakolitik
Uveitis Fakotoksik
Terapi : bila timbul komplikasi
lakukan operasi, lensa
diangkat
KATARAK TRAUMATIKA
Timbul karena trauma mengenai lensa.
Mula2 timbul katarak pungtata, lama2
menjadi katarak pada seluruh lensa

Bila katarak ini fakotoksik akan


menyebabkan uveitis Terapi
ekstraksi lensa
Bila katarak ini fakolitik akan
menyebabkan glaukoma Terapi
ekstraksi lensa
EDEMA RETINA + KOROID
Retina berwarna abu2, makula tetap
berwarna merah disebut ”cherry red
spot ”

Bila lebih berat terjadi Berlin’s edema


yaitu makula dan polus posterior
berwarna abu2
ABLASIO RETINA
Retina lepas dari koroid

Gejala : visus , penglihatan tertutup


sebagian atau seluruhnya oleh
tabir
Tanda : retina berwana abu2
pembuluh darah terangkat dan
berkelok-kelok
Terapi : operasi segera
RUPTUR KOROID

Perdarahan sub retina


Letaknya di polus posterior,
melingkari saraf optik
Visus bila mengenai makula
Semua struktur bola mata dapat terjadi ruptur atau
robek. Terapi semua ruptur : dijahit untuk
mencegah infeksi intra okuler

Gejala ruptur bola mata :


1. Visus
2. TIO
3. COA dangkal
4. Bentuk / letak pupil berubah
5. Robekan kornea/ sklera
6. Prolaps cairan mata, iris, lensa, badan kaca,
koroid, retina
7. konjungtiva khemosis
Pemeriksaan dan persiapan Bedah :
1. Foto orbita
2. Scanning orbita
3. USG
4. Laboratorium dll

Terapi : 1. Tutup luka


2. Antibiotika topikal
3. Antibiotika sistemik
4. Analgetik / penenang
5. Anti tetanus
Pembedahan :
Kornea saja : bersihkan dgn NaCl,
kemudian jahit
Kornea luas + bag dalam : eviserasi
Iris : iridektomi, kemudian jahit iris
Korpus siliaris : jahit sampai sklera,
kemudian flap
konjungtiva
Sklera saja : jahit kemudian flap
konjungtiva
Sklera + lap dibawahnya rusak berat :
enukleasi
BENDA ASING DALAM
BOLA MATA
Prinsipnya :
semua benda asing harus dikeluarkan
kecuali bahan inert (kaca)
Komplikasi :
 Endoftalmitis
 Panoftalmitis
 Ablasio retina
 Perdarahan intra okuler
 Phtisis bulbi
Benda asing (CA) bisa terdapat di kornea,
konjungtiva atau intra okuler.
Prinsip terapi : semua CA harus diambil
Bila CA ada di kornea atau konjungtiva, CA
dapat diambil dengan menggunakan
kapas basah atau jarum suntik 1 cc
Bila benda asing terdapat intra okuler harus
dikeluarkan dengan melakukan insisi
ditempat yang terdekat dengan lokasi CA
tersebut, kemudian CA diambil dengan
magnet steril atau dengan forcep kecil steril.
Terapi :
 Benda logam dgn magnet
 Benda non logam vitrektomi
 Endoftalmitis eviserasi
 Panoftalmitis enukleasi

Trauma tembus + Benda asing intra


okuler SEGERA RUJUK ke RS /
Spesialis Mata
TRAUMA ASAM (ACID) :
Terjadi penggumpalan dan
pengendapan protein. Kerusakan hanya
terjadi dipermukaan. Bila asamnya lebih
keras akan
menembus lebih dalam.

Terapi : segera irigasi, lakukan irigasi


dalam waktu yang cukup
lama. Kemudian berikan
antibiotika ED.
TRAUMA BASA (ALKALI) :

Akibat yang ditimbulkan lebih


berat karena proses kerusakan
jaringan akan berjalan terus,
menembus kornea, COA sampai
ke retina. Jaringan kolagen
kornea hancur, terjadi koagulasi
sel, penyabunan sel, akhirnya
terjadi dehidrasi sel.
Derajat kerusakan
menurut THOFT :
1. Hiperemi konjungtiva +
keratitis pungtata
2. Hiperemi konjungtiva +
abrasi kornea
3. Hiperemi konjungtiva +
nekrosis konjungtiva +
abrasi kornea
4. Nekrosis konjungtiva 50% +
nekrosis kornea
Terapi :
o Irigasi cepat dan lama dgn NaCl
o Sikloplegia ED
o Antibiotika ED
o EDTA

Komplikasi :
Simblefaron
Kornea keruh, edema, neovaskuler
Katarak
Phtisis bulbi
SINAR ULTRA VIOLET :
- pekerja las
- pekerja lapangan

Gejala :
1. sakit 4. konj : kemosis
2. ganjel 5. kornea : infiltrat dan
3. fotofobi edema
4. blefarospasme 6. katarak
SINAR INFRA RED :
- pekerja pemanggangan
Gejala :
1. katarak korteks posterior
2. koagulasi koroid

SINAR X / SINAR IONISASI :


Gejala :
1. katarak
2. kerusakan retina (gambaran mirip
retinopati DM)
TERAPI :
Medikamentosa :
- sikloplegia
- antibiotika
- analgetik
- mata ditutup
Bedah : untuk katarak
laser untuk retinopati
PENTING !

PENCEGAHAN TRAUMA :
Perlindungan pekerja (helm,
kacamata dsb)
Keselamatan kerja
Anak2 jangan bermain dengan
benda tajam

Anda mungkin juga menyukai