Anda di halaman 1dari 32

SMF

ILMU
PENYAKIT
MATA

TRAUMA MATA
ANATOMI
DEFINISI

tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan


perlukaan mata. Trauma mata merupakan kasus gawat darurat
mata. Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau
menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata.
JENIS-JENIS TRAUMA

Mekanis Bahan Kimia Fisik

• Cahaya
• Benda asing • Ledakan
• Asam
• Tumpul • Kebakara
• Basa
• Tajam • Blow out
Fraktur
1. TRAUMA MEKANIS
A. Benda asing ekstraokuler
Benda asing ekstraokuler dapat tertanam pada
Konjungtiva. Gejala klinis dari benda asing di konjungtiva didapatkan
tanda khas berupa blefarospasme dan injeksi konjungtiva. Dengan
pemeriksaan slit lamp, benda asing di kornea dapat terlihat sejauh
mana benda itu menembus lapisan kornea. Adanya abrasi dan benda
asing pada permukaan kornea akan memberikan sensasi nyeri dan
iritasi sewaktu mata dan palpebra digerakkan.
Penatalaksanaan benda asing ekstraokuler ialah
mengambil benda asing tersebut secepatnya

Komplikasi
Komplikasi
Konjungtivitis bacterial dapat terjadi pada kasus benda asing
di konjugtiva, sedangkan ulkus kornea dapat terjadi pada
kasus benda asing di kornea.
B. TRAUMA TUMPUL
Trauma tumpul pada mata dapat diakibatkan benda yang
keras atau benda yang tidak keras, dimana benda tersebut dapat
mengenai mata dengan keras (kencang) ataupun lambat.

A. PALPEBRA

hematoma palpebra

Hematoma ini terjadi karena keluarnya darah dari


pembuluh darah yang rusak pada trauma tersebut.
B. KONJUNGTIVA
 Edema Konjungtiva

Bila kelopak terpajan ke dunia luar dan konjungtiva secara


langsung kena angin tanpa dapat mengedip,maka keadaan ini telah
dapat mengakibatkan edema pada konjungtiva.
 Hematoma Subkonjungtiva
Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang terdapat
pada atau dibawah konjungtiva, seperti arteri konjungtiva dan arteri
episklera.
C. KORNEA

 Edema Kornea

Trauma tumpul yang keras atau cepat mengenai mata dapat


mengakibatkan edema kornea malahan ruptur membran descement.
Edema kornea akan memberikan keluhan penglihatan kabur dan
terlihatnya pelangi sekitar bola lampu atau sumber cahaya yang dilihat.
 Erosi Kornea

Erosi kornea merupakan keadaan terkelupasnya epitel


kornea yang dapat diakibatkan oleh gesekan keras pada epitel
kornea.
D. BILIK MATA DEPAN

 Hifema (Perdarahan dalam bilik mata depan yang berasal


dari iris dan corpus siliare)
PERAWATAN KONSERVATIF/TANPA OPERASI

1. Tirah baring sempurna (bed rest total)


2. Bebat mata

3. Pemakaian obat-obatan

PERAWATAN OPERASI
Tindakan operasi yang dikerjakan adalah

1. Paracentesa

2. Melakukan irigasi bilik depan bola mata dengan larutan fisiologik,

3. Dengan cara seperti melakukan ekstraksi katarak dengan membuka corneo-


scleralnya sebesar 120°.
E. IRIS

1. Iridodialisis

Trauma tumpul dapat mengakibatkan robekan pada


pangkal iris sehingga bentuk pupil menjadi berubah. Pasien akan
melihat ganda dengan satu matanya.
F. LENSA

 Dislokasi Lensa

 Subluksasi Lensa

 Luksasi Lensa Anterior

 Luksasi Lensa Posterior


G . TRAUMA FUNDUS
OCULI
Trauma tumpul yang mengenai mata dapat mengakibatkan
kelainan pada retina, koroid, dan saraf optik. Perubahan yang terjadi
dapat berupa edema retina, perdarahan retina, ablasi retina,
maupun atrofi saraf optik.
C. TRAUMA TAJAM

Trauma tajam pada mata adalah suatu trauma dimana


seluruh lapisan jaringan atau organ mengalami kerusakan.

ETIOLOGI

Trauma tajam disebabkan benda tajam atau benda asing


masuk ke dalam bola mata.
TANDA DAN GEJALA
 Tajam penglihatan yang menurun
 Tekanan bola mata rendah
 Bilikmata dangkal
 Bentuk dan letak pupil berubah
 Terlihat adanya ruptur pada cornea atau sclera
 Terdapat jaringan yang prolaps seperti caiaran mata iris,lensa,badan kaca atau
retina
 Konjungtiva kemotis
PENATALAKSANAAN

Bila terlihat salah satu tanda diatas atau dicurigai adanya


perforasi bola mata, maka secepatnya dilakukan pemberian antibiotik
topical, mata ditutup, dan segera dikirim kepada dokter mata untuk
dilakukan pembedahan.
PATOFISIOLOGI
Trauma tajam pada mata karena benda tajam maka dapat mengenai
organ mata dari yang terdepan sampai yang terdalam. Trauma tajam bola mata
bisa mengenai : - Pemeriksaan :
tampak adanya luka terbuka dan
A. PALPEBRA perdarahan
- Pengobatan :
Luka terbuka palpebra pembersihan luka, kemudian dijahit.
- Anamnesa : Bila perlu dapat ditambah dengan
keluhan rasa nyeri, antibiotika, analgetik dan
bengkak dan berdarah. antiinflamasi.
B. KONJUNGTIVA
 Perdarahan

Penatalaksanaan sama dengan rudapaksa mata mekanis tumpul.

 Robekan 1 cm

Tidak dijahit, diberikan antibiotika lokal.

 Robekan lebih dari 1 cm,

Dijahit dengan benang cat gut atau sutera berjarak 0,5 cm antara tiap-tiap jahitan.

Beri antibiotika lokal selama 5 hari dan bebat mata untuk 1-2 hari.
C. KORNEA

1. Erosi kornea

2. Luka tembus kornea

3. Ulkus kornea

D. SCLERA
Luka terbuka atau tembus

Luka ini lekas tertutup oleh konjungtiva sehingga kadang sukar


diketahui. Luka tembus sclera harus dipertimbangkan apabila dibawah
konjungtiva nampak jaringan hitam (koroid).
E. OFTALMIA SIMPATETIK
Suatu uveitis yang diderita oleh mata kontralateral apabila mata
lainnya mengalami trauma atau trauma tembus yang mengenai jaringan
uvea. Frekuensi tertinggi terjadi 2-4 minggu sesudah trauma.

F. BILIK MATA DEPAN

G. IRIS

Iritis sering sebagai akibat dari trauma.


Anamnesa : Pemeriksaan :
• keluhan nyeri, • pupil miosis,
• epifora, • reflek pupil menurun,
• fotofobia, • sinekia posterior
• Blefarospasme
H. LENSA

1. Katarak
2. Dislokasi lensa

i. KERUSAKAN SEGMEN POSTERIOR

J. CORPUS ALIENUM (BENDA ASING)


K. OTOT EKSTRA OKULAR

Kelainan Pergerakan Mata. Hal ini pada trauma


dapat disebabkan :
• kelainan pada otot mata
• kelainan pada persarafan otot mata
• kelainan pada jaringan orbita lainnya
2. TRAUMA KIMIA

a. Trauma Asam
.Beberapa zat asam yang sering mengenai mata adalah asam sulfat, asam
asetat, hidroflorida, dan asam klorida.
Gejala dapat sangat hebat:
• Iritasi, kemosis konjungtiva, nyeri, penurunan penglihatan.
• Bila kornea sentral  mengganggu media refraksi  visus menurun.
Penatalaksanaan yang tepat pada trauma kimia adalah irigasi dengan
menggunakan salin isotonic steril.
B. TRAUMA BASA
Basa akan menembus kornea, camera oculi anterior, dan
sampai retina dengan cepat, sehingga berakhir dengan kebutaan. Pada
trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea.
Bahan kimia basa bersifat koagulasi sel dan terjadi proses persabunan,
disertai dengan dehidrasi.
MENURUT KLASIFIKASI THOFT, TRAUMA
BASA DAPAT DIBEDAKAN MENJADI:

 Derajat 1 : terjadi hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis


pungtata

 Derajat 2 : terjadi hiperemi konjungtiva disertai hilangnya epitel


kornea

 Derajat 3 : terjadi hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva


dan lepasnya epitel kornea

 Derajat 4 : konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%


3. TRAUMA FISIK
A. CAHAYA
Cahaya yang berasal dari matahari atau alat untuk las mengandung
ultraviolet yang dapat mengakibatkan konjungtivitis dan keratitis, sedangkan
cahaya dari pembikinan kaca (Glass Blomers) banyak mengandung infra red
yang dapat mengakibatkan katarak.

B. KEBAKARAN
Dengan adanya reflek perlindungan menutup palpebra sering
kornea dan konjungtiva terhindar dari bahaya kebakaran, sehingga kelainan
terbatas pada palpebra.
 LEDAKAN

Ledakan yang cukup kuat dapat menimbulkan bermacam-


macam kerusakan. .

 BLOW OUT FRAKTUR

Patah tulang dasar orbita tanpa kerusakan dari rima orbita


akibat perubahan mendadak dan ruang retrobulbar karena perubahan
tekanan yang terjadi akibat hantaman yang keras pada bulbus oculi.

Anda mungkin juga menyukai