Anda di halaman 1dari 26

Askep Trauma Mata

1
Anatomi Dan Fisiologi Mata....
1. Palpebra
Dari luar ke dalam: kulit, jaringan ikat
lunak, jaringanotot, tarsus, vasia &
konjungtiva.
Fungsi : melindungi bola mata, bekerja
sebagai jendela memberi jalan masuknya
sinar kedalam bola mata, membasahi &
melicinkan permukaan bola mata.

2. Rongga mata
Rongga yang dibatasi oleh dinding &
berbentuk sbg rongga ini diisi oleh
lemak, yg merpiramida kwadrilateral dg
puncaknya kearah foramen optikum.
Sebagian besar dari upakan bantalan dari
bola mata & alat tubuh yg berada di
dalamnya : urat saraf, otot-otot
penggerak bola mata, kelenjar air mata,
pembuluh darah 2
Cont ...
3. Bola mata
Menurut fungsinya bola mata:
• Otot penggerak bola mata
• Dinding bola mata : sclera & kornea.
kecuali sebagai dinding berfungsi
sebagai jendela u/ jalannya sinar.
• Isi bola mata, terdiri atas bagian dg
fungsinya masing-masing

4. Sistem kelenjar bola mata


• Kelenjar air mata yang fungsinya
sebagai penghasil air mata
• Saluran air mata yang menyalurkan
air mata dari fornik konjungtiva ke
dalam rongga hidung

3
DEFINISI...
Trauma mata adalah kerusakan jaringan mata yang
disebabkan oleh mekanis maupun non mekanis.

Macam-macam bentuk trauma:


 Fisik atau Mekanik

1. Trauma Tumpul, misalnya terpukul, kena bola tenis, atau shutlecock, membuka
tutup botol tidak dengan alat ketapel.

2. Trauma Tajam, misalnya pisau dapur, gunting, garpu, bahkan peralatan


pertukangan.

3. Trauma Peluru, merupakan kombinasi antara trauma tumpul dan trauma


tajam, terkadang peluru masih tertinggal didalam bola mata. Misalnya peluru
senapan angin, dan peluru karet.

4
Cont....

 Khemis

1. Trauma Khemis basa, misalnya sabun cuci, sampo, bahan


pembersih lantai, kapur, lem (perekat).
2. cuka, bahan asam-asam dilaboratorium, gas airmata.
 Fisis

1. Trauma termal, misalnya panas api, listrik, sinar las, sinar matahari.
2. Trauma bahan radioaktif, misalnya sinar radiasi bagi pekerja
radiologi
5
ETIOLOGI...
Gejala yang ditimbulkan tergantung jenis trauma serta berat dan ringannya
trauma.
 Trauma tajam selain menimbulkan perlukaan dapat juga disertai tertinggalnya
benda asing didalam mata. Benda asing yang tertinggal dapat bersifat tidak
beracun dan beracun.

 Trauma tumpul dapat menimbulkan perlukaan ringan yaitu penurunan


penglihatan sementara sampai berat, yaitu perdarahan didalam bola mata,
terlepasnya selaput jala (retina) atau sampai terputusnya saraf penglihatan
sehingga menimbulkan kebutaan menetap.

 Trauma Khemis asam umumnya memperlihatkan gejala lebih berat daripada


trauma khemis basa. Mata nampak merah, bengkak, keluar airmata berlebihan
dan penderita nampak sangat kesakitan, tetapi trauma basa akan berakibat fatal
karena dapat menghancurkan jaringan mata/ kornea secara perlahan-lahan.

6
 Trauma Mekanik

1. Gangguan molekuler. Dengan adanya perubahan patologi akan menyebabkan


kromatolisis sel.

2. Reaksi Pembuluh darah. Reaksi pembuluh darah ini berupa vasoparalisa


sehingga aliran darah menjadi lambat, sel endotel rusak, cairan keluar dari
pembuluh darah maka terjadi edema.
• Reaksi Jaringan. Reaksi Jaringan ini biasanya berupa robekan pada cornea,
sclera dan sebagainya.

7
Tanda Dan Gejala....

1. Tajam penglihatan yang menurun


2. Tekanan bola mata rendah
3. Bilik mata dangkal
4. Bentuk dan letak pupil berubah
5. Terlihat adanya ruptur pada cornea atau sclera
6. Terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan
mata, iris, lensa, badan kaca atau retina
7. Kunjungtiva kemotis

8
PHATOFISIOLOGI.........

1) Palpebra
Mengenai sebagian atau seluruhnya jika mengenai levator apaneurosis dapat
menyebabkan suatu ptosis yang permanen
2) Saluran Lakrimalis
Dapat merusak sistem pengaliran air mata dai pungtum lakrimalis sampai ke
rongga hidung. Hal ini dapat menyeabkan kekurangan air mata.
3) Congjungtiva
Dapat merusak dan ruptur pembuluh darah menyebabkan perdarahan sub
konjungtiva
4) Sklera
Bila ada luka tembus pada sklera dapat menyebabkan penurunan tekana bola
mata dan kamera okuli jadi dangkal (obliteni), luka sklera yang lebar dapat
disertai prolap jaringan bola mata, bola mata menjadi injury. 9
5) Kornea
Bila ada tembus kornea dapat mengganggu fungsi penglihatan karena fungsi kornea sebagai
media refraksi. Bisa juga trauma tembus kornea menyebabkan iris prolaps, korpusvitreum
dan korpus ciliaris prolaps, hal ini dapat menurunkan visus
6) Lensa
Bila ada trauma akan mengganggu daya fokus sinar pada retina sehingga menurunkan daya
refraksi dan sefris sebagai penglihatan menurun karena daya akomodasi tisak adekuat.
7) Iris
Bila ada trauma akan robekan pada akar iris (iridodialisis), sehingga pupil agak kepinggir
letaknya, pada pemeriksaan biasa teerdapat warna gelap selain pada pupil, tetapi juga pada
dasar iris tempat iridodialisis.
8) Pupil
Bila ada trauma akan menyebabkan melemahnya otot-otot sfinter pupil sehingga pupil
menjadi midriasis
9) Retina
Dapat menyebabkan perdarahan retina yang dapat menumpuk pada rongga badan kaca, hal
ini dapat muncul fotopsia dan ada benda melayang dalam badan kaca bisa juga teri oblaina
10
retina.
KOMPLIKASI...

a) Galukoma sekunder

b) Imhibisi kornea

11
MANIFESTASI KLINIS....
Hematoma palpebra
Adanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan, tetapi bila
terjadi pada kedua mata , hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis kranii.
Penanganan : Kompres dingin 3 kali sehari.
Ruptura kornea
Kornea pecah, bila daerah yang pecah besar dapat terjadi prolapsus iris,
merupakan suatu keadaan yang gawat dan memerlukan operasi segera.
Ruptura membran descement
Di tandai dengan adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea, yang
sebenarnya adalah lipatan membran descement, visus sangat menurun dan kornea
sulit menjadi jernih kembali.
Penanganan: Pemberian obat-obatan yang membantu menghentikan perdarahan
dan tetes mata kortisol
Hifema
Perdarahan dalam kamera okuli anterior, yang berasal dari pembuluh darah iris
atau korpus siliaris, biasanya di sertai odema kornea dan endapan di bawah
kornea, hal ini merupakan suatu keadaan yang serius.
12
Cont...
Penanganan : Istirahat, dan apabila karena peningkatan tekanan intra okuli yang di sertai
dengan glaukoma maka perlu adanya operasi segera dengan di lakukannya parasintesis
yaitu membuat insisi pada kornea dekat limbus, kemudian di beri salep mata antibiotik dan
di tutup dengan verband.
Iridoparese-iridoplegia
Adalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis.
Penanganan : Berikan pilokarpin, apabila dengan pemberian yang sampai berbulan-bulan
tetap midriasis maka telah terjadi iridoplegia yang iriversibel.
Iridodialisis
Ialah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya, pupil menjadi tdak bula dan di
sebut dengan pseudopupil.
Penanganan: Bila tidak ada keluhan tidak perlu di lakukan apa-apa, tetapi jika ada maka
perlu adanya operasi untuk memfixasi iris yang lepas.
Irideremia
Ialah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan. Penanganan secara konservatif adalah
dengan memberikan kacamata untuk mengurangi silau.
Glaukoma
Di sebabkan oleh kare na robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior, yang di
sebut “traumatic angle” yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour.

13
PEMERIKSAAN PENUNJANG.....
Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan “Computed Tomography” (CT)

Pengukuran tekanan IOL dengan tonography: mengkaji nilai normal tekanan bola
mata (normal 12-25 mmHg).

Pengkajian dengan menggunakan optalmoskop: mengkaji struktur internal dari


okuler, papiledema, retina hemoragi.

Pemeriksaan Laboratorium, seperti : SDP, leukosit , kemungkinan adanya infeksi


sekunder.

Pemeriksaan kultur : Untuk mengetahui jenis kumannya.

14
PENATALAKSANAAN....
Bila terlihat salah satu tanda diatas atau dicurigai adanya perforasi bola mata, maka
secepatnya dilakukan pemberian antibiotik topical, mata ditutup, dan segera dikirim
kepada dokter mata untuk dilakukan pembedahan. Sebaiknya dipastikan apakah
ada benda asing yang masuk ke dalam mata dengan membuat foto. Pada pasien
dengan luka tembus bola mata selamanya diberikan antibiotik sistemik atau
intravena dan pasien dikuasakan untuk kegiatan pembdahan. Pasien juga diberi
antitetanus provilaksis, dan kalau perlu penenang. Trauma tembus dapat terjadi
akibat masuknya benda asing ke dalam bola mata. Benda asing didalam bola mata
pada dasarnya perlu dikeluarkan dan segera dikirim ke dokter mata. Benda asing
yang bersifat magnetic dapat dikeluarkan dengan mengunakan magnet raksasa.
Benda yang tidak magnetic dikeluarkan dengan vitrektomi. Penyulit yang dapat
timbul karena terdapatnya benda asing intraokular adalah indoftalmitis,
panoftalmitis, ablasi retina, perdarahan intraokular dan ftisis bulbi.
15
Asuhan Keperawatan.......”
 Aktivitas dan istirahat
 Perubahan dalam pola aktivitas sehari-hari/ hobi di

karenakan adanya penurunan daya/ kemampuan


penglihatan.
 Makan dan minum: Mungkin terjadi mual dan muntah kibat
dari peningkatan tekanan intraokuler.
 Neurosensori: Adanya distorsi penglihatan, silau bila terkena
cahaya, kesulitan dalam melakukan adaptasi (dari terang ke
gelap/ memfokuskan penglihatan).
 Pandangan kabur, halo, penggunaan kacamata tidak
 membantu penglihatan.
 Peningkatan pengeluaran air mata.
 Nyeri dan kenyamanan:Rasa tidak nyaman pada mata, kelelahan
mata.Tiba-tiba dan nyeri yang menetap di sekitar mata, nyeri
kepala.
 Penyakit mata, trauma, diabetes, tumor, kesulitan/
penglihatan menurun.
16
PEMERIKSAAN PENUNJANG....
Kartu snellen
pemeriksaan penglihatan dan penglihatan sentral mungkin
mengalami penurunan akibat dari kerusakan kornea, vitreous
atau kerusakan pada sistem suplai untuk retina.
Luas lapang pandang
mengalami penurunan akibat dari tumor/ massa, trauma, arteri
cerebral yang patologis atau karena adanya kerusakan jaringan
pembuluh darah akibat trauma.

Penguk tekanuranan IOL dg onography: mengkaji nilai normal tekanan


bola mata (normal 12-25 mmHg).

Pengkajian dg optalmoskop:
• mengkaji struktur internal dari okuler,
papiledema, retina hemoragi.
17
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko infeksi b.d prosedur invasif (tindakan
pembedahan)
 Rencana:
 Diskusikan dan ajarkan pada pasien pentingnya cuci tangan

ysng bersih sebelum menyentuh mata.


 Gunakan dan demonstrasikan tehnik yang benar

 serta dari arah yang dalam memutar kemudian


keluar.
 Jelaskan pentingnya untuk tidak menyentuh
mata/ menggosok mata.
 Diskusikan dan observasi tanda-tanda dari infeksi
 (merah, darinase yang purulen).
  Kolaborasi dalam pemberian obat-obat antibiotik
sesuai indikasi.

18
5/22/2018 Askep trauma mata.ppt - slidepdf.com

2. Penurunan sensori perceptual


(penglihatan) b.d adanya trauma,
penggunaan alat bantu terapi.
Rencana:
 Kaji keadaan penglihatan dari kedua

mata.
 Observasi tanda-tanda dari adanya

pusing.
 Gunakan alat yang menggunkan sedikit

cahaya (mencegah terjadinya pandangan


yang kabur, iritasi mata).
 Bantu pasien dalam melakukan kegiatan

sehari-hari.

http://slidepdf.com/re ader/full/askep-trauma-matappt 17/19


5/22/2018 Askep trauma mata.ppt - slidepdf.com

3. Kurangnya pengetahuan b.d keterbatasan


informasi.
 RJelnacsaknana:kembali tentang keadaan
pasien,
rencana perawatan dan prosedur tindakan
yang akan di lakukan.
 Jelaskan pada pasien agar tidak menggunakan
 oAbnajutrtkeatnes p madat ap asesiceanr ag ae
sram
tbidaa
r k n mg
aenm. baca
terlebih dahulu, “mengedan”, “buang ingus”,
bersin atau merokok.
 Anjurkan pada pasien untuk tidur terelntang,
 mObesnegravtausri ckaehma
ymapal umanp up aitsdiuen.r
dalam melakukan
tindakan sesuai dengan anjuran petugas.

http://slidepdf.com/re ader/full/askep-trauma-matappt 18/19


5/22/2018 Askep trauma mata.ppt - slidepdf.com

Penanganan Terhadap Cidera


1. Cedera Mekanis
 oleh karena benda tumpul, tajam,
ledakan atau benda asing, sebaiknya
segera dibawa ke unit gawat darurat
(UGD) terdekat, dengan mata
tertutup.
 Bila terasa klilipan debu / pasir
penanganan di rumah dapat
dirimbang (aliri / air mengalir). Bila
Tidak membaik, segera bawa ke UGD

http://slidepdf.com/re ader/full/askep-trauma-matappt 10/19


5/22/2018 Askep trauma mata.ppt - slidepdf.com

 Cedera Non mekanis


 Bahan Kimia (Asam /Basa)

Ssenbdaigria dieanl gakna ha ira wmaeln bgiasli rd.


iSal ekluaknajunt nri yga
i Bsiawa ke RS dengan mata
tertutup.
 Cedera Termal
Apabila terkena Panas Segera kompres dengan
air matang dingin dengan menggunakan
kapas.
 Cedera Sinar las
Segera Tutup mata dan bawa Ke UGD
 Cedera Elektrik
Jauhkan dari sumber, kompres dengan air dingin
dan segera bawa ke Rumah Sakit

http://slidepdf.com/re ader/full/askep-trauma-matappt 11/19


5/22/2018 Askep trauma mata.ppt - slidepdf.com

2. Cedera Non mekanis


 Bahan Kimia (Asam /Basa)

Ssenbdaigria dieanl gakna ha ira wmaeln bgiasli rd.


iSal ekluaknajunt nri yga
i Bsiawa ke RS dengan mata
tertutup.
 Cedera Termal
Apabiula terkena Panas Segera kompres dengan
air matang dingin dengan menggunakan
kapas.
 Cedera Sinar las
Segera Tutup mata dan bawa Ke UGD
 Cedera Elektrik
Jauhkan dari sumber, kompres dengan air dingin
dan segera bawa ke Rumah Sakit

http://slidepdf.com/re ader/full/askep-trauma-matappt 12/19


5/22/2018 Askep trauma mata.ppt - slidepdf.com

Pencegahan Trauma Mata


 Trauma tumpul akibat kecelakaan tak dapat dicegah,
kecuali akibat perkelahian.

Det irpjeardluni kyan tpraeurlminad.ungan pekerja untuk
menghindarkan
 Sebaiknya setiap pekerja mengerti bahan apa yang ada di
lingkungan
 Pada Pekerja Las sebaiknya memakai kaca mata.
 ada kacanya. sebaiknya memakai kaca mata / helm yang
Berkendaraan
 Awasi anak – anak terhadap mainan yang berbahaya
terhadap mata.
 Jauhkan benda tajam : Pisau, jarum, lidi, bahan kimia.
(semua yang berbahaya)
 Apabila menggunakan obat tetes mata, perhatikan
betul
label, tanggal kedaluwarsa dan perubahan Warna.

http://slidepdf.com/re ader/full/askep-trauma-matappt 13/19


DAFTAR PUSTAKA
o Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta:Badan Penerbit FKUI;2015. p.
1-296.
o Basak SK. Essentials of ophthalmology, 6th edition. New Delhi:Jaypee Brothers
Medical Publishers;2016. p. 427-447.
o Susanto D, ed. Vaughan & Asbury oftalmologi umum, edisi 17. Jakarta:EGC;2013. p. 1-
380.
o Kemenkes RI (2016). http://www.depkes.go.id/download.php%3Ffile%3D
download/pusdatin/infodatin/infodatin-penglihatan.pdf
o Bourne RRA, Stevens GA, White RA, Smith JL, Flaxman SR, Price H, et al. Causes of
vision loss worldwide,1990-2010: a systematic analysis. The Lancet Global Health.
2013 Des;1(6):339-349.
o Pandita A, Merriman M. Ocular trauma epidemiology: 10-year retrospective study. The
New Zealand Med J. 2012 Jan 20;125(1348):61-69.
o Natarajan S. Ocular trauma, an evolving sub specialty. Indian J of Ophthalmol.
2013;61(10):539-540.
o Aghadoost D, Fazel MR, Aghadoost H, Aghadoost N. Pattern of ocular trauma among
the elderly in Kashan, Iran. Chinese J of Traumatology. 2013;16(6):347-350.
o Sujatha MAR, Nazlin A, Prakash S, Nousheen S. Prevalence of visual impairment after
blunt ocular trauma in a tertiary hospital. Int J of Sci Stud. 2015 Jul;3(4):36-39.
25
h a n
T s
k
T ha n
ks Many
thanks
To
You ...
a n k s
Th 26

Anda mungkin juga menyukai